Anda di halaman 1dari 13

PROSES DAN MODEL INOVASI PEMBELAJARAN PAI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Orientasi Baru Inovasi
Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu: Bapak Dr. Febrino, M.A

Disusun oleh:

1. Reviani (2211158)
2. Abdur Rasyid (2211166)
3. Gesta Tazqiyah (2211169)

KELAS PAI 4 F

FAKULTAS TARBIYAH

IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

BANGKA BELITUNG

TAHUN 2024
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Proses pembelajaran sebagai bagian dari pendidikan merupakan salah
satu aktivitas inti, karena dalam proses tersebut terjadi interaksi antara pendidik
dan peserta didik. Seorang pendidik harus melakukan berbagai cara supaya
tujuan pembelajaran bisa tercapai, salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran. Tujuannya untuk mempermudah mencapai tujuan pembelajaran.
sehingga bisa efektif dan efisien. Apapun mata pelajaran yang dipelajari,
seorang pendidik dituntut untuk membawakannya dengan baik, termasuk
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memiliki ciri khas
tersendiri dengan mata pelajaran lainnya.1
Pada dasarnya Guru Pendidikan Agama Islam menekankan pada
bimbingan bukan pengajaran yang mengandung konotasi otoritatif, dengan
bimbingan yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, maka peserta didik
mempunyai ruang gerak yang cukup luas mengaktualisasikan segala potensi
yang di milikinya. Di sini guru berfungsi sebagai fasilitator penunjuk jalan ke
arah penggalian potensi anak didik, dengan demikian guru bukanlah segala-
galanya, sehingga guru cenderung menganggap anak didik bukan apa-apa,
selain manusia yang masih kosong yang perlu untuk di isi.
Guru Pendidikan Agama Islam dalam era globalisasi ini menghadapi
tantangan terutama moral sosial yaitu kegiatan penataan kehidupan yang paling
baik yang seharusnya dialami oleh generasi muda agar mampu menghadapi
masa depan dengan integritas (kesatuan) yang tangguh. Untuk itu maka Guru
Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menyusun pola pikir yang
sistematis untuk membina pribadi muslim yang kreatif dan berintegritas tinggi,
sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Maka guru Pendidikan Agama Islam dapat mengajarkan moral
positif yang berakar pada nilai-nilai Islami.

1
Hidayat, A., Sa'diyah, M., & Lisnawati, S. Metode pembelajaran aktif dan kreatif pada
madrasah diniyah takmiliyah di kota bogor. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01), 2022,
hlm, 71-86.

1
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran yang penting dalam
membentuk karakter dan moralitas individu Muslim. Dalam era yang terus
berkembang ini, inovasi dalam pembelajaran PAI menjadi suatu kebutuhan
untuk memastikan efektivitas dan relevansi pendidikan agama di tengah
perubahan zaman. Makalah ini akan membahas proses dan model inovasi
dalam pembelajaran PAI serta implementasinya dalam meningkatkan kualitas
pendidikan agama.2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)?
2. Bagaimana model inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI)
2. Untuk mengetahui model inovasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI).

2
Achadah, A. Model Inovasi Pengembangan Kurikulum PAI untuk Menghadapi Revolusi
Industri 4.0. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, 2(1), 2020. hlm, 1-10.

2
PEMBAHASAN

A. Proses Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)


Dalam pengelolaan kelas dan penguasaan emosional peserta didik,
biasanya sangat tergantung pada metode pengajaran guru disaat kegiatan
pembelajaran berlangsung. Jika guru kurang jeli dalam memilih metode
mengajar maka akan menimbulkan kondisi jenuh, membosankan, monoton dan
kurang direspon oleh peserta didik yang berujung pada tidak maksimalnya
pemahaman peserta didik terhadap materi. Oleh karena itu menghindari
keadaan seperti itu maka harus diambil sebuah kebijakan dengan menerapkan
sebuah metode yang sekiranya dapat mengantisipasi demi tercapainya tujuan
belajar. Sebenarnya dari beberapa metode mengajar tersebut tidak ada satupun
yang merupakan metode mengajar yang terbaik. Karena hal ini tergantung dari
kondisi peserta didik itu sendiri, pada hakikatnya sebuah metode mengajar
adalah baik, karena mengandung unsur keaktifan belajar dari semua komponen
maka dari itu dalam penilaian metode hendaknya disesuaikan dengan
karakteristik dan kondisi peserta didik. 3
Selama ini metode yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran masih ada yang menggunakan metode pembelajaran
konvensional yang biasanya peserta didik hanya menulis materi yang telah
dituliskan oleh guru dipapan tulis, mendengarkan guru menjelaskan materi dan
mengerjakan tugas, dengan menggunakan metode yang masih konvensioanal
yaitu metode ceramah, dengan menggunakan metode ceramah cenderung pasif
dalam proses pembelajaran, dan cepat bosan bila mendengarkan penjelasan
dari guru, banyak peserta didik yang ngantuk ketika mengikuti pembelajaran.4
Dari situasi pembelajaran semacam ini hampir tidak ada kesempatan
bagi peserta didik untuk menuangkan kreatifitasnya (rasa, cipta, karsa) guna
mengaktualisasikan potensi dirinya untuk berinovasi, ataupun berbagi diri
(sharing) untuk sedini mungkin mengoptimalkan kemampuan,
3
Rahmat. Inovasi Pembelajaran Pai Reorientasi Teori Aplikatif Implementatif (Vol. 1).
CV. Literasi Nusantara Abadi. 2020. hlm, 47.
4
Alirahman. Inovasi Pembelajaran Pendidikan Islam pada Pendidikan Dasar. Permata:
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1), 2021. hlm, 1-10.

