Disusun Oleh:
Jefri Yanto (2103402021058)
M. Syamsul Arifin (2103402021051)
Malik Abdur Rohman (2103402021051)
M. Nasrul Ulum (2103402021051)
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Analisis Tugas Perkembangan dengan tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah PI Teknik
non tes merupakan salah satu mata kuliah program studi Bimbingan dan
Konseling.
Terima kasih kepada ibu Yurike Kinanty Karamoy selaku dosen pengampu mata
kuliah PI Teknik non tes yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan kami.
Kami menyadari, makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan manfaat bagi
kita semua. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
A. Latar Belakang masalah ....................................................................1
B. Rumusan masalah ..............................................................................2
C. Tujuan masalah .................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................3
A. Konsep Inventori Tugas Perkembangan (ITP)...................................3
B. Manfaat inventori tugas perkembangan..............................................5
C. Kelebihan dan kekurangan ITP..........................................................6
D. Peran dan fungsi Konselor..................................................................6
E. Langkah-langkah pengadministrasian ITP.........................................7
F. Langkah-langkah Pengolahan Dan Analisis.......................................8
G. Analisis Tugas Perkembangan (ATP)................................................8
H. Penerpan dan tindak lanjut ATP.......................................................13
BAB III PENUTUP .......................................................................................7
A. Kesimpulan ......................................................................................10
B. Kirtik dan saran ................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia sepanjang hidupnya selalu mengalami perkembangan.
Perkembangan tersebut berlangsung dalam beberapa tahap saling berkaitan.
Gangguan pada salah satu tahap dapat mengakibatkan terhambatnya
perkembangan secara keseluruhan. Untuk mengidentifikasi masalah
perkembangan diperlukan pengukuran kuantitatif tentang tingkat perkembangan
mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
ITP berbentuk angket yang terdiri atas kumpulan pernyataan yang harus dipilih
oleh siswa. Setiap soal terdiri dari empat butir pertanyaan yang mengukur satu sub
aspek. Tingkat perkembangan aspek dapat dilihat dari skor yang diperoleh dari
aspek. Besar skor yang diperoleh menunjukkan tingkat perkembangan siswa.
Proses penyekoran, penghitungan skor konsistensi, dan analisis hasil penyekoran
dapat dilakukan secara manual.
Namun, untuk jumlah siswa khusus ATP (Analisis Tugas Perkembangan) untuk
dapat melakukan penyekoran, penghitungan skor konsistensi, dan analisis hasil
penyekoran secara lebih efisien dan efektif.yang besar, cara ini memakan waktu,
menimbulkan banyak kesalahan dan sangat membosankan. Untuk itu, seorang
guru pembimbing dapat menggunakan program
iv
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Inventori Tugas Perkembangan
1. Impulsif, dengan ciri-ciri: (a) identitas diri terpisah dari orang lain; (b)
bergantung pada lingkungan; (c) beorientasi hari ini; dan (d) individu
tidak menempatkan diri sebagai penyebab perilaku.
2. Perlindungan Diri, dengan ciri-ciri: (a) peduli terhadap kontrol dan
keuntungan yang dapat diperoleh dari berhubungan dengan orang lain;
(b) mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik; (c) berfikir
vi
tidak logis dan stereotip; (d) melihat kehidupan sebagai "zero-sum
game"; dan (e) cenderung menyalahkan dan mencela orang lain.
