Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN LEMBAGA PENDIDIKAN FORMAL

Pengelolaan peserta didik pendidikan formal (Pendidikan dasar, menengah, tinggi)


Dosen Pengampu:
Try Heni Aprilia, M.P.d

Disusun oleh:
1. Andreass Richardo A.S (21205082)
2. Sevi Wulan Arum C. (21205092)
3. M. Zaenal Arifin (21205109)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas petunjuk,
karunia serta rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Pengelolaan Peserta
Didik Pendidikan Formal (Pendidikan dasar, menengah, inggi)” dengan baik adalah suatu
kehormatan bagi kami untuk menyajikan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Lembaga Pendidikan Formal. Dan pada kesempatan ini kami mengucapakan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab
itu kritik dan saran demi kebaikan makalah ini dimasa mendatang sangat membantu kami. Jika
ada banyak kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya yang menulis.

Penyusun

Kediri, 10 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................5
C. TUJUAN.................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
A. Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik................................................................................6
B. Pengelolaan Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik...............................................8
C. Pengelolaan Layanan Pendukung bagi Peserta Didik..........................................................9
D. Pengelolaan Mutasi Peserta Didik......................................................................................10
E. Pengelolaan Data Peserta Didik..........................................................................................14
F. Pengelolaan Peserta Didik diKaitkan dengan Standar yang Berlaku di Tingkat Nasional 15
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Sejalan dengan kebijakan pemerintah memperluas kesempatan belajar secara nasional, mulai
tahun 1965 sampai sekarang terjadi perkembangan yang semakin lama semakin pesat dalam
jumlah peserta didik yang ditampung dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
tinggi. Hal tersebut didasari oleh adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan
merubah paradigma lama tentang pendidikan hanya untuk mencari pekerjaan, tapi paradigma
sekarang ini menyatakan bahwa pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan menjadikan taraf
hidup semakin baik di berbagai bidang. Bukti peningkatan itu berbanding lurus dengan jumlah
peserta didik yang dari tahunketahun mengalami penambahan yang cukup signifikan.

Pengelolaan peserta didik bukan hanya pencatatan data peserta didik akan tetapi meliputi
aspek yang lebih luas yaitu dapat membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan
di sekolah. Menurut Arikunto (2008) bahwa peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar
sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Menurut UU Sisdiknas bahwa peserta didik
adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dirinya melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Penyelenggaraan
pendidikan harus diupayakan memberikan pelayanan khususkepada peserta didik yang
mempunyai kreativitas dan juga keberbakatan yang berbeda agar tujuan pendidikan dapat
diarahkan menjadi lebih baik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pengelolaan penerimaan peserta didik?
2. Bagaimana pengelolaan pengembangan bakat dan minat?
3. Bagaimana pengelolaan layanan pendukung bagi peserta didik?
4. Bagaimana pengelolaan mutasi peserta didik?
5. Bagaimana pengelolaan data peserta didik?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian peserta didik dan pengelolaan peserta didik.
2. Untuk mengetahui pengelolaan pengembangan bakat dan minat
3. Untuk mengetahui pengelolaan layanan pendukung bagi peserta didik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik


Menurut George R. Terry pengelolaan merupakan proses yang khas, yang terdiri
dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan
melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain1. Penerimaan
peserta didik adalah suatu proses pencarian atau penarikan calon peserta didik yang
mempunyai potensi dan kualitas untuk dijadikan input sekolah melalui proses seleksi
yang sudah dirancang oleh sekolah2. Prosedur PPDB meliputi:
1. Perencanaan
Pendapat Anang Firmansyah dan Budi W. Mahardika yang mengatakan
jika perencanaan tidak hanya menetapkan hal seperti tindakan apa yang harus
dikerjakan, apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan, dimana tindakan
itu harus dikerjakan, kapankah tindakan itu dilaksanakan, siapakah yang akan
mengerjakan tindakan itu dan, bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan
itu, tetapi dalam perencanaan penetapan biaya (budget) sudah termasuk
didalamnya.
Dalam perencanaan PPDB, kepala sekolah menyiapkan segala sesuatu
yang sebelumnya dimusyawarahkan terlebih dahulu bersama panitia PPDB.
Pada rapat yang diikuti oleh semua pendidik dan tenaga pendidik guna
mensosialisasikan prosedur PPDB, agar semua pendidik dan tenaga pendidik
ikut andil dalam memberikan informasi PPDB kepada masyarakat. Banyak hal
yang dipersiapkan dalam PPDB, mulai dari petunjuk teknis, daya tampung,
tempat, administrasi, penetapan anggaran, informasi pengumuman PPDB
seperti pembuatan banner, brosur, dll.3
2. Pengorganisasian

1
Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Yogyakarta: Deepublish, 2014). hlm.53-54
2
Siti Maryam, “Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic School” (UIN Syarif
Hidayatullah, 2016). hlm. 14
3
Anang Firmansyah dan Budi W. Mahardika, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Deepublish, 2018). hlm. 11
Menurut Anang Firmansyah dan Budi W. Mahardika pengorganisasian adalah
keseluruhan kegiatan manajemen dalam mengelompokkan orang-orang serta
penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan
tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan4.

Kepala sekolah membentuk panitia PPDB serta menetapkan tugas-tugsanya


agar perencanaan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien dan sekolah dapat
memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Pengorganisasian atau
penetapan tugas panitia PPDB:

a. Penanggung jawab, bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap


pelaksanaan penerimaan peserta didik baru.
b. Ketua Pelaksana, mengkoordinir semua kegiatan PPDB, memonitor
pelaksanaan kegiatan PPDB, membuat dan melaksanakan aturan teknis
kegiatan PPDB, dan bertanggungjawab kepada penanggungjawab
kegiatan PPDB.
c. Sekretaris, menyiapkan semua administrasi kegiatan PPDB, menyusun
jurnal sementara PPDB, membuat pengumuman resmi PPDB dan
membantu ketua menyusun laporan Pelaksanaan PPDB.
d. Bendahara, mengelola keuangan selama pelaksanaan PPDB,
menyusun SPJ pelaksanaan PPDB.
e. Seksi-seksi seperti seksi kesekretariatan, seksi sosialisasi, seksi
pendaftaran, seksi seleksi, seksi monitoring, seksi keamanan
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan setelah
dirumuskan perencanaan dan pengorganisasian. Pelaksanaan dilakukan ketika
perencanaan telah dirumuskan, termasuk anggaran biaya yang diperlukan atau
yang diharapkan, struktur organisasi, dan tim kerja serta kebutuhan untuk
menunjang pelaksanaan sudah siap. Hal-hal yang dilakukan dalam pelaksanaan
antara lain:

