Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru bimbingan dan
konseling atau konselor adalah memahami konselinya secara mendalam, termasuk
didalamnya adalah memahami kemungkinan-kemungkinan masalah yang dihadapi
konseli. Melalui pemahaman yang kuat tentang masalah- masalah yang dihadapi
konseli, seorang konselor selanjutnya dapat menentukan program layanan BK, baik
yang bersifat preventif, pengembangan maupun kuratif, sehingga pada gilirannya
diharapkan upaya pemberian layanan dapat berjalan lebih efektif.

Tentunya banyak cara untuk memahami masalah yang dihadapi oleh konseli dan
salah satunya dapat dilakukan melalui penggunaan Alat Ungkap Masalah (AUM). Alat
ungkap masalah adalah sebuah instrument standar yang dikembangkan oleh Prayitno,
dkk. Yang dapat digunakan dalam rangka memahami dan memperkirakan (bukan
memastikan) masalah-masalah yang dihadapi konseli.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja konsep dasar dari alat ungkap masalah (AUM)?
b. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari alat ungkap masalah (AUM)?
c. Bagaimana langkah pengolahan data dan analisis hasil dari penggunaan alat
ungkap masalah (AUM)?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dari alat ungkap masalah (AUM)
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari alat ungkap masalah (AUM)
3. Untuk mengetahui langkah pengolahan data dan analisis hasil dari
penggunaan alat ungkap masalah (AUM)

BAB II

Page | 1
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Alat Ungkat Masalah (AUM)

Kompetensi yang harus dikuasi oleh konselor yaitu memahami konseli secara
mendalam, termasuk masalah yang dihadapi konseli. Ada banyak cara untuk memahami
masalah-masalah yang di hadapi konseli dan salah satunya dapat dilakukan melalui
penggunaan Alat Ungkap Masalah. Alat ungkap masalah adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengungkapkan masalah siswa, mahasiswa, dan masyarakat yang
secara menyeluruh mengungkapkan masalah-masalah umum. Kesepuluh bidang
masalah tersebut mencakup:
1. Jasmani dan Kesehatan (JDK) 25
2. Diri Pribadi (DPI) 20
3. Hubungan Sosial (HSO) 15
4. Ekonomi dan Pekerjaan (EDP) 15
5. Karier dan Pekerjaan (KDP) 15
6. Pendidikan dan Pelajaran (PDP) 45
7. Agama, Nilai dan Moral (ANM) 30
8. Hubungan Muda Mudi (HMM) 25
9. Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga (KHK) 25
10.Waktu Senggang (WSG) 10
Jumlah keseluruhan item sebanyak 225
Berbagai tujuan konseling di atas salah satunya mengharuskan konselor menggunakan
pola komunikasi yang tepat baik dalam sikap dan pemilihan kata yang dapat dijadikan
acuan dalam melakukan interaksi antar konselor dan klien dalam konseling.
Sebagaimana yang dikemukakan Joseph de Vito dalam Corey Gerald, sifat-sifat
interaksi verbal yang efektif dalam perspektif humanistik adalah menekankan aspek
keterbukaan (openness), empati (emphaty), perilaku suportif (supportiveness), sikap
positiif (positiveness) dan kesetaraan (equallity), dimana aspek-aspek tersebut mampu
menciptakan interaksi yang jujur dan memuaskan.

