Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENGELOLAAN SATUAN PENDIDIKAN

“Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Pengelolaan Pendidikan”

Dosen Pengampu : Sunanih, M.Pd

Di Susun Oleh :

Annisa Putri Amalia Hidayat C2086206038


Atin Febriani C2086206014
Sinta Nuraeni C2086206080

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat
serta salam tidak lupa kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya
kepada semua pihak yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan baik isi maupun
bentuk penulisannya, karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, apabila ada kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami
sangat berterima kasih. Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat berguna bagi
kita semua Aamiin.

Tasikmalaya, 23 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1

B. Rumusa Masalah ....................................................................................................2

C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Pengelolaan Satuan Pendidikan ..........................................................3

B. Fungsi Pengelolaan Satuan Pendidikan.................................................................3

C. Prinsip Pengelolaan Satuan Pendidikan ................................................................6

D. Ruang lingkup Pengelolaan Satuan Pendidikan....................................................7

BAB III PENUTUP .................................................................................................11

A. Kesimpulan ............................................................................................................11

B. Saran ......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................12

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu Lembaga dapat berfungsi dengan memadai jika memiliki sistem manajemen
yang didukung dengan sumber daya manusia, dana/biaya, dan sarana prasarana. Salah
satunya adalah lembaga sekolah.

Sekolah sebagai satuan Pendidikan, harus memiliki tenaga personil (kepala


sekolah, wakil kepala sekola, guru, tenaga administratif, laboran pustakawan, dan
teknisi sumber belajar), sarana (buku pelajaran, buku sumber, buku pelengkap, buku
perpustakaan, alat peraga, alat praktik, bahan dan ATK) dan prasarana, serta biaya yang
mencakup biaya investasi. Biaya untuk personil antara lain untuk kesejahteraan dan
pengembangan profesi, sedangkan untuk biaya nonpersonal berupa pengadaan bahan
dan ATK, pemeliharaan, dan kegiatan pembelajaran.

Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,


dalam pasal 19 tentang standar proses dan pasal 55 mengenai standar pengelolaan
menyebutkan bahwa setiap satuan pendidikan dalam melakukan perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaa proses pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran, serta
pengawasa proses pembelajaran yang efektif dan efesien diperlukan kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan, serta pengambilan Langkah tindak
lanjut hasil pengawasan. Tugas ini dipercayakan kepada pengawas satuan pendidikan
bertanggung jawab membina, memantau dan menilai satuan pendidikan. Dalam
melaksanakan tugas tersebut pengawas tentu harus menyusun program, melaksanakn
serta menyampaikan laporannya.

Sehingga calon pendidik harus mempunyai dasar-dasar mengenai pengawasan dan


penilaian yang sesuai dengan ketetapan yang ada dalam peraturan pemerinta. Jika

1
sudah mempunyai dasar-dasarnya, maka tidak akan melenceng dalam melakukan
pengawasan dan penilaian.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa pengertian pengelolaan satuan Pendidikan?


2. Apa fungsi pengelolaan satuan Pendidikan?
3. Apa prinsip pengelolaan satuan Pendidikan?
4. Apa saja ruang lingkup pengelolaan satuan Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini agar kami dan pembaca paham dan tahu tentang
pengertian, fungsi, prinsip, dan ruang lingkup pengelolaan satuan Pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Satuan Pendidikan

Istilah pengelolaan merupakan dari kata managemen (inggris) yang berarti


melatih/menangani. Jadi, pengelolaan satuan pendidikan di sekolah dasar merupakan
unit yang paling bawah untuk melakukan suatu perencanaan program pendidikan
disertai dengan pembuatan keputusan dan implementasinya secara komprehensif bagi
pemenuhan kebutuhan pada satuan pendidikan.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1


satuan Pendidikan adalah kelompok layanan Pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis
pendidikan.

Pengelolaan satuan pendidikan atau pengelolaan sekolah merupakan pengelolaan


Pendidikan yang berada pada unit paling bawah untuk merencanakan program
Pendidikan dan membuat keputusan yang berada pada tindakan-tindakan nyata yang
dilakukan secara komprehensif untuk meng-cover seluruh kebutuhan-kebutuhan
sekolah, visi, misi, dan tujuan pendidikan sekolah. (Diding Nurdin dan Imam Sibaweh.
2015 : 45).

