Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGORGANISASIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Dosen Pengampu: Dr. Akib M.Pd

Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas perkuliahan pada mata kuliah Administrasi
dan Supervisi Pendidikan

Disusun Oleh:

Waode Rahmah Sastrawan Putri/19010102051

Nurmutmainah/18010102047

Sinta/19010102042

Hafith Cahya Permana/19010102059

Pandu Satria Nugraha/19010102069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pengorganisasian administrasi pendidikan” ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan
di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Dr. Akib M.Pd selaku Dosen mata
kuliah Administrasi dan Supervisi Pendidikan, yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, tetapi kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa jadi perbaikan untuk kedepannya.
Terima kasih.

Kendari, 2 April 2022

Penyusun

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Pengorganisasian Administrasi Pendidikan ........................................ 3


B. Tujuan Pengorganisasian Administrasi Pendidikan ......................................... 5
C. Ruang Lingkup Pengorganisasian Administrasi Pendidikan .......................... 7
D. Prinsip Pengorganisasian Administrasi Pendidikan ......................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengorganisasian dalam pendidikan adalah sangat penting dilaksanakan dan
dibutuhkan untuk mencapai suatu pendidikan yang lebih baik untuk masa depan anak
bangsa, maka dari itu tujuan dari suatu pendidikan itu harus diutamakan. Lembaga
pendidikan di bawah naungan pemerintah maupun dibawah naungan pihak swasta
sudah semestinya memiliki pengorganisasian yang baik agar tujuan dari pendidikan
yang sudah dibuat bias diwujudkan. Dengan terciptanya organisasi dalam dunia
pendidikan yang baik dapat dihindari dari wewenag-wewenang atasan yang bersifat
berlebihan terhadap bawahan, suasana kerja mulai dari atasan sampai ke bawahan
bersifat demokratis karna timbulnya partisipasi aktif dari pihak yang bertanggung
jawab. Maka dari itu fungsi dari pengorganisasian dalam dunia pendidikan untuk
menentukan orang-orang yang memiliki kompetensi intelektual dan manejerial dalam
mengemban organisasi sekolah tersebut kearah yang lebih baik dan sesuai dengan
kemampuannya. Istilah “organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin
“organum” yang berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa inggris) berarti
“mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai
sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk
mencapai sesuatu.
Istilah administrasi pendidikan dipandang sebaagai suatu proses atau upaya
pencapaian suatu tujuan pendidikaan dengan memperhatikan berbagaai komponen
pendidikan sehingga dapat dilakukan perbaikan sistem pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai perangkat pendukung aktivitas belajar dan mengajar. Manfaat
administrasi pendidikan tentu saja sangat penting. Tanpa adanya administrasi, bisa
dijamin akan terjadi kesembrautan arsip dan pelaporan. Apalagi jika ini menyangkut
dunia pendidikan. Maka sudah seharusnya adaministrasi pendidikan itu harus ditulis
dan ditata sedemikian rupa. Mengingat pemerintah mewajibkan lembaga pendidikan
untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkannya. Salah satu manfaat
administrasi pendidikan yang tersusun rapi dan lengkap, pastinya akan memudahkan
ketika hendak dilakukan akreditasi sekolah. Dimana akreditasi ini sangat bergantung
pad ketelitian dan kelengkapan administrasi pendidikan itu sendiri.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana Definisi Pengorganisasian Administrasi Pendidikan?
2. Apa Tujuan Pengorganisasian Administrasi Pendidikan?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Pengorganisasian Administrasi Pendidikan?
4. Apa Saja Prinsip Pengorganisasian Administrasi Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Dan Mendeskripsikan Definisi Pengorganisasian Administrasi
Pendidikan
2. Untuk Mengetahui dan Mendeskripsikan Tujuan Pengorganisasian Administrasi
Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Dan Mendeskripsikan Ruang Lingkup Pengorganisasian
Administrasi Pendidikan
4. Untuk Mengetahui Dan Mendeskripsikan Prinsip Pengorganisasian Administrasi
Pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengorganisasian Administrasi Pendidikan


