Dosen Pengampu:
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT tak lupa sholawat
serta salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW . Sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar, tanpa hambatan apapun.
Makalah ini kami susun guna untuk memenuhi tugas matakuliah Managemen BK
yang telah diberikan Bapak Riski Putra M.Pd. Kami berharap makalah ini dapat di
gunakan sebagai bahan bacaan dan refrensi oleh pembaca, meskipun makalah ini jauh
dari kata sempurna.
Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami oleh siapa saja yang membaca,
sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun agar kedepannya bisa
membuat makalah lebih baik lagi.
(PENULIS)
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah…………………………….………………………………....…..2
C. Tujuan…………………………………………………………………………...…..2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan……………………………………………………………………........13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan yang diawali dari perencanaa
kegitan bimbinga dan koseling, pengorganisasaian aktivitas dan semua unsure pendukung
bimbingan dan koseling, menngerakkan sumber daya manusia untuk melaksanakan kegiatan
bimbingan dan konseling, memotivasi sumber daya manusia agar kegiatan bimbingan dan
konseling mencapai tujuan serta mengevaluasi kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mengetahui apakah kegiatan layanan sudah dilaksanakan dan mengetahui bagaimana
hasilnya.
Bimbingan dan konseling merupakan bentuk layanan yang merupakan sub sistem dari
sistem pendidikan seyogyanya mengacu pada kepuasanan pelanggan. Oleh karena itu
layanan bimbingan dan konseling juga harus memuaskan pelanggan baik konseli maupun
orang tua nya agar dapat di katakan bahwa layanan bimbingan dan konseling adalah salah
satu bentuk layanan yang bermutu. Agardapat memberikan layanan yang bermutu maka
seorang manager (konselor) hendaknya mmapu mengelola semua sumber daya manusia
berdasarkan prinsip mutu. Pelayanan yang bermutu mencakup semua aspek sistem
manajemen yang meliputi kompone input , proses, dan ouput. Terkiat konsep tersebut maka
implementasi manajemen bimbingan dan konseling meliputi komponen input yang terdiri
Man, Money Machine, Methode. Komponen proses manajemen dala bimbingan dan
konseling mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Implementasi manajemen dalam bimbingan dan konseling tercapainya kepuasan pelanggan
dalam halmini adalah peserta didik dan stakeholder yang lain.
1
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. FUNGSI MANAJEMEN BK
Bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan manajemen di dalamnya. Manajemen
berfungsi sebagai proses, proses dimaknai sebagai serangkaian kegiatan yang saling
berhubungan dan bergerak menuju tercapainya tujuan. Manajemen sebagai proses juga
merupakan pemberian fasilitas, pimpinan, teladan, dan bimbingan kepada orang-orang yang
terorganisir dalam satu kesatuan yang telah ditetapkan tujuannya. Keseluruhan kegiatan tersebut
merupakan rangkaian proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan
pengendalian sampai tercapainya tujuan. Keseluruhan kegiatan itu menurut George R.Terry
(Purwoko, 2008) dalam bukunya “Principle of Management” meliputi planning, organizing,
actuating, controlling, yang selanjutnya disingkat menjadi POAC.
1. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan
yang dilakukan oleh sejumlah petugas, memerlukan pengorganisasian agar terdapat
keharmonisan demi tercapainya tujuan pendidikan.
2. Dalam artian yang luas, organisasi bimbingan dan konseling di sekolah adalah segala
upaya penyelenggaraan program bimbingan dan konseling di sekolah untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
3
Perencanaan merupakan wujud persiapan-persiapan sistem, teknik, metode, fasilitas, personalia,
waktu dalam mencapai tujuan
Perencanaan mencerminkan rumusan masalah tentang cara melakukan pencapaian tujuan.
Walaupun perencanaan merupakan wujud persiapan yang sistematis, tidak selalu perencanaan
dituangkan dalam wujud tertulis, melainkan dapat pula berbentuk gambaran tindakan. Manfaat
planing dalam BK :
1). Memberikan kejelasan arah pelayanan BK
2). Memudahkan untuk megidentifikasi hambatan-hambatan yang muncul
3). Meumbuhkan kesadaran akan pentingnya eksistensi BK di sekolah
4
1). Mengkoordinasikan sumber-sumber yang diperlukan meliputi personil, sarana dan prasarana,
waktu
2). Menyusun instrument pengukuran keberhasilan pelaksanaan program
3). Melaksanakan program sesuai rencana program yang telah ditetapkan
5
Manajemen Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu kompetensi dasar
yang harus di kuasi oleh konselor. Mengapa, karena dalam kegiatannya seorang konselor
harus mampu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi
kegiatan bimbingan dan konseling. Melalui perencanakan yang baik akan memperoleh
kejelasan arah pelaksanaan kegiatanbimbingan dan konseling serta memudahkan untuk
mengontrol kegiatan yang di laksanakan. Oleh karena itu dalam perencanaan program
bimbingan dan konseling seorang konselor perlu memperhatikan berbagai hal sebagai
berikut ini : (a) analisis kebutuhan permasalahan siswa (b) penentuan tujuan yang ingin di
capai (c) analisis situasi kebutuhan dan kondisi sekolah (d) penentuan jenis kegiatan yang
akan di lakukan (e) penentuan teknik dan strategi kegiatan (f) penentuan personel-
personel yang akan melaksanakan (g) perkiraan biaya dan fasilitas yang di gunakan (h)
mengantisipasi kemungkinan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan bimbingankonseling
dan (i) waktu dan tempat artinya kapan kegitan di lakukan dan dimna kegiatan itu di
lakukan.