3. Konformistik, dengan ciri-ciri: (a) peduli terhadap penampilan diri; (b)
berfikir sterotip dan klise; (c) peduli akan aturan eksternal; (d)
bertindak dengan motif dangkal; (e) menyamakan diri dalam ekspresi
emosi; (f) kurang introspeksi; (f) perbedaan kelompok 2 dari 6
didasarkan ciri-ciri ekstaakut tidak diterima kelompok; (h) tidak sensitif
terhadap keindividualan; dan (i) merasa berdosa jika
melanggar aturan. male
4. Sadar Diri, dengan ciri-ciri: (a) mampu berfikir alternatif; (b) du
melihat harapan dan berbagai kemungkinan dalam situasi; (c) peduli
untuk mengambil manfaat dari kesempatan yang ada; (d) orientasi
pemecahan masalah; (e) memikirkan cara hidup; dan (1) penyesuaian
terhadap situasi dan peranan
5. Seksama, dengan ciri-ciri: (a) bertindak atas dasar nilai internal; (b)
Mampu melihat diri sebagai pembuat pilihan dan pelaku tindakan; (c)
mampu melihat keragaman emosi, motif, dan perspektif diri; (d) peduli
akan hubungan mutualistik; (e) memiliki tujuan jangka panjang; (f)
cenderung melihat peristiwa dalam konteks sosial; dan (g) berfikir lebih
kompleks dan atas dasar analisis.
6. Individualistik, dengan ciri-ciri: (a) peningkatan kesadaran invidualitas;
(b) kesadaran akan konflik emosional antara kemandirian dengan
ketergantungan; (c) menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri dan
orang lain; (d) mengenal eksistensi perbedaan individual; (e) mampu
bersikap toleran terhadap pertentangan dalam kehidupan; (f)
membedakan kehidupan internal dan kehidupan luar dirinya; (g)
mengenal kompleksitas diri; (h) peduli akan perkembangan dan
masalah-masalah sosial.
7. Otonomi; dengan ciri-ciri: (a) memiliki pandangan hidup sebagai pur
suatu keseluruhan; (b) bersikap realistis dan obyektif terhadap diri
sendiri maupun orang lain; (c) peduli akan paham abstrak, seperti
keadilan sosial.; (d) mampu mengintegrasikan nilai-nilai yang
vii
bertentangan; (e) peduli akan self fulfillment; (f) ada keberanian untuk
menyelesaikan konflik internal; (g) respek terhadap kemandirian orang
lain; (h) sadar akan adanya saling ketergantungan dengan orang lain;
dan (1) mampu mengekspresikan perasaan dengan penuh keyakinan dan
keceriaan.
viii
B. Manfaat Inventori Tugas Perkembangan
ix
D. Peran dan Fungsi Konselor
x
Pada saat pelaksanaan asesmen dengan menggunakan ITP konselor perlu
melakukan beberapa hal sebagai berikut :
a. Pada pertemuan awal konselor memberi verbal setting (menjelaskan
tujuan, manfaat, dan kerahasiaan).
b. Kepada siswa dibagikan buku inventori beserta lembar jawaban.
c. Siswa diminta mengisi identitasnya pada lembar jawaban.
d. Konselor membacakan petunjuk pengerjaan, sementara siswa
membaca petunjuk yang terdapat dalam buku ITP.
e. Tanya jawab dan penjelasan lebih lanjut bila ada siswa yang masih
belum memahami cara mengerjakan.
f. Siswa dipersilahkan mengerjakan ITP pada lembar jawaban.
g. Waktu mengerjakan secukupnya, diperkirakan paling cepat 20 menit
dan paling lambat 40 menit. Tidak boleh ada yang mengosongkan
jawaban.
h. Selesai mengrjakan, lembar jawaban dan buku inventori dikumpulkan.
F. Langkah-Langkah Pengolahan dan Analisis
1. Penskoran dan pengolahan
a. Setelah pelaksanaan asesmen selesai, konselor mengelompokkan
lembar jawaban sesuai tingkat sekolah, sebab masing-masing tingkat
memiliki kunci jawaban yang berbeda.
b. Menghitung tingkat konsistensi jawaban
1) Lihat kesamaan jawaban terhadap dua nomor yang isi
pernyataannya sama persis. Pasangan nomor yang isinya sama
persis dapat dilihat tabel konsistensi.
2) Bila kedua jawaban sama, diberi skor 1, bila tidak sama maka
diberi skor 0. Tulis angka tersebut pada kolom konsistensi di
lembar jawaban.
