Anda di halaman 1dari 11

MEKANISME KERJA ORGANISASI BIMBINGAN KONSELING (BK)

MAKALAH

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Teti Ratnasih M.Ag. CIPS, C.Ht

Di susun oleh :

Winda Muliyawati
Kelas 5A
Kelompok 7

PRODI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2022

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah dengan judul “Manajemen Bimbingan Konseling” ini selesai dengan waktu
yang tepat. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu selaku dosen pengajar mata kuliah
Bimbingan Konseling, yaitu ibu Dr. Hj. Teti Ratnasih M.Ag. CIPS, C.Ht sehingga saya
mendapatkan banyak tambahan ilmu pengetahuan khususnya tentang ilmu pendidikan.
Saya selaku penyusun makalah ini, berharap semoga makalah yang telah saya susun ini
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah ilmu pengetahuan terutama dalam hal
berpendidikan. Karena keterbatasaan ilmu maupun pengalaman saya, saya yakin makalah ini
masih banyak memiliki kekurangan yang membutuhkan perbaikan, oleh karena itu saya sangat
berharap saran dan kritik yang membangun berasal dari Bapak/ibu dosen pengajar serta teman-
teman sekalian demi kesempurnaan makalah ini.

26, September 2022

Penyusun

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................II


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. III
BAB I ................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................................1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
C. Tujuan ....................................................................................................................................1
BAB II ...............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................................................. 2
A. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling ..................................................................... 2
B. Mekanisme Kerja BK ............................................................................................................3
C. Pengkoordinasian kegiatan Bimbingan Konseling ............................................................... 3
D. Standar isi layanan Bimbingan Konseling ............................................................................ 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 7
A. Simpulan ............................................................................................................................... 7
B. Saran ......................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 8

III
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh kegiatan bimbingan terselenggara dalam rangka suatu program bimbingan,


yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana, terorganisasi, dan terkoordinasi
selama periode waktu tertentu. (Winkel & Sri Hastuti, 2007:120). Dalam pasal 27
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990, yang termaksud dalam kurikulum SMU tentang
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dijelaskan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.

Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi dimaksud agar peserta didik


mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan
dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut. Bimbingan dalam rangka
mengenal lingkungan dimaksud agar peserta didik mengenal obyektif lingkungan, baik
lingkungan sosial dan Iingkungan fisik dan menerima berbagai kondisi lingkungan itu
secara positif dan dinamis pula. Oleh karena itu, untuk membantu individu (peserta didik)
ke arah tersebut, pembimbing atau konselor madrasah perlu juga memahami lebih
mendalam terkait layanan bimbingan dan konseling di sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Bimbingan Konseling ?


2. Bagaimana Mekanisme kerja BK?
3. Bagaimana Pengkoordinasian kegiatan Bimbingan Konseling ?
4. Bagaimana Standar isi layanan Bimbingan Konseling?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Manajemen Bimbingan Konseling


2. Memahami mekanisme kerja BK
3. Memahami Pengkoordinasian kegiatan Bimbingan Konseling
4. Memahami Standar isi layanan Bimbingan Konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Bimbingan Konseling

Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, dan
mengelola. Dengan demikian, makna manajemen mengandung unsur-unsur kegiatan yang
bersifat pengelolaan. Manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses penggunaan sumber
daya secara efektif untuk mencapai sasaran tujuan tertentu. Manajemen dapat diartikan
sebagai suatu ilmu dan seni untuk mengadakan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan atau pelaksanaan (directing), penggkoordinasian (coordinating), dan
pengawasan (controlling) terhadap orang dan peralatan untuk mencapai tujuan organisasi atau
lembaga secara efektif dan efisien”. demikian beberapa pengertian dan penjelasan dari
manajemen.( Teti, 2016)
Selanjutnya pengertian bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling face to face oleh seorang ahli kepada individu
yang sedang mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang
ada sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk
mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup. (Herlina, 2016)
Menurut Djamarah (2011) menyatakan bahwa manajemen BK yang diawali dari
perencanaan kegiatan BK, pengorganisasian aktivitas dan semua unsur pendukung BK,
melaksanakan kegiatan BK, memotivasi sumber daya agar kegiatan BK mencapai
mengupayakan agar tercapainya evektifitas dan efisien serta tercapainya tujuan. Perencanaan
dimulai dengan menganalisis kebutuhan yang diperlukan peserta didik, pengorganisasian
merupakan kegiatan pembagian tugas-tugas pada orang yang terlibat kerjasama dalam sebuah
kegiatan, actuating dalam organisasi sekolah adalah merangsang guru dan personal sekolah
melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan dengan penuh semangat, monitoring/evaluasi
dilakukan untuk mengetahui apakah pelayanan sudah terlaksana semua sesuai rencana atau
tidak.

