Anda di halaman 1dari 11

HAKIKAT PENDEKATAN/ METODE DALAM

PENDIDIKAN ISLAM

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Filsafat Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu
Dr. Zaenal Arifin,S.H.I.,M.S.I

Oleh:

Ahmad Rifki Muzaki


Anwar Fauzi
Choirotul Masulin Nadziroh

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
STIT SUNAN GIRI TRENGGALEK
2023
i
A. PENDAHULUAN
Dalam pelakasaan pendidikan Islam sangat dibutuhkan adanya metode yang tepat,
efektif, dan efisien dengan tujuan untuk menghantarkan tercapainya suatu tujuan
pendidikan yang telah direncanakan dan dicita-citakan. Materi yang baik dan benar saja
tidak akan tercover dengan baik jika tidak diimbangi dengan metode yang baik pula. Oleh
karena itu, kebaikan suatu materi yang akan disampaikan dalam ranah pendidikan harus
ditopang dengan adanya metode pendidikan.

Metode Pembelajaran merupakan cara atau tekhnik pengkajian bahan pelajaran yang
akan digunakan oleh guna saat pengkajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun
kelompok. Pendekatan dalam pendidikan Islam merupakan suatu proses, perbuatan dan cara
mendekati peserta didik dan mempermudah pelaksanaan pendidikan Islam itu sendiri.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung pasti akan didukung oleh metode dan
pendekatan pembelajaran, karena dalam pembelajaran, apabila sudah menggunakan kedua
sistem diatas maka komponen-komponen pendidikan akan berjalan dengan baik, khususnya
pendidikan Islam baik secara efektif dan efisien.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Metode Pembelajaran Islam
Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal
dari dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti “melalui dan hodos
berarti “jalan” atau “cara”. Dalam Bahasa Arab metode dikenal dengan istilah thariqah
yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan suatu
pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Inggris metode disebut method yang berarti cara
dalam bahasa Indonesia.
Sedangkan menurut terminologi (istilah) para ahli memberikan definisi yang
salah satunya tentang metode yaitu, Rama yulis mendefinisikan bahwa metode
mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan
peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian metode
mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.1

Metode dalam pendidikan islam (Umum dan Agama Islam) mempunyai peranan
penting dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang diciptakan bersama. Karena itu metode
menjadi sebuah sarana yang bermakna dalam menyajikan pelajaran, sehingga dapat
membantu siswa memahami bahan-bahan pelajaran untuk mereka. Arifin Muzayin

1 Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta : Kalam Mulia.2002) hal 34


1
mengingatkan, bahwa tanpa metode suatu materi pelajaran tidak akan dapat memproses
secara efisien dan efektik dalam Pendidikan.2

2. Dasar-Dasar Metode Pembelajaran Islam


Metode pendidikan islam dalam penerapannya banyak menyangkut
permasalahan individual atau sosial peserta dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam
menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum
metode pendidikan islam. Sebab itu metode pendidikan hanyalah merupakan sarana
atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang
pendidik haruslah mengacu pada dsar-dasar metode pendidikan tersebut. Dasar-dasar
metode pendidikan islam meliputi :dasar agamis, biologis, psikologis, dan sosiologis.3
a. Dasar Agamis
Pelaksanaa metode pendidikan islam, dalam prakteknya dipengarihi oleh
corak kehidupan beragama pendidik dan peserta didik. Corak kehidupan ini
memberikan dampak yang besar terhadap kepribadian peserta didik.Oleh kana itu,
dalam penggunaan metode agama merupakan salah satu metode pendidikan dan
pengajaran islam.
b. Dasar Biologis
Perkembangan biologis manusia memepengaruh dalam perkembangan
intelegtualnya. Sehingga semakin lama perkembangan biologi seseorang, maka
dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelegtualnya. Perkembangan
jasmani (Biologis) seorang juga mempunyai pengaruh besar terhadap dirinya,
misalnya seorang yang memiliki kelainan terhadap matanya (rabun jauh) maka dia
cendrung untuk duduk dibangku barisan depan karena dia berada didepan, maka dia
tidak dapat bermain-main pada waktu guru memberikan pelajaran, sehingga dia
memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini dapat dikatakan bahwa
pertumbuhan jasmani dan jasmani sangat penting dalam proses pendidik.
c. Dasar Psikologis
Metode pendidikan islam baru dapat diterapkan secara efktif bila didasarkan
pada perkembangan dan kondisi psikis. Perkembangan dan kondisi psikis peserta
didik memberikan pengaruh terhadap internalisasi nilai dan traformasi ilmu.