1. Pengertian Pengorganisasian
Istilah pengorganisasian berasal dari perkataan organism yang merupakan sebuah
entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa hingga hubungan
mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan.
Menurut G.Terry dalam Winard, pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan
hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat
bekerja sama secara efisien dan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas-tugastertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai
tujuan atau sasaran tertentu.
Istilah pengorganisasian juga mempunyai dua pengertian umum:
a. Organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya
sebuah perusahaan, badan-badan pemerintah
b. Proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan
diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu sendiri diartikan sebagai
kumpulan orang dengan sistem kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam dalam sistem kerjasama secara jelas diatur siapa mejalankan apa, siapa
bertanggung jawab atas siapa, arus komuniskasinya seperti apa, dan
memfokuskan sumber daya pada tujuan.
Nanang fatah dalam buku landasan manajemen pendidikan, mengatakan bahwa
pengorganisasian merupakan proses membagi kerja kedalam tugas-tugas kecil,
membebankan tugas-tugas itu kepada orang sesuai dengan kemampuannya, dan
mengalokasikan sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas
pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan menurut T. Hani Handokopengorganisasian
merupakan proses dan kegiatan untuk :
a) Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi
b) Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat
membawa hal-hal tersebut kearah tujuan
c) Penugasan tanggung jawab tertentu

3
d) Mendelegasikan wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.
Pengorganasasian sangat penting atau sangat diperlukan terutama dalam interaksi
dengan staff, antar pendidikan dan peserta didik. Hal ini harus saling bersinergi untuk
mencapai hasil tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengorganisasian menyebabkan
timbulnya sebuah struktur organisasi yang dapat dianggap sebagai sebuah kerangka
yang merupakan titik pusat sekitar manusia dengan menggabungkan usaha-usaha
mereka dengan baik. Dengan arti lain bahwa salah satu bagian terpenting tugas
pengorganisasian adalah mengharmoniskan suatu kelompok orang-orang berbeda ,
mempretemukan berbagai macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-
kemampuan tersebut menuju tujuan bersama.

2. Pengertian Adminstrasi pendidikan


Administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata, ad ( intensif), dan
ministrare ( melayani, membantu, memenuhi). Pengertian administrasi merujuk pada
kegiatan membantu, melayani, mengarahkan, atau mencapai suatu tujuan.
Administrasi dapat didefiniskan sebagai keseluruhan proses kerja sama anatar dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Adminstrasi dalam arti sempit dapat diartikan
sebagai bentuk aktivitas yang meliputi catat-mencatat, surat menyurat pembukuan
sederhana, ketik-mengetik dan kegiatan lain yang sifatnya teknis ketatausahaan.
Sedangkan pengertian Administrasi secara luas adalah semua proses kerja sama
antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk mencapai target dengan
memanfaatkan srana dan prasarana tertentu secara berdaya guna dan berhasil.
Pengertian administrasi menurut para ahli:
a) Arthur Grager, Administrasi adalah fungsi komunikasi pelaksaan dan jasa dari
slip organisasi.
b) George Terry, Administrasi adalah pengendalian, pengorganisasia kerja, serta
mobilisasi mereka yang menerapkannya untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
c) Sondang. P. Siagian, Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama
antara dua orang atau lebih berdasarkan rasionalitas tertentu untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan

4
d) Parajudi Atmosudirjo,Administrasi adalah pengendalian dan penggerak dari
suatu organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi itu menjadi hidup dan
bergerak maju tercapaiannya segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh
administrator, yakni kepala organisasi.
e) Willam Leffngwell dan edwin robinson, Menurut keduanya, pengertian
adminsitrasi adalah suatu bagian dari ilmu manajemen yang berkaitan dengan
pelaksaan pekerjaan perkantoran secara efisien, kapan dan dimana pekerjaan
tersebut harus dilakukan.
Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa pengorganisasian
administrasi pendidikan adalah pembagian tugas-tugas yang diberikan kepada satu
orang atau lebih untuk mencapai tujuan-tujuan dari pembuatan atau perencanaan yang
telah dilakukan dalam sebuah pendidikan seperti dalam pembuatan jadwal
pembelajaran, mengurus surat menyurat, dan mengatur aktivitas sekolah lainnya.

B. Tujuan Pengorganisasian Administrasi Pendidikan


Tujuan pengorganisasian adalah mengatur peran kerja tiap individu agar memiliki
peran dan tanggung jawab yang sesuai. Pembagian peran dan tugas ini akan
meningkatkan kinerja, pengalaman, dan keahlian tiap anggota agar dapat mengelola atau
mengatur pekerjaannya dengan baik. Dalam pengorganisasian, jika salah dalam
penempatan peran tiap individu akan berdampak terhadap hasil output atau hasil kinerja.
Oleh karena itu, pentingnya proses seleksi anggota sesuai dengan bidang kemampuannya
dan mengetahui tantangan Sumber Daya Manusia. Secara mendetail, terdapat 5 tujuan
pengorganisasian, yaitu:
1) Mempermudah koordinasi
Semakin terkoordinasinya pembagian peran kerja, maka akan semakin efektif dan
efisien pelaksanaan kerja. Sehingga, koordinasi biasanya diperlukan suatu organisasi
ketika membagi kelompok kerja berdasarkan divisi. Koordinasi akan lebih mudah
terlihat dengan membuat struktur atau bagan kinerja yang sesuai.
2) Bentuk pengawasan
Organisasi dapat menempatkan seorang manajer sebagai ketua kelompok dan
pengawas kinerja setiap anggota pada divisi tersebut. Hal ini akan mempermudah
pelaporan kinerja tiap divisi dan mempermudah organisasi mencapai tujuannya.
Bayangkan jika setiap anggota perlu melaporkan kinerjanya ke manajemen tertinggi, hal
tersebut tentunya akan sulit untuk dipahami. Berbeda jika ada manajer atau ketua

