Anda di halaman 1dari 6

KREATIVITAS GURU PAI DALAM MENCIPTAKAN SITUASI BELAJAR YANG

EFEKTIF PADA SISWA MSI 01 KAUMAN PEKALONGAN

PROPOSAL

Di susun untuk memenuhi tugas UAS

Mata kuliah : Metodologi Peneliian

Dosen Pengampu : Rodianto M.Pd

Disusun oleh :

Uwaisy Al Qorni

2120331

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN

2021/2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran kreatif dan inovatif seharusnya dilakukan oleh guru dalam upaya
menghasilkan peserta didik yang kreatif. Tingkat keberhasilan guru dalam mengajar dilihat
dari keberhasilan peserta didiknya sehingga dikatakan bahwa guru yang hebat (great teacher)
itu adalah guru yang dapat memberikan inspirasi bagi peserta didiknya. Kualitas pembelajaran
dilihat dari aktivitas peserta didik ketika belajar dan kreatifitas yang dapat dilakukan oleh
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran.
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru di Indonesia pada umumnya masih berpusat
pada guru. Hal ini disebabkan oleh pemahaman yang masih belum memadai dan paradigma
pembelajaran yang belum sesuai dengan tindakan yang seharusnya dilakukan. Penelitian
membuktikan bahwa perbedaan tentang paradigma pembelajaran ternyata berdampak pada
hasil belajar peserta didik. Perbandingan hasil tes TIMSS dan PISA pada beberapa periode tes
menunjukkan bahwa peserta didik di Jepang memperoleh hasil yang jauh lebih tinggi daripada
peserta didik di Jerman (kelompok sedang) dan Amerika (kelompok rendah). Guru di Amerika
percaya bahwa pembelajaran terjadi dengan penguasan materi secara bertahap, sehingga
pembelajaran perlu dilakukan sedikit demi sedikit dengan meminimalkan kesalahan.
Sedangkan guru di Jepang percaya bahwa peserta didik akan belajar dengan baik jika dimulai
dengan berupaya memecahkan permasalahan, kemudian berdiskusi bersama untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Kebingungan dan frustasi merupakan bagian dari
proses belajar, dan pemilihan metode penyelesaian masalah yang terbaik dapat dijadikan
bagian dari pembelajaran.1
Hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan
mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik dalam bentuk pendidikan
formil maupun non formil. Jadi dengan kata lain, pendidikan pada hakikatnya adalah ikhtiar
manusia untuk membantu dan mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang sampai
kepada titik maksimal yang dapat dicapai dari tujuan yang dicita-citakan. 2
Kreatifitas dalam pembelajaran merupakan pengembangan potensi di luar batasan
inteligensi, menemukan cara yang baru yang lebih baik untuk memecahkan masalah
pendidikan. Sedangkan kreatifitas guru pendidikan agama Islam adalah kemampuan pendidik
yang memegang mata pelajaran agama Islam untuk mengekspresikan dan mewujudkan
potensi daya berpikirnya, sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dan unik /
mengkombinasikan sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang menarik. Oleh karenanya,
seorang guru pendidikan agama Islam dituntut untuk menjadi pribadi yang kreatif dalam
proses pendidikan. Pendidikan agama Islam mempunyai peranan penting dalam
meningkatkan sumber daya manusia. Untuk itu setiap manusia baik laki-laki maupun
perempuan harus mendapatkan pendidikan sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.
Untuk merealisasikan sumber daya manusia yang berkualitas dalam pendidikan, upaya
pemerintah diantaranya dengan mengeluarkan PP No. 19 Tahun 2003 tentang Standarisasi
Nasional, PP No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen serta pengesahan rancangan
1
Dr. Ridwan Abdullah Sanin M.Si, Inovasi Pembelajaran, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013) hlm.2
2
Muhammad Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama dilingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakarta:
Bulan Bintang, 1997), hlm. 108
undang-undang guru dan dosen sebagai undang-undang serta memberi kewenangan kepada
daerah untuk melakukan berbagai inovasi pendidikan. Diantara kebijakan pemerintah
tersebut yaitu pelaksanaan sistem manajemen berbasis sekolah, kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan pembelajaran kontekstual (contextual teaching learning) yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas hasil belajar. 3
Johnson louanne mengatakan bahwa “sikap guru terhadap muridnya adalah faktor
utama mencapai keberhasilan para siswa, apabila guru yakin siswa akan berhasil, maka
mereka akan berhasil”. 4
Hal ini tidaklah berlebihan mengingat guru adalah manajemen praktis yang dimiliki oleh
lembaga pendidikan, yang setiap hari selalu bersama siswa menemani mereka belajar.
Bagaimanapun bentuk kurikulum dan kebijakan sekolah, selalu berakhir kepada seorang guru
yang menyampaikan materi kepada siswa.
Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan pada objek penelitian ini yaitu MSI 01
Kauman, bahwa masalah kreatifitas seorang guru merupakan masalah yang serius karena
pendidikan agama Islam merupakan pondasi berpijak pada peserta didik guna menata
kepribadian yang utuh.
Kreatifitas erat sekali kaitannya dengan profesionalitas seorang guru, sebab guru yang
profesional akan mudah mengembangkan pembelajaran di dalam kelas. Selain itu guru yang
profesional tidak hanya mengusai materi tetapi jauh dari itu guru profesional memahami
metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Alat penunjang yang
tidak kalah penting yang biasa disebut sarana pembelajaran atau media pembelajaran. Media
dalam hal ini merupakan wahana penyalur pesan atau informasi belajar, yakni segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan
peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. 5
Guru pendidikan agama Islam harus mampu memilih dan memanfaatkan segala sarana
pembelajaran menjadi efektif dan efisien dan guru pendidikan agama Islam benar-benar layak
disebut guru yang profesional.
Dalam hal ini Kunandar menyinggung dalam bukunya bahwa dengan profesionalisme
guru, maka guru masa depan tidak lagi sebagai pengajar (teacher), seperti fungsinya yang
menonjol selama ini, tetapi beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (counselor), dan
manajer belajar (learning manager).6 Hal ini menunjukkan bahwa seorang guru berkreatif
dalam menigkatkan kualitas proses belajar mengajar, seperti membuat kegiatan belajar
mengajar yang lebih menarik, mengecek pekerjaan siswa, memberikan tugas atau mungkin
memebuat kelompok belajar agar siswa saling berdiskusi dan sebagainya, supaya anak didik
mempunyai peluang untuk berperan aktif sehingga anak didik mampu mengubah tingkah
lakunya secara lebih efektif dan efisien.7
B. Rumusan Masalah

