Anda di halaman 1dari 30

PERANGKAT PELAYANAN

UNIT MODUL
Pada unit modul ini..
Bapak-Ibu akan belajar tentang perangkat pelayanan

TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
• mengidentifikasi jenis strategi layanan BK sesuai dengan
kebutuhan peserta didik di sekolahnya

• menjelaskan pemanfaatan teknologi dalam layanan BK

• menjelaskan Layanan BK dalam konteks Sekolah Penggerak di


setiap jenjang yang diampu

• menjelaskan cara menyusun Rencana Operasional Layanan BK

• menyusun draft RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan) BK


Agenda Belajar
Untuk bisa mencapai tujuan, berikut materi-materi yang
akan kita pelajari bersama:

• Strategi Layanan BK
• Pemanfaatan teknologi informasi dalam Layanan BK
• Layanan BK dengan konteks Sekolah Penggerak
• Rencana Operasional (action plan)
• Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)
STRATEGI PELAYANAN BK
• Apa strategi layanan yang sudah
Anda lakukan dalam pelayanan BK?
• Apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan peserta didik?
Agenda Sesi
• Strategi layanan di 4 komponen
program BK
PENGANTAR
• Strategi merupakan sebuah cara yang
direncanakan dan ditetapkan secara sengaja
untuk melakukan kegiatan atau tindakan.

• Strategi pelayanan BK menggunakan pendekatan


yang melibatkan keluarga sejak proses awal
penerimaan murid dan melibatkan masyarakat
sebagai mitra untuk upaya pencegahan dan
mengembangkan potensi peserta didik secara
optimal.
PENGANTAR
• Paradigma bimbingan dan konseling telah
bergeser dari pendekatan krisis ke pendekatan
perkembangan yang sangat mengedepankan
upaya pencegahan dan pemberian pelayanan
untuk semua peserta didik (counselling for all),
menjadi pertimbangan dalam menentukan
strategi apa yang akan digunakan dengan melihat
jenis masalah, jumlah peserta didik, cara
berkomunikasi dan lainnya.
PENGANTAR
Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah terdapat empat komponen program yaitu:

PELAYANAN DASAR

4 KOMPONEN
PROGRAM
PERENCANAAN INDIVIDUAL

PELAYANAN RESPONSIF

DUKUNGAN SISTEM

MANAJEMEN PERSONALIA DAN


PROGRAM PENGORGANISASIANNYA
PELAYANAN DASAR

BIMBINGAN KLASIKAL

4 STRATEGI
BIMBINGAN KELOMPOK

KERJASAMA DENGAN GURU MATA


PELAJARAN ATAU WALI KELAS

KERJASAMA DENGAN ORANGTUA


BIMBINGAN KLASIKAL
a. Pelayanan dasar diperuntukkan bagi semua peserta didik

b. Pelayanan yang diberikan: pelayanan orientasi dan informasi tentang berbagai hal yang dipandang
bermanfaat bagi peserta didik.

c. Pelayanan orientasi dilaksanakan pada awal tahun pelajaran, bagi para peserta didik baru, sehingga
memiliki pengetahuan yang utuh tentang sekolah yang dimasukinya.

d. Pelayanan informasi diberikan kepada para peserta didik tentang berbagai aspek kehidupan yang
dipandang penting bagi mereka, baik melalui komunikasi langsung, maupun tidak langsung (melalui
media cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet)

e. Waktu pelaksanaan dengan tatap muka langsung dan terjadwal dengan peserta didik di kelas setiap
minggu 1 jam pelajaran
BIMBINGAN KELOMPOK
a. Pelayanan bimbingan dilaksanakan untuk merespon kebutuhan dan minat para peserta didik melalui
kelompok-kelompok kecil (5 s.d. 10 orang).

b. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini, adalah masalah yang bersifat umum (common
problem) dan tidak rahasia

c. Pelayanan bimbingan kelompok ditujukan untuk mengembangkan keterampilan atau perilaku baru
yang lebih efektif dan produktif.

d. Waktu pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan
KERJASAMA DENGAN GURU MATA PELAJARAN ATAU WALI KELAS
a. Guru BK menyusun program kegiatan yang akan melibatkan wali kelas dan guru mata pelajaran
(misalnya: parenting day, seminar karir, psikotes, konferensi kasus dan lainnya)

b. Kerjasama dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang peserta didik
(seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya), membantu memecahkan masalah peserta didik,
dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran antara lan:
1. Membantu peserta didik menentukan pilihan mata pelajaran yang diminati dan linear dengan prodi yang akan dipilih di
perguruan tinggi

2. Menciptakan lingkungan sekolah agar tercapai keadaan wellbeing bagi peserta didik

3. Memahami karakteristik peserta didik yang unik dan beragam;

4. Menandai peserta didik yang diduga bermasalah;

5. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching;
KERJASAMA DENGAN GURU MATA PELAJARAN ATAU WALI KELAS
6. Mereferal (mengalihtangankan) peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing;

7. Memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja/karir yang diminati peserta didik;

8. Memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada peserta
didik tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja);

9. Menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru
merupakan “figur central” bagi peserta didik);

10. Waktu pelaksanaan kerjasama menyesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan
KERJASAMA DENGAN ORANGTUA
Untuk meningkatkan kualitas peluncuran program bimbingan, guru BK perlu melakukan kerjasama dengan
para orang tua peserta didik, antara lain dengan cara:
a. Kepala sekolah atau komite sekolah mengundang para orang tua untuk datang ke sekolah yang pelaksanaannnya
dapat bersamaan dengan pembagian rapor;

b. Sekolah dapat menggunakan teknologi media virtual untuk kegiatan pertemuan atau kerjasama lainnya dengan
orang tua;

c. Sekolah memberikan informasi kepada orang tua (melalui surat elektronik) tentang kemajuan belajar atau masalah
peserta didik;

d. Orang tua diminta untuk melaporkan keadaan anaknya di rumah ke sekolah, terutama menyangkut kegiatan belajar
dan perilaku sehari-harinya; dan

e. Waktu pelaksanaan dapat dijadwalkan setiap akhir semester atau bersifat incidental/sesuai kebutuhan.
PELAYANAN RESPONSIF

KONSULTASI

4 STRATEGI
KONSELING INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK

REFERAL (RUJUKAN ATAU ALIH TANGAN)

BIMBINGAN TEMAN SEBAYA (PEER


GUIDANCE/PEER FACILITATION)
KONSULTASI
a. Konselor memberikan pelayanan konsultasi kepada guru, orang tua, atau pihak pimpinan sekolah dalam
rangka membangun kesamaan persepsi dalam memberikan bimbingan kepada para peserta didik.

b. Pelayanan individual ini dapat dijadikan sebagai media untuk membangun rapport dengan peserta didik
dan orang tua, agar terbangun rasa percaya pada diri peserta didik dan orang tua terhadap pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah

c. Waktu pelaksanaan dapat dijadwalkan pada setiap awal semester (jika diinisiasi oleh guru BK) atau
insidentasl sesuai kebutuhan
KONSELING INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK
a. Pelayanan konseling ini ditujukan untuk membantu para peserta didik yang mengalami kesulitan,
mengalami hambatan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.

b. Melalui konseling, peserta didik (konseli) dibantu untuk mengidentifikasi masalah, penyebab masalah,
penemuan alternatif pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan secara lebih tepat.

c. Konseling ini dapat dilakukan secara individual maupun kelompok.

d. Konseling kelompok dilaksanakan untuk membantu peserta didik memecahkan masalahnya melalui
kelompok.

e. Dalam konseling kelompok ini, masing-masing peserta didik mengemukakan masalah yang dialaminya,
kemudian satu sama lain saling memberikan masukan atau pendapat untuk memecahkan masalah
tersebut.

f. Waktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai kebutuhan


REFERAL (RUJUKAN ATAU ALIH TANGAN)
a. Apabila konselor merasa kurang memiliki kemampuan untuk menangani masalah konseli, maka
sebaiknya dia mereferal atau mengalihtangankan konseli kepada pihak lain yang lebih berwenang,
seperti psikolog, psikiater, dokter, dan kepolisian.

b. Konseli yang sebaiknya direferal adalah mereka yang memiliki masalah, seperti depresi, tindak
kejahatan (kriminalitas), kecanduan narkoba, dan penyakit kronis.

c. Waktu pelaksanaan bersifat insidental atau sesuai kebutuhan


BIMBINGAN TEMAN SEBAYA
Bimbingan teman sebaya ini adalah bimbingan yang dilakukan oleh peserta didik terhadap peserta didik
yang lainnya.

a. Peserta didik yang menjadi pembimbing memiliki keinginan dan kepedulian terhadap teman lainnya

b. Peserta didik yang menjadi pembimbing sebelumnya diberikan latihan atau pembinaan oleh konselor.

c. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mentor atau tutor yang membantu peserta
didik lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya, baik akademik maupun non-akademik.

d. Peserta didik yang menjadi pembimbing berfungsi sebagai mediator yang membantu konselor dengan
cara memberikan informasi tentang kondisi, perkembangan, atau masalah peserta didik yang perlu
mendapat pelayanan bantuan bimbingan atau konseling.

e. Waktu pelaksanaan terjadwal 1 bulan sekali bertemu dengan kelompoknya


PELAYANAN PERENCANAAN INDIVIDUAL

2
PENILAIAN INDIVIDUAL ATAU
KELOMPOK (INDIVIDUAL OR SMALL-GROUP
APPRAISAL)
STRATEGI INDIVIDUAL OR SMALL-GROUP ADVICEMENT
PENILAIAN INDIVIDUAL ATAU KELOMPOK (INDIVIDUAL OR
SMALL-GROUP APPRAISAL)
a. Guru BK bersama peserta didik menganalisis dan menilai kemampuan, minat, keterampilan, dan prestasi
belajar peserta didik.

