Anda di halaman 1dari 5

Ujian Tengah Semester

Metode Khusus Pendidikan Agama Islam

Nama : Fatwa Azmi Syahriza


NIM : 19110195
Kelas : PAI D – V

Pendidikan Islam merangkum metodologi pendidikan yang tugas dan fungsinya adalah
memberikan jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari ilmu pendidikan
Islam tersebut. Pelaksanaannya dalam ruang lingkup proses pendidikan yang berada dalam
suatu sistem dan struktur kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan
pendidikan Islam.
Metodologi (pengajaran) Agama Islam adalah jalan atau cara yang diterapkan dalam
proses belajar mengajar agama Islam, guna tercapainya tujuan dan cita-cita pendidikan Islam.
Konsep metode, fungsi dan perananya dalam proses pendidikan amatlah penting untuk
menentukan dan menyampaikan cara atau jalan dalam mengajar, pikiran, pengetahuan,
maklumat, keterampilan, pengalaman dan sikap untuk ditransferkan dari pengajar (guru)
kepada pelajar (siswa).
Dalam konteks pemberian pengalaman belajar yang dimaksud di atas, maka
implementasi metodologi pembelajaran yang selama konvensional (terpusat pada guru), sudah
saatnya untuk diganti dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dalam
pembelajaran.
Dalam metode khusus PAI ada 2 fokus utama, yakni:
a. Metode khusus di sekolah yaitu metode yang mirip dengan pelajaran lain di sekolah
seperti mata pelajaran lainnya.
b. Metode khusus PAI yaitu metode yang ada pada mata pelajaran PAI dan sub-PAI
seperti Fiqih, Akidah Akhlak, al-Quran Hadis.
Ruang lingkup Metode Khusus PAI ini meliputi:
1. Tujuan pendidikan dan pengajaran agama
2. Materi atau bahan pelajaran agama
3. Metode pengajaran agama
4. Alat/ media/ sumber pendidikan agama, dan.
5. Evaluasi pendidikan agama
Beberapa istilah yang digunakan dalam metode khusus PAI:
1. Pendekatan PAI
Berbeda dengan pendekatan dalam kehidupan sehari-hari yang terbatas pada
paradigma, maka pola pikir yang dibangun guru PAI lebih dari sekadar pola pikir biasa yang
berada dalam pemikiran guru.
2. Model PAI
Deskripsi atau gambaran kegiatan yang akan dilakukan guru PAI dari awal sampai
akhir proses pembelajaran.
3. Strategi PAI
Perencanaan terkait hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran PAI.
4. Metode PAI
Cara khusus yang digunakan guru PAI dalam mencapai tujuan pembelajaran PAI.
5. Praktek
Langkah yang digunakan untuk mendapatkan hasil terukur dalam menjalankan strategi
pembelajaran PAI.
6. Teknis
Cara yang dilakukan guru PAI untuk menerapkan metode pembelajaran PAI secara
spesifik dan sesuai tujuan.
Pengajaran & Pendidikan
a. Pengajaran ialah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kognitif
dan psikomotor semata-mata.
b. Pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya, Definisi ini mencakup
kegiatan pendidikan yang melibatkan guru maupun yang tidak melibatkan guru (pendidik),
mencakup pendidikan formal, nonformal maupun informal. segi yang dibina dalam definisi
pendidikan ini adalah seluruh aspek kepribadian.
c. Hubungan antara Pengajaran dengan Pendidikan diantaranya ialah sama-sama bertujuan
untuk memajukan ilmu pengetahuan, selain itu juga hubungannya terletak pada konsepnya,
dimana sebetulnya pengajaran termasuk kedalam salah satu konsep pendidikan hanya saja
pengajaran lebih kecil target pencapaiannya daripada Pendidikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode mengajar yaitu:
1. Faktor tujuan yang dicapai
2. Peserta didik yang dihadapi
3. Guru yang mengajar
4. Situasi yang berbeda
5. Fasilitas yang tersedia
. Metode ceramah adalah cara penyampaian materi pendidikan melalui komunikasi satu
arah yaitu dari pendidik kepada peserta didik (one way traffic comunication). Metode ini agak
identik dengan tausiyah (memberi nasihat), dan khutbah.
· Metode soal jawab adalah dengan cara, satu pihak memberikan pertanyaan sementara
piahak lainnya memberikan jawaban. Dalam pengajaran, guru dan atau peserta didik dapat
memberikan pertanyaan ataupun jawaban.
· Metode I’tibar adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara mengambil pelajaran,
hikmah, dan pengartian dari sebuah peristiwa dan atau kisah yang terjadi. Biasanya metode ini
terkait dengan penyampaian metode Cerita atau Ceramah.
· Metode Resitasi adalah metode pendidikan dengan pemberian tugas. Biasanya metode
ini terdiri dari tugas individu dan kerja kelompok. Metode ini dimaksudkan agar proses
mengetahui dan memahami ilmu pengetahuan lebih efektif.
· Metode diskusi adalah pendidikan yang dilakukan dengan cara bertukar pikiran,
pendapat dengan menetapkan pengertian dan sikap terhadap suatu masalah. Dengan metode ini