Sehubungan dengan konsep manajemen maka penerapan/implementasi
manajemen dalam bimbingan dan konseling merupakan salah satu manifestasi suatu
kegiatan yang sistematis tentang bagaimana merencanakan suatu aktivitas bimbingan dan
konseling. Bagaimana menggerakakan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi
bimbingan dan konseling, mengarahkan semua kegiatan bimbingan dan konseling untuk
mencapai tujuan, mengawasi bagaimana kegiatan bimbingan dan konseling berjalan dan
menilai kegiatan bimbingan dan konseling.
Agar dapat memberikan layanan yang bermutu maka seorang manager (konselor)
hendaknya mampu mengelola semua sumber daya manusia berdasarkan prinsip mutu.
Pelayanan yang bermutu mencakup semua aspek sistem manajemen yag meliputi
komponen input, proses dan output.
Terkait dengan pengorganisasian dan dalam konteks pendidikan fomal Depdiknas telah
menguraikan tugas dan wewenang masing-masing personil bimbingan dan konseling sekolah
sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
3. Konselor Sekolah.
9
f. berkolaborasi atau bekerja sama dengan guru, wali kelas, orang tua dalam menangani
konseli yang bermasalah.
g. mempertanggungjawabkan kinerja kepada coordinator konselor maupun ke kepala
sekolah
h. merekan semua aktivitas bimbingan dan konseling dalam bentuk laporan administrative
layanan bimbingan dan konseling.
i. mempunyai komitmen yang tinggi untuk meningkatkan diri melalui berbagai pelatihan
agar kinerjanya semakin professional
j. memasyarakatkan bimbingan dan konseling kepada guru, orang tua maupun masyarakat.
4. Guru mata pelajaran
Dalam upaya mengembangkan peserta didik, guru mata pelajaran mempunyai
beberapa tugas dalam bentuk Kerjasama dengan guru pembimbing (konselor). Hal ini secara
tegas dinyatakan dalam keputusan mendikbud No 0250/1995 bahwa salah satu tugas guru
mata pelajaran adalah Menyusun dan melaksanakan bimbingan dan konseling dalam
bidangnya. Adapun secara rinci tugas guru mata pelajaran dalam bimbingan koseling adalah:
b. Bersama dengan konselor sekolah Menyusun program bimbingan dan konseling.
c. Bersama dengan konselor mengidentifikasi peserta didik yang mengalami
kesulitan ataumasalah dalam mata pelajaran yang diampunya.
c. Memberikan informasi tentang peserta didik yang diamsumsikan mempunyai
masalah dalam proses pembelajaran dan kehidupannya.
d. Bersama dengan konselor memecahkan masalah belajar yang dialami peserta
didik dalam mata pelajaran yang diampunya, khususnya memberika pengajaran
remidi ( remidial teaching )
1. Wali Kelas
Oleh karena sentralnya peran wali kelas dalam membimbing peserta didik maka
sudah sewajarnya aktivitasnya dekat dengan aktivitas bimbingan dan konseling. Berikut
ini tugas seyogyanya dilaksanakan wali kelas dalam bimbingan konseling yaitu:
a. Memberikan masukan dan informasi kepada konselor yang memerlukan
layanakhusus dalam bimbingan dan konseling.
b. Memberikan data yang dibutuhkan konselor yang terkait
dengan anak binaanya.
10
b. Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mengikuti layanan
bimbingan dan konseling.
c. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan bimbingan dan konseling dan khususnya
dalam pertemuan kasus.
5. Staf administrasi yang ditunjuk oleh koselor sekolah bertugas membantu konselor
maupun coordinator konselor untuk mempersiapkan dan melayani berbagai kebutuhan
dalam layanan bimbingan dan konseling seperti surat menyurat, format-format yang
dibutuhkan, dan lain lain.