3
mengidentifikasi, merumuskan, mendiagnosis, dan sedapat mungkin
memecahkan masalah (problem solving).
Demikian juga para guru kurang atau hampir tidak dibekali dengan
metodologi yang variatif untuk membelajarkan materi pelajaran secara inovatif
dan pembelajaran yang aktif (active learning). Pikiran para guru selalu
dipenuhi dengan upaya mengajarkan apa yang ada dalam kurikulum dan sebisa
mungkin mengejar target mata pelajaran yang telah dirumuskan dalam
kurikulum.
Model pembelajaran aktif nampaknya merupakan jawaban atas
permasalahan tentang rendahnya mutu kualitas pembelajaran ini diharapkan
lebih meningkat, sebab pada model pembelajaran ini keaktifan peserta didik
atau peserta didik lebih diutamakan. Dengan melibatkan mereka secara aktif
dalam proses pembelajaran, maka mereka mengalami atau bahkan menemukan
ilmu yang akan menjadi pengetahuan mereka masing-masing. Untuk mencapai
kualitas pembelajaran itulah, maka keterampilan guru dalam proses
pembelajaran setidaknya mencakup keterampilan merencanakan pembelajaran,
keterampilan melaksanakan pembelajaran dan keterampilan mengevaluasi
proses pembelajaran baik yang akan dilaksanakan mupun yang sudah
dilaksanakan.5
Pendekatan pembelajaranpun seharusnya juga diubah, pendekatan
pembelajaran yang berorentasi pada guru (teacher oriented) harus diubah
menjadi pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik
(student oriented). Berangkat dari inovasi pembelajaran untuk Pendidikan
Agama Islam, maka pada pembahasan ini berfokus pada metode pembelajaran
menggunakan video yang di inovasi dengan diskusi.
Proses pembelajaran memang sangat kompleks karena ada beberapa
faktor yang berpengaruh di dalamnya. Dalam hal ini, salah satunya adalah
proses transfer ilmu kepada peserta didik yang menjadi bahan pembaharuan
secara kontinu. Suatu materi tidak dapat diserap secara sempurna oleh peserta

5
Qiyadah Robbaniyah. Strategi dan Metode Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Zahir
Publishing. 2023, hlm, 25

4
didik apabila pesan yang disampaikan tidak dapat disajikan secara baik.
Penggunaan video sebagai bahan bantu mengajar memberikan satu pengalaman
baru kepada peserta didik. Media video dan televisi dapat membawa pelajar ke
mana-mana saja. Dengan penayangan video, pelajar dapat merasa seolah-olah
mereka berada atau turut serta dalam suasana yang digambarkan. Sebagai
contoh, penayangan proses pelaksanaan haji atau pembagian zakat dapat
ditunjukkan kepada pelajar melalui video. Kiranya dapat membantu pelajar
membayangkan bagaimana proses haji maupun zakat dilaksanakan yang mana
setelah mengamati video tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi.
Menurut Hamalik, pemakaian media pengajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan stimulan kegiatan belajar, dan bahkan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses
pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.
Pembelajaran dengan video dapat ditujukan terhadap beragam tipe peserte
didik. Beberapa DVD atau penayangan di projector bisa memperlihatkan suatu
objek dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Adapun langkah-langkah
yang bisa dilakukan guru dalam pembelajaran yang menggunakan media video
adalah sebagai berikut:6
1. Guru menampilkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
2. Guru membagi kelompok pada peserta didik.
3. Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk menganalisis tentang
video yang sudah disajikan dengan anggota kelompoknya
4. Guru mempersilahkan atau menunjuk kelompok untuk menjelaskan isi dari
video yang telah ditayangkan.
5. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk menanggapi atau
memberikan tambahan pada penjelasan kelompok sebelumnya. 6. Guru
menjelaskan isi dari video tersebut.
6
Anggraeni, S. W., Alpian, Y., Prihamdani, D., & Winarsih, E. Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Video untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 2021. hlm, 5313-5327.

