Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan karakter akhir-akhir ini semakin banyak diperbincangkan di
tengah-tengah masyarakat Indonesia, terutama oleh kalangan akademisi. Sikap
dan

perilaku

masyarakat

dan

bangsa

Indonesia

sekarang

cenderung

mengabaikan nilai-nilai luhur yang sudah lama dijunjung tinggi dan mengakar
dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Nilai-nilai karakter mulia, seperti kejujuran,
kesantunan, kebersamaan, dan religius, sedikit demi sedikit mulai tergerus oleh
budaya asing yang cenderung hedonistik, materialistik, dan individualistik,
sehingga

nilai-nilai

karakter

tersebut

tidak

lagi

dianggap

penting

jika

bertentangan dengan tujuan yang ingin diperoleh.


Pendidikan yang merupakan agent of change harus mampu melakukan
perbaikan karakter bangsa kita. Karena itu, pendidikan kita perlu direkonstruksi
ulang agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas dan siap
menghadapi dunia masa depan yang penuh dengan problema dan tantangan
serta dapat menghasilkan lulusan yang memiliki karakter mulia. Dengan kata
lain, pendidikan harus mampu mengemban misi pembentukan karakter
(character building) sehingga para peserta didik dan para lulusannya dapat
berpartisipasi dalam mengisi pembangunan di masa masa mendatang tanpa
meninggalkan nilai-nilai karakter mulia.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan seperti di atas, para
peserta didik harus dibekali dengan pendidikan khusus yang membawa misi
pokok dalam pembinaan karakter mulia. Pendidikan seperti ini dapat memberi
arah kepada para peserta didik setelah menerima berbagai ilmu maupun
pengetahuan. Sehingga mereka dapat mengamalkannya di tengah-tengah
masyarakat dengan tetap berpatokan pada nilai-nilai kebenaran dan kebaikan
yang universal. Untuk mendukung proses pembinaan karakter di kelas perlu
juga dibangun budaya sekolah yang dapat membawa peserta didik melakukan
proses pembiasaan dalam membangun karakter mulia.
Pendidikan karakter juga merupakan mata kuliah yang wajib dikuasai oleh
calon guru, mengingat peranan guru disekolah sebagai pembimbing yang harus
1

bisa megarahkan anak didiknya dalam pembelajaran sehingga dapat tercapai


sebuah tujuan dari pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak didik
disekolah mempunyai karakter yang berbeda-beda, guru di tuntut untuk dapat
mengakomodasi seluruh perbedaan karakter peserta didik dengan memberikan
bimbingan secara individual serta mengarahkannya pada hal-hal yang bersifat
positif.
Oleh karena itu, kami mencoba melakukan penelitian tentang pendidikan
karakter yang diterapkan di lingkup sekolah dasar, dalam hal ini kami melakukan
observasi di SDN SIMPANGAN 01.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengembangan karakter siswa di kelas?
2. Bagaimana pengembangan karakter di sekolah?
3. Bagaimana penilaian karakter siswa dikelas dan sekolah?

C. Tujuan
1. Tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui aplikasi Pendidikan
karakter di SDN SIMPANGAN 01.
2. Menemukan faktor-faktor yang menjadi penunjang maupun kendala dalam
proses Pendidikan karakter di SDN Mekar Mukti 01
3. Observasi ini juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kami
dalam menganalisis kejadian yang terjadi di lapangan dalam kesesuaian
dengan teori yang ada sehingga menemukan perbedaan keduanya dan
menemukan reaksi dari perbedaan tersebut, apakah bersifat positif atau
negatif.
4. Dan yang terakhir observasi ini selain untuk menambah wawasan kami,
juga sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan karakter di
kampus STAI Bani Saleh Cikarang.

D. Manfaat
Manfaat dari observasi yang telah kami lakukan adalah sebagai masukan
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dimasa yang akan datang dan
menambah wawasan dan pengalaman kami sebagai seorang calon guru.

