Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS PROGRAM PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI

SMA TUNAS BARU CIPARAY BANDUNG

Winda Muliyawati
Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. Cimincrang, Cimenerang. Kec.Gede Bage, Kota Bandung, Jawa Barat 40292
email: windamuliyawati10@gmail.com

ABSTRAK
Pada saat ini Bimbingan Konseling sudah menjadi hal yang wajib ada dalam
berbagai lembaga atau instansi. Sebagaimana Peran bimbingan konseling di sekolah sangat
penting untuk memajukan pencapaian tujuan pendidikan. Dalam penelitian ini, bertujuan
untuk menghasilkan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA untuk
dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling di SMA. Metode penelitian yang
dilakukan yaitu secara kualitatif melalui observasi. Perhatian utama biasanya difokuskan
pada siswa yang bermasalah, namun pada penelitian ini perhatiannya ditujukan kepada
pembimbing BK nya dan salah satu siswa yang tidak bermasalah disekolah tersebut. Pada
dasarnya, kebanyakan siswa beranggapan bahwa BK itu sangat ditakuti dan hanya berperan
bagi siswa yang bermasalah saja, tanpa mengetahui sejauh mana peranan BK bagi dirinya.
Sehingga peranan dan fungsi BK dalam pendidikan belum sampai kepada siswanya.

PENDAHULUAN
Bimbingan Konseling merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan,
khususnya dalam pendidikan di indonesia sebagai upaya untuk mewujudkan tujuan
pendidikan dan membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal,sesuai dengan
potensinya. oleh karena itu,pelaksanaan bimbingan konseling disekolah menjadi tanggung
jawab bersama antara personel sekolah,yaitu kepala sekolah,guru,konselor,dan pengawas.
Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individuindividu guna membantu
mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-
pilihan, rencana-rencana, dan interprestasi-intrepretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan
diri dengan baik. (Deni, 2011)

1
Dalam peraturan Pemerintah No. 29/1990 tentang Pendidikan Menengah, pasal 27
ayat 1, dikatakan bahwa “Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan.
Hal tersebut mengandung makna bahwa guru pembimbing memfasilitasi siswa agar dengan
keinginan dan kemampuannya dapat mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta
menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut.
Tumbuhnya keinginan siswa untuk mengenal kekuatan dan kelemahan diri menjadi sangat
penting karena hal itu menunjukkan adanya motivasi dari dalam diri siswa dan bukan
keinginan orang lain atau paksaan dari guru pembimbing. “Bimbingan dalam rangka
mengenal lingkungan” mengandung makna bahwa guru pembimbing memfasilitasi siswa
untuk mengenal lingkungannya dengan baik, termasuk lingkungan yang ada di luar sekolah.
Kemudian yang terakhir adalah “Bimbingan agar siswa mampu merencanakan masa
depannya” mengandung makna bahwa guru pembimbing berupaya memberikan masa
depannya dengan pertimbangan yang matang terhadap masalah pribadi serta pengenalan
yang benar tentang lingkungannya. (Arsini, 2019)
Tujuan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan
dukungan pada pencapaian kematangan kepribadian, keterampilan sosial, kemampuan
akademik, dan bermuara pada terbentuknya kematangan karir individual yang diharapkan
dapat bermanfaat di masa yang akan dating. Namun demikian, implementasi layanan
bimbingan dan konseling yang ideal tersebut pasti berhadapan dengan berbagai hambatan
dan sejumlah kendala serius. (Kurniawan, 2015)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perkembangan kerja BK di
salah satu SMA Tunas Baru Ciparay yang terletak di Kabupaten Bandung, adapun metode
penelitian yang dilakukan yaitu metode observasi dengan cara mewawancarai langsung
Pembina BK nya dan salah satu murid dari sekolah tersebut. Manfaat dari penelitian ini,
diantaranya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi BK di sekolah, menghasilkan
program layanan bimbingan dan konseling komprehensif di SMA untuk dapat digunakan
oleh guru bimbingan dan konseling di SMA, Selain itu juga dapat memperkenalkan lebih
luas kepada khalayak umum akan sisi lain pentingnya peranan Bimbingan Konseling di
Sekolah.

2
KERANGKA TEORITIS
Bimbingan pada prinsipnya adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu dalam hal memahami diri
sendiri, menghubungkan pemahaman tentang dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih,
menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya dan tuntutan lingkungan
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling adalah usaha membantu
konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab
sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya
masalah yang dihadapi oleh konseli/klien. Pelayanan bimbingan di Sekolah/Madrasah
merupakan usaha mambantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi,
kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencaaan pengembangan karir. Pelayanan
konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual atau kelompok,
sesuai kebutuhan potensi, bakat, minat, serta perkembangan peluangpeluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga mambantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang
dihadapi peserta didik. Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rancangan atau
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Rancangan atau
terancang kegiatan tersebut disusun secara sistematis, terorganisasi, dan terkoordinasi dalam
jangka waktu tertentu. (Tohirin, 2007)
Penyusunan program bimbingan dan konseling dapat dikerjakan oleh tenaga ahli
bimbingan atau guru bimbingan dan konseling atau konselor sekolah dengan coordinator
bimbingan dan konseling yang melibatkan tenaga bimbingan yang lain. Penyusunan program
bimbingan dan konseling harus merujuk pada kebutuhan sekolah secara dan lingkup
bimbingan dan konseling di sekolah. (Azizah, 2017)
Aspek-aspek dalam pengelolaan layanan bimbingan dan konseling disekolah yaitu:
Perencanaan program dan pengaturan pelaksanaan bimbingan dan konseling,
Pengorganisasian bimbingan dan konseling, Pelaksanaan program bimbingan dan konseling,
Mekanisme kerja pengadministrasian kegiatan bimbingan kegiatan bimbingan dan konseling,
Pola penanganan peserta didik, Pemanfaatan fasilitas pendukung kegiatan bimbingan dan
konseling, Pengarahan supervise dan penilaian kegiatan bimbingan dan konseling. (Nurihsan,
2005)