5
Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan pembelajaran
menggunakan video:7
1. Kelebihan pembelajaran menggunakan video
a. Mengatasi jarak dan waktu
b. Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis
dalam waktu yang singkat
c. Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
d. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.
e. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
f. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih
realistik
g. Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan
realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas.
2. Kelemahan pembelajaran menggunakan video
a. Sebagaimana media audio-visual yang lain, video juga terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi
tersebut.
b. Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah.
c. Membutuhkan alat bantu lain seperti: Flashdisk, DVD Player, projector,
laptop, dan lain-lain.
d. Pada saat penanyangan video, gambar yang ada pada layar terus
bergerak, sehingga tidak semua peserta didik mampu mengikuti
informasi yang ingin disampaikan.
B. Model Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
Model pembelajaran adalah prosedur sistematis dala mengorganasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Sebenarnya model
pembelajaran berkaitan erat dengan pendekatan, strategi, atau metode
pembelajaran. Saat inilah telah banyak dikembangkan berbagai macam model

7
Nengrum, T. A., Pettasolong, N., & Nuriman, M. Kelebihan dan Kekurangan
Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di
Madrasah Ibtidaiyah 2 Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan, 30(1). 2021. hlm, 1-12.

6
pembelajaran dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan
rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.
Beberapa model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas proses
dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam, di antaranya adalah: model
classroom meeting, cooperative, learning, integrated learning, constructive
learning, inquiry learning, dan quantum learning.8
Berkaitan dengan model pembelajaran PAI, guru diberikan kebebasan
dalam menentukan model pembelajaran akan tetapi yang terpenting adalah
guru dapat mengondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan
perilaku bagi peserta didik. Sudah seharusnya guru menentukan model
pembelajaran yang membuat peserta didik aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan. Tentunya tidak mononton, dikarenakan membuat peserta didik
menjadi cepat bosan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang
ditawarkan para ahli untuk mewujudkan kegiatan belajar aktif dimaksud
diantaranya:9
1. Inquiry-discovery appproach (belajar mencari dan menemukan sendiri)
2. Expository teaching (menyajika bahan dalam bentuk yang telah
dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap sehingga siswa tinggal
menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib)
3. Mastery learning (belajar tuntas)
4. Humanistic education yaitu menitikberatkan pada upaya membantu siswa
mencapai perwujudan dirinya sesuai dengan kemampuan dasar dan
keunikan yang dimilikinya.
Syaiful Sagala menawarkan konsep tentang model pembelajaran yang
efektif bagi terbentuknya kompetensi peserta didik di antaranya:10

8
Najrah, N. Peranan Pendidikan Terhadap Keberhasilan Proses Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam Indonesia (JPAII), 3(4). 2022. hlm, 71-
76.
9
ibid, hlm. 80.
10
Fitria, Y., & Indra, W. Pengembangan model pembelajaran PBL berbasis digital untuk
meningkatkan karakter peduli lingkungan dan literasi sains. Deepublish. 2022. hlm, 21

7
1. Contectual Teaching and Learning adalah model pembelajaran yang
menekankan keterkaitan pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta
didik secara nyata.
2. Role Playing adalah model pembelajaran yang menekankan pada problem
solving (pemecahan masalah).
3. Modular Instruction adalah pembelajaran dengan menggunakan sistem
modul/paket belajar mandiri yang disusun secara sistematis, operasional dan
terarah.
4. Pembelajaran partisipatif yaitu pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dalam perencanaan, pelaknasaan dan evaluasi pembelajaran.
Maka dari itu guru harus cerdas dalam menetukan model pembelajaran
yang sesuai untuk suatu kegiatan pembelajaran guna tercapainya indikator-
indikator yang sudah ditetapkan. Karena tidak ada satu model pembelajaran
yang efektif untuk mata pelajaran, guru harus menggunakan beberapa metode
pembelajaran yang paling efektif sehingga tidak membuat jenuh peserta didik.
Dalam buku model dan strategi pembelajaran aktif, dikatakan bahwa
metode pembelajaran pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan disetiap
metodenya, diantaranya metode yaitu:11
1. Metode Ceramah
Metode ini merupakan cara yang digunakan guru
mengimplementasikan strategi pembelajaraan ekspitori. Strategi
pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan pada kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai
materi secara optimal.
2. Metode Diskusi

11
Amrullah, H., Mufidah, N., & Khasanah, D. Z. Analisis Strategi dan Metode Belajar
pada Kelas Ta’lim Al-Qur’an Kelas Qira’ah B di Mabna Khadijah Al-Kubro Tahun 2020.
In Proceeding of International Conference on Islamic Education (ICIED) (Vol. 5, No. 1). 2021.
hlm, 86-95.

8
Metode ini digunakan guru atau instruktur dalam kegiatan
pembelajaran penataran. Metode diskusi memiliki banyak ragam dan cara
dalam pelaksanaanya. Keragaman tersebut menuntut kreatifitas guru
memilih metode yang tepat agar proses pembelajaran berlangsung baik dan
tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
3. Metode Demonstrasi
Metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertujukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Proses pembelajaran
akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi. Dengan mengamati secara langsung siswa memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan. Dengan
demikian siswa akan lebih menyakini kebenaran materi pembelajaran.12

12
Saringatun Mudrikah dan Septina Lisdayanti. Inovasi Pembelajaran di Abad 21.
Sukoharjo: Pradina Pustaka. 2022, hlm. 18.

9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Inovasi dalam pembelajaran PAI merupakan upaya yang penting dalam
memperbarui metode dan pendekatan dalam mengajar dan mempelajari
ajaran agama Islam. Melalui proses inovatif yang sistematis dan penerapan
model-model pembelajaran yang relevan, diharapkan pembelajaran PAI
dapat menjadi lebih menarik, efektif, dan memberikan dampak yang positif
dalam membentuk akhlak dan kepribadian yang baik pada generasi muslim
masa depan. Keterampilan guru dalam proses pembelajaran setidaknya
mencakup keterampilan merencanakan pembelajaran, keterampilan
melaksanakan pembelajaran dan keterampilan mengevaluasi proses
pembelajaran baik yang akan dilaksanakan mupun yang sudah dilaksanakan.
2. Model pembelajaran yang ditawarkan para ahli untuk mewujudkan kegiatan
belajar aktif dimaksud diantaranya: Inquiry-discovery appproach (belajar
mencari dan menemukan sendiri), Expository teaching (menyajika bahan
dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematik dan lengkap
sehingga siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan
tertib), Mastery learning (belajar tuntas), Humanistic education yaitu
menitikberatkan pada upaya membantu siswa mencapai perwujudan dirinya
sesuai dengan kemampuan dasar dan keunikan yang dimilikinya.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari dosen pembimbing mata kuliah, dan pembaca, serta
pihak-pihak lain demi kesempurnaan penyusunan makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Achadah, A. 2020. Model Inovasi Pengembangan Kurikulum PAI untuk


Menghadapi Revolusi Industri 4.0. Scaffolding: Jurnal Pendidikan
Islam dan Multikulturalisme, 2(1).
Alirahman. 2021. Inovasi Pembelajaran Pendidikan Islam pada Pendidikan
Dasar. Permata: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(1),
Amrullah, H., Mufidah, N., & Khasanah, D. Z. 2021. Analisis Strategi dan
Metode Belajar pada Kelas Ta’lim Al-Qur’an Kelas Qira’ah B di
Mabna Khadijah Al-Kubro Tahun 2020. In Proceeding of
International Conference on Islamic Education (ICIED) (Vol. 5, No.
1).
Anggraeni, S. W., Alpian, Y., Prihamdani, D., & Winarsih, E. 2021.
Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Berbasis Video
untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 5(6).
Fitria, Y., & Indra, W. 2022. Pengembangan model pembelajaran PBL berbasis
digital untuk meningkatkan karakter peduli lingkungan dan literasi
sains. Deepublish.
Hidayat, A., Sa'diyah, M., & Lisnawati, S. 2022. Metode pembelajaran aktif dan
kreatif pada madrasah diniyah takmiliyah di kota bogor. Edukasi
Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 9(01).
Mudrikah, Saringatun dan Septina Lisdayanti. 2022. Inovasi Pembelajaran di
Abad 21. Sukoharjo: Pradina Pustaka.
Najrah, N. 2022. Peranan Pendidikan Terhadap Keberhasilan Proses Belajar
Mengajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam
Indonesia (JPAII), 3(4).
Nengrum, T. A., Pettasolong, N., & Nuriman, M. 2021. Kelebihan dan
Kekurangan Pembelajaran Luring dan Daring dalam Pencapaian
Kompetensi Dasar Kurikulum Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah 2
Kabupaten Gorontalo. Jurnal Pendidikan, 30(1).

11
Rahmat. 2020. Inovasi Pembelajaran Pai Reorientasi Teori Aplikatif
Implementatif (Vol. 1). CV. Literasi Nusantara Abadi.
Robbaniyah, Qiyadah. 2023. Strategi dan Metode Pembelajaran PAI. Yogyakarta:
Zahir Publishing.

12

Anda mungkin juga menyukai