BAB II
SDN SIMPANGAN 01
Dalam pelaksanaan tugas observasi pendidikan karakter kami melakukan
observasi di SDN SIMPANGAN 01 yang beralamat di Jalan Lemah Abang Desa
Simpangan, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Observasi dilakukan
pada tanggal 03-29 November 2014. Teknik observasi dengan wawancara
kepada guru dan kepala sekolah secara langsung dan pengisian angket yang
dilakukan oleh siswa.

A. Profil SDN SIMPANGAN 01


VISI MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN
SDN SIMPANGAN 01

VISI
Terwujudnya Sekolah Unggul yang mendidik siswa menjadi insan Cerdas,
Terampil, Disiplin dan Kompetitif.

MISI
-. Melaksanakan MBS secara optimal
-. Mewujudkan sekolah yang inovatif, kreatif, aktif, dan
berwawasan luas.
-. Mengembangkan potensi dan semangat keunggulan setiap
warga sekolah agar mampu bersaing sesuai perkembangan
zaman

TUJUAN
Pendidikan di SDN Simpangan 01 bertujuan untuk:

Menjadikan siswa-siswi yang cerdas, pintar terampil dan bermoral

Menjadikan sekolah pilihan masyarakat dan diminati siswa

Mewujudkan siswa yang dapat menerapkan nilai-nilai budaya di tengahtengah masyarakat dalam kehidupan sehari-hari

Menyiapkan siswa untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang


lebih tinggi
MOTTO

CERDAS TERAMPIL DAN DISIPLIN

PROFIL SEKOLAH

NO

IDENTITAS SEKOLAH

NAMA SEKOLAH

SDN SIMPANGAN 01

NOMOR INDUK SEKOLAH

102909

NOMOR STATISTIK SEKOLAH

101022209029

PROVINSI

JAWA BARAT

OTONOMI DAERAH

BEKASI

KECAMATAN

CIKARANG UTARA

DESA / KELURAHAN

SIMPANGAN

JALAN & NOMOR

LEMAHABANG NO. 56

KODE POS

17550

10

TELEPON

021 89845759

11

FAXCIMILE / FAX

021 89845759

12

DAERAH

PEDESAAN

13

STATUS SEKOLAH

NEGERI

14

KELOMPOK SEKOLAH

INTI

15

AKREDITASI

16

SURAT KEPUTUSAN / SK

17

PENERBIT SK (DITANDATANGANI) OLEH

18

TAHU BERDIRI

1917

19

TAHUN PERUBAHAN

20

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

PAGI & SIANG

21

BANGUNAN SEKOLAH

MILIK SENDIRI

22

LUAS BANGUNAN

L = 35 M, P = 76.3 M, LUAS
4

= 2671 M2
23

LOKASI SEKOLAH

DESA SIMPANGAN

24

JARAK KE PUSAT KECAMATAN

5 KM

25

JARAK KE PUSAT OTODA

25 KM

26

TERLETAK PADA LINTASAN

KABUPATEN / KOTA

27

JUMLAH KEANGGOTAAN RAYON

9 SEKOLAH

28

ORGANISASI PENYELENGGARA

PEMERINTAH

29

PERJALANAN / PERUBAHAN SEKOLAH

30

NOMOR GUDEP

09057 09058

31

NPSN

20218215

32

LUAS LAHAN TANAH GEDUNG

3.021 M2

33

JUMLAH GURU

32

34

JUMLAH SISWA

1016

CIKARANG UTARA, 28 Nopember 2013

KEPALA SEKOLAH

BAKRUN, S.Pd
NIP. 19710814 200003 1 008

B. Pendidikan Karakter di SDN SIMPANGAN 01


Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan oleh kelompok kami
pada :
hari/tanggal

: Senin, 03 November 29 November 2014

waktu

: 08.00 - selesai

tempat

:SDN

SIMPANGAN

01,Jl.

Lemah

Abang

Desa

Simpangan,Kec. Cikarang Utara

Hasil yang kami peroleh bahwa di SD SIMPANGAN 01 Lemah Abang


telah menerapkan Pendidikan Karakter secara baik. Dimana warga sekolah
mempunyai nilai-nilai karakter yang sering diterapkan dalam pelajaran sekolah
dan kegiatan sekolah.

