Anda di halaman 1dari 26

PROGRAM STUDI PGMI

SOCIAL COGNITION
Proses berpikir mengenai persepsi, gagasan,

emosi, motivasi, dan perilaku diri sendiri dan orang lain (Flavell, 1985).

Perspektif Perkembangan Moral


Definisi Moralitas: 1. Kemampuan membedakan benar salah. 2. Kemampuan

bertindak sesuai dengan perbedaan tersebut. 3. Kemampuan memunculkan perasaan senang dan sedih.

Perspektif Perkembangan Moral


3 Komponen Moralitas: 1. Kognitif (komponen konseptual). 2. Perilaku (komponen teknis). 3. Afektif (komponen emosional).

Tahap Perkembangan Moral (Lawrence Kohlberg)


1. Preconventional Morality (0 9) a. Punishment-and-obedience orientation. b. Instrumental hedonism. 2. Conventional Morality(10 15) a. Good boy or good girl morality b. Otoritas dan kewajiban menjaga moral 3. Postconventional Morality (16 - )

Altruisme
Altruisme:

Sikap tidak mementingkan diri sendiri dan memperhatikan kesejahteraan orang lain (QS. Al-Maidah: 2)

Prosocial Moral Reasoning


Prosocial moral reasoning:

Pikiran yang ditunjukkan seseorang ketika memutuskan apakah hendak membantu orang lain ketika perilaku ini membutuhkan pengorbanan

Lanjutan
Prosocial moral reasoning:

Pikiran yang ditunjukkan seseorang ketika memutuskan apakah hendak membantu orang lain ketika perilaku ini membutuhkan pengorbanan

Lanjutan
Self oriented distress reaksi emosi yang

membuatnya menghindar Sympathetic empathic arousal reaksi emosi yang mendorongnya membantu meringankan penderitaan orang lain

Tahap Penalaran Moral Prososial Eisenber

Faktor Penyebab Altruistik


1. Budaya
2. Lingkungan keluarga

Bagaimana Peran Orang Tua?


1. Lakukan

dorongan verbal (altruistic exhortation) 2. Berikan penghargaan untuk niat dan perbuatan baik

Perilaku Agresif
Perilaku agresif :

Segala bentuk perilaku yang disengaja dibuat untuk menyakiti atau melukai Agresivitas bukan merupakan konsekuensi perilaku QS. Al-Baqarah: 190

2 Perilaku Agresif
1. Agresi permusuhan (hostile aggression)

Tujuan menyakiti atau melukai korban 2. Agresi instrumental (instrumental aggression) Tujuan mendapatkan akses pada objek, ruang atau hak-hak yang dimiliki

Perkembangan Perilaku Agresif


Anak-anak usia 2 tahun lebih banyak

menunjukkan agresivitasnya dengan memukul dan menendang Anak-anak usia 3 5 tahun agresivitas lebih beersifat verbal Anak-anak usia 4 7 tahun agresivitas pada benda (mainan atau kepemilikan lainnya)

Perkembangan Perilaku Agresif


Agresivitas anak laki-laki disebabkan oleh

provokasi (nyata atau imajiner) Agresivitas anak laki-laki lebih terbuka dibandingkan anak perempuan Agresivitas anak perempuan ditunjukkan dengan cara menghina, menolak, menghindar atau menyebarkan rumor Agresivitas bisa menjadi karakter yang stabil (laki-laki atau perempuan)

Perkembangan Perilaku Agresif


2 Golongan anak-anak dengan tingkat agresivitas tinggi : 1. Agresor proaktif Alat menyelesaikan masalah sosial atau mencapai tujuan pribadi lainnya (perilaku bully) 2. Agresor reaktif Menunjukkan permusuhan tingkat tinggi Mudah terpancing Tidak mampu mengontrol kemarahan

Apa Faktor Penyebabnya?


1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan budaya

Apa Solusinya?
1. Ciptakan lingkungan bermain yang non-

agresif 2. Gunakan prosedur kontrol atau time out 3. Lakukan metode non-punitif (mengabaikan perilaku yang salah dan melakukan penguatan pada perilaku yang berlawanan)

Erikson: Teori Psikososial


1. Percaya vs tidak percaya (0 1 tahun) Bayi belajar mempercayai pengasuhnya

untuk mendapatkan keinginannya 2. Otonomi vs ragu-ragu (1 3 tahun) Anak belajar menyatakan keinginannya sendiri Anak belajar melakukan sesuatu sendiri

Erikson: Teori Psikososial


3. Inisiatif vs rasa bersalah (3 6 tahun) Anak belajar menciptakan aktifitasnya

sendiri Anak belajar memahami hak dan kewajiban 4. Industri vs rendah diri (6 12 tahun) Anak belajar mengembangkan kemampuan sosial dan kemampuan akademik

Perkembangan Psikososial
Penilaian terhadap diri:
Lebih realistis Lebih berimbang Lebih komprehensif Lebih terekspresikan secara sadar

(Harter, 1998)

Perkembangan Psikososial
Sistem representasional: Konsep diri inklusif dan luas yang mengintegrasikan berbagai aspek diri (Harter, 1998)

Harga Diri
Anak usia 8 -12 tahun menilai penampilan

fisik sebagai hal yang terpenting dibandingkan penerimaan sosial lainnya (Harter, 1993)

Pertumbuhan Emosional
Memiliki kemampuan mengatur ekspresi

emosional dalam situasi sosial Memiliki kemampuan merespons tekanan emosional orang lain (Saarni, 1998) Menjadi lebih empati dan lebih condong kepada perilaku prososial (Eisenberg, Fabes, & Murphy, 1996)

Anda mungkin juga menyukai