4
Firmansyah dan W. Mahardika. hlm. 11
1. Pendaftaran, Jadwal penerimaan peserta didik tersebut disebarluaskan
kepada masyarakat melalui sekolah dan media masa, termasuk semua persyaratan
yang diperlukan, daya tampung, waktu tempat, petugas dan lain-lain. Pendaftaran
dilakukan secara tertulis menggunakan format khusus yang sudah disediakan,
dengan melampirkan “Danem” (Daftar NEM = Nilai Ebtanas Murni). Panitia
penerimaan calon peserta didik melakukan rekapitulasi pendaftaran, yang
selanjutnya melaporkannya kepada panitia di tingkat Kanwil.
2. Seleksi, Seleksi diadakan apabila sekolah-sekolah yang jumlah
pendaftarnya melebihi daya tampung yang tersedia. Adapun yang dipergunakan
dasar penyelesaian dalam Danem Asli. Panitia penerimaan calon peserta didik
menyusun Nilai Ebtanas Murni (NEM). Semua calon peserta didik yang
mendaftarkan pada sekolah yang bersangkutan, berdasarkan jumlah keseluruhan
nilai bidang studi yang tercantum dalam daftar NEM.
3. Pengumuman dan Daftar Ulang, Pengumuman hasil seleksi harus
dilakukan sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah ditentukan, supaya tidak
menimbulkan keresahan bagi calon peserta didik yang akan diterima dan yang
tidak diterima. Biasanya pengumuman ini diambil oleh petugas pendaftaran
sekolah sebelumnya. Bagi calon peserta didik yang diterima diharuskan mendaftar
ulang pada sekolah yang menerimanya dalam batas waktu yang telah ditentukan.
B. Pengelolaan Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik
1. Pengertian Pengembangan Bakat dan Minat Peserta Didik
Menurut KBBI, pengembangan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui
pendidikan dan pelatihan.5 Bakat merupakan talenta untuk membangun kekuatan
pribadi anak dimasa mendatang. Seseorang dikatakan mempunyai bakat terhadap
kegiatan tertentu ketika ia merasakan kelegaan dan kenikmatan serta kegembiraan
ketika mengerjakannya dan membicarakannya, juga ketika ia berusaha atas dasar
keinginannya untuk menampakkan seluruh tenaganya. Bakat merupakan kemampuan
bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Pada
dasarnya setiap manusia memiliki bakat pada suatu bidang tertentu dengan kualitas

5
Development, “pengembangan”, http://developmentcountry.blogspot.co.id, diakses pada 30 maret 2021
yang berbeda-beda. Bakat yang dimiliki oleh seseorang dalam bidang tertentu
memungkinkannya mencapai prestasi pada bidang ini. Untuk itu diperlukan adanya
latihan, pengetahuan, dorongan asosiasi dan moral (so-cial and moral support) dari
lingkungan yang terdekat.
Sedangkan Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan
bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut
dengan disertai perasaan atau gembira. Minat akan terlihat dengan baik jika mereka
bisa menemukan objek yang disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan langsung
dengan keinginan tersebut. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk
mempermudah kemana arahnya seseorang harus bersikap dan menuju objek yang
tepat.6 Minat yang dimiliki seseorang atau siswa bukalah merupakan sesuatu yang
bisa ditebak dengan begitu saja, karena minat yang ada dalam diri seseorang timbul
akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Oleh
karena itu minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan. Minat juga
didefinisikan sebagai suatu sifat yang relatif menetap pada diri seseorang, minat
mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang
akan senang dalam melakukan sesuatu. Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang
menimbulkan minat yaitu faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif
sosial dan faktor emosional.
2. Langkah-Langkah Pengembangan Bakat dan Minat
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah dalam
menggali dan mengembangkan bakat anak antara lain:
 Membuat ekstrakurikuler yang variatif.
 Melengkapi sarana dan prasarana.
 Bekerjasama secara aktif dengan orang tua.
 Sering mengadakan kompetisi.
 Membuat tim pemandu bakat.
 Mengikut sertakan anak didik dalam ajang kompetisi diluar sekolah.
 Mendatangkan sang superstar lokal bahkan dunia.

6
Indah Ayu Anggraini, Wahyuni Desti Utami, DKK, “Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak Usia Dini Di Sd
Adiwiyata”, Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 2, No.1, 2020
 Mengadakan acara seminar bakat.
 Memberikan penghargaan kepada anak didik yang berprestasi.7
3. Faktor pendukung dan penghambat pengembangkan Bakat dan Minat
Faktor pendukung pengembangan bakat dan minat siswa terdiri dari:
 Faktor bawaan (Genetik) Faktor ini merupakan faktor yang mendukung
perkembangan individu dalam bakat dan minatnya sebagai totalitas
karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak dalam
segala potensi melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai
pewarisan dari orang tuanya.
 Faktor kepribadian Faktor kepribadian yaitu keadaan psikologis dimana
perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak itu
sendiri. Hal ini akan membantu anak dalam membentuk konsep serta
optimis dan percaya diri dalam mengembangkan bakat dan minatnya.
 Faktor internal Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri
individu, seperti Minat, Motif berprestasi, Keberanian mengambil risiko,
Keuletean dalam menghadapi tantangan, Kegigihan atau daya juang dalam
mengatasi kesulitan yang timbul.8

