Di Susun Oleh :
Titin
2022010101007
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan hal yang sangat penting menjadi sorotan
pembelajar dan pengajar. Karena pada proses ini, pencapaian output dilakukan dengan
cara pengoptimalan input dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Oleh
karena itu segala hal yang berkaitan dalam proses seharusnya dilaksanakan dengan
serius tanpa mengabaikan komponen apapun. Dalam GBHN tujuan pendidikan
dinyatakan sebagai berikut : “Pendidikan Nasional berdasarkan pancasila, bertujuan
untuk meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan
keterampilan mempertinggi budi pekerti memperkuat kepribadian, dan mempertebal
kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia manusia
pembangunan dan dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung
jawab atas pembangunan bangsa”.
Mata pelajaran PAI diharapkan dapat merubah akhlak siswa sesuai dengan apa-
apa yang dianggap baik oleh agama islam sendiri, agar mereka terhindar dari hal-hal
yang akan membawa mereka kepada pergaulan bebas karena perkembangan yang
begitu pesat dan tidak terkendali. Dalam menyampaikan pelajaran PAI seorang guru
harus menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan mudah di pahami oleh
siswanya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dimana pembelajaran itu sendiri
merupakan kegiatan guru secara terencana dalam desain pembelajaran yang menarik,
untuk membuat siswa belajar secara aktif. Yang menekankan pada penyediaan sumber
belajar. Pendidikan Agama Islam atau PAI pada dasarnya merupakan upaya normatif
untuk membantu seseorang atau sekelompok peserta didik dalam mengembangkan
pandangan hidup Islam (bagaimana akan menjalani dan memanfaatkan hidup serta
kehidupan sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islami), sikap hidup Islami, yang
dimanifestasikan dalam keterampilan hidup sehari-hari.
Melalui Pendidikan Agama Islam, diharapkan siswa lebih memahami nilai-nilai
yang terkandung dalam ajaran agama Islam, dimana agama Islam mengajarkan
kepada umat muslim agar dapat hidup seimbang antara kebutuhan dunia dan
kebutuhan akhiratnya. Dalam pelaksanaannya mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam adalah membentuk suatu nilai-nilai keagamaan tingkah dalam bertingkah laku,
hubungan dengan sesama, perkataan dan perbuatan sesuai dengan syariat yang di
anjurkan oleh agama Islam. Karena agama Islam sendiri ada ada di setiap sekolah
yang merupakan salah satu upaya yang efektif dalam membentuk seluruh akhlak
siswa. Karena membentuk akhlak saja belum cukup dam membina para siswa, oleh
sebab itu di butuhkan akhlak yang dapat menciptakan hubungan yang baik dengan
sesama manusia, karena manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa
memerlukan bantuan dari orang lain. Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam sangat
menganjurkan ilmunya untuk di amalkan dan di jadikan sebagai pedoman hidup serta
bekal hidup bagi para siswa. Pendidikan Agama Islam sendiri menjelaskan dan
memisahkan apa apa yang baik menurut agama dan apa-apa yang buruk menurut
agama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah proses belajar mengajar PAI ?
2. Seperti apa penerapan model Pembelajaran PAI ?
3. Penerapan multi metode pembelajaran, ?
4. Media pembelajaran apa saja yang di manfaatkan dalam pembelajaran ?
5. Bagaimana Pengelolaan kelas, dan
6. Evaluasi pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya Realita proses belajar mengajar PAI
2. Untuk mengetahui Penerapan model dan multi metode pembelajaran seperti apa
3. Mengetahui media pemebelajaran apa yang di manfaatkan dalam proses belajar
mengajar
4. Mengetahui bagaimana pengelolaan kelas dan evaluasi Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hasil Observasi
Hasil observasi kepada salah satu guru PAI mencangkup beberapa hal :
a. Proses belajar mengajar PAI
Proses Pembelajaran PAI di dalam kelas di lakukan seperti biasa sama dengan
pembelajaran lain yaitu di mulai dengan
1. Guru membuka proses pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyuruh
salah satu siswa untuk memimpin doa
2. Menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban dengan menanyakan kabar
3. Mengajak siswa untuk membaca basmalah ataupun kafaratul majelis sebelum
memulai Pembelajaran.
4. Melaksanakan tes awal untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
materi yang belum disampaikan.
5. Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menanya,
eksplorasi, mengomunikasikan, menyimpulkan serta praktik jika materinya perlu
adanya praktek contohnya Ketika membahas materi sholat, bagaimana bersuci
dan lain lain.
Kemudian masuk pada kegiatan inti dalam proses Pembelajaran terkait
dengan proses penyampaian materi yang di lengkapi dengan strategi, metode dan
serangkaian kegiatan Pembelajaran.
Yang terakhir sebelum menutup proses belajar mengajar yaitu dengan
Melaksanakan penilaian dan refleksi serta penguatan terhadap materi yang telah di
diskusikan bersama di kelas; merencanakan kegiatan dan materi selanjutnya
dengan memberikan tugas baik cara individu maupun kelompok bagi peserta didik
dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
b. Penerapan Model pembelajaran
Model pembelajaran yang biasa digunakan yaitu
1. Pembelajaran dengan mengacu pada Pembelajaran saintifik,
Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi
atau data, kemudian mengkomunikasikan.
2. Membentuk kelompok (jigsaw) penerapannya yaitu perkenalkan strategi dan
topik yang akan dipelajari oleh siswa, bentuk kelompok kecil yang terdiri dari 3-5
siswa dan berikan tugas yang berbeda-beda pada setiap siswa dalam kelompok
tersebut, siswa bergabung dengan siswa lain dari kelompok berbeda dengan tugas
yang sama. Kemudian siswa dengan tugas yang sama tersebut berdiskusi dan
bertukar pikiran sehingga membentuk kelompok ahli. Setelah selesai berdiskusi
dengan “kelompok ahli”, masing-masing siswa akan kembali kepada kelompok
asalnya untuk membagi hasil diskusi mereka dengan kelompok ahli. Setiap
kelompok yang sudah selesai saling berbagi pengetahuan masing-masing, akan
melakukan presentasi. Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, Guru
dapat memberikan kuis atau tugas secara individual tentang tema yang telah
dipelajari.
3. model picture and picture, penerapannya yaitu penggunaan gambar terkait
dengan materi agar peserta didik semakin tertarik dengan materi yang sedang
dibahas. Misalnya menampilkan gambar tata cara berwudhu yang benar.
Seperti yang kita ketahui media Pembelajaran membantu proses belajar mengajar
serta berfungsi untuk memperjelas suatu konsep atau informasi yang di
sampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan Pembelajaran yang telah di
rencanakan.
e. Pengelolaan kelas
Mengelola kelas merupakan upaya guru untuk menciptakan suasana belajar
yang aman, nyaman dan kondusif untuk memperoleh hasil Pembelajaran yang
efektif, seorang guru PAI harus mampu mengelola kelasnya contohnya dengan
cara: menciptakan kenyamanan mulai dari kebersihan kelas dengan membuat
jadwal piket kepada peserta didik untuk membersihkan kelas setiap pagi sebelum
jam masuk, penempatan posisi duduk misalnya membuat leter u, lingkaran dan
lain lain sesuai kenyamanan, mengurangi kebisingan dalam kelas dengan cara
menegur ataupun mengubah perhatian siswa dengan lelucon ataupun games.
f. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pemebelajaran bertujuan untuk melihat sejauh mana pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran. Contoh evaluasi Pembelajaran PAI yaitu melakukan tes
lisan maupun tertulis, UTS/UAS, ujian praktek dan lain lain.
Metode demonstrasi
Berbeda dengan beberapa metode di bagian atas tadi. Untuk metode demonstrasi
umumnya digunakan dengan melakukan proses tertentu. Seperti halnya
pembelajaran PAI yang dilakukan dengan memanfaatkan benda atau bahkan ajar
lainnya.
Bahan ajar atau benda yang digunakan dalam proses belajar tersebut. Tentunya
akan memberikan gambaran dari dunia nyata mengenai apa yang dipelajari
olehnya. Karena itulah cara belajar ini juga dikenal sebagai cara belajar
praktikum.
Jika dilihat dari proses pembelajarannya, metode yang satu ini memberikan
manfaat yang luar biasa. Hal ini terbukti dari siswa yang menjadi lebih tertarik
dengan pelajaran tersebut juga dapat lebih fokus pada materi yang dipelajari.
Tidak hanya itu, dengan kegiatan praktek, tentunya setiap siswa akan memiliki
pengalaman yang
Dengan pelajarannya.