Oleh :
…………..
NIM ……….(nomor akun)
JAKARTA
2021
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DENGAN METODE TANYA JAWAB DI KELAS XI ……
SMK ………………
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan
kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan
membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi
siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.
1 Djamarah, Syaiful bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, hal. 77
mencipatakan kondisi belajar mengajar yang efektif, sehingga memungkinkan
proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-
tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Untuk memenuhi hal tersebut di atas,
guru dituntut mampu mengelola proses belajar mengajar yang memberikan
rangsangan kepada siswa, sehingga ia mau belajar karena siswalah subyek utama
dalam belajar.2
2 Sagala, Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung : Alfabeta, 2003, hal.
98
tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru
memiliki cara atau model mengajar yang baik dan mampu memilih model
pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan
disampaikan.3
Guru adalah figur manusia sumber yang menempati posisi dan memegang
peran penting dalam pendidikan. Ketika semua orang mempersoalkan masalah dunia
pendidikan figur guru mesti terlibat dalam agenda pembicaraan terutama yang
menyangkut persoalan pendidikan formal di sekolah.4
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu
menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk
mencapai hasil yang optimal. Kelompok adalah sekumpulan orang yang memiliki
tujuan, keinginan dan harapan yang sama. Belajar kelompok adalah suatu proses
transfer ilmu yang melibatkan lebih dari satu orang, dimana antara orang yang satu
dengan yang lain saling melengkapi. Belajar kelompok merupakan salah satu
metode dalam belajar selain belajar secara individu dan juga belajar secara formal di
sekolah atau kampus.5
2. Tujuan Penelitian
B. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan berusaha, memperoleh kepandaian atau ilmu; membaca;
berlatih; berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Kelompok adalah beberapa orang atau binatang, benda dan sebagainya yang
berkumpul atau dikumpulkan menjadi satu. Jadi belajar kelompok merupakan upaya
memperoleh kepandaian yang dilakukan beberapa orang yang berkumpul atau
dikumpulkan.
Rumusan tentang belajar adalah sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga,
psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Belajar Kelompok
Kata “belajar kelompok”. Belajar bersama untuk membahas PR (Pekerjaan
Rumah) atau tugas lainnya, yang diberikan guru atau dosen. Banyak nilai positif
yang dapat diambil dari belajar kelompok. Mulai dari bisa bertukar pikiran atau ide,
menambah ilmu, sampai belajar untuk mengemukakan pendapat.
Konsep dasar belajar kelompok ini, bisa diadopsi untuk memjadi model
pembelajaran di kelas. Tentu guru atau dosen akan menjadi pendamping juga
fasilitator, konsep ini, memiliki beberapa strategi yang bisa diterapkan dalam
menjalankan skenario pembelajaran secara kelompok.8
3. Metode Belajar Kelompok
Salah satu metode yang dewasa ini mulai banyak digunakan oleh berbagai
lembaga pendidikan dalam rangka meningkatkan kualitas anak didik, yaitu metode
belajar kelompok. Usaha pemahaman mengenai makna metode belajar kelompok
C. METODE PENELITIAN
1. Setting Penelitian
a. Tempat Penelitian
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sarana atau permasalahan penelitian
juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi mengenai kondisi dari lokasi
peristiwa atau aktifitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya. Dari
pemahaman lokasi dan lingkungannya, peneliti bisa secara cermat mencoba
mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan kesimpulan. Adapun lokasi
penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Tanjungpinang.
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian di mulai pada bulan Mei sampai bulan Juli kurang lebih 3
bulan. Hal ini dapat dilihat pada table dibawah ini :
D. Tabel : 1
E. Jadwal Penelitian
Bulan
Keterangan Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan penelitian
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi di SMKN 3 Tanjungpinang kelas XI
Mesin 2 yang berjumlah 33 orang, yang menjadi objek penelitian adalah Tindakan
guru sebagai peneliti.