peserta didik akan mencapai titik kebenaran.
· Metode tamsiliyah adalah cara memberikan perumpamaan kepada yang lebih faktual.
Pendidikan dengan metode ini dapat memberikan pelajaran-pelajaran berharga dari
perumpamaan-perumpamaan kepada peserta didik.
· Metode mukatabah adalah pendidikan dengan cara korespondensi atau membuat surat-
menyurat dalam berbagai tema (bahan pelajaran). Dengan metode ini hasil pengajaran yang
disampaikan oleh pendidik akan lebih berkesan dan terkumpul dalam tulisan.
· Metode tafhim adalah pendidikan dengan cara memahami apa-apa yang telah diperoleh
dari belajar sendiri atau dengan guru pendidik. Dengan metode ini peserta didik dituntut untuk
lebih aktif mendapatkan makna secara mendalam terhadap bahan yang diterimanya.
· Metode cerita adalah pendidikan dengan membacakan sebuah cerita yang mengandung
pelajaran baik. Dengan metode ini peserta didik dapat menyimak kisah-kisah yang diceritakan
oleh guru, kemudian mengambil pelajaran dari cerita tersebut.
· Metode pemberitahuan contoh dan tauladan adalah pendidikan yang dilakukan dengan
cara memberikan contoh-contoh yang baik (uswahtun al-hasanah) berupa prilaku nyata,
khususnya ibadah dan akhlak. Contoh tauladan ini merupakan pendidikan yang mengandung
nilai paradadogis tinggi bagi peserta didik.
Setiap materi pengajaran PAI mempunyai ruang lingkup pengajaran, dibawah ini akan
dikemukakan ruang lingkup pengajaran pada umumnya dengan mengemukakan ciri khusus
yang terkandung dalam nilai pengajaran agama, antara lain :
1. Nilai Material. Yang dimaksud dengan nilai material di sini ialah jumlah atau muatan
pengetahuan (materi) pengajaran atau pendidikan agama islam yang di ajarkan.
2. Nilai Formal. Adalah nilai pembentukan, yamg bersangkutan dengan daya serap murid
atas segala bahan pengajaran yang diterimanya. Terdapat tiga jenis pembentukan dalam diri
murid melalui bahan yang diterimanya antara lain :
a) Pembentukan hati;
b) Pembentukan kebiasaan;
c) Pembentukan daya jiwa.
3. Nilai Fungsional. Yang dimaksud dengan nilai fungsional disini ialah relevansi atau
kesesuaian bahan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Nilai Essensial. Yang dimaksud dengan nilai essensial adalah nilai hakiki. Agama
mengajarkan bahwa kehidupan yang hakiki atau hidup yang sebenar-benarnya hidup itu hanya
di alam baqa.
Fungsi pendidikan agama di sekolah adalah memberikan landasan yang mampu
menggugah kesadaran dan mendorong peserta didik melakukan perbuatan yang mendukung
pembentukan pribadi muslim yang kuat (pemeluk agama yang taat), landasan itu meliputi:
1. Landasan motivasional, yaitu pemupukan sifat positif peserta didik untuk menerima
ajaran agamanya dan sekaligus bertanggung jawab terhadap pengamalannya dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Landasan etik, yaitu tertanamnya norma-norma keagamaan peserta didik sehingga
perbuatannya selalu diacu oleh isi, jiwa dan semangat akhlakul karimah.
3. Landasan moral, yaitu tersusunya tata nilai (value system) dalam diri peserta didik yang
bersumber dari ajaran agamanya sehingga memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap
tantangan dan perubahan.
Manfaat mempelajari MPAI bagi guru agama islam dan peserta didik sebagai berikut:
1. Guru Agama Islam. MPAI dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam proses
belajar mengajar. Dalam hal pemilihan dan penentuan metode mengajar yang akan dipakai agar
berhasil dengan baik.
2. Peserta didik. Hasil pembelajaran akan mudah dipahami, dimengerti, dan berarti bagi
kehidupan peserta didik. Dan dapat menggunakannya dalam berbagai situasi, dalam kehidupan
sehari-hari.
Dari beberapa keterangan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip metodologi
pembalajaran PAI harus dapat memungkinkan pembelajaran PAI terpusat pada guru dan siswa
yang menjadi komponen penentu dalam pembelajaran, yaitu terjadinya interaksi antara guru
dan siswa bersama-sama dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran PAI.
Dalam hubungan ini tugas guru PAI bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi
pelajaran, melainkan pemahaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar, dengan
kata lain meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya metode
dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan metode
penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu, pendidikan agama
Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi pembelajaran ini. Sebagaimana
hadits nabi, yang artinya sebagai berikut :
“Bagi segala sesuatu itu ada caranya (metodenya). Dan metode masuk surga, adalah
ilmu (H.R. Dailami).”

Anda mungkin juga menyukai