Contoh nyata tentang Pendidikan Karakter yang telah diterapkan


adalah :
- Upacara Bendera setiap hari senin diikuti oleh Warga Sekolah.
- Senam Sehat setiap Hari Sabtu diikuti seluruh Siswa.
- Periksa

Kebersihan

setelah

Upacara,

seperti

kerapian

seragam,

kebersihan kuku, rambut.


- Ekstrakurikuler, seperti Drumband dan Pramuka yang menghasilkan
prestasi

C. Hasil wawancara pendidikan karakter


a.

Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah


Berdasarkan

hasil

wawancara

dengan

kepala

sekolah

bahwa

pendidikan karakter telah diterapkan di sekolah ini. Menurut Kepala


Sekolah, Pendidikan karakter itu sendiri adalah pendidikan

yang

memfokuskan pada peningkatan tingkah laku (nilai sikap) siswa yang lebih
baik,tanggung jawab,sopan santun dan mandiri. Pendidikan karakter
mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi modal untuk
menjadi anak shalih. Sejak awal berdiri sekolah ini telah menerapkan
pendidikan karakter melalui pembinaan kedisiplinan. Di SDN Simpangan
01 tenaga pendidiknya sering mengikuti workshop, seminar atau pelatihan
mengenai pendidikan karakter minimal setahun dua kali.
6

Kegiatan yang mendukung keberhasilan pendidikan karakter di SDN


Simpangan 01 adalah penerapan pembinaan mental secara kontinyu
(terus-menerus), contohnya membuang sampah pada tempatnya dan razia
seragam sekolah. Dalam proses pembelajaran pola khusus yang dilakukan
oleh guru adalah dengan menggunakan metode diskusi dan kelompok.
Dengan adanya metode tersebut maka anak terlatih untuk bersosialisai,
bertanggung jawab dan saling menghargai dengan temannya.
Sarana dan prasarana di SDN Simpangan 01 yang mendukung
terbentuknya karakter siswa adalah kelengkapan alat belajar, seperti:
perpustakaan, laboratorium komputer dan mushala. Upaya yang dilakukan
oleh kepala sekolah, guru, dan karyawan dalam pembentukan karakter
siswa

yaitu

dengan

menanamkan

kedisiplinan

pada

siswa

dan

menjalankan tata tertib sekolah yang selalu dilakukan dengan cara


mengucapkan ikrar setiap upacara bendara.
Faktor pendorong dalam pembentukan karakter siswa di SDN
Simpangan 01 yaitu guru, kepala sekolah, orang tua dan lingkungan.
Sedangkan faktor penghambat dalam upaya pembentukan karakter siswa
di sekolah adalah kurang berjalanya tata tertib di kelas, perhatian guru
yang kurang dan kurangnya perhatian pihak orang tua.
Jadi, berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat
disimpulkan bahwa penerapan pendidikan karakter sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa.

b. Hasil wawancara dengan Guru


Pendidikan karakter bukan hanya sekedar mengajarkan mana yang
benar dan mana yang salah. Lebih dari itu, pendidikan karakter adalah usaha
menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik sehingga kita mampu bersikap
dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan
pengetahuan yang baik, perasaan yang baik, dan perilaku yang baik sehingga
terbentuk perwujudan kesatuan perilaku dan sikap hidup kita.
Dalam penerapan pendidikan karakter guru harus dapat membedakan
antara mengajar dan mendidik. Peran guru tidak hanya mengajar saja
7

(mentransfer ilmu) namun juga harus mendidik (membentuk karakter anak).


Karena di sini yang menjadi objek adalah bukan benda mati melainkan
makhluk hidup yang memiliki perasaan dan sifat khas masing-masing.
Pendidikan karakter telah diterapakan di SDN Simpangan 01,
khususnya di kelas V B dengan wali kelas Bapak Edi Sukardi S.Pd.
Pendidikan karakter atau pendidikan moral dilaksanakan dengan menerapkan
metode dan pendekatan yang sesuai. Misalnya dengan memberikan arahan
kepada siswa yang masih melakukan sikap yang kurang baik dan juga
memberikan stimulus respon kepada siswa agar siswa tidak hanya
mendengarkan

apa

yang

diperintahkan

namun

juga

memberikan

feedbackuntuk memperbaiki sikap yang kurang baik tersebut.