Namun selain faktor pendukung tersebut Kegiatan pengembangan bakat anak


di sekolah juga sering kali berhadapan dengan berbagai persoalan.
Diantaranya adalah sebagai berikut:

 Sempitnya wawasan
 Hilangnya kekuatan visi dan misi sekolah
 Pasrah terhadap kekurangan dan keterbatasan
 Sulitnya mencari bimbingan ahli
 Disfungsi Manajemen
 Mandeknya kaderisasi
 Terlalu materialis

7
Fitri Helena Pulungan, Dkk, “Pelaksanaan Pengembangan Bakat Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Kursus
Kader Dakwah (KKD) Di MAN 1 Medan”, Jurnal Edu Riligia, Vol. 2, No.1, 2018.
8
Rizka Tri Alinse, “Sistem Pakar Menentukan Karakteristik Dan Bakat Siswa Dengan Menggunakan Metode
Forward Chaining”, Jurnal Pseudocode, Vol. V, No.1, 2018
 Rendahnya kesadaran orang tua
 Lemahnya sektor pendanaan.

Sedangkan faktor yang mempengaruhi minat peserta didik menurut totok


susanto terdiri dari:

 Motivasi dan cita-cita


Setiap orang memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para
siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan cita-
cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat belajar
seseorang dalam prospek kehidupan dimasa yang akan datang.
Motivasi merupakan daya pendorong seseorang dalam melakukan
kegiatan untuk mencapai hasil yang di harapkan.
 Keluarga
Dalam perkembangan minat belajar diperlukan dukungan perhatian
dan bimbingan dari keluarga khususnya orang tua. Keluarga
merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terutama, karena
sebagian besar kehidupan siswa berada dalam lingkungan keluarga.
 Peran guru
Guru merupakan agen sebagai fasilitator pembaharuan. Guru sebagai
agen fasilitator pembelajaran, guru menciptakan kondisi yang
menggugah dan memberi kemudahan bagi siswa untuk belajar. Guru
memahami karakteristik unik dan berupaya memenuhi kebutuhan
pendidikan yang bersifat khusus dari masing-masing peserta didik
yang memiliki minat dan potensi yang perlu diwujudkan secara
optimal.
 Sarana dan Prasarana
Salah satu aspek yang seharusnya mendapat perhatian utama dalam
pengelolaan pendidikan di sekolah adalah mengenai fasilitas
pendidikan. Fasilitas atau sarana dan prasarana adalah alat penunjang
keberhasilan dalam sebuah proses aktifitas demi menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas.
 Media Masa
Berbagai macam media massa seperti televise, radio, video visual,
serta media majalah dan surat kabar juga dapat mempengaruhi minat
belajar siswa.9
C. Pengelolaan Layanan Pendukung bagi Peserta Didik
Manajemen pelayanan khusus yang diberikan setiap sekolah kepada peserta didik
mayoritas sama karena hal tersebut sudah ditetapkan dalam (Undang - Undang No 19
2005, 2005) bahwasanya implementasi manajemen layanan khusus yang dilakukan oleh
sekolah merupakan bagian tugas dan tanggung jawab guna memenuhi kebutuhan belajar
siswa di kelas. Hanya saja manajemen layanan yang diberikan tersebut pengoptimalannya
berbeda bergantung dari seorang stakeholder pendidikan yang ada di dalamnya. Secara
umum (Agustine, 2003) menjabarkan bahwa terdapat beberapa layanan yang diberikan
oleh sebuah sekolah diantaranya sebagai berikut:
1. Perpustakaan
Perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar yang menjadi denyut nadi
proses belajar membutuhkan pengelolaan yang baik dan profesional. Menurut
(Supriyadi, 1982) mendefinisikan bahwa perpustakaan adalah salah satu layanan
yang disediakan oleh sekolah sebagai penunjang proses pelajar baik di tingkat SD,
SMP, SMA/K, maupun bangku perkuliahan. (Bryson, J, 1990) menyatakan bahwa
manajemen perpustakaan sangatlah penting dilakukan. Hal tersebut dikarenakan
manajemen perpustakaan dapat mempermudah upaya tercapainya tujuan dengan
memanfaatkan semua elemen yang ada.
2. Laboratorium
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Kertiasih, 2016) terdapat
beberapa peranan laboratorium dalam menunjang proses penyelenggaraan
pendidikan, diantaranya sebagai berikut: a) Laboratorium sekolah merupakan
tempat munculnya permasalahan dan juga pemecahan dari suatu masalah yang
ditemukan. b) Laboratorium sekolah merupakan tempat untuk mengasah potensi
dan skill siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis. c) Laboratorium
merupakan tempat untuk mendukung semangat siswa dalam menyelidiki dan
9
Mahatir Muhammad, “Survei Minat Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal Sma Negeri 1
Sinjai”,Di akses di eprints.unm.ac.id/13266/1/JURNAL%20PDF.pdf pada 15 Maret 2021
mengamati suatu fakta ilmiah. e) Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta
didik untuk mengembangakn ilmu penetahuannya. Dengan demikian maka
laboratorium di sekolah bisa dikatakan sebuah prasarana yang sangat mendukung
proses pembelajaran di sekolah, utamanya dalam kegiatan penelitian.
3. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)
Menurut seorang ahli, (Williams & Shaw, 1938) diartikan sebagai fasilitas
kesehatan yang dibangun dengan tujuan untuk melakukan pengobatan fisik
maupun psikologis siswa pada suatu Universitas atau sekolah.
4. Kafetaria Sekolah
Kafetaria merupakan salah satu sarana yang ada di sekolah berupa kantin atau
warung sekolah, kafetaria memberikan layanan kepada peserta didik, guru,
ataupun pegawai sekolah dalam mencukupi kebutuhan konsumsi yang terjamin
kebersihannya da cukup mengandung gizi di lingkungan sekolah. Adanya kantin
ini harapannya dapat mendukung lancarnya proses pembelajaran dalam hal ini
kebutuhan siswa terkait makanan dan minuman.
5. Sarana Ibadah
Hal ini merupakan layanan penting yang tentu sangat diperlukan oleh setiap
warga sekolah. Tujuan penyediaan fasilitas ibadah ini adalah untuk membentuk
kerohanian siswa agar dapat meningkatkan keimanan dan menjadi pribadi yang
lebih baik. Selain sebagai tempat ibadah, fasilitas tempat ibadah juga dapat
digunakan untuk melaksanakan kegiatan keagamaan atau pendidikan lainnya yang
dapat bermanfaat bagi siswa dan seluruh warga sekolah.
6. Bimbingan Konseling
BK atau Bimbingan dan konseling adalah salah satu layanan penting dalam
sistem pendidikan di sekolah. Bimbingan merupakan pemberian pertolongan
terhadap individu atau sekumpulan individu guna meminimalisir dan mengatasi
masalah dalam hidupnya. Bimbingan dilakukan agar tercapai keseahteraan dalam
kehidupannya (Walgito, 2004). Sedangkan (Yusuf, 2008) mengatakan bahwa
konseling merupakan salah satu bentuk hubungan yang bersifat membantu. Jadi
bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
secara perorangan maupun kelompok, agar lebih mandiriserta berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan
bimbingan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung,
berdasarkan norma-norma yang berlaku.
7. Asrama
Asrama menjadi salah satu bagian yang penting ada bagi jenjang pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi. Utamanya penggunaan asrama diperuntukkan
bagi siswa atau mahasiswa yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah. Dengan
adanya asrama sangat membantu peserta didik ataupun warga sekolah utamanya
yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah dengan memberikan tempat
tinggal yang nyaman dan aman. Selain itu asrama juga berfungsi sebagai tempat
diskusi ataupun mengerjakan tugas kelompok diluar waktu pembelajaran sekolah.
Dengan demikian bisa dikatakan asrama sangat berperan dalam pengembangan
peserta didik diluar waktu pembelajaran.
D. Pengelolaan Mutasi Peserta Didik
Mutasi peserta didik adalah perpindahan peserta didik baik antar sekolah yang
sejajar maupun antar kelas atau jurusan yang sejajar dengan sebab tertentu. Dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) nomor 14 tahun
2018 tentang Penerimaan Peserta DidikBaru (PPDB), dijelaskan pada BAB IV pasal 20
sampai pasal 22, mengenai perpindahan peserta didik adalah harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut: 1. Perpindahan peserta didik dilaksanakan harus dengan persetujuan
kepala sekolah asal dan kepala sekolah yang dituju. 2. Setelah dilakukan mutasi, sekolah
berkewajiban mengubah data pokok pendidikan (Dapodik) 3. Perpindahan peserta didik
harus memenuhi persyaratan PPDB dan sistemzonasi. 4. Peserta didik yang berasal dari
luar negeri dengan sekolah setara SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK atau sekolah
kesetaraan di Indonesia dapat berpindah ke sekolah formal dengan persyaratan
administrasi yang ditentukan, melampirkan surat pernyataan dari kepala sekolah asal,
melampirkan surat keterangan dari Direktorat Jenderal yang menangani bidang
pendidikan dasar dan menengah, serta lulus tes kelayakan sesuai kebijakan sekolah yang
dituju.
Sedangkan menurut Tim Dosen Administrasi Perkantoran FIP IKIPMalang
(1989) mengenai perpindahan siswa (mutasi siswa) dari seolah kesekolah lain ini
biasanya ada pedoman-pedoman peraturan yang harus diikuti pedoman-pedoman tersebut
antara lain menyangkut:10
1. Pembatasan wilayah
Murid tidak diperkenankan pindah dari sekolah ke sekolah lain dalam satu
wilayah.
2. Status sekolah
Murid dari sekolah swasta walaupun memiliki mutu yang lebih baik daripada
sekolah negeri, tidak diperkenankan untuk pindah ke sekolah negeri. Sekolah-
sekolah negeri hanya diperkenankan siswa pindahan dari sekolahnegeri saja.
3. Jenis sekolah
Sekolah negeri atau sekolah menengah dapat dibedakan dalam dua jenis
sekolah, yaitu sekolah-sekolah umum dan sekolah-sekolah kejuruan. Sekolah
kejuruan ada beberapa jenis pula, misalnya Sekolah Teknologi Menengah
(STM), Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA), SekolahKesejahteraan
Keluarga Atas (SKKA), dll. Perpindahan siswa dari lain jenis sekolah tidak
diperbolehkan.
4. Pindah sekolah tidak naik kelas
Suatu sekolah tidak boleh menaikkan kelas seorang siswa yang telah
dinyatakan tidak naik kelas oleh sekolah lain, walaupun sama-sama sebagai
sekolah negeri.
E. Pengelolaan Data Peserta Didik
Teknologi informasi sendiri memiliki banyak manfaat bagi manusia, khususnya
dalam dunia pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi akan memungkinkan
data-data akademik yang kita butuhkan lebih cepat untuk diakses kapanpun dan
dimanapun.
Dalam mengelola data peserta didik, ada beberapa metode yang bisa digunakan,
yaitu:
1. Manual Data Processing
Dalam metode ini biasanya menggunakan cara langsung dalam perhitungan
data. Biasanya metode ini digunakan dalam perhitungan skala kecil.
10
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan IKIP Malang. 1989. Administrasi Pendidikan. Malang : IKIP Malang
Press. Hal. 89
2. Electronic Data Processing
Metode ini menggunakan computer dalam melakukan pengolahan datanya.
Metode ini membantu lebih mempermudah perkerjaan dan membantu menyimpan
data lebih aman, serta mengurangi kesalahan dalam pengerjaan. Dalam
mengakses data untuk mendapatkan hasil pengelolaan data dari sistem informasi
manajemen tersebut maka diperlukanlah penggunaan teknologi informasi berupa
computer sebagai media untuk mempermudah mengolah data tersebut menjadi
lebih efektif dan efisien.
Teknologi informasi sendiri memiliki banyak manfaat bagi manusia,
khususnya dalam dunia pendidikan. Dengan pemanfaatan teknologi informasi
akan memungkinkan data-data akademik yang kita butuhkan lebih cepat untuk
diakses kapanpun dan dimanapun.
F. Pengelolaan Peserta Didik di Kaitkan dengan Standar yang Berlaku di Tingkat
Nasional
Standar Pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan (Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Bab I Pasal 1
butir 10).
Berdasarkan Permendiknas No 19 tahun 2007, dinyatakan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memenuhi standar pengelolaan pendidikan yang berlaku secara
nasional. Setiap sekolah harus merumuskan visi sekolah sebagai cita-cita bersama warga
sekolah dan segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang, mampu
memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada warga sekolah dan segenap pihak
yang berkepentingan, dirumuskan atas berbagai masukan dari warga sekolah dan pihak-
pihak yang menyusun tujuan sekolah yang menggambarkan tingkat kualitas yang perlu
dicapai dalam jangka menengah (empat tahun), mengacu pada visi,misi dan tujuan
pendidikan nasional, serta relevan dengan kebutuhan masyarakat. Rencana kerja empat
tahunan ini dijadikan dasar pengelolaan sekolah yang ditujukan dengan kemandirian,
kemitraan, partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas. Rencana kerja tahunan memuat
ketentuan yang jelas mengenai :
a. Kesiswaan;
b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran;
c. Pendidik dan tenaga kependidikan serta pengembangannya;
d. Sarana dan prasarana;
e. Keuangan dan pembiayaan;
f. Budaya dan lingkungan sekolah;
g. Peranserta masyarakat dan kemitraan;
h. Rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan
mutu.
Dalam pelaksanaan program sekolah, hal yang diatur dalam permendiknas ini
meliputi pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah,
bidang peserta didik, bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidik dan
tenaga kependidikan, bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan pembiayaan,
budaya dan lingkungan sekolah, dan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah.
Kaitannya dengan evaluasi dan pengawasan, permendiknas ini memberikan petunjuk
teknis yang meliputi program pengawasan, evaluasi diri, evaluasi dan pengembangan
KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan, dan akreditasi
sekolah. Adapun yang berkaitan dengan kepemimpinan sekolah lebih ditekankan pada
tugas kepala sekolah dalam pengelolaan pendidikan. Permendiknas nomor 19 tahun 2007
juga mengatur tentang struktur organisasi sekolah yang mencakup tentang sistem
penyelenggaraan dan administrasi sekolah. Pedoman yang mengatur tentang struktur
organisasi harus memasukan unsur staf administrasi dengan wewenang dan tanggung
jawab yang jelas untuk menyelenggarakan administrasi secara optimal, dievaluasi secara
berkala untuk melihat efektifitas mekanisme kerja pengelolaan sekolah.

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Penerimaan peserta didik adalah suatu proses pencarian atau penarikan calon peserta
didik yang mempunyai potensi dan kualitas untuk dijadikan input sekolah melalui proses
seleksi yang sudah dirancang oleh sekolah. Banyak hal yang harus dipersiapkan dalam
PPDB meliputi, mulai dari petunjuk teknis, daya tampung, tempat, administrasi,
penetapan anggaran, informasi pengumuman PPDB seperti pembuatan banner, brosur,
dll.
2. Menurut KBBI, pengembangan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
pelatihan. Bakat merupakan talenta untuk membangun kekuatan pribadi anak dimasa
mendatang. Seseorang dikatakan mempunyai bakat terhadap kegiatan tertentu ketika ia
merasakan kelegaan dan kenikmatan serta kegembiraan ketika mengerjakannya dan
membicarakannya, juga ketika ia berusaha atas dasar keinginannya untuk menampakkan
seluruh tenaganya. Sedangkan Minat adalah suatu kecenderungan untuk memberikan
perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan atau gembira. Minat akan terlihat dengan baik
jika mereka bisa menemukan objek yang disukai dengan tepat sasaran serta berkaitan
langsung dengan keinginan tersebut. Minat juga harus memiliki objek yang jelas untuk
mempermudah kemana arahnya seseorang harus bersikap dan menuju objek yang tepat.
3. Langkah-Langkah Pengembangan Bakat dan Minat: Membuat ekstrakulikuler yang
variatif, Melengkapi sarana dan prasarana, Bekerjasama secara aktif dengan orang tua,
sering mengadakan kompetisi, Membuat tim pemandu bakat, Mengikut sertakan anak
didik dalam ajang kompetisi diluar sekolah.
4. Hanya saja manajemen layanan yang diberikan tersebut pengoptimalannya berbeda
bergantung dari seorang stakeholder pendidikan yang ada di dalamnya. Secara umum
(Agustine, 2003) menjabarkan bahwa terdapat beberapa layanan yang diberikan oleh
sebuah sekolah diantaranya sebagai berikut: Perpustakaan, Uks, Laboratorium, Kantin,
Bimbingan Konseling, Sarana Ibadah.
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah Anang dan W. Mahardika Budi, Pengantar Manajemen (Yogyakarta: Deepublish,