3) Jumlahkan skor konsistensi, jumlah skor maksimal 11. Skor
konsistensi yang 5 ke bawah, menunjukkan bahwa yang
bersangkutan kurang serius dalam mengerjakan ITP.
c. Menghitung skor setiap aspek perkembangan
1) Pada lembar jawaban, tulis skor tiap nomor sesuai dengan kunci.
xi
2) Jumlahkan 6 skor yang satu baris, tulis jumlah itu pada kolom
paling kanan di lembar jawaban.
3) Lakukan sampai baris terbawah.
4) Masing-masing jumlah skor dibagi 6, diperoleh rata-rata skor tiap
aspek itulah yang menunjukkan tingkat perkembangan siswa
dalam aspek bersangkutan. (tulis dalam kolom ST).
d. Menghitung rata-rata skor aspek tiap siswa dan rata-rata seluruh siswa
atau kelompok. Rata-rata skor ini digunakan sebagai bahan
perbandingan dalam menganalisis ITP.
1) Untuk skor setiap siswa, jumlahkan skor semua aspek, kemudian
dibagi 11 (banyaknya aspek). Angka itu adalah rata-rata skor
semua aspek (ST) per siswa.
2) Untuk skor kelompok, jumlahkan rata-rata skor semua aspek (ST)
dari semua siswa, kemudian bagi jumlah siswa dalam kelompok
itu. Itulah rata-rata skor semua siswa dalam satu kelompok.
e. Membuat grafik individual dan grafik kelompok
1) Grafik individual dibuat berdasarkan skor tiap aspek dari seorang
siswa, sehingga dihasilkan grafik profil individu dalam 10 atau 11
aspek perkembangan.
2) Grafik kelompok dibuat berdasarkan rata-rata skor tiap aspek dari
seluruh siswa, sehingga dihasilkan grafik profil individu didalam
kelompoknya, dalam 10 atau 11 aspek perkembangan.
f. Interpretasi hasil skor dan grafik
1) Rata-rata skor aspek setiap siswa atau rata-rata skor seluruh siswa
digunakan sebagai bahan perbandingan dalam menganalisis ITP.
2) Untuk melakukan interpretasi lihat kembali table skor dan
tahapan perkembangan untuk setiap tingkat pendidikan (SD,
SLTP, SLTA, PT).
3) Bila ada pada tahap seksama atau sadar diri, lalu anda
deskripsikan apa maknanya, dengan melihat deskripsi setiap tahap
perkembangan. Masing-masing jumlah skor dijumlah empat,
diperoleh rata-rata skor setiap aspek. Skor tiap aspek itulah yang
xii
menunjukkan tingkat perkembangan siswa dalam aspek
bersangkutan dalam (tulis pada kolom ST).
4) Dari grafik anda dapat melakukan analisis, aspek mana saja dari
perkembangan yang sudah berkembang sesuai dengan kategori
tingkat pendidikan saat ini, atau yang masih belum optimal
berkembang.
5) Berdasarkan hasil grafik, anda dapat merancang program layanan
bimbingan dan konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Perangkat untuk proses pengolahan hasil ITP
1) Tabel Konsistensi
Pada tabel ini beberapa nomor dijalur kiri memiliki
kesamaan dengan nomor-nomor soal dijalur kanan.Ini digunakan
untuk melihat tingkat konsistensi jawaban peserta didik saat
menjawab/memilih pernyataan pada inventori tugas
perkembangan. Konsistensi dalam menjawab ITP yang baik
adalah bila berada minimal besar >5 sampai maksimal=11.
2) Tabel kunci jawaban ITP
Untuk memberi skor pada setiap hasil jawaban atau pilihan
pernyataan peserta didik pada lembar jawaban ITP diperlukan
kunci jawaban, karena setiap kemungkinan pilihan
jawaban/pernyataan pada setiap butir soal memiliki bobot skor
yang berbeda-beda.