Page | 2
Untuk kepentingan analisis data, telah disediakan software aplikasi program Alat
Ungkap Masalah dalam bentuk data base. Kita dapat mengakses informasi tentang
masalah - masalah yang dihadapi konseli secara individual maupun kelompok dengan
cepat, mudah dan akurat.
Hasil penggunaan AUM-U dapat di manfaatkan oleh mahasiswa maupun dosen,
karena memberi peluang kepada mahasiswa untuk memahami masalahnya. Sedangkan
bagi konselor, dapat digunakan sebagai dasar menentukan program, jenis layanan dan
materi bimbingan dan konseling.
Adapun juga Konsep Dasar AUM- PTSDL
1. Sejarah Pengembangan AUM-PTSDL
Alat Ungkap Masalah Belajar di Indonesia yang digunakan selama 30 tahun terakhir
adalah adaptasi dari Survey Of Study Habits and Attitude (SSHA) yang
dikembangkan W.F. Brown dan W.H. Holtzman versi 1953. Instrument ini terdiri
dari tiga bentuk, yaitu untuk SLTP, SLTA, & PT dengan jumlah item 75 butir.
SSHA memuat tiga bidang masalah, meliputi metode belajar, motivasi belajar, dan
sikap-sikap tertentu terhadap kegiatan sekolah/kampus. Pada tahun 1965, SSHA di
sadur dan di validasi di Bandung oleh Prayitno, selanjutnya pada tahun 1965, SSHA
1965 di kembangkan di Padang oleh Marjohan dengan jumlah item 100, dengan
Pengungkapan Sikap dan Kebiasaan Belajar (PSKB).
2. Karakteristik AUM-PTSDL
a. AUM-PTSDL memiliki 4 format, F1 untuk mahasiswa, F2 untuk siswa
SLTA, F3 untuk siswa SLTP, F4 untuk siswa SD.
b. Memiliki 5 bidang masalah Prasyarat penguasaan materi pelajaran (P),
Keterampilan belajar (T), Sarana belajar (S), Diri pribadi (D), Lingkungan
belajar sosio-emosional (L).
c. Mampu menentukan mutu kegiatan belajar yang akan mempengaruhi
hasil belajar.
d. AUM-PTSDL biasa di sebut AUM Belajar.
e. Hasil AUM-PTSDL adalah; (a) Mutu kegiatan Belajar dan (b).
Masalah Belajar.
B. Kelebihan dan Kekurangan Alat Ungkap Masalah
1. Kelebihan AUM
a. Pada proses pelaksanaan bersifat efesien karena pelaksanaan AUM
dapat dilakukan secara individual, kelompok maupun lasikal, sehingga
Page | 3
guru pembimbing dalam waktu singkat dapat memperoleh data yang
banyak.
b. Pada akurasi data yang diperoleh AUM memiliki validitas dan reabilitas
tinggi yang dibuktian melalui uji validitas dan reliabilitas yang telah
dilakukan prayitno dan kawan-kawan sebagai tim pengembang. AUM.
c. Dari segi fungsinya , penggunaan AUM memudahkan pendidik
mengemukakan mutu belajar dan masalaah belajar yang dimiliki,
mengingat penyediaan mutu belajar dan permaalahan belajar yang
banyak. Memudahkan peserta didik mengenali mutu. Belajar saat
maupun permasalahan blajar yang sedang atau pernah dalaminya.
d. Sistemasi mutu belajar dan jenis masalah yang dikelompokkan dalam
berbagaai bidang mempermudah konselor/guru/dosen pembimbing
untuk melakukan analisis dan sintesa data merumus kesimpulan mutu
belajar dan masalah belajar yang dialami peserta didik.
e. Tesedianya software program pengelolaan AUM akan memermudah
dan mempercepat konselor melaukan proses pengelolahan AUM.
f. Penggunaan AUM memiliki banyak manfaat antara lain konselor lebih
mengenal mutu belajar dan memahami masalah peserta didik yang
membutuhkan bantuan segera konelor memiliki peta mutu belajar dan
masalah belajar individu maupun kelompok, hasil AUM dapat
digunakan sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan
konseling belajar dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik dan yang lebih penting lagi peserta didik dapat memahami
kualitas mutu dsn maalah belajar yang dialami dan memahamiapakah
dirinya memerlukan bantuan atu tidak.
2. Kelemahan AUM
a. Membutuhkan waktu yang banyak untuk mengeelolah hasil sebagai
konsekuensi sebagai banyakna jumlah butir pernyataan mutu danmaslah
yang tersedia.
b. Data yang diunggkapan melalui AUM masih bersifat umum brbentuk peta
mutu belajar dan masalah belajar sehingga untuk memahami pendalaman
terhadap mutu dan masalah belajar peserta didik guru pembimbing perlu
mengkombinasikan dengan metode asesmen lain

Page | 4
C. Langkah Pengolahan dan Analisis
1. Pengolahan hasil pengisian AUM-U dilakukan dengan
menggunakan format khusus (perhatikan tabel 1.1).
Tabel 1.1
Format Pengolahan AUM-U Individual
Nama Siswa.................................................................................................(L/P)
No. Induk : ……...……………………………………
Kelas : ……...……………………………………
Sekolah : ……...……………………………………
Tanggal Pengadministrasian : ……...……………………………………
No. %
Bidang Masalah Jenis Masalah Masalah Rat
yang Berat a-
rata
(2) (3) (4)
(1) (5) (6)
Nomor Jumlah %
JDK (25)
DPI (20)
HSO (15)
EDK (15)
KDP (15)
PDP (45)
ANM (30)
HMP (25)
KHK (20)
WSG (10)
Keseluruha
n
(225)

Page | 5
Keterangan :
1. JDK : Jasmani dan Kesehatan.
2. DPI : Data Pribadi.
3. HSO : Hubungan Sosial.
4. EDK : Ekonomi dan Keuangan.
5. KDP : Karir dan Pekerjaan.
6. PDP : Pendidikan dan Pelajaran.
7. ANM : Agama, Nilai, dan Moral.
8. HMP : Hubungan Muda-Mudi dan Perkawinan.
9. KHK : Keadaan dan Hubungan dalam Keluarga.
10. WSG : Waktu Senggang
Cara Pengisian Format
Pengolahan
a. Kolom 1 : sudah jelas.
b. Kolom 2 : diisi nomor-nomor masalah yang dialami untuk semua
bidang.
c. Kolom 3 : diisi jumlah masalah yang ada pada kolom 2.
d. Kolom 4 : isi dengan jumlah masalah pada kolom 3 dibagi jumlah
item untuk tiap bidang masalah dikali 100 %.