B. Fungsi Pengelolaan Satuan Pendidikan

Sebagai satuan pendidikan harus memiliki fungsi maka dari itu fungsi utamanya
yaitu untuk mencetak generasi muda yang memiliki kemampuan bersaing, berpikir
kritis, kreatif dan inovatif, bahkan mampu terampil berkomunikasi, bekerja sama dan
berkolaborasi serta memiliki kepercayaan diri. Maka dari itu agar sekolah terwujudnya

3
pengelolaan satuan pendidikan diadakannya pimpinan sekolah yang visioner dan
unggul dalam tata Kelola sekolah. Fungsi-Fungsi dari pengelolaan satuan pendidikan
terlahir dari fungsi pengelolaan satuan pendidikan yaitu sebagai berikut :

1. Perencanaan

Perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman pelaksanaan dengan


memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada (Malayu S.P Hasibuan,
41:1996). Dalam perencaan ini pada dasarnya untuk membuat keputusan mengenai
arah yang akan dituju, tidakan yang akan diambil, sumber daya yang akan diolah dan
teknik atau metode yang akan digunakan. Dalam keberadaan suatu perencanaan
berfungsi untuk sebagai berikut :

a. Menjelaskan dan merinci tujuan yang dicapai


b. Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegitan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan
c. Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan
mendayagunakannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang
telah ditetapkan
d. Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang
konsisten prosedur dan tujuan
e. Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh
pelaksana
f. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara internship
sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan sedini
mungkin
g. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan
internal dengan situasi eksternal
h. Menghindari pemborosan

4
2. Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan


pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Menurut Malayu S.P Hasibuan (41:1996) bahwa pengroganisasian
adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam
aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada
setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang
secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-
aktivitas tersebut. Pengorganisasiannya seperti sebagai berikut:

a. Menentukkan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk


mencapai tujuan organisasi
b. Merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang-
orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan
c. Menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung
jawab tugas dan fungsi tertenu
d. Mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan
keleluwasaan melaksanakan tugas.
3. Pengarahan

Menurut Malayu S.P Hasibun (42:1996) bahwa pengarahan merupakan


mengarahkan semua bawahan agar mau nekerja sama dan bekerja efektif untuk
mencapai tujuan. Sedangkan definisi lain menurut GR. Terry (1978) bahwa pengarahan
merupakan semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas
serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha
pengorganisasian.

4. Pengendalian

5
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitasnya sesuai dengan
aktivitas yang direncanakan. Ada beberapa proses dalam pengendalian yang
melibatkan beberapa elemen diantaranya :

a. Menetapkan satndar kinerja


b. Mengukur kinerja
c. Membandingkan unjuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan
d. Mengambil Tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.

Fungsi Pengelolaan satuan Pendidikan dari beberapa ahli yang sesuia dengan
profil kinerja secara umum yaitu melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing,
coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling.

C. Prinsip-Prinsip Satuan Pengelolaan Pendidikan

Dalam perencanaan dan pelaksanaan proses administrasi Pendidikan berjalan


dengan lancar dan wajar, maka dalam prosesnya harus berdasarkan dengan prinsip-
prinsip yang berfungsi sebagai pedoman dalam satuan Pendidikan. Menurut Harl
R.Douglass, A.M. Ph.D. (Modern Administration Of Secondary School, 1963:3-17)
merumuskan mengenai prinsip-prinsip satuan Pendidikan yaitu sebagai berikut:

1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan


mekanisme kerja karena tujuan dari suatu organisasi merupakan titik akhir yang
berkedudukan penting, karena itu bertujuannya harus di sadari serta di hayati
olek pelaksananya.
2. Mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab. Apabila seseorang ingin
melihat hasil tanggung jawab seseorang terhadap pekerjaannya maka harus
diberi wewenang dan kesempatan yang sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikannya dalam tempat pekerjaannya.
3. Memberi tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-
sifat dan kemampuannya. Dalam prinsip iniada dua aspek yang harus
diperhatikan oleh seorang pemimpin sekolah yaitu :

6
a. Tanggung jawab harus sesuai dengan orang. Hal itu pemimpin harus berusaha
mengadakan peningkatan atau situasi pembaharuan mengehndakinya agar
mampu memikul tanggung jawab
b. Memanfaatkan sebaik-baiknya sesuatu bakat yang ada dalam personil. Artinya
dalam penempatan anggota harus sesuai dengan tugasnya.
4. Mengenali secara baik faktor-faktor psikologi manusia

Hal ini agar pimpinan tidak mengalami kesalahan maka faktor-faktor psikologi
manusia harus benar-benar di pahami dalam situasi kerja setiap individu memerlukan
adanya kemauan, ambisi dan prasangka.

5. Relativitas nilai-nilai

Relativitas nilai-nilai merupakan suatu kondisi atau keadaan yang selalu


berhubungan dengan faktor-faktor lain. Dalam pelaksanaan kegiatan nilai-nilai yang
ada pada suatu prinsip ialah tergantung pada hubungan yang ada pada lingkungan kerja.