Tabel skor dan tingkat perkembangan ITP
Untuk melakukan analisis terhadap perolehan skor pada penggunaan
ITP, perlu merujuk pada klasifikasi yang telah ditetapkan oleh
pengembang alat asesmen ini setiap tingkat pendidikan memiliki
skor dan tingkat perkembangan yang berbeda, walaupun demikian
setiap tingkat pendidikan memiliki titik singgung skor maupun
pencapaian tingkat perkembangan. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat perkembangan individu merupakan suatu rangkaian proses
berkesinambungan.
xiii
G. Analisis Tugas Perkembangan (ATP)
1. Pengertian ATP
Perlu dipahami bahwa ITP dan ATP merupakan satu paket instrumen.
Menurut Sunaryo (dalam Sudrajat, 2008), analisis tugas perkembangan
(ATP) adalah perangkat lunak yang khusus dibuat untuk membantu dalam
mengolah ITP. ATP digunakan agar identifikasi perkembangan peserta
didik dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan menyenangkan.
Selanjutnya Sunaryo (dalam Sudrajat, 2008) juga menyatakan. bahwa ATP
menyediakan berbagai fasilitas untuk memudahkan dalam melakukan
analisis terhadap perkembangan peserta didik.
xiv
2. Kemampuan ATP
xv
e. Analisis data, sebelum dapat melakukan analisis data, lakukan
penyekoran jawaban peserta dengan menekan tombol eksekusi
penghitungan skor peserta. Setelah itu bisa analisis kelompok maupun
analisis individu.
xvi
xvii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
. Konsep Inventori Tugas Perkembangan ITP (Inventori Tugas
Perkembangan) adalah instrumen yang digunakan untuk memahami tingkat
perkembangan individu. ITP disusun untuk tingkat mengukur tingkat
perkembangan Siswa SD, SLTP, SMU, dan mahasiswa (4 instrumen yang
terpisah). Perlindungan Diri, dengan ciri-ciri: (a) peduli terhadap kontrol dan
keuntungan yang dapat diperoleh dari berhubungan dengan orang lain; (b)
mengikuti aturan secara oportunistik dan hedonistik; (c) berfikir tidak logis
dan stereotip; (d) melihat kehidupan sebagai "zero-sum game"; dan (e)
cenderung menyalahkan dan mencela orang lain. Kelebihan dan Kekurangan
ITP Ada beberapa kelebihan dari inventori tugas perkembangan yaitu metode
ini mudah dilaksanakan dan mudah pula cara pemberian markahnya dengan
mengikuti petunjuk-petunjuk yang di tetapkan.
. Pengertian ATP ATP (Analisis Tugas Perkembangan) adalah program
aplikasi komputer (soft-ware) yang digunakan khusus untuk menyekor dan
melakukan analisis terhadap hasil atau lembar jawaban ITP. Oleh karena itu,
bangun tingkatan perkembangan dalam ITP dan ATP ini terdiri dari tujuh
tingkatan, yaitu: a. Tingkat Implusif (Imp), b. Tingkat Perlindunagn Diri (Pld),
c. Tingkat Konformistik (Kof), d. Tingkat Sadar Diri (Sdi), e. Tahap
Saksama (Ska), f. Tingkat Individualistik (Ind), g. Tahap Otonomi (Oto).
B. Kritik dan Saran
Demikianlah konsep materi ITP dan ATP dalam Bimbingan dan
Konseling dalam mata kuliah PI Non Tes yang tentunya masih jauh dari
kesempurnaan. Kami sadar bahwa ini merupakan proses dalam menempuh
pembelajaran, untuk itu kami mengharap kritik serta sarannya untuk
meningkatkan rasa kebersamaan dalam meningkatkan proses pembelajaran
harapan kami semoga dijadikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Dodi Hartanto, M. (2020). Buku Panduan Teori dan Praktik Pemahaman
Individu Teknik Non Tes. Universitas Ahmad Dahlan.
Kartadinata, S. d. (2000). Petunjuk Penggunaan Program Khusus Analisis Tugas
Perkembangan Versi 3.5. . Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
xix