e. Kolom 5 : diisi nomor-nomor masalah yang dirasa berat untuk tiap


bidang masalah, bila ada.
f. Kolom 6 : diisi dengan jumlah masalah setiap bidang dibagi dengan
jumlah masalah
keseluruhan dikali 100 %.
Keseluruhan : diisi jumlah masalah untuk semua bidang masalah
dibagi 225 dikali 100%.
2. Pengolahan hasil pengisian AUM-PTSDL dilakukan dengan menggunakan
format khusus (perhatikan table 1.2)
Tabel 1.2
Format Pengolahan AUM-PTSDL Individual

Page | 6
Nama Siswa.................................................................................................(L/P)
No. Induk : ……...……………………………………
Kelas : ……...……………………………………
Sekolah : ……...……………………………………
Tanggal Pengadministrasian : ……...……………………………………
Bidang Jenis Masalah Masalah
Masalah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) % (8) %
Skor % Rata- Nomor Jumlah Masalah Rata-
Mutu rata rata
P (20)
T (75)
S (15)
D (30)
L (25)
Jumlah
(165)

Skor Ideal:
P : 2 x 20 = 40
T : 2 x 75 = 150
S : 2 x 15 = 30
D : 2 x 30 = 60
L : 2x 25 = 50
Keseluruhan : 2 x 165 = 330
Rumus : Skor = (2 x K 1) + K 2
K 1 dan K 2 : menentukan mutu kegiatan belajar, disebut skor.
Cara Pengisian format Pengolahan:
1. Kolom 1: sudah jelas
2. Kolom 2: diisi skor yang diperoleh tiap bidang masalah
3. Kolom 3: isi kolom 2 dibagi skor ideal tiap bidang
masalah dikali 100%
Page | 7
4. Kolom 4: isi skor pada kolom 2 dibagi dengan jumlah
skor yang diperoleh, kemudian dikali dengan 100%
5. Kolom 5: diisi nomor masalah yang dialami/dipilih pada
lembar jawaban untuk setiap bidang masalah
6. Kolom 6: diisi jumlah masalah yang ada di kolom 5
7. Kolom 7 : isi kolom 6 dibagi jumlah item setiap bidang
masalah, kemudian dikali 100%
8. Kolom 8 : pada setiap kolom bidang masalah diisi hasil
perhitungan, jumlah masalah setiap bidang pada kolom 6
dibagi dengan jumlah keseluruhan lima bidang masalah,
kemudian dikali dengan 100%
9. Keseluruhan: diisi jumlah masalah untuk semua
bidang dibagi 165 dikali 100%
3. Analisis Hasil Pengolahan
Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan format yang telah
ditentukan, maka perlu dilaksanakan analisis kualitatif dengan mengikuti
tahapan, sebagai berikut :
1. Konselor mengelompokkan dan menuliskan butir-butir
masalah yang dipilih untuk setiap bidang masalah.
2. Membuat kesimpulan masalah untuk setiap bidang,
berdasarkan pernyataan butir masalah yang dipilih.
3. Membuat grafik persen masalah berdasarkan hasil
penghitungan persentase pada kolom 4 format
pengolahan.
4. Membuat grafik persen rata-rata, berdasarkan hasil
penghitungan persen rata-rata, berdasarkan hasil
penghitungan pada kolom 6 format pengolahan.
5. Membuat rangking (peringkat) dari hasil persentase rata-
rata kolom 6, mulai dengan persentase bidang masalah
tertinggi sampai terendah.
6. Membuat kesimpulan umum masalah dengan persentase

Page | 8
rata-rata yang dominan.

Page | 9
BAB III

KESIMPULAN

a. Alat Ungkap Masalah Umum (AUM-U) merupakan alat untuk


mengomunikasikan masalah klien kepada konselor. Sedangkan, Alat
Ungkap Masalah Belajar (AUM-PTSDL) merupakan alat untuk
mengomunikasikan mutu belajar dan masalah belajar peserta didik
kepada konselor.
b. Pengembangan AUM-U dibuat sesuai dengan kondisi Indonesia yang
dibentuk dalam 5 format (mahasiswa, SLTA, SLTP, SD, dan
masyarakat). Sedangkan AUM-PTSDL dibuat dengan 4 format
(mahasiswa, SLTA, SLTP, dan SD)
c. Setiap format memiliki buku AUM, lembar jawaban dan dilengkapi
dengan software program tersendiri
d. AUM sebagai alat asesmen memiliki vaiditas dan reliabilitas yang baik

Page | 12
Page | 12

Anda mungkin juga menyukai