Implikasi manajemen yang terkait dengan actualing dalam bimbingan dan
konseling yaitu bagaimana semua rencana program bimbingan dan konseling yang telah
disusun dilaksanakan sesuai agenda yang telah dilakukan. Untuk itu seorang manajer
dalam penggerakan atau pengarahan adalah harus :
1. Mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif.
2. Mensinkronkan atara tujuan anggota organisasi dengan tujuan masing masing
anggota organisasi.
3. Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara pimpinan dan bawahan
dimana hubungan tersebut bersifat hubungan yang saling menghargai dan
membutuhkan.
4. Dalam menghidupi bawahan tidak kaku atau menganggap bahwa manusia itu
mesin
5. Mengoptimalkan potensi bawahan sehingga setiap anggota organisasi dapat
mengaktualisasikan dirinya dalam organisasi.
2. Mengakui dan menghargai setiap presentasi sekecil apapun yang yang
ditampilkan oleh anggota organisasi.
3. Menempatkan personil yang tepat atau sesuai potensi dan karakteristik pribadi
anggota organisasi.
4. Memberikan imbalan atau bonus sesuai dengan jasa yang diberikan.
Implikasi manajemen yang terkait dengan controlling dalam bimbingan dan konseling yaitu
bagaimana mengawasi, mensupervisi dan menilai aktivitas layanan bimbingan dan konseling
apakah bimbingan dan konseling sudah sesuai dengan program yang telah direncanakan. Terkait
dengan fungsi pengawasan ini berbagai hal yang harus dilakukan konselor adalah adalah: (a)
11
menetapkan standar kinerja maksudnya menetapkan tingkat kinerja pekerjaan yang diharapkan
dari pelaksana dan kriteria pengukuran kesuksesan pekerjaan. (b) pengukuran/penilaian kinerja
konselor yang selanjutnya dapat digunakan sebagai umpan balik (feedback) sehingga
memungkinkan setiap anggota organisasi mengetahui beberapa baik konselor melakukan
pekerjaan dibandingkan dengan standart yang telah ditentukan dalam bimbingan dan konseling.
(c) membandingkan prestasi kerja dengan standart yang telah ditetapkan yaitu aktivitas yang
dilakukan oleh menejer untuk mengetahui beberapa performance atau kinerja seseorang konselor
apakah sudah memenuhi standar atau masih dibawah standar yang telah ditentukan. (d)
mengambil Tindakan korektif saat ditemukan penyelewengan penyimpangan , ataupun
pemborosan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling. Menghadapi situasi seperti
hal tersebut maka tugas seorang menejer harus segera mengambil Tindakan perbaikan agar
tujuan program bimbingan dan konseling dapat tercapai.
Komponen output dalam manajemen yaitu tercapainya produkvitas kerja, kepuasan dan
keuntungan mendapatkan sesuatu/pekerjaan baru. Pada tataran bimbingan dan konseling out put
yang diharapkan adalah tercapainya perkembangan yang optimal. Indikator yang paling umum
dapat diamati adalah adanya perubahan perilaku pada diri konseli seperti lebih percaya diri, lebih
ceria, lebih Bahagia mempunyai sifat positif, semakin berani tampil, mampu menyesuaikan diri,
dan lebih matang dalam mengelola emosi. Kondisi seperti tersebut dalam Bahasa manajemen
mutu berate tercapainya kepuasan pelanggan.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Agar dapat memberikan layanan yang bermutu maka seorang manager (konselor)
hendaknya mmapu mengelola semua sumber daya manusia berdasarkan prinsip mutu.
Pelayanan yang bermutu mencakup semua aspek sistem manajemen yang meliputi
kompone input , proses, dan ouput. Terkiat konsep tersebut maka implementasi
manajemen bimbingan dan konseling meliputi komponen input yang terdiri Man,
Money Machine, Methode. Komponen proses manajemen dala bimbingan dan konseling
mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Implementasi
manajemen dalam bimbingan dan konseling tercapainya kepuasan pelanggan dalam
halmini adalah peserta didik dan stakeholder yang lain.
Bimbingan dan konseling tidak lepas dari kegiatan manajemen di dalamnya.
Manajemen berfungsi sebagai proses, proses dimaknai sebagai serangkaian kegiatan yang
saling berhubungan dan bergerak menuju tercapainya tujuan. Manajemen sebagai proses
juga merupakan pemberian fasilitas, pimpinan, teladan, dan bimbingan kepada orang-
orang yang terorganisir dalam satu kesatuan yang telah ditetapkan tujuannya.
Keseluruhan kegiatan tersebut merupakan rangkaian proses perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan pengendalian sampai tercapainya
tujuan. Keseluruhan kegiatan itu menurut George R.Terry (Purwoko, 2008) dalam
bukunya “Principle of Management” meliputi planning, organizing, actuating,
controlling, yang selanjutnya disingkat menjadi POAC.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran
13
DAFTAR PUSTAKA
14