2 Arifin Muzain, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) jakarta : Bumi Askara, 1991, h. 97
3 Ramayulis, op.cit, hlm 178

2
d. Dasar Sosiologi.
Interaksi yang terajdi antara peserta didik dan interksi guru dan peserta didik,
merupakan interaksi timbal balik. Secara sosiologis seorang induvidu dapat
memeberikan pengaruh pada lingkungan sosial masayarakatna dan begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu guru yang berinteraksi pada peserta didiknya hendaklah
memberikan proses sosialiasi pada pihak lainya. Dengan demikian dapat dipahami
penggunaan sebaua metode pendidikan islam dasar sosiologis baik dalam interaksi
yang terjadi sesama peserta didik, guru dengan masyarakat dan murid denagn
peserta didik dengn masyarakat maupun Pemerintah.
3. Prinsip-Prinsip Metode Mengajar
Agar dapat efektif, maka setiap metode harus mempunyai prinsip-prinsip
sebagai berikut : 4
1. Metode tersebut harus memanfaatkan teori kegiatan mandiri
2. Metode tersebut harus memanfaatkan hukum pembelajaran
3. Metode tersebut harus berawal dari apa yang sudah diketahui peserta didik
4. Metode tersebut harus didasarkan teori dan praktek
5. Metode tersebut harus memperhatikan perbedaan individual dan melalui prosedur
yang sesuai dengan ciri-ciri pribadi seperti kebutuhan, minat serta kematangan
mental dan fisik
6. Metode harus merangsang kemampuan berfikir dan nalar peserta didik
7. Metode tersebut harus disesuaikan dengan kemajuan peserta didik dalam
keterampilan, kebiasaan, pengetahuan, gagasan, dan sikap peserta didik
8. Metode tersebut harus menyediakan bagi peserta didik pengalaman belajar melalui
kegiatan belajar yang banyak dan bervariasi
9. Metode tersebut harus menantang dan memotivasi peserta didik kearah kegiatan
yang menyangkut proses deferensiasi dan integrasi
10. Metode tersebut harus memberi peluang bagi peserta didik untuk bertnya dan
menjawab pertanyaan
11. Kelebihan suatu metode dapat menyempurnakan kekurangan atau kelemahan
metode lain.
4. Macam – Macam Metode Pembelajaran Islam
Ada beberapa metode dalam melaksanakan pendidikan islam, setidaknya ada 15
metode, yaitu : ceramah, tanya jawab, mengambil pelajaran, mengkongkritkan masalah,

4 Ibid. hlm 181


3
penugasan, peragaan, diskusi, mmemberi perumpamaan, kunjungan ilmiah,
korespondensi, hafalan, memberi pemahaman, memberikan pengalaman,
mempermudah, dan mengembirakan.5Arifin Muzain, membagi metode-metode
pendidikan Islam menjadi 16 macam, yaitu : berfikir, induktif deduktif, praktik, jihad,
situasional, kelompok, intruksional, cerita, bimbingan, dan penyuluhan, pemberian
contoh dan teladan, diskusi, soal-jawab, imstal, khitbah, targhib dan tarhieb, dan
acquistion selaf education, serta taubat dan ampunan
Dari dua teori diatas tampaknya metode-metode pendidikan islam cukup
banyak, namun dalam keragaman metode tersebut antara yang satu dengan yang lainnya
memiliki kesamaan. Jika dikombinasikan berdasarkan dua teori diatas, maka metode-
metode pendidikan Islam dan dibagi kedalam adalah :
1. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pendidikan melalui
komunikasi satu arah yaitu dari pendidik kepada peserta didik (one way traffic
comunication). Metode ini agak identik dengan tausiyah (memberi nasihat), dan
khutbah.6
2. Metode soal jawab
Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak memberikan pertanyaan
sementara piahak lainnya memberikan jawaban. Dalam pengajaran, guru dan atau
peserta didik dapat memberikan pertanyaan ataupun jawaban.
3. Metode I’tibar
Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara mengambil
pelajaran, hikmah, dan pengartian dari sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi.
Biasanya metode ini terkait dengan penyampaian metode Cerita atau Ceramah.
4. Metode Resitasi
Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan pemberian tugas.
Biasanya metode ini terdiri dari tugas individu dan kerja kelompok. Metode ini
dimaksudkan agar proses mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih
efektif.

5 Syaiful Bahri djamarah dan Aswan zain, Starategi Belajar Mengajar, Jakarta : renika Cipta, 1995, h. 253
6 6Arifin Muzain, Ilmu Pendidikan Islam,op. cit, h 65-67

4
5. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara bertukar
pikiran, pendapat dengan menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu masalah.
Dengan metode ini peserta didik akan mencapai titik kebenaran.7
6. Metode Tafhim
Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara memahami apa-apa yang
telah diperoleh dari belajar sendiri atau dengan guru pendidik. Dengan metode ini
peserta didik dituntut untuk lebih aktif mendapatkan makna secara mendalam
terhadap bahan yang diterimanya.
7. Metode Cerita
Metode cerita adalah pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang
mengandung pelajaran baik. Dengan metode ini peserta didik dapat menyimak
kisah-kisah yang diceritakan oleh guru, kemudian mengambil pelajaran dari cerita
tersebut.
8. Metode Contoh Dan Tauladan
Metode pemberitahuan contoh dan tauladan adalah pendidikan yang
dilakukan dengan cara memberikan contoh-contoh yang baik (uswahtun al-hasanah)
berupa prilaku nyata, khususnya ibadah dan akhlak. Contoh tauladan ini merupakan
pendidikan yang mengandung nilai paradadogis tinggi bagi peserta didik.

Berdasarkan dari penjelasan diatas jelaslah bahwa pentingnya metode dalam


pendidikan. Karena dalam melakukan kegiatan belajar mengajar seorang guru
menjalankan metode pembelajaran yang beraneka ragam akan membuat sarana kelas
menjadi baik dan kelangsungan pembelajaran menjadi nyaman. Khususnya dalam
pendidikan Islam.8

5. Jenis-Jenis Pendekatan dalam Pembelajaran Islam


Pendekatan berarti proses, perbuatan, dan cara mendekati. Dari pengertian ini
pendekatan pendidikan' dapat diartikan sebagai suatu proses, perbuatan, dan cara
mendekati dan mempermudah pelaksanaan pendidikan. Jika dalam kegiatan
pendidikan, metode berfungsi sebagai cara mendidik, maka pendekatatan berfungsi
sebagai alat bantu agar penggunaan metode tersebut mengalami kemudahan dan
keberhasilan. Selain metode-metode memiliki peranan penting dalam kegiatan

7 Ibid.hal.68-70
8 Ibid.hal.71-80

5
pendidikan Islam, pendekatan-pendekatan juga menempati posisi yang berarti pula
untuk memantapkan penggunaan metode-metode tersebut dalam proses pendidikan,
terutama proses belajar mengajar.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti aturan pembelajaran yang berusaha
meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam
pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Pengertian lain dari pendekatan
pembelajaran adalah jalan atau cara yang digunakan oleh guru atau pembelajar untuk
memungkinkan siswa belajar.
Interaksi dalam pembelajaran adalah bagaimana cara guru dapat meningkatkan
motivasi belajar dari siswa. Hal ini berkaitan dengan strategi apa yang dipakai oleh guru,
bagaimana guru melakukan pendekatan terhadap siswanya. Dalam sebuah pembelajaran
yang baik guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator. Dan proses interaksi
pembelajaran yang mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa ialah bagaimana cara
guru melakukan pendekatan yang sesuai dengan karakter pembelajaran.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan,
yaitu:
a) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach)
b) Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher
centered approach.
Selain itu, adapun fungsi pendekatan bagi suatu pembelajaran diantara lain: .
1. Pendekatan Individual
Pendekatan individual merupakan pendekatan langsung dilakukan guru
terhadap anak didiknya untuk memecahkan kasus anak didiknya tersebut.
Pendekatan individual mempunyai arti yang sangat penting bagi kepentingan
pengajaran.
Melihat dari pengertian diatas bahwa pembelajaran individual merupakan
salah satu cara guru untuk membantu siswa membelajarkan siswa, membantu
merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung
yang dimiliki siswa. Pendekatan individual akan melibatkan hubungan yang terbuka
antara guru dan siswa, yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam
belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara guru dengan siswa dalam
belajar.