Kendala yang dihadapi dalam menerapkan pendidikan karakter
terhadap anak adalah dari faktor eksternal seperti tayangan televisi yang
kurang mendidik dan lingkungan masyarakat yang kurang baik. Seperti yang
kita ketahui, tayangan televisi sekarang ini lebih banyak menayangkan
tontonan yang kurang berkualitas dan cenderung memberikan dampak
negatif terhadap anak. Hal ini harus menjadi perhatian serius dari orang tua.
Karena untuk membentuk karakter yang baik tidak hanya dilakukan di
sekolah, namun juga perlu adanya pengawasan dari orang tua ataupun
keluarga yang dapat membentengi anak dari pengaruh-pengaruh negatif dari
lingkungan.
Implementasi pendidikan karakter memberikan pengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Jika siswa memiliki karakter yang baik maka prestasi
belajarnya pun cenderung baik juga. Begitu pula pendidikan karakter
berpengaruh terhadap perilaku siswa. Siswa yang memiliki karakter yang baik
maka akan mendorong siswa untuk berperilaku yang baik. Namun jika kita
terlalu memperhatikan aspek afektif ini, akan ada aspek lain seperti kognitif
menjadi kurang mendapat perhatian.
Karakter siswa di SDN Simpangan 01 sudah cukup baik, namun
besarnya pengaruh dari faktor eksternal seperti media elektronik, media
massa dan lingkungan membuat pembentukan karakter siswa ini menjadi

lebih sulit. Sedangkan guru di sekolah ini sudah mendidik karakter anak
secara baik dan maksimal dengan memberikan contoh dan teladan yang baik.
Siswa memiliki sikap hormat terhadap guru maupun orang yang lebih
tua. Dapat dicerminkan melalui perilaku siswa yang memberikan salam dan
mencium tangan guru saat berpapasan. Sikap terpuji ini sebaiknya diberikan
apresiasi, karena ini merupakan karakter yang baik dan merupakan potensi
yang dimiliki siswa sehingga harus dipertahankan.

c. Hasil Angket Siswa


Hasil Angket siswa kelas VA SDN SIMPANGAN 01
No

Pilihan

Pertanyaan

SL

SR KD TP

A.

Ketaatan Beribadah

1.

Saya berdoa jika memulai dan selesai kegiatan belajar

37

2.

Saya mengerjakan sholat lima waktu

19

27

3.

Saya makan dan minum sambil duduk

24

13

4.

Saya berlaku sopan dan santun kepada siapa saja

25

21

5.

Saya

penuh 20

21

mendengarkan

orang

lain

dengan

perhatian saat orang lain berbicara kepada saya


6

Saya bersedia berbagi makanan kepada teman

23

14

7.

Saya menghormati orang yang lebih tua

33

11

8.

Saya mengucap salam

dan menjawab salam bila 20

17

18

20

17

bertemu dengan teman dan guru


9.

Saya membaca basmalah ketika mengawali suatu 19


kegiatan dan mengakhiri dengan membaca hamdalah

10.

Saya meminta maaf bila bertengkar dengan teman

B.

Tanggung Jawab

11.

Saya tepat waktu menyerahkan tugas

20

24

12.

Saya mengerjakan tugas sebaik mungkin

23

18

13.

Saya mengerjakan tugas secara mandiri

30

15

14.

Saya bertanya saat tidak mengerti suatu tugas yang 21

19

diberikan guru dengan sopan


15.

Saya meminta izin sebelum keluar kelas saat pelajaran 34

secara 28

18

C.

Kemandirian

17.

Saya merapikan tempat tidur dan selimut setiap 17

19

10

berlangsung
16.

Saya

melaksanakan

piket

harian

kelas

bersama- sama dengan penuh tanggung jawab

bangun tidur
18.

Saya merapikan mainan setelah digunakan

28

13

19.

Saya berani mencoba hal-hal yang baru

19

16

11

20

Saya

pelajaran 28

13

12

18

15

12

23

21

20

19

12

mengajukan

pertanyaan

saat

berlangsung
21.

Saya mengerjakan tugas sendiri

D.