2018). hlm 11
Beuty Sarah, Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pengelolaan Data
Peserta Didik

Development, “pengembangan”, http://developmentcountry.blogspot.co.id, diakses pada 30


maret 2021

Fitri Helena Pulungan, Dkk, “Pelaksanaan Pengembangan Bakat Siswa Dalam Kegiatan
Ekstrakurikuler Kursus Kader Dakwah (KKD) Di MAN 1 Medan”, Jurnal Edu Riligia, Vol. 2,
No.1, 2018.

Indah Ayu Anggraini, Wahyuni Desti Utami, DKK, “Mengidentifikasi Minat Bakat Siswa Sejak
Usia Dini Di Sd Adiwiyata”, Jurnal Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 2, No.1, 2020

Mahatir Muhammad, “Survei Minat Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Futsal
Sma Negeri 1 Sinjai”, Di akses di eprints.unm.ac.id/13266/1/JURNAL%20PDF.pdf pada 15
Maret 2021

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (PERMENDIKBUD) Nomor 14 Tahun 2018


tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (Jakarta: Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2007), h. 5.

Rizka Tri Alinse, “Sistem Pakar Menentukan Karakteristik Dan Bakat Siswa Dengan
Menggunakan Metode Forward Chaining”, Jurnal Pseudocode, Vol. V, No.1, 2018

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang
Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, h. 204.

Syunu Trihantoyo & Moch.Anwar. Peran Manajemen Layanan Khusus Guna Menunjang
Pembelajaran Peserta Didik.

Saifuddin, Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis (Yogyakarta: Deepublish, 2014).


hlm.53-54

Siti Maryam, “Pengelolaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP Adzkia Islamic
School” (UIN Syarif Hidayatullah, 2016). hlm. 14
Tim Dosen Jurusan Administrasi Pendidikan IKIP Malang. 1989. Administrasi Pendidikan.
Malang : IKIP Malang Press. Hal. 89

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (Jakarta: Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2007), h. 5.

Anda mungkin juga menyukai