2
B. Mekanisme Kerja BK

Mekanisme kerja guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing, dan kepala
sekolah dalam pembinann siswa di sekolah perlu adanya kerja sama semua personil sekolah
yang meliputi guru mata pelajaran, guru pembimbing, wali kelas, dan kepala sekolah.
 Guru mata pelajaran
Memebantu memberikan informasi tentang data siswa yang meliputi: daftar nilai
siswa, observasi, catatan anekdot.
 Wali kelas
Disamping sebgai orangtua kedua disekolah, juga membantu mengkoordinasi
informasi dan kelengkapan data yang meiputi: daftar nilai, angket siswa, angket orangtua,
catatan anekdot, laporan observasi siswa, catatan home visit, catatan wawancara.
 Guru pembimbing
Disamping bertugas memberikan layanan informasi kepada siswa juga sebagai
sumber data yang meliputi: kartu akademis, catatan konseling data psikotes, atatan konferensi
kasus. Maka gugu pembimbing perlu melengkapi data yang diperoleh dari guru mata pelajara,
wali kelas dan sumber-sumber lain yang terkait yang akan dimasukan ke dalam buku pribadi
dan map pribadi.
 Kepala sekolah
Sebagai penanggung jawab pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah
perlu mengetahui dan memeriksa semua kegiatan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran,
wali kelas, dan guru pembimbing. Kegiatan pembimbing yang perlu diketahui kepala sekolah
antara lain: melaporkan kegiatan bimbingan dan konseling sebulan sekali dan laporan tentang
kelengkapan data.

C. Pengkoordinasian kegiatan Bimbingan Konseling

 Setiap kegiatan menyusun program, melaksanakan program, mengevaluasi, menganalisis,


dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut, kegiatannya meliputi: (Fatimah & Psi, 2009)
1) Layanan orientasi merupakan layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru
2) Layanan informasi merupakan layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir, dan pendidikan lanjut.
3) Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan yang membantu peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar,

3
jurusan/ program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kulikuler
4) Layanan pembelajaran merupakan layanan yang membantu peserta didik menguasai
konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan
di sekolah, keluaga, dan masyarakat
5) Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang membantu peserta didik dalam
mengentaskan masalah pribadinya
6) Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir, dan
pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok
7) Layanan konseling kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam
pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.
8) Instrumentasi bimbingan dan konseling Himpunan data yaitu layanan yang membantu
peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-
cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
9) Konferensi kasus
10) Kunjungan rumah
11) Alih tangan kasus

 Kegiatan bimbingan dan konseling secara keseluruhan harus mencakup:


a) Bimbingan pribadi
b) Bimbingan sosial
c) Bimbingan belajar
d) Bimbingan karier.
e) Layanan orientasi wajib dilaksanakan pada awal semester pertama terhadap siswa baru.
f) Satu kali kegiatan bimbingan dan konseling memakan waktu rata-rata 2 (dua) jam tatap
muka.

 Pelayanaan Bimbingan Konseling dalam Kurikulum 2013


Kurikulum yang diberlakukan pemerintah saat ini pada satuan pendidikan dasar dan
menegah adalah kurikulum 2013. Pelayanan bimbingan dan konseling mendapat tempat
yang strategis dalam upaya mewujudkan cita-cita pendidikan nasional seperti yang
tercantum dalam UU No. 28 Tahun 2003 di atas. Status pelayanan bimbingan dan
konseling menjadi bagian dari keseluruhan substansi peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 81A Tahun 2013 tentan implementasi kurikulum. Ketetapan ini

4
memberikan penegasan bahwa pelayanan BK merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan
dalam penerapan kurikulum 2013. Agar suksesnya penerapan kurikulum 2013 pada satuan
pendidkan dasar dan menegah maka menjadi kewajiban guru BK untuk melaksanakan
pelayanan BK sesuai dengan substansi permendikbud tersebut. dalam permendikbud nomor
81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum pada lampiran IV bagian 1 dinyatakan
sebagai berikut: (Suhertina, 2014)

“Substansi BK disiapkan untuk memfasilitasi satuan pendidiksn dalam mewujudkan


proses pendidikan yang memperhatikan dan menjawab ragam kemampuan, kebutuhan, dan
minat sesuai dengan karakteristik peserta didik khusus untuk satuan pendidikan SMA/MA
dan SMK/MAK. Substansi BK dimaksudkan untuk membantu satuan pendidikan dalam
memfasilitasi peserta didik pada umumnya dan dalam memilik serta menetapkan program
peminatan akademik bagi peserta didik SMA/MA dan peminatan vokasional bagi peserta
didik SMK/MAK serta pemilihan mata pelajaran.”

