Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN


MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

DOSEN : IBU ANIFAH, S.Sos., M.Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 3 :

1. NIKMAH ABIDAH TELAUMBANUA (7202444009)


2. ASKAR PRATAMA NDRURU (7203144020)
3. FEBY CAHAYA HASIBUAN (7203144031)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2021
KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati kami memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas
berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan Tugas Makalah ini untuk
memenuhi tugas dalam bidang penilaian mata kuliah Profesi Kependidikan yang berjudul “Fungsi-
Fungsi Manajemen Perkantoran”. Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan baik itu dari segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka kami sangat mengharapkan
kritikan dan saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.

Gunungsitoli, 10 Maret 2021

Kel. 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan.......................................................................... 2

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 6

B. Kesimpulan................................................................................................................... 6
C. Saran ............................................................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan global disertai oleh
kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi informasi. Perubahan itu sendiri sangat cepat dan pesat,
sehingga perlu ada perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement) di bidang pendidikan
sehingga output pendidikan dapat bersaing dalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut hanya mungkin
dimenangkan oleh lembaga pendidikan yang tetap memperhatikan kualitas/mutu pendidikan dalam
pengelolaannya.
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan berkualitas/bermutu, jika proses belajar-mengajar
berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat belajar sebanyak mungkin
melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil
pendidikan yang bermutu dan relevan dengan pembangunan.Untuk mewujudkan pendidikan yang
bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan program-program pendidikan yang mampu
membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal,
diharapkan akan dicapai keunggulan.
sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan,keterampilan dan keahlian sesuai
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang. Oleh karena itu demi tercapainya
tujuan pendidikan yang berkualitas, diperlukan manajemen pendidikan yang dapat menggerakkan
segala sumber daya pendidikan.Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajemen peserta didik
yang isinya merupakan pengelolaan dan juga pelaksanaannya.

B. Rumusan Masalah
Apa fungsi-fungsi Manajemen Pendidikan ?

C. Tujuan
Untuk menjelaskan fungsi-fungsi manajemen.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan yang mengendalikan proses pendidikan melalui empat fungsi


manajemen. Manajemen berfungsi untuk melakukan kegiatan – kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas kebijaksanan umum yang telah ditentukan.
Berkaitan dengan fungsi manajemen, George R. Terry dalam Dirjen Bimas Hindu (2012 : 18)
mengemukakan empat fungsi manajemen yaitu:

1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan untuk menetapkan tujuan organisasi dan cara – cara mencapai
tujuan tersebut dengan menentukan strategi, kebijaksanaan, program, prosedur, metode, sistem,
anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pentingnya perencanaan ini yaitu
memberikan kejelasan arah kegiatan sehingga dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Sembilan manfaat perencanaan menurut T. Hani Handoko dalam Dirjen Bimas Hindu (2012 : 19),
yaitu:
a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan – perubahan lingkungan
b. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian masalah – masalah utama
c. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran
d. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
e. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
f. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
g. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
h. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti dan menghemat waktu, usaha dan dana.
Meskipun penjelasan di atas lebih menggambarkan perencanaan dalam konteks bisnis, akan
tetapi secara esensial konsep perencanaan ini dapat diterapkan dalam konteks pendidikan yang pada
saat ini menghadapi tantangan global, sehingga benar – benar dapat menjamin kualitas pendidikan
itu sendiri.

2. Pengorganisasian (organizing)
Menurut George R. Terry (1986) dalam Dirjen Bimas Hindu (2012 : 21), pengorganisasian
adalah tindakan mengusahakan hubungan – hubungan kelakuan yang efektif antara orang – orang,

2
sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam
melaksanakan tugas – tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu. Beberapa asas dalam organisasi, antara lain yaitu :
a. Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan
kebutuhan;
b. Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;
c. Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;
d. Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;
e. Organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan
f. Organisasi harus fleksibel dan seimbang

Dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi
rencana – rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal ini penting
adanya karena setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan akan dilaksanakan, dan
apa yang yang menjadi target kegiatan.

3. Pelaksanaan (actuating)
Hal yang utama dalam proses manajemen adalah pelaksanaan, karena fungsi pelaksanaan ini
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang – orang dalam
organisasi. George R. Terry (2012 : 22) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha
menggerakkan anggota – anggota kelompuk sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota – anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran – sasaran tersebut. Dari pengertian
tersebut, maka pelaksanaan tidak lain adalah upaya untuk merealisasikan perencanaan yang telah
dibuat, melalui berbagai arahan dan motivasi yang diberikan kepada anggotanya agar setiap anggota
dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

4. Pengawasan (controling)
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
tujuan – tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan
– penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalm pencapaian
tujuan – tujuan perusahaan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berperan untuk
mengendalikan kegiatan agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan

3
tercapainya tujuan organisasi, sehingga apabila terjadi penyimpangan dapat ditentukan tindakan
untuk mengatasinya yang sering disebut dengan supervisi.