3. Data dan Sumber Data
a. Jenis Data
1. Data Kuantitatif
Data yang berwujud angka-angka hasil perhitungan dapat diproses dengan
cara dijumlahkan yang akan dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan lalu
diperoleh persentase, dengan rumus sebagai berikut :
F
P= X 100%
N
Keterangan :
P = persentase
F = frekuensi
N = responden10
2. Data Kualitatif
a. Melakukan klasifikasi dan katagorisasi data
Belajar Kelompok
b. Sumber Data
Dalam penelitian Tindakan kelas ini yang menjadi sumber data adalah :
1. Siswa kelas XI Mesin 2 SMKN 3 Tanjungpinang
gunakan dalam penelitian ini adalah menanyakan langsung secara lisan kepada
atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasati,
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
salah satu modelnya adalah teknik analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles
11 Ibid, hal. 56
12 Ibid, hal. 56
13 Ibid, hal. 56-57
14 Ibid, hal. 58
Huberman (1984) dalam Kunandar (2011:102). Analisis interaktif terdiri dari 3
komponen yaitu reduksi data, beberan (display) data, dan penarikan kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah langkah pertama dalam proses analisis yang merupakan
proses seleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah
bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan. Pada tahap ini peneliti
menyeleksi dan merangkum data yang diperoleh berdasarkan fokus kategori maupun
pokok permasalahan tertentu yang telah ditetapkan dan dirumuskan. Selain itu data
juga disusun sesuai dengan kebutuhan sehingga setelah dilakukan reduksi data,
semua data yang relevan sudah tersusun dan terorganisir sesuai dengan kebutuhan
untuk tahap selanjutnya.
2. Penyajian Data
Pada langkah ini peneliti berusaha menyusun data yang relevan sehingga
menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna tertentu. Dengan
cara menampilkan data dan membuat hubungan antara variabel peneliti dengan apa
yang terjadi dan apa yang perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.
3. Penarikan Kesimpulan
Dari hasil reduksi dan penyajian data, peneliti dapat memahami secara
mendalam hasil data yang diperoleh dan berdasarkan dari data itulah peneliti akan
mengambil kesimpulan penelitian dengan menjawab permasalahan – permasalahan
yang diajukan dengan data dan bukti – bukti empiris yang telah terkumpul.
Setelah dibuat kesimpulan, data perlu untuk diverifikasikan agar hasil
penelitian menjadi mantap dan benar - benar dapat dipertanggung jawabkan.
Verifikasi sendiri merupakan aktivitas pengulangan dalam rangka pemantapan dan
penelusuran data kembali secara tepat.
F. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan persentase hasil rata-rata dapat diambil kesimpulan bahwa
menunjukkan peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Belajar Kelompok di
SMKN 3 Tanjungpinang dapat dikategorikan baik. Hal ini dapat dilihat dari
persentase yaitu 69,44%, sesuai dengan standar angket 66% - 75% dikategorikan
baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan peran guru Pendidikan
Agama Islam dalam belajar kelompok yaitu :
1. Guru memiliki sifat tegas dalam mengawasi siswa mengerjakan tugas kelompok.
2. Guru memiliki cara yang mudah dipahami saat menyampaikan materi untuk di
kerjakan siswa.
3. Guru memiliki metode mengajar yang mudah dipahami.
4. Siswa dapat menerima pelajaran yang disampaikan dengan baik.
G. KESIMPULAN
1. Pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa di SMKN 3
Tanjungpinang, menunjukkan 69,44% sesuai dengan standar ukuran yang
telah ditetapkan yaitu 66% - 75% dikategorikan Baik.
2. Adapun faktor-faktor yang mendukung Pengaruh belajar kelompok terhadap
hasil belajar Pendidikan Agama Islam seperti :
b) Guru memiliki sifat tegas dalam mengawasi siswa mengerjakan tugas
kelompok.
c) Guru memiliki cara yang mudah dipahami saat menyampaikan materi
untuk di kerjakan siswa.
d) Guru memiliki metode mengajar yang mudah dipahami.
e) Siswa dapat menerima pelajaran yang disampaikan dengan baik
H. SARAN
Untuk dapat melihat Pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar
Pendidikan Agama Islam di SMKN 3 Tanjungpinang, maka penulis akan
memberikan saran-saran yang dapat dijadikan masukan oleh di Pengaruh belajar
kelompok terhadap hasil belajar siswa di SMKN 3 Tanjungpinang, untuk
mengadakan perbaikan-perbaikan dalam Peran Guru pendidikan Agama Islam
dalam Belajar Kelompok di SMKN 3 Tanjungpinang, antara lain :
1. Guru mengawasi siswa yang sedang belajar kelompok dengan baik.
2. Siswa dapat lebih mudah menerima materi dengan ketika guru menggunakan
metode belajar kelompok.
3. Belajar kelompok yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Sebagai bahan referensi Kepala Sekolah.
5. Sebagai bahan referensi pengawas Sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Rineka Cipta, 2000
Cipta, 1991
1997
Wahyu. MS, Marzuki, Petunjuk Praktis Membuat Skripsi, Surabaya : PT. Usaha
Nasional, 1980
Wijaya dan Rusyan, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar,