Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Mudzakkir Ali, MA
Kelompok :
Akhmat Nurul Khaeroni (21200011003)
Mutanawwiatul Khoiroh (21200011006)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Islam dalam pelaksanaan pengembangan potensi peserta didik
(pembelajaran) membutuhkan metode yang tepat untuk menghantarkan kegiatan
pendidikannya ke arah tujuan yang dicita-citakan. Untuk merealisasikan cita-cita
Islami, metode merupakan suatu faktor pelancar dari proses pendidikan. Oleh karena itu
metode bila dilihat dari fungsinya adalah sebagai sarana, maka secara filosofis memiliki
aspek-aspek monovalent dan polyvalent, yang dalam penerapannya bercorak
monopragmatis (kegunaan tunggal) dan polypragmatis (kegunaan ganda). Oleh karena
itu efektifitas cita-cita suatu metode kembali kepada pemakainya kearah manametode
itu diarahkan dan untuk apa metode itu dipergunakan serta bagaimana metode itu
dipergunakan secara tepat supaya berhasil bagi pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Jika ditelaah, setidaknya ada tiga istilah yang digunakan Alquran dan hadis
berkaitan dengan konsep dasar pendidikan Islam. Ketiga istilah tersebut adalah tarbiyah,
ta‘līm, dan ta’dīb.(Al Rasyidin: 2008)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Dasar Metode Pendidikan Islam?
2. Apa saja Karakteristik Metode Pendidikan Islam?
3. Apa saja Jenis Metode Pendidikan Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam dunia islam, filsafat menimbulkan pada garis besarnya dua sistem filsafat
(mazhab dalam filsafat), yaitu:
a) mazhab tradisional, yang dalam sistem filsafatnya (ijtihadnya) berpegang teguh
pada nash-nash AL-Quran dan Sunnah Rasul. Mereka disebut juga sebagai Ahlu
al-Sunnah, ahlu al-naql. Mereka menggunakan akal hanya terhadap hal-hal yang
tidak ada penegasan (nash)nya dalam AL-Quran maupun dalam sunnahnya.
b) mazhab rasional, yang banyak menggunakan akal dalam filsafatnya – ijtihadnya.
Mereka disebut juga sebagai ahlu al-ra’yi atau ahlu al-‘aql. Metodemetode ijtihad
seperti Ijma’, Qiyas, Istihsan, Istishab, maslahah mursalah, al-‘adh muhakkamah,
semuanya adalah berdasarkan penggunaan akal
(https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/11034/5604).
Menurut Zuhairini, dkk (2015) filsafat islam dalam memecahkan problema
pendidikan islam (problema pendidikan yang dihadapi umat islam) dapat
menggunakan metode-metode antara lain:
1. Metode spekulatif dan kontemplatif yang merupakan metode utama dalam setiap
cabang filsafat. Dalam sistem filsafat islam disebut tafakkur, baik kontemplatif
maupun tafakkur adalah berfikir secara mendalam dan dalam situasi yang tenang,
sunyi untuk mendapatkan kebenaran tentang hakikat sesuatu yang ada dipikiran.
2. Pendekatan Normatif. Norma artinya nilai, juga berarti aturan atau hukum-hukum.
Menurut filsafat islam, sumber nilai adalah Tuhan dan semua bentuk norma akan
mengarahkan manusia kepada islam. Pendekatan normatif dimaksudkan adalah
mencari dan menetapkan aturanaturan dalam kehidupan nyata, dalam filsafat
islam bisa disebut sebagai pendekatan syar’iyah, yaitu mencari ketentuan dan
menetapkan ketentuan tetang apa yang boleh dan yang tidak boleh menurut
syari’at islam.
3. Analisa konsep yang juga disebut sebagai analisa bahasa. Konsep, berarti
tangkapan atau pengertian seseorang terhadap sesuatu objek. Pengertian seseorang
selalu berkaitan dengan bahasa, sebagai alat untuk mengungkapkan pengertian
tersebut. Pengertian tentang suatu objek dirumuskan dalam bentuk definisi yang
menggunakan bahasa atau kalimat tertentu.
4. Pendekatan Historis. Historis artinya sejarah, yaitu mengambil pelajaran dari
peristiwa dan kejadian masa lalu. Suatu kejadian atau peristiwa dalam pandangan
kesejarahan terjadi karena hubungan sebab akibat, dan terjadi dalam suatu setting
situasi kondisi dan waktunya sendiri-sendiri. Dalam sistem pemikiran filsafat,
pengulangan sejarah (peristiwa sejarah) yang sesungguhnya tidah mungkin
terjadi.
5. Pendekatan ilmiah terhadap masalah aktual, yang pada hakikatnya merupakan
pengembangan dan penyempurnaan dari pola berfikir rasional, empiris dan
eksperimental yang telah berkembang pada masa jayanya filsafat dalam islam.