3
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development)
dengan menggunakan model observasi yang bersifat deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di
SMA Tunas Baru Ciparay Kabupaten Bandung. Prosedur pengembangan yang akan dilalui
dalam penelitian dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling di SMA
Tunas Baru Ciparay menggunakan prosedur pengembangan Borg and Gall sebagai berikut:
1) Penelitian Awal dan Pengumpulan Data, (a) Analisis kebutuhan (needs assessment),
peneliti mengumpulkan data berkenaan dengan program layanan bimbingan dan konseling
komprehensif di sekolah tempat penelitian., (b) Merumuskan Masalah, rumusan masalah
dalam pengembangan yaitu penerapan program layanan BK di sekolah tersebut, dan cara
pandang peserta didik terhadap BK di sekolah., (c) Studi literatur, peneliti mempelajari
konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan program layanan bimbingan dan
konseling komprehensif yang akan dikembangkan., (d) Pelaksanaan Penelitian, penelitian ini
dilaksanakan dengan melakukan observasi pada Guru Pembina BK di SMA Tunas Baru
Ciparay, dan 2 orang Siswa di SMA tersebut. (e) Program final, program final adalah
program hipotetik layanan bimbingan dan konseling yang dibuat berdasarkan hasil analisis,
dan revisi. (Cobia, 2009)
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket dan
Focus Group Discussion (FGD). Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Program layanan
bimbingan dan konseling komprehensif ini dihasilkan melalui tahap observasi. Data-data
yang diperoleh dalam pengembangan program layanan bimbingan dan konseling ini berupa
data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dari guru bimbingan dan
konseling di SMA dan dua orang siswa SMA tersebut. Teknik analisis data yang digunakan
untuk mengolah data yang diperoleh dalam pengembangan program bimbingan dan
konseling komprehensif ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

4
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada hari Kamis, 12 Desember 2022 jam
13.00 di SMA Tunas Baru Ciparay di Kabupaten Bandung. Berdasarkan pernyataan Pembina
BK yang bernama Ibu Mega Jessica M.Ag, sebagai berikut:
 Program BK di SMA Tunas Baru Ciparay Bandung, belum berjalan secara maksimal.
Dikarenakan program BK ini baru baru diadakan di sekolah tersebut. Sehingga programnya
tidak terlalu aktif berperan dalam konteks pendidikan atau karir. Kebanyakan pelayan BK
pada sekolah tersebut, mengenai kasus kenakalan siswa di sekolah, seperti bully, masalah
absen dan sebagainya.
 Peranan program BK yang sudah berjalan yaitu pelayanan dalam kenakalan remaja, diantara
kasus yang sering dijumpainya dalam kasus bullying, pergaulan bebas, absen pelajaran,
merokok dsb. Pelayanan BK pada kasus tersebut di dahului dengan pelayanan pendekatan
kepada siswa, kemudian pelayanan secara individual dan membedakan pelayanan antara
korban dan pelaku.
 Salah satu factor pelayanan Pembina BK tersendiri yaitu jenjang pendidikan yang
dihadapinya, sering kali jenjang yang tingkatnya lebih tinggi. Seperti jenjang SLTA itu
cenderung lebih besar dan sulit dibandingkan dengan jenjang SLTP terhadap masalah atau
kasus yang dihadapi oleh Pembina BK tersebut. Dikarenakan, faktor dari umur dan dari
hormon peserta didik tersebut.
 Program layanan BK di sekolah tersebut belum ada jadwal khusus mengenai pelayanan ke
kelas kelas, sehingga program BK itu belum sampai ke peserta didik. Dikarenakan karena
program baru dan dari factor peralihan dai pembelajaran onine ke pembelajaran offline.
 Selain pelayanan mengenai kasus kenakalan remaja, BK di sekolah SMA Tunas Baru juga
melayani pelayanan terhadap pembelajaran. Seperti melayani siswa yang tidak suka terhadap
pembelajaran guru atau mata pelajaran disana, yang dapat mempersulit dalam pendidikan.
Selain observasi ke Pembina BK, peneliti juga melakukan observasi ke salah satu siswa
di SMA Tunas Baru Ciparay yaitu Elsa dan Cesya (Siswa Kelas 11 MIPA), mengenai
penerimaan pelayanan BK disana. Berdasarkan pernyataan nya, diantaranya :
 Pada dasarnya siswa siswi di SMA Tunas Baru Ciparay, beranggapan bahwa BK itu
menakutkan, Karena mereka beranggapan bahwa dasarnya BK itu tempat bagi orang orang
yang bermasalah, sehingga para siswa tidak berani memasuki ruang layanan BK.

