Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PRIBADI (RESUME)

NAMA : WAHFIUDDIN RAMBE


NIM : 0303171065
JURUSAN : BKI-1 (SEMESTER V)

“TES BAKAT”

1. Bakat dan Dimensi


Bakat adalah kemampuan manusia yang dibawa sejak lahir (kodrati, alamiah) yang
dengan latihan-latihan tertentu akan memperoleh berbagai macam pengetahuan dan
keterampilan khusus, seperti kemampuan berbahasa, keterampilan teknik, dan bermain
musik. Pengertian sejak lahir mengandung makna bahwa manusia sejak bayi memang
sudah membawa “bibit bakat”, tetapi seberapa besarnya, beberapa kualotasnya, kita tidak
mengetahui secara pasti. Pengetahuan kita hawa seseorang berbakat ataukah tidak setelah
kita mengetahui perkembangan seseorang kemudian.
Bingham (1986: 63) menjelaskan bahwa bakat adalah suatu kondisi atau
serangkaian karakteristik dari kemampuan seseorang yang dengan suatu latihan khusus
memungkinkannya mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus,
misalnya kemampuan berbahasa, dan kemampuan bermain musik.
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan yang relatif bisa bersifat umum (misalnya, bakat intelektual umum) dan
khusus (bakat akademik khusus).
a. Kemampuan manusia yang bersifat alamiah. Ini berarti bakat merupakan
pembawaan, tidak dipelajari.
b. Kemampuan tersebut digunakan untuk memperoleh pengetahuan atau
keterampilan. Dengan demikian, orang yang tidak mempunyai kemampuan
alamiah ini akan mengalami kesulitan dalam memperoleh pengetahuan atau
keterampilan.
c. Kemampuan alamiah tersebut dapat berupa kemampuan yang bersifat umum, dan
yang bersifat khusus. Kemampuan umum ini yang biasanya dikenal sebagai bakat
intelktual umum, sedangkan kemampuan yang bersifat khusus dikenal sebagai
bakat akademik khusus.
Bakat atau aptitude, oleh Woodworth dan Marquis dimasukkan dalam kemampuan
(ability). Ability mempunyai 3 arti, yaitu :
a. Achievement yang merupakan actual ability, yang dapat diukur langsung dengan
alat atau tes tertentu.
b. Capacity yang merupakan potential ability, yang dapat diukur secara tidak
langsung melalui pengukuran terhadap kecakapan individu, dimana kecakapan ini
berkembang dengan perpaduan antara dasar dan training yang intensif dan
pengalaman.
c. Aptitude, yaitu kualitas yang hanya dapat diungkap/diukur engan tes khusus yang
sengaja dibuat untuk itu.

2. Cara Pengukuran Bakat


Berkaitan dengan pengukuran bakat yang diperlukan dalam bimbingan dan
konseling di sekolah, para ahli banyak menggunakan seperangkat tes bakat yang
digunakan untuk mengungkapkan bakat-bakat yang dimiliki peserta didik.
Dalam pengukuran bakat, tes bakat yang biasanya digunakan, antara lain Bakum
(Bakat Umum), FACT (Flanagan Aptitude Classification Test), GABT (General
Aptitude Test Battery), DAT (Different Aptitude Test), SAT (Scholastic Aptitude Test),
dan GRE (Graduate Records Examination).

3. Pemanfaatan Hasil Pengukuran Bakat dalam Bimbingan Konseling


Bakat atau kemampuan khusus sebagai potensi yang dimiliki individu siswa perlu
sekali untuk digali agar muncul dan dapat diaktualisasikan dengan tepat sesuai
bidangnya. Hal ini penting sekali diterapkan dalam layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, yaitu untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan kemampuan individu siswa
agar siswa tersebut memahami dirinya secara positif dan dinamis terutama bakat-
bakatnya. Dengan pemahaman diri yang baik tentang kelebihan dan kelemahan dirinya,
siswa diharapkan mampu membuat perencanaan dan keputusan tentang masa depannya.
Pengenalan dan pemahaman bakat individu dalam layanan bimbingan dan
konseling secara eksplisit dapat digunakan untuk:
a. Membantu dalam merencanakan dan membantu keputusan tentang pilihan
jurusan/program khusus, pendidikan lanjutan dan pekerjaan.
b. Menggambarkan kekuatkan dan kelemahan undividu. Namun demikian, gambaran
ini tidak dapat memberikan keputusan atau menjerumuskan secara khusus atau
memilihkan pendidikan atau pekerjaan bagi seseorang secara pasti.
c. Kaitannya dengan fungsi distributif, hasil tes bakat akan embantu guru
pembimbing untuk mengarahkan/menyalurkan siswa sesuai dengan bakatnya
sehingga siswa dapat menempati suatu jurusan/program khusus atau pekerjaan
yang tepat sesuai dengan kemampuan dasarnya.
d. Sebagai salah satu instrumen assessment diri siswa yang dapat digunakan oleh
konselor dalam membuat perencanaan individual.
Perlu diperhatikan bahwa penggunaan hasil tes bakat untuk kepentingan bimbingan
dan konseling, pada dasarnya tidak dapat berdiri sendiri secara tunggal, melainkan harus
dilengkapi dengan data yang lain tentang individu tersebut.

Anda mungkin juga menyukai