Kejujuran

22.

Saya tidak pernah mengambil barang yang bukan milik 39


saya

23.

Saya mengerjakan ulangan dengan jerih payah saya 36


sendiri

24.

Saya berkata jujur saat berbicara

Toleransi

25.

Saya menghargai pendapat teman

26.

Saya tidak membedakan teman-teman yang berbeda 40


suku bangsa

27.

Saya mau membaur dengan semua teman

Cinta Tanah Air

28.

Saya

menggunakan

bahasa

Indonesia

25

dalam 34

percakapan sehari-hari
29.

Saya mempelajari budaya Indonesia

22

18

30.

Saya menggunakan produk- produk Indonesia

25

14

G.

Disiplin

31.

Saya datang ke sekolah sebelum bel masuk berbunyi

38

32.

Saya menaati tata tertib di sekolah

25

21

H.

Peduli Lingkungan
10

33.

Saya ikut gotong royong membersihkan lingkungan 17

19

10

18

21

18

11

sekitar
34.

Saya merawat tanaman yang ada di lingkungan 7


sekolah

35.

Saya membuang sampah pada tempatnya

17

Dari angket siswa yang telah diberikan kepada siswa kelas VA SDN
SIMPANGAN 01 dapat kami simpulkan bahwa:
1. Nilai religius sudah mulai membudaya
2. Nilai tanggung Jawab sudah mulai membudaya
3. Nilai Kemandirian sudah mulai berkembang
4. Nilai Kejujuran sudah mulai membudaya
5. Nilai Toleransi sudah mulai membudaya
6. Nilai Cinta Tanah air sudah mulai membudaya
7. Nilai Disiplin sudah mulai membudaya
8. Nilai Peduli Lingkungan sudah mulai berkembang

D. Upaya guru dalam membentuk karakter siswa di SDN Simpangan 01


Peserta didik di SDN Simpangan 01 diharapkan mempunyai karakter yang
kuat. Karakter kuat yang dimaksud di sini adalah karakter yang mencerminkan
bagaimana tingkah laku para siswanya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana
sikap sopan-santunnya, bagaimana cara siswa untuk menyelesaikan suatu
permasalahan, dan sebagainya. Berdasarkan pengamatan yang telah kami
lakukan, dapat kami simpulkan bahwa sebenarnya siswa-siswa di SDN
Simpangan 01 dapat dikatakan sudah mempunyai karakter yang baik. Karakter
siswa yang terbentuk di SDN Simpangan 01 ini tercipta karena berbagai upaya
yang telah dilakukan semua pihak sekolah, mulai dari guru, petugas sekolah,
dan juga kerja sama dari siswa sendiri. Upaya itu dilakukan melalui penanaman
sikap yang gencar dilakukan oleh para guru, di antaranya :
1. Sekolah mempunyai tata tertib siswa yang harus dipatuhi oleh setiap
siswa, Adapun tata tertib sekolah antara lain :Memakai seragam
lengkap yang telah ditentukan oleh sekolah, meninggalkan sekolah
11