5
kelompok yang memberikan ringkasan terkait kinerja dan output yang telah mereka
hasilkan.

3) Mengoptimalkan keahlian individu


Dengan penempatan peran kerja yang sesuai, hal tersebut akan membantu seseorang
untuk menjadi lebih ahli dalam pekerjaan tertentu atau lebih spesialis. Semakin spesialis
seseorang, maka akan semakin berkualitas juga hasil outputnya.
4) Efisiensi biaya
Tentunya hal ini akan berdampak secara langsung. Dengan penempatan peran kerja
yang sesuai, organisasi dapat menghemat pengeluaran biaya. Contohnya, si A akan lebih
produktifitas menghasilkan roti daripada si B. A dapat menghasilkan 20 roti sehari,
sedangkan B hanya 10 roti. Dengan penempatan peran yang sesuai, ketika organisasi
ingin menghasilkan 20 roti perhari maka hanya perlu merekrut si A daripada merekrut
dua orang seperti si B. Organisasi akan lebih menghemat dari biaya gaji, efektifitas, dan
ruang.
5) Meningkatkan hubungan antar tiap anggota
Tujuan lain dari perorganisasian untuk meningkatkan hubungan antar anggotanya.
Sehingga anggota organisasi tersebut dapat saling membantu, melengkapi satu sama
lain, dan bahkan menghilangkan kejenuhan. Dalam pelaksanaannya, ketua kelompok
atau manajer harus mampu mengadakan pendekatan sosial dan menumbuhkan rasa
solidaritas anggotanya.

Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan


mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang
digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Sergiovanny dan Carver (1975) menyebutkan 4 tujuan administrasi pendidikan, yaitu:


1) Efektifitas produksi.
2) Efisiensi.
3) Kemampuan menyesuaikan diri.
4) Kepuasan kerja.
Dari keempat tujuan tersebut, dapat digunakan sebagai kriteria dalam menentukan
keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh, sekolah memiliki fungsi
untuk mencapai Efektifitas Produksi, maka sekolah mampu menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan kurikulum.

6
Dalam mencapai tujuan diatas, tentunya harus dilakukan usaha seefisien mungkin,
yaitu dengan menggunakan kemampuan dana dan tenaga semaksimal mungkin
sehingga lulusan tersebut dapat melanjutkan ke tingkat berikutnya dan
dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah yang baru. Selanjutnya lulusan
ini akan mencari kerja yang mampu memberikan kepuasan kerja pada dirinya.
Dalam konteks pendidikan di Indonesia, administrasi pendidikan adalah subsistem
dari sistem pendidikan nasional. Dengan begitu maka tujuannya adalah mendukung
tercapainya tujuan pendidikan nasional. Seperti yang disebutkan pada Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945, tujuan pendidikan Negara Republik Indonesia adalah
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut dijabarkan kembali dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mendidik dan mengembangkan
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif, mandiri, dan
bertanggungjawab. Nah, bila dihubungkan dengan pengertiannya di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tujuan pengorganisasian administrasi pendidikan ini adalah untuk
mengatur peran kerja tiap individu agar memiliki peran dan tanggung jawab yang
sesuai agar semua upaya dalam memanfaatkan berbagai sumber daya dapat
dilaksanakan dengan efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan.

C. Ruang Lingkup Pengorganisasian Administrasi Pendidikan

Menurut (Prihatinin, 2011) Lembaga pendidikan seperti Organisasi sekolah


merupakan kerangka kelembagaan dimana administrasi pendidikan dapat berperan dalam
mengelola organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
tingkatan-tingkatan suatu organisasi dalam hal ini sekolah, administrasi pendidikan dapat
dilihat dalam tiga tingkatan yaitu:

1) tingkatan institusi (instutional level). Tingkatan institusi berkaitan dengan


hubungan antara lembaga pendidikan (sekolah) dengan lingkungan eksternal
2) Tingkatan manajerial (manajerial level), tingkatan manajerial berkaitan dengan
kepemimpinan, dan organisasi lembaga sekolah.
3) tingkatan teknis (technical level) (murphy dan louis, 1999). Dan tingkatan teknis
berkaitan dengan proses pembelajaran.