D. Ruang Lingkup Pengelolaan Satuan Pendidikan


1. Pengelolaan Kurikulum
Pengelolaan kurikulum pada satuan pendidikan mengacu pada PP Nomor 19
tahun 2005 tentang SNP, pada Bab III tentang Standar Isi, bagian kedua tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum pada Pasal 6 ayat (1) dijelaskan bahwa :
Kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. Kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia; b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. Kelompok mata
pelajaran estetika; e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Sebagai acuan yang lebih lengkap dan operasional telah terbit Permendiknas
Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi (Kurikulum). Kemudian diperbaharui
oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016
Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

7
2. Pengelolaan Peserta Didik

Dalam satuan pendidikan pengelolaan peserta didik merupakan hal penting, karena
menyangkut layanan terhadap stakeholders utama pendidikan. Dalam prakteknya
terdapat keterkaitan diantara pengelolaana aspek lainnya, yang paling utama adalah
dalam pengelolaan kelas dan pengelolaan penilaian. Sebagai pedoman kebijakan,
pengelolaan peserta didik yang paling utama adalah bagaimana kualitas lulusan setelah
menempuh pembelajaran selama sekian tahun di satuan pendidikan tertentu. Maka,
dalam prakteknya pengelolaan peserta didik mengacu pada Permendiknas Nomor 23
tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kebijakan tersebut
diperbaharui dengan terbitnya Permendikbud Nomor 20 tahun 2016, tentang Standar
Kompetensi Lulusan.

3. Pengelolaan Kelas

Pengelolaan kelas erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang merupakan


kegiatan inti dari proses pendidikan, dalam prakteknya mengacu pada PP Nomor 19
tahun 2005 tentang SNP, pada Bab IV tentang Standar Proses, pada pasal 19 ayat (1)
dan (2) dijelaskan bahwa: (1) Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, serta memberikan ruan
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik; (2) Selain ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam proses pembelajaran pendidik
memberikan keteladanan.

Sebagai acuan lebih lengkap, telah terbit Permendiknan Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses. Kemudian diperbaharui oleh Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses.

4. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

8
Pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan menurut mengacu PP Nomor 19
tahun 2005 tentang SNP, pada Bab IV tentang Standar Pendidikn dan Tenaga
Kependidikan Bagian Kesatu tentang pendidik, Pada Pasal 28 ayat (1), (2), dan (3)
dikemukakan bahwa: (1) Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional; (2) Kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus
dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat
keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku; dan (3)
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini.

Sebagai acuan yang lebih lengkap, jelas, dan operasional telah terbit Permendikmas
Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

5. Pengelolaan Keuangan

Pengelolaan keuangan merupakan aspek penting dalm pengelolaan satuan


pendidikan secara keseluruhan, karena keberadaan biaya yang memiliki kegunaan
fleksibel dan berdampak sensitive. Biaya operasi satuan pendidikan adalah bagian dari
dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan pendidikan yang sesuai
standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan.

6. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Pengelolaan saran dan prasarana harus dilakukan sesuai standar yang telah
ditetapkan. Standar sarana dan prasarana adalah standr nasional pendidikan yang
berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat
beribadah, perpustakaan, laboratorium, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi.

9
7. Pengelolaan Layanan Khusus

Berkenaan dengan pengelolaan layanan khusus, dalam UU Nomor 20 tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab IV Bagian Kesebelas tentang
Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus pada Pasal 32 ayat (1) dan (2)
dijelaskan bahwa: (1) Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik
yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan
fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa; (2) Pendidikan layanan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik di
daerah terpencil atau terbelakang masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami
bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi.

8. Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

Berkenaan dengan pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat, dalam Undang-


Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Bab XV
Bagian ketiga tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah/Madrasah pada Pasal
56 ayat (3) dijelaskan bahwa: (3) Komite sekolahh/madrasah sebagai lembaga mandiri,
dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.

9. Pengelolaan Pemasaran Pendidikan

Pemasaran pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dengan pengelolaan


pendidikan, walalupun tidak masuk ke dalam sumber daya pendidikan yang utama.
Sebagian orang berpendapat bahwa pengelolaan pemasaran pendidikan tidak terlalu
urgent tetapi dalam manajemen pendidikan secara komprehensif hal ini sama
pentingnya dengan aspek lain.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengelolaan satuan pendidikan atau pengelolaan sekolah merupakan pengelolaan


Pendidikan yang berada pada unit paling bawah untuk merencanakan program
Pendidikan dan membuat keputusan yang berada pada tindakan-tindakan nyata yang
dilakukan secara komprehensif untuk meng-cover seluruh kebutuhan-kebutuhan
sekolah, visi, misi, dan tujuan Pendidikan sekolah.

Fungsi-Fungsi dari pengelolaan satuan Pendidikan yaitu Perencanaan,


Pengorganisasian, Pengarahan, dan Pengendalian. prinsip-prinsip satuan Pendidikan
yaitu memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme
kerja, mengkoordinasi wewenang dan tanggung jawab, memberi tanggung jawab pada
personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, mengenali
secara baik faktor-faktor psikologi manusia, dan Relativitas nilai-nilai.

B. Saran

Tentunya terhadap penulisan sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah


diatas masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis
akan segera melakukan pernaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman
dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/USER/Downloads/FUNGSI_FUNGSI_PENGELOLAAN_PENDI
DIKAN_2.pdf diakses pada pukul 21:59 hari selasa

https://jurnal.umj.ac.id › holistika › article › download diakses pada pukul 21:03


hari selasa

http://firmantojr.blogspot.com/2015/02/pengelolaan-pendidikan.html diakses pada


pukul 13:12 hari Rabu

12

Anda mungkin juga menyukai