selama jam pelajaran berlangsung, memelihara kuku, berkelahi,


menjadi anggota perkumpulan anak-anak nakal dan lain-lain.
2. Setiap sebelum masuk siswa membentuk barisan untuk memeriksa
kuku dan kerapian seragam ini biasanya dilakukan oleh ketua kelas
masing-masing dan hanya siswa yang kukunya pendek dan besrih
serta seragamnya rapi yang diperbolehkan masuk kelas. Untuk siswa
yang kedapatan kukunya panjang, maka ia harus memotong kukunya
sebelum masuk kelas. Dan untuk yang seragamnya tidak rapi harus
merapikannya terlebih dahulu.
3. Pembiasan dalam menjaga kelas masing-masing. Hal ini dilakukan
dengan membentuk jadwal piket setiap harinya. Dan sebelum dan
sesudah pembelajaran, siswa wajib memungut sampah yang ada
disekitarnya terlebih dahulu. Dalam hal ini diterapkan prinsip
kedisiplinan dan kebersihan.
4. Pembiasaan ketepatan dalam jadwal masuk kelas maupun keluar
kelas.Saat dilakukan pengamatan, kami dapati bahwa sebagian besar
siswa langsung masuk kelas begitu bel masuk dibunyikan, demikian
juga saat bel istirahat dibunyikan, semua siswa langsung berhamburan
keluar.
5. Sebelum masuk jam pelajaran pada beberapa kelas dilakukan
penghapalan asmaul husna. Saat dilakukan pengamatan, kami dapati
bahwa setiap kelas melakukan hapalan asmaulhusna dengan tertib,
biarpun tidak ada guru yang mengawasi.
6. Pembiasaan berdoa sebelum dan sesudah jam pelajaran.
7. Menyediakan rak sepatu untuk ruangan-ruangan umum seperti lab
computer dan lab bahasa untuk menjaga kebersihan ruangan
8. Pembiasaan melakukan bersalaman ketika siswa berpapasan dengan
guru. Saat kami melakukan observasipun siswa sangat berantusias
untuk bersalaman dengan kami, ini menandakan siswa sudah cukup
paham tentang bersikap sopan santun.
Dari upaya-upaya yang telah dilakukan di atas, cukup menunjang untuk
pembentukan karakteristik siswa yang menuju ke arah positif.

12

Adapun contoh dari penerapan pendidikan karakter di SDN Simpangan 01 ini


terlihat dari bebrapa gambar berikut ini
Melakukan baris sebelum masuk ke

Pemeriksaan kuku dan seragam

kelas

sebelum masuk kelas

Berdoa dan bersalaman ketika selesai

Menempatkan rak sepatu di ruang lab

jam pembelajaran

computer dan lab bahasa

13

E. Cara pihak sekolah menerapkan pendidikan karakter kepada peserta didik


Dua cara pihak sekolah menerapakan Pendidikan Karakter kepada
peserta didik, yaitu :
1. Teguran melalui lisan
Ketika peserta didik melakukan kesalahan seperti berkuku panjang,
berambut panjang (siswa laki-laki) akan ditegur secara langsung,
bahkan dikenakan sanksi sesuai dengan tata tertib yang berlaku di
sekolah tersebut. Dalam kegiatan pembelajaran berlangsung, Nilai-nilai
Pendidikan Karakter pun diterapkan.
2. Teguran melalui tulisan
Teguran melalui tulisan dapat dilakukan dengan cara membuat kata
kata berkarakter yang dibingkai serta dipajang di lingkungan sekolah
maupun di dalam kelas. Cara tersebut bertujuan agar peserta didik
dapat melihat dan mengingat kata kata tersebut. Tidak hanya dilihat
dan diingat. Akan tetapi, peserta didik juga wajib melaksanakan makna
dari kata kata yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Di sekolah ini
pun terdapat kata-kata berkarakter untuk para guru. Karena seluruh
warga sekolah wajib melaksanakan makna dari kata-kata tersebut.
Untuk mengetahui apakah karakter peserta didik sudah baik atau belum,
guru juga melakukan penilaian tentang sikap peserta didik yang termuat dalam
format sebagai berikut :

14

Contoh kata kata berkarakter yang terdapat di SDN Simpangan 01,yaitu :

15

BAB III
PENUTUP

A.

Kesimpulan
.
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan bahwa nilai nilai

Pendidikan Karakter belum sepenuhnya diterapkan siswa siswi SDN Simpangn


01 . Masih terdapat kendala untuk menerapkannya. Karena nilai Pendidikan
Karakter hanya didapat dari sekolah serta kurangnya kerjasama antara pihak
sekolah dengan orang tua murid. Komunikasi yang terjalin antara orang tua dan
anak juga masih kurang. Akan tetapi banyak juga nilai nilai Pendidikan Karakter
yang berhasil diterapkan.

B.

Saran

Nilai Pendidikan Karakter seharusnya didapat siswa tidak hanya di


lingkungan sekolah, tetapi didapat juga di lingkungan keluarga maupun di
lingkungan masyarakat. Sebaiknya komunikasi antara siswa, pihak sekolah dan
orang tua murid dapat terjalin secara baik, agar dapat bersama sama
membentuk karakter diri siswa.

16

Anda mungkin juga menyukai