Pengawasan memiliki kesamaan pengertian dengan supervisi dalam pendidikan. Secara


etimologis, supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” artinya pengawas di bidang
pendidikan. Menurut Wilem Mantja dalam Jerry (2011 : 11) bahwa supervisi diartikan sebagai
kegiatan supervisor yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM), dengan tujuan
perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan.

Secara umum supervisi memiliki tujuan untuk memberikan bantuan teknis dan bimbingan
kepada pendidik dan staf agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar. Proses bantuan yang diberikan
dapat lebih diorientasikan pada upaya peningkatan kualitas proses dan hasil belajar sehingga
bantuan tersebut tepat guna seperti misalnya pembinaan, penilaian dan pengembangan kemampuan
tenaga pendidik dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan kualitas hasil belajar siswa.

Tindak lanjut dari kegiatan supervisi adalah pembangunan dan perbaikan mutu proses
pendidikan secara berkelanjutan dengan membiasakan melakukan kegiatan – kegiatan pendidikan
yang bermutu, melakukan proses pendidikan yang bermutu dan puncaknya adalah terciptanya
budaya bermutu dari pelaksanaan proses pendidikan yang ada melalui meningkatkan kinerja tenaga
pendidik dan kependidikan, meningkatkan keefektifan kurikulum, memanfaatkan sarana dan
prasarana secara efektif dan efisien, meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah dan meningkatkan
suasana pembelajaran yang kondusif.

Baik tujuan maupun fungsi supervisi memiliki fokus utama yaitu perbaikan dan peningkatan
mutu dalam hal proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas lulusan,
sehingga target utama dari supervisi sesungguhnya adalah peningkatan kemampuan profesional
tenaga pendidik. Namun demikian, para supervisor tidak semata – mata hanya mengawasi tenaga
pendidik saja tanpa memperhatikan hal lainnya. Menurut Jerry (2011 : 86) ada tiga bentuk supervisi
yang dilihat dari obyek yang disupervisi yaitu :

a). Supervisi Akademik


Supervisi ini menitikberatan pada hal – hal dalam pembelajaran dimana peserta didik sedang
dalam proses belajar. Sasaran supervisi akademik antara lain adalah membantu tenaga pendidik
dalam hal :

4
a. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bombingan
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran / bimbingan
c. Menilai proses dan hasil pembelajaran / bimbingan
d. Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan pelayanan pembelajaran / bimbingan
e. Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus pada peserta didik
f. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar
g. Memberikan bimbingan belajar pada peserta didik
h. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
i. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media pembelajaran dan atau bimbingan
j. Memanfaatkan sumber – sumber belajar
k. Mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode. strategi, teknik, model, dan
pendekatan) yang tepat dan berdaya guna
l. Melakukan penelitian praktis bagi perbaikan pembelajaran/bimbingan dan
m. Mengembangkan inovasi pembelajaran/bimbingan

b). Supervisi Manajerial


Supervisi ini menitikberatkan pada pengamatan aspek – aspek administrasi untuk membantu
kepala sekolah dan tenaga kependidikan di bidang administrasi yang meliputi :
administrasi kurikulum
a. administrasi keuangan
b. administrasi sarana prasarana/perlengkapan
c. administrasi tenaga kependidikan
d. administrasi kesiswaan
e. administrasi hubungan dan masyarakat, dan
f. administrasi persuratan dan pengarsipan

c. Supervisi Lembaga
Supervisi ini memfokuskan pengawasan terhadap aspek – aspek sekolah untuk meningkatkan
kinerja sekolah secara keseluruhan dan nama baik sekolah seperti keberadaan UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Perpustakaan, Lab. Bahasa, Lab. Komputer dan lain – lain.

Ketiga sasaran supervisi ini merupakan bentuk pengawasan dan bimbingan supervisor demi
terciptanya proses belajar mengajar yang bermutu dan berlanjutnya peningkatan mutu dalam setiap
kegiatan pendidikan.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen dalam pendidikan diperlukan untuk mengantisipasi perubahan global disertai oleh
kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi informasi. Perubahan itu sendiri sangat cepat dan pesat,
sehingga perlu ada perbaikan yang berkelanjutan (continous improvement) di bidang pendidikan
sehingga output pendidikan dapat bersaing dalam era globalisasi seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi. Persaingan tersebut hanya mungkin
dimenangkan oleh lembaga pendidikan yang tetap memperhatikan kualitas/mutu pendidikan dalam
pengelolaannya.

Manajemen pendidikan yang mengendalikan proses pendidikan melalui empat fungsi


manajemen menurut George R. Terry dalam Dirjen Bimas Hindu (2012 : 18) :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pelaksanaan
4. pengarahan

B. Saran

Semoga makalah ini bisa membuat pembaca lebih banyak mengerti tentang apa itu konsep
teknologi perkantoran dan bagaimana menerapkannya dalam pekerjaan
Sehingga bagi calon pendidik ataupun mahasiswa dapat memudahkan dalam proses
pembelajaran baik menampilkan dalam bentuk diskusi maupun sebagai bahan ajar.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://kelasips.com/manajemen-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai