SOCIAL COGNITION
Proses berpikir mengenai persepsi, gagasan,
emosi, motivasi, dan perilaku diri sendiri dan orang lain (Flavell, 1985).
bertindak sesuai dengan perbedaan tersebut. 3. Kemampuan memunculkan perasaan senang dan sedih.
Altruisme
Altruisme:
Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan memperhatikan kesejahteraan orang lain (QS. Al-Maidah: 2)
Pikiran yang ditunjukkan seseorang ketika memutuskan apakah hendak membantu orang lain ketika perilaku ini membutuhkan pengorbanan
Lanjutan
Prosocial moral reasoning:
Pikiran yang ditunjukkan seseorang ketika memutuskan apakah hendak membantu orang lain ketika perilaku ini membutuhkan pengorbanan
Lanjutan
Self oriented distress reaksi emosi yang
membuatnya menghindar Sympathetic empathic arousal reaksi emosi yang mendorongnya membantu meringankan penderitaan orang lain
dorongan verbal (altruistic exhortation) 2. Berikan penghargaan untuk niat dan perbuatan baik
Perilaku Agresif
Perilaku agresif :
Segala bentuk perilaku yang disengaja dibuat untuk menyakiti atau melukai Agresivitas bukan merupakan konsekuensi perilaku QS. Al-Baqarah: 190
2 Perilaku Agresif
1. Agresi permusuhan (hostile aggression)
Tujuan menyakiti atau melukai korban 2. Agresi instrumental (instrumental aggression) Tujuan mendapatkan akses pada objek, ruang atau hak-hak yang dimiliki
menunjukkan agresivitasnya dengan memukul dan menendang Anak-anak usia 3 5 tahun agresivitas lebih beersifat verbal Anak-anak usia 4 7 tahun agresivitas pada benda (mainan atau kepemilikan lainnya)
provokasi (nyata atau imajiner) Agresivitas anak laki-laki lebih terbuka dibandingkan anak perempuan Agresivitas anak perempuan ditunjukkan dengan cara menghina, menolak, menghindar atau menyebarkan rumor Agresivitas bisa menjadi karakter yang stabil (laki-laki atau perempuan)
Apa Solusinya?
1. Ciptakan lingkungan bermain yang non-
agresif 2. Gunakan prosedur kontrol atau time out 3. Lakukan metode non-punitif (mengabaikan perilaku yang salah dan melakukan penguatan pada perilaku yang berlawanan)
untuk mendapatkan keinginannya 2. Otonomi vs ragu-ragu (1 3 tahun) Anak belajar menyatakan keinginannya sendiri Anak belajar melakukan sesuatu sendiri
sendiri Anak belajar memahami hak dan kewajiban 4. Industri vs rendah diri (6 12 tahun) Anak belajar mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan akademik
Perkembangan Psikososial
Penilaian terhadap diri:
Lebih realistis Lebih berimbang Lebih komprehensif Lebih terekspresikan secara sadar
(Harter, 1998)
Perkembangan Psikososial
Sistem representasional: Konsep diri inklusif dan luas yang mengintegrasikan berbagai aspek diri (Harter, 1998)
Harga Diri
Anak usia 8 -12 tahun menilai penampilan
fisik sebagai hal yang terpenting dibandingkan penerimaan sosial lainnya (Harter, 1993)
Pertumbuhan Emosional
Memiliki kemampuan mengatur ekspresi
emosional dalam situasi sosial Memiliki kemampuan merespons tekanan emosional orang lain (Saarni, 1998) Menjadi lebih empati dan lebih condong kepada perilaku prososial (Eisenberg, Fabes, & Murphy, 1996)