b. Guru BK membantu peserta didik menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya, yaitu yang
menyangkut pencapaian tugas-tugas perkembangannya, atau aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan
karir.

c. Melalui kegiatan penilaian diri ini, peserta didik akan memiliki pemahaman, penerimaan, dan
pengarahan dirinya secara positif dan konstruktif.

d. Waktu pelaksanaan setiap awal dan akhir semester


INDIVIDUAL OR SMALL-GROUP ADVICEMENT
Konselor memberikan nasihat kepada peserta didik untuk menggunakan atau memanfaatkan hasil
penilaian tentang dirinya, atau informasi tentang pribadi, sosial, pendidikan dan karir yang diperolehnya
untuk :

a. Merumuskan tujuan, dan merencanakan kegiatan (alternatif kegiatan) yang menunjang pengembangan
dirinya, atau kegiatan yang berfungsi untuk memperbaiki kelemahan dirinya;

b. Melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan, dan

c. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya

d. Waktu pelaksanaan setiap awal dan akhir semester


DUKUNGAN SISTEM

PENGEMBANGAN PROFESIONAL

4 STRATEGI
PEMBERIAN KONSULTASI DAN
BERKERJASAMA

MANAJEMEN PROGRAM

ORGANISASI DAN PERSONALIA


PENGEMBANGAN PROFESIONAL
Konselor secara terus menerus berusaha untuk “meng-update” pengetahuan dan
keterampilannya melalui:

a. In-service training,

b. Aktif dalam organisasi profesi,

c. Aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah, seperti seminar dan workshop (lokakarya),

d. Melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi (pascasarjana)


PEMBERIAN KONSULTASI DAN BERKERJASAMA
• Perlu melakukan konsultasi dan kerjasama dengan guru, orang tua, staf sekolah lainnya, dan
pihak institusi di luar sekolah (pemerintah, dan swasta) untuk memperoleh informasi, dan
umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada para peserta didik,
menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi perkembangan peserta didik, melakukan
referal, serta meningkatkan kualitas program bimbingan dan konseling.

• Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya sekolah untuk menjalin kerjasama
dengan unsur-unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan
bimbingan. Jalinan kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak
PEMBERIAN KONSULTASI DAN BERKERJASAMA
a. Instansi pemerintah,

b. Instansi swasta,

c. Organisasi profesi, seperti ABKIN (asosiasi bimbingan dan konseling indonesia),

d. Para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog, psikiater, dokter, dan orang
tua peserta didik,

e. MGBK (musyawarah guru bimbingan dan konseling)

f. Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan pekerjaan).


MANAJEMEN PROGRAM
Aspek-aspek sistem manajemen dalam program pelayanan bimbingan dan konseling adalah:

a. Kesepakatan Manajemen g. Jadwal Kegiatan

b. Keterlibatan Stakeholder h. Anggaran

c. Manajemen dan Penggunaan Data i. Penyiapan Fasilitas

d. Rencana Kegiatan j. Pengendalian

e. Pengaturan Waktu

f. Kalender Kegiatan
ORGANISASI DAN PERSONALIA
a. Pelayanan bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab Kepala Sekolah
dan seluruh staf.

b. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab dalam menyelenggarakan


bimbingan dan konseling secara operasional

c. Personel lain yang mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru
bidang studi, dan wali kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan
pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Peningkatan kapasitas wali kelas dalam memahami peserta didik

e. Sosilasisasi program BK kepada pimpinan, guru dan orang tua/komite


KOMPONEN PROGRAM & STRATEGI LAYANAN
1. PELAYANAN DASAR 2. PERENCANAAN INDIVIDUAL
KERJASAMA DENGAN GURU
REFERAL (RUJUKAN ATAU
BIMBINGAN KLASIKAL MATA PELAJARAN ATAU WALI KONSULTASI
ALIH TANGAN)
KELAS
BIMBINGAN TEMAN
KERJASAMA DENGAN KONSELING INDIVIDUAL ATAU
BIMBINGAN KELOMPOK SEBAYA (PEER GUIDANCE/
ORANGTUA KELOMPOK
FACILITATION)

3. PELAYANAN RESPONSIF 4. DUKUNGAN SISTEM

PENGEMBANGAN
MANAJEMEN PROGRAM
PENILAIAN INDIVIDUAL ATAU PROFESIONAL
INDIVIDUAL OR SMALL-GROUP
KELOMPOK (INDIVIDUAL OR
ADVICEMENT
SMALL-GROUP APPRAISAL) PEMBERIAN KONSULTASI DAN ORGANISASI DAN
BERKERJASAMA PERSONALIA

Anda mungkin juga menyukai