3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 & Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
Tentang Guru Dan Dosen, (Bandung: Citra Umbara, 2010), hlm.137
4
Johnson Louanne, Pembelajaran Yang Kreatif dan Menarik, (Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang, 2008), hlm.
199
5
Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Pemberdayaan Pengembangan Kurikulum Hingga
Redefinisi Islamisasi Pengetahuan, (Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia, 2003), hlm. 132-133
6
Kunandar, Guru Profesional, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses Dalam
Sertifikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada), hlm. 50
7
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 80
Adapun masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana kreatifitas guru pndidikan agama islam dalam mengembangkan strategi
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?
2. Bagaimana kreatifitas guru pendidikan agama islam dalam menentukan metode
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?
3. Bagaimana kreatifias guru pendidikan agama islma dalam media pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?

C. Tujuab Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam mengembangkan
strategi pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?
2. Untuk mengetahui kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam menentukan metode
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?
3. Untuk mengetahui kreatifitas guru pendidikan agama Islam dalam penggunaan media
pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di MSI 01 Kauman?

D. Manfaat penelitian
1. Kegunaan Secara Teoris
Sebagai bahan pertimbangan terhadap dunia pendidikan dalam rangka kreatifitas guru
pendidikan agama Islam untuk meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Kegunaan Secara Prakris
a) Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan media penbelajaran untuk
meningkatkan prestasi peserta didik, sehingga akan berlangsung secara optimal
b) Bagi Guru
Sebagai bahan intropeksi dalam pengajaran untuk lebih bertanggung jawab
meningkatkan kualitas pendidikan
c) Bagi Siswa
Seabagi motivasi bagi siswa dalam upaya meningkatkan motivasi belajar sehingga
dapat menjadi siswa yang berprestasi dan berakhlak mulia.

E. Kerangka Teori
1. Pengertian Kreativitas
Kreativitas merupakan salah satu potensi yang ada dalam diri manusia sebagai
perwujudan dirinya (aktualisasi diri). Semakin diasah, kreativitas tersebut akan semakin
meningkat. Kreativitas dapat dikenali dan ditingkatkan melalui pendidikan yang tepat.
Dalam hal pengajaran, pendidik merupakan objek kreativitas bagi peserta didiknya, dan
begitu sebaliknya. Tidak hanya terbatas pada hal tersebut, kreativitas bisa muncul dari
mana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. 8 Kreativitas merupakan suatu bidang kajian
yang komplek, yang menimbulkan berbagai perbedaan pandangan, perbedaan tersebut
terletak pada bagaimana kreativitas itu di definisikan. Adapun kreativitas di definisikan
sangat berkaitan dengan penekanan pendefinisian dan tergantung pada dasar teori yang
menjadi dasar acuannya.
8
Menurut Gullford yang dikutip oleh Utami Munandar, “Kreatifitas melibatkan proses
belajar secara divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban
berdasarkan informasi yang diberikan”.9
Selanjutnya Samiun seperti yang dikutip oleh Retno Indayani menyebutkan kreatifitas
adalah “kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru/melihat hubungan-
hubungan baru di antara unsur data atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya”. 10
Sedangkan kreatifitas menurut Clark Monstakar dalam Utami Munandar menyatakan
bahwa kreatifitas adalah “Pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas
individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan alam, dan
dengan orang lain”.11 Menurut Supriyadi yang dikutip oleh Yeni Rahmawati kreatifitas
adalah “kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan
maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada”. 12
Dari berbagai pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kreativitas guru adalah
kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru atau kombinasi dari hal-hal
yang sebelumnya, yang berguna dan dapat dimengerti.

2. Menjadi Guru Kreatif


Kreatifitas merupakan dimensi kemampuan anak dalam mengembangkan
ilmupengetahuan, teknologi, dan seni. Kreatifitas merupakan sebuah proses yang mampu
melahirkangagasan pemikiran, konsep atau langkah-langkah baru pada diri seseorang.
Kreatifitas adalahkemampuan seseorang dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
untuk menghasilkan ide ataugagasan yang berguna untuk mengatasi masalah yang
dihadapi.Guru kreatif diartikan sebagai guru yang tidak pernah puas dengan
apa yangdisampaikannya kepada peserta didik. Dia berusaha menemukan cara-cara
untuk menemukanpotensi unik siswanya. Dengan kreatifitas guru bisa memberikan
pengajaran yang disenangipeserta didik. Guru kreatif akan mampu menemukan
kecerdasan setiap peserta didiknya. Diajuga menjadi produktif karena apa yang
ditemukannya menjadi bahan pembelajaran yangmenarik. Guru kreatif akan disenangi
para siswa, karena cara mengajarnya yang beragamsehingga tidak membuat para siswa
cepat bosan, dan lebih menantang para siswa untukmengikuti pelajaran yang diberikan
melalui sesuatu yang beragam.

Beberapa upaya yang bisa menjadikan guru kreatif saat di kelas, antara lain sebagai berikut:
1. Konsentrasikan diri pada perencanaan mengajar
Guru kreatif selalu membuat perencanaan belajar, dengan perencanaan belajar yang beragam
dan matang, akan membuat proses berjalan dengan lancar.
2. Terbuka untuk perubahan
Guru harus menyesuaikan diri untuk setiap perubahan yang terjadi di kelas.
3. Siap diajak kerja sama

9
Utami Munandar, Kreatifitas dan Keterbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, (jakarta:
Gramedia pustaka utama, 2002), hal. 24
10
Retno Indayani, Kreatifitas Guru dalam Proses Pembelajaran, (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2002), hal.
13
11
Munandar, Kreatifitas dan Keterbukaan..., hal.24
12
Yeni Rahmawati dan Euis Kurniati, Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak, (jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), hal. 11
Guru harus bisa menyesuaikan dan mendekatkan diri kepada peserta didik, jika guru bisa dekat
dan disukai peserta didik maka mereka akan mau bekerja sama dalam setiap pembelajaran dan
kondisi apapun dikelas. Guru juga harus bisa membuat para siswa mempercayainya.
Kreatifitas seorang guru dalam proses pembelajaran dikelas sangat diperlukan guna
menunjang pembelajaran yang menarik bagi anak didiknya. Kreatifitas akan tumbuh apabila guru
pandai dalam memotivasi siswa untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Siswa yang sudah
termotivasi, kreatifitasnya akan berkembang selama proses belajar mengajar dikelas. Kreatifitas
seorang guru dibutuhkan selama proses belajar mengajar dikelas. Pembelajaran yang kreatif akan
membuat siswa lebih tertarik dan bisa lebih mengembangakan materinya dengan baik.

Ciri-Ciri Guru Kreatif


1. Mampu menghasilkan ide-ide yang akurat sesuai dengan masalah yang dihadapi
Menjadi seorang guru tentu bukanlah sesuatu yang mudah, guru banyak menghadapi masalah-
masalah yang terjadi disekolah, misalnya permasalahan dalam pengajaran yang membuat para
siswa bosan dan sulit untuk memahami materi. Tugas seorang guru adalah mencari solusi atas
masalah-masalah tersebut, guru harus mempunyai ide-ide yang akurat dan dapat menjadi solusi
dalam proses pembelajaran yang mampu menarik perhatian siswa.
2. Guru kreatif memiliki kemampuan untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan sebelum
mengambil keputusan akhir. Guru harus memiliki pertimbangan dalam menentukan suatu hal
yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.
3. Mampu membuka pikiran terhadap hal-hal baru
Seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, semakin lama zaman
semakin berubah, hal tersebut juga berhubungan dengan peserta didik. Dengan perubahan
zaman maka sifat dan perilaku peserta didik juga akan berbeda, disinilah guru harus bisa
menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, guru harus bisa menyesuaikan diri dan menjadi
dekat dengan siswa, walau berbeda generasi.
4. Seorang guru harus mampu melihat suatu masalah secara mendetail
Seorang guru harus peka terhadap peserta didik, dapat melihat setiap perubahan-perubahan
yang dilakukan peserta didik. Apabila ada seorang peserta didik yang berubah (dalam hal
negative, misalnya menjadi malas) guru harus cepat menyadari perubahan tersebut, dan
mampu membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
5. Mampu menciptakan ide-ide baru
Menjadi seorang guru yang kreatif artinya mampu menciptakan dan menemukan hal-hal baru
yang dapat membantu dalam proses pembelajaran, sehingga menarik minat siswa untuk
memperhatikan pelajaran. Kreatifitas seorang guru bisa dilihat dari ide baru yang berhasil
dibuatnya, dan keberhasilan ide tersebut terlaksana. 13

13
Yuza Huda Mauladani, Menjadi GuruKreatif, Inovatif, Dan Inspiratif

Anda mungkin juga menyukai