6. Dalam sistem filsafat Islam, menurut AL-Gazali, kebenaran yang sebenarnya,
yaitu kebenaran yang diyakininya betul-betul merupakan kebenaran. Kebenaran
yang mendatangkan keamanan dalam jiwa, bukan kebenaran yang mendatangkan
keragu-raguan. Untuk mencapai kebenaran yang benar-benar diyakini, harus
melalui pengalaman dan merasakan. Pendekatan ini, lebih mendekati pola berpikir
yang empiris dan intuitif.
Menurut Abuddin Nata (2005:147), al-Qur’an menawarkan berbagai pendekatan dan
metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan, yaitu:
a. Metode Teladan
Dalam Al Quran kata teladan diproyeksikan dengan kata uswah yang
kemudian diberi sifat di belakangnya seperti sifat hasanah yang berarti baik.
Sehingga terdapat ungkapan uswatun hasanah yang artinya teladan yang baik.
Suatu hal yang tak dapat dipungkiri bahwa anak-anak cendrung suka dan senang
meniru tingkah laku orang tua, guru/pendidik serta orang lain yang dikaguminya.
Bahwa setiap pribadi secara psikologis akan mencari tokoh yang dapat diteladani.
(Syafaruddin, dkk. 2009: 112).
Kata-kata uswah dalam Alquran diulang sebanyak enam kali dengan
mengambil sampel pada diri para Nabi, yaitu Nabi Muhammad SAW, Nabi
Ibrahim, dan kaum yang beriman teguh pada Allah. Salah satu ayat yang
menyinggung tentang uswah sekaligus menjelaskan bahwa Rasul lah yang menjadi
teladan bagi kita, adalah tedapat pada ayat:
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah. ( Q.S. al-
Ahzab: 21).
b. Metode Kisah-kisah
Metode yang menampilkan cerita sejarah faktual tentang kehidupan manusia yang
dimaksudkan agar kehidupan manusia bisa seperti pelaku yang ditampilkan oleh
kisah-kisah yang terdapat di dalam sumber pendidikan Islam itu sendiri.
Ramayulis (2008: 196) mengartikan metode kisah ialah suatu cara mengajar
dimana guru memberikan materi pembelajaran melalui kisah atau cerita. Prinsip
metode ini diambil dalam AlQur’an:
KESIMPULAN
Karakteristik Metode Pendidikan Islam didasarkan pada nilai-nilai asasi Islam sebagai
ajaran yang universal, konsep al-akhlak al-karimah sebagai tujuan tertinggi, metode bersifat
luwes dan fleksibel, untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik, menekankan kebebasan
peserta didik untuk berkreasi dan mengambil prakarsa dalam batas-batas kesopanan
dan akhlak karimah, dari segi pendidik lebih menekankan nilai-nilai keteladanan dan
kebebasan pendidik dalam menggunakan serta mengkombinasikan berbagai metode
pendidikan yang ada dalam mencapai tujuan pengajaran, berupaya menciptakan situasi dan
kondisi yang memungkinkan bagi terciptanya interaksi edukatif yang kondusif, dan usaha
untuk memudahkan proses pengajaran dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Menurut Zuhairini, dkk (2015) filsafat islam dalam memecahkan problema pendidikan
islam (problema pendidikan yang dihadapi umat islam) dapat menggunakan metode-metode
antara lain: Metode spekulatif dan kontemplatif, Pendekatan normatif, analisa bahasa, dan
pendekatan historis. Sedangkan menurut Abuddin Nata, al-Qur’an menawarkan berbagai
pendekatan dan metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan materi pendidikan,
yaitu: metode teladan, kisah-kisah, nasihat, pembiasaan, hukuman serta ganjaran, ceramah,
dan diskusi
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Heri, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014.
Suyudi, M., Filsafat Pendidikan Islam, Kajian Filosofis dan Pemikiran Pendidikan Islam,
Yogyakarta: Belukar, 2014.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2005.
Syafaruddin. Dkk, Ilmu Pendidikan Islam: Melejitkan Potensi Budaya Umat, Jakarta: Hijri
Pustaka Utama, 2009.
Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996.
Nasih Ulwan, Abdullah, Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam, Jakarta, Rineka Cipta,
2001
Ramayulis dan Samsu Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2009
Saebani Beni Ahmad, Akhdiyat Hendra. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Cv Pustaka
Setia, 2009
https://mela799.wordpress.com/2016/02/14/konsep-metode-pendidikan-islam/tanggal 02-
062022, jam 10:54
https://journals.ums.ac.id/index.php/suhuf/article/view/11034/5604/tanggal 02-06-2022, jam
11:33