7
Dengan demikian manajemen pendidikan dalam konteks kelembagaan Organisasi
pendidikan mempunyai cakupan yang luas, disamping itu bidang-bidang yang harus
ditanganinya juga cukup banyak dan kompleks dari mulai sumber daya fisik, atau
pendidikan luar sekolah seperti kursus-kursus, latihan keterampilan, dan sebagainya

D. Prinsip Pengorganisasian Administrasi Pendidikan


1. Prinsip Efesiensi

Seorang administrasi akan berhasil dalam tugasnya bila orang itu mengunakan sumber
tenaga, dana dan fasilitas yang ada secara secara terlaksana. sedangkan, menurut pendapat
(ngalim purwanto 1998: 16 ). Menyebutkan agar prinsip efesiensi terlaksana semua objek
administrasi harus diorganisasikan dengan basic, sehingga penerapan prinsip efensensi
benar-benar relevan dengan tujuannya

2. Prinsip Pengelolaan

Administrator akan memperoleh yang baik dan efesien . dengan langkah manajemen
yang baik , yaitu merencanaan , menggorganisasiaan dan mengarahkan dan mengontrol.
adapun menurut ngalim purwanto (1998:15) . perencanaan adalah . suatu cara
menghampiri masalah – masalah dalam penghampiran masalah itu si perencanaa
merumuskan apa saja yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakaan. dalam suatu
perencanaan ada beberapa langkah – langkah yaitu:

1) menetukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai


2) meneliti masalah - masalah atau pekerjaan yang akan dilakukan
3) mengumpulkan data dan informasi - informasi yang diperlukan
4) menetukan tahap ataui rangkaian tindakan
5) merumuskan masalah – masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana di selesaikan

3. Prinsip Pengutamaan Tugas Pengelolahan

administrator bertanggungjawab dan berpegang pada amanah untuk mengutamakan


tugasnya, suatu administator harus mampu menghindari kecenderungan negative bila
terlalu sibuk dengan tugas – tugas maka pekerjaan akan terbengkalai.

8
4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif

seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila mengunakan gaya


kemimpinan yang efektif, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak menyalahkan
bawahnya.

5. Prinsip Kerja Sama

administrator yang berhasil dalam pekerjaanya bila mampu mengembangkan kerja


sama antara orang - orang yang terlibat . kerja sama kaitanya dengan atasan dan bawahan
fungsi menjalankan tugas vertical maupun tugas - tugas horizontal . misalnya pendidikan
bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan Negara dan mewujudkan siswa beriman dan
bertaqwa.

9
BAB III

A. Kesimpulan

Istilah pengorganisasian berasal dari perkataan organism yang merupakan sebuah


entitas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa hingga hubungan mereka
satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka terhadap keseluruhan. Administrasi
berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua kata, ad (intensif), dan ministrare
(melayani, membantu, memenuhi). Pengertian administrasi merujuk pada kegiatan
membantu, melayani, mengarahkan, atau mencapai suatu tujuan. Administrasi dapat
didefiniskan sebagai keseluruhan proses kerja sama anatar dua orang atau lebih yang
didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.

Tujuan pengorganisasian adalah mengatur peran kerja tiap individu agar memiliki
peran dan tanggung jawab yang sesuai. Secara mendetail, terdapat 5 tujuan
pengorganisasian, yaitu: Mempermudah koordinasi, bentuk pengawasan,
mengoptimalkan keahlian individu, efesiensi biaya, meningkatkan hubungan antara tiap
anggota.

Ruang lingkup pengorgnisasian terbagi menjadi beberapa yaitu: asas-asas organisasi


dan struktur organisasi.

Terdapat 5 Prinsip Pengorganisasi administrasi pendidikan yaitu: prinsip efesiensi,


prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang
efektif, prinsip kerja sama.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

Isjayanti, Uci. Tujuan administrasi pendidikan.

Qurtubi, Ahmad. 2019. Administrasi pendidikan ( Tinjauan Teori dan implementasi ) .


Surabaya: CV Jakad Media Publishing

Subekti, Imam. 2022. Pengorganisasian dalam pendidikan. Tanjak: Journal of education and
teaching. Volume 3 nomor 1.

Anda mungkin juga menyukai