6
2. Pendekatan Kelompok
Dalam kegiatan belajar mengajar terkadang ada juga guru yang
menggunakan pendekatan lain,yakni pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok
memang suatu waktu diperlukan dan pelu digunakan untuk membina dan
mengembangkan sikap sosial anak didik.
3. Pendekatan Bervariasi
Ketika guru dihadapkan kepada permasalahan anak didik yang bermasalah,
maka guru akan berhadapan dengan permasalahan yang bervariasi. Setiap masalah
yang dihadapi oleh anak didik tidak selalu sama, terkadang ada perbedaan. Dengan
adanya perbedaan masalah itulah guru menggunakan pendekatan bervariasi.
4. Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif yaitu Setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan
guru harus bernilai pendidikan dengan tujuan untuk mendidik anak didik agar
menghargai norma hukum, norma susila, norma sosial dan norma agama.
5. Pendekatan Keagamaan
Pendekatan agama dapat membantu guru untuk memperkecil kerdilnya jiwa
agama didalam diri siswa, agar nilai-nilai agamanya tidak dicemoohkan dan
dilecehkan, tetapi diyakini, dipahami,dihayati dan diamalkan secara hayat siswa
dikandung badan.9
6. Pendekatan Kebermaknaa
Bahasa adalah alat untuk menyampaikan dan memahami gagasan pikiran,
pendapat, dan perasaan, secara lisan atau tulisan. Bahasa merupakan alat untuk
mengungkapkan makna yang diwujudkan melalui struktur (tata bahasa dan kosa
kata). Dengan demikian struktur berperan sebagai alat pengungkapan makna
(gagasan, pikiran, pendapat dan perasaan).
7. Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman yaitu pemberian pengalaman keagamaan kepada
peserta didik dalam rangka penanaman nilai-nilai keagamaan baik secara individual
maupun secara kelompok. Syaiful Bahri Djamrah menyatakan bahwa pengalaman
yang dilalui seseorang adalah guru yang baik. Pengalaman merupakan guru tanpa
jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga, belajar pengalaman adalah lebih baik
dari sekedar bicara dan tidak pernah berbuat sama sekali. Meskipun pengalaman
diperlukan dan selalu dicari selama hidup, namun tidak semua pengalaman dapat

9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1999, h. 218
7
bersifat mendidik, karena ada pengalaman yang tidak bersifat mendidik. Suatu
pengalam dikatakan tidak mendidik jika pendidik tidak membawa peserta didik
kearah tujuan pendidikan akan tetapi ia menyelewengkan peserta didik dari tujuan
itu. 10
Pendekatan emosional
6. Teknik dalam Pembelajaran Pendidikan
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Tehnik-tehnik pembelajaran digolongkan oleh Knowles ke dalam tujuh jenis.
Pertama adalah tehnik penyajian (presentasi) yang mencakup : ceramah, siaran televise
dan videotape, film dan slide, debat, dialog, dan tanya jawab, symposium, panel,
wawancara kelompok, demonstrasi, percakapan, drama, rekaman, siaran radio,
pementasan, kunjungan , dan telaah bacaan. Kedua adalah tehnik pembinaan partisipasi
peserta didik dalam kelompok besar yang mencakup : Tanya jawab, forum, kelompok
pendengar, panel bereaksi, kelompok buzz, bermain peran dan panel berangkai. Ketiga
adalah tehnik untuk diskusi yang mencakup antara lain : diskusi terbimbing, diskusi
buku, diskusi sokratik, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus. Keempat adalah
tehnik-tehnik simulasi yang terdiri antara lain atas : bermain peran, pemecahan masih
kritis, studi kasus, dan pelatihan keranjang (basket) .Kelima adalah tehnik-tehnik
pelatihan kelompok T (sensitivity training).Keenam adalah tehnik-tehnik pelatihan
tanpa bicara.Ketujuh adalah tehnik-tehnik pelatihan keterampilan praktis dan
kepelatihan.Singkatnya, tehnik pembelajaran itu bervariasi, sedangkan penerapannya
dapat dipilih dan ditetapkan sesuai dengan metode pembelajaran yang dipilih dan
digunakan.11
C. KESIMPULAN
Metode mengajar adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan
demikian metode mengajar merupaka alat untuk menciptakan proses pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti titik tolak atau sudut pandang terhadap proses

10 Djamarah syaiful bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis).
(Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal 53
11 Djamarah syaiful bahri. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (suatu pendekatan teoritis psikologis).
(Jakarta; Rineka Cipta.2005) hal 53

8
pembelajaran atau merupakan gambaran pola umum perbuatan guru dan peserta didik di
dalam perwujudan kegiatan pembelajaran, yang berusaha meningkatkan kemampuan-
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga
tercapai sasaran belajar.
Keanekaragaman ,pendekatan, teknik maupun metode pembelajaran dalam
pendidikan Islam dapat digali dari ajaran Islam maupun mengadobsi dan mengadabsikan
disesuaikan dengan materi dalam pembelajaran Islam. Ini berarti tidak ada model,
pendekatan, teknik maupun metode pembelajaran yang paling baik, atau yang satu lebih
baik dari yang lain. Baik tidaknya akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian
dengan materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga
kemampuan guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar guna
menghantarkan tercapainya semua tujuan-tujuan yang ingin diraih dalam kegiatan
pendidikan Islam.
D. DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis,2006.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam mulia.
Muzain, Arifin. 1991Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) Jakarta : Bumi Askara.
Syaiful Bahri , Djamarah. 2010 Strategi belajar mengajar. Jakarta; Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999.Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka.
Syaiful Bahri, Djamarah dan Aswan zain. 1995.Starategi Belajar Mengajar, Jakarta :
Renika Cipta.
Sudjana. 2001.Metode dan Tekhnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production

Anda mungkin juga menyukai