5
 Penilaian Pelayanan BK yang diterima oleh para siswa disana sangat baik, melihat dari
Pembina BK yang tegas dan kedisiplinan yang bagus.
 Dikarenakan tidak ada nya mengenai jadwal pelayanan BK kepada para siswa di sana,
sehingga para siswa belum paham betul mengenai peranan dan fungsi dari BK itu sendiri.

KESIMPULAN DAN SARAN


Proses penelitian pengembangan program layanan bimbingan dan konseling yang
dilakukan dengan dua proses observasi ini menjadikan sarana untuk mengetahui sejauh mana
para peserta didik mengenai fungsi dan peranan BK di SMA Tunas Baru Ciparay Kabupaten
Bnadung, yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atau pengembangan organisasi BK di
suatu sekolah. Karena, pelayanan Bimbingan Konseling sangat berpengaruh terhadap tujuan
dari pendidikan.
Melalui penelitian ini peneliti menyarankan Bagi: Kepala Sekolah,Menyediakan jam
masuk kelas secara terjadwal bagi guru bimbingan dan konseling untuk melaksanakan
program pelayanan dasar melalui strategi implementasi bimbingan klasikal. Bagi Guru
Bimbingan dan Konseling Mempelajari literatur/bacaan yang relevan dengan bimbingan dan
konseling yang diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan program layanan bimbingan
dan konseling di SMA. Melaksanakan, melakukan tindak lanjut dan
mempertanggungjawabkan pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di SMA.
Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak-pihak yang terkait
dalam pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling komprehensif SMA Tunas
Baru Ciparay Kabupaten Bandung, Bagi Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan Staf
Administrasi. Guru Mata Pelajaran, wali Kelas dan Staf Administrasi disarankan
berpatisipasi aktif dalam membantu pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling
di sekolah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Arsini, Y. (2019). Konsep Dasar Pelaksanaan Bimbingan Konseling Di Sekolah. AL-


IRSYAD, 11.
Azizah, F. G. (2017). Evaluasi Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. In Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling, 1, 177-188.
Cobia, D. C. (2009). Developing An Effective and Accountable School Counseling Program.
Second Edition. Upper Saddle Rive. Pearson Merrill Prentice Hall.
Deni, F. (2011). Bimbingan konseling. (Teras, Ed.)
Kurniawan, L. (2015). Pengembangan program layanan bimbingan dan konseling
komprehensif di SMA. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1-8.
Nurihsan, A. J. (2005). Pengantar Bimbingan dan Konseling. 27.
Tohirin. (2007). Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madrasah. 259.

7
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan Terima Kasih dimaksudkan untuk memberikan penulis
untuk mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang terlibat
dalam penelitian maupun penulisan Karya Tulis ini. Saya ucapkan
Terima Kasih kepada Ibu Dr. Hj. Teti Ratnasih, M.Ag., CIPS, Cht.
Selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan Konseling di
Pendidikan Kimia UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang telah
membimbing saya untu melakukan penelitian mengenai program
pelayanan BK di salah satu sekolah yang saya teliti. Selain itu saya juga Berterima Kasih
kepada pihak yang terlibat dalam penelitian diantaranya
kepada Kepala Sekolah SMA Tunas Baru Ciparay Bandung
yaitu ibu Atin Rostini S.Pd yang telah memberikan izin
dalam penelitian ini, ibu Mega Jessica S.Ag sebagai
Pembina BK di SMA Tunas Baru yang telah memberikan
kesempatannya bersedia sebagai narasumber dari penelitian
ini, dan juga kepada dua siswi SMA Tunas Baru Ciparay
Ibu Dr. Hj. TetiRatnasih, M.Ag., CIPS, Cht
yang telah bersedia sebagai narasumber pada penelitian Dosen Mata Kuliah Bimbingan Konseling
ini. Dan kepada pihak yang lain terkait dalam penelitian
ini diantaranya Silvia, Rayfi dan Maryam yang telah membantu saya dalam melaksanakan
dan menyusun penulisan Karya Tulis ini, saya ucapkan banyak terima kasih. Semoga semua
pihak mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aamiin

8
LAMPIRAN

Lampiran 1 : SMA Tunas Baru Ciparay Bandung Lampiran 2: Dokumentasi dengan Kepala Sekolah SMA
Tunas Baru Ciparay Bandung

Lampiran 3: Dokumentasi Wawancara dengan Pembina BK Lampiran 4: Dokumentasi denga Pembina BK

Lampiran 5: Dokumentasi dengan siswa SMA Tunas Baru Lampiran 5: Dokumentasi dengan siswa SMA Tunas Baru
Ciparay Bandung Ciparay Bandung

Anda mungkin juga menyukai