D. Standar isi layanan Bimbingan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling berorientasi pada penanganan masalah-masalah non


akademis untuk mendukung dan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa. Bidang
layanan Bimbingan dan Konseling meliputi: pribadi, sosial, belajar, dan karir. Untuk
permasalahan karir akan bekerjasama dengan Satuan Career Center Unesa.
Ruang lingkup layanan Bimbingan dan Konseling yang diberikan adalah Memberikan
bimbingan dan pembinaan kepada mahasiswa dalam mengembangkan potensi diri.dan
Memberikan layanan konseling kepada mahasiswa untuk memperoleh pemecahan. (Guntama,
N. B., & Ningrum, T. A., 2019)
Jenis layanan Bimbingan dan Konseling meliputi:
 Layanan bimbingan meliputi : Bimbingan Individual, Bimbingan Kelompok
 Layanan konseling meliputi : Konseling individual secara langsung (tatap muka),
Konseling individu melalui online dan konseling kelompok
 Menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti: Seminar , Pelatihan dan Workshop.

5
Standar Prosedur Layanan Bimbingan
Konseling Prosedur untuk mendapat layanan bimbingan konseling sebagai berikut:
(Sugiyo, 2012)
a. Mahasiswa yang membutuhkan konseling mengisi formulir pendaftaran melalui link
(sudah disediakan)
b. Setelah mengisi formulir pendaftaran secara lengkap, sehari berikutnya mahasiswa
mendapat balasan email dari admin untuk jadwal pelaksanaan konseling (batas waktu
maksimal adalah 3 hari).
c. Konseli mahasiswa yang telah mendapatkan konfirmasi dari admin via email dapat
langsung ditangani oleh salah satu dosen Tim BK Unesa atau salah satu konselor sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan.
d. Konseli mahasiswa mendapatkan layanan konseling
e. Konseli mahasiswa mendapat evaluasi hasil Buku Panduan Pelaksanaan Layanan BK 23
layanan konseling.
f. Apabila masalah yang dihadapi mahasiswa :
 Sudah selesai maka sesi layanan konseling dapat diakhiri.
 Belum selesai maka bisa dilanjutkan pada tindak lanjut ke sesi konseling
berikutnya dengan cara mahasiswa bisa kembali mengisi formulir pendaftaran.
Buku Panduan Pelaksanaan Layanan BK
Standar Sarana dan Prasarana Layanan BK
 Ruang ketua P2KBK
 Ruang konseling
 Komputer atau laptop
 Website Layanan Bimbingan Konseling
 Alat tulis kantor.
Target Layanan BK Sasaran layanan bimbingan dan konseling adalah semua
mahasiswa Unesa. Masalah yang ditangani adalah masalah di bidang pribadi, sosial,
akademik, dan karier.

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Manajemen dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling (BK) dapat berarti proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan aktifitas-aktifitas pelayanan
bimbingan dan konseling, serta penggunaan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Mekanisme kerja guru mata pelajaran, wali kelas, guru pembimbing, dan kepala sekolah
dalam pembinann siswa di sekolah perlu adanya kerja sama semua personil sekolah yang
meliputi guru mata pelajaran, guru pembimbing, wali kelas, dan kepala sekolah.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling diantaranya: Layanan orientasi, Layanan
Informasi, Layanan penempatan dan Penyaluran, Layanan Penguasaan Konten, Layanan
Konseling individual, Layanan Bimbingan Kelompok, Layanan Konseling Kelompok,
Layanan Konsultasi, dan sebagainya.

B. Saran

Manajemen sangat penting dan dibutuhkan dalam suatu organisasi juga bagi seorang
individu, hal tersebut dikarenakan manajemen berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan.
Bimbingan dan konseling merupakan yang ada di dalam sekolah juga memerlukan adanya
manajemen agar dapat mencapai tujuannya. Manajemen bimbingan dan konseling adalah
kegiatan manajemen yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi fungsi bimbingan
dan konseling mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi untuk
mencapai tujuan bimbingan dan konseling yang efektif dan efesien dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada.

7
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2016). permendikbud No.23 tahun 2016. In NO. 23 Tahun 2016.


https://doi.org/http://dx.doi. org/10.1016/j.athoracsur.20 09.09.030
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta. Fatimah, S., & Psi, S. (2009). Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling.
Guntama, N. B., & Ningrum, T. A. (2019). The Management of Students Character
Building in Senior High School.

Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 Prayitno. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan
Konseling. Jakarta:

Suhertina. 2014 Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Pekanbaru: Mutiara Pesisir


Sumatera. h. 167

Zamroni, E., & Rahardjo, S. (2015). Manajemen bimbingan dan konseling berbasis
permendikbud nomor 111 tahun 2014. Jurnal Konseling Gusjigang,
1(1).

Anda mungkin juga menyukai