Anda di halaman 1dari 4

Konsep Model Dan Pendekatan Layanan Konseling Perguruan Tinggi Dan Urusan

Kemahasiswaan

A. Pengertian Layanan Konseling Dalam Perguruan Tinggi

Bimbingan dan konseling di perguruan tinggi merupakan usaha membantu mahasiswa untuk
mengembangkan dirinya dan mengatasi problem-problem akademik serta problema sosial-
pribadi yang berpengaruh terhadap perkembangan akademik mereka.
Bimbingan tersebut meliputi layanan bimbingan akademik yang diberikan oleh dosendosen
bimbingan pada tingkat jurusan/program, dan bimbingan sosial-pribadi yang diberikan oleh tim
bimbingan dan konseling pada tingkat jurusan/program studi, fakultas, dan universitas.
Struktur dan sistem perguruan tinggi umumnya bercirikan adanya departementalisasi,
spesialisasi, jaringan kerja (khususnya akademis) yang ruwet dan kerenggangan hubungan
manusiawi bahkan dalam kemanusiaan mahasisswa terabaikan. Pendekatan dan metode belajar-
mengajar akhir-akhir ini ditandai dengan ciri-ciri pendekatan dan metode diskusi panel, seminar
dan semacamnya disamping kuliah-kuliah.
Dalam bimbingan dan konseling diperguruan tinggi diperlukan asas-asas yang perlu
diperhatikan. Asas itu antara lain:
1) Asas perbedaan individual artinya usia, pribadi sikap, kebutuhan, kecerdasana, tingkat
kematangan psikis di antara mahasiswa adalah sangat beragam. b) Asas masalah dan
dorongan dalam menyelesaikan masalah.
2) Asas kebutuhan artinya spesifik, lain dibanding semasa sekolah sebelumnya ataupun setelah
mahasiswa lain dibanding kelompok seuasia yang bukan mahasiswa.
3) Asas keinginan menjadi dirinya sendiri artinya mereka inggin menjadi pribadi yang bulat
yang lain dari orang lain, sementara mereka menyerap berbagai nilai, pola tingkah laku dari
orang yang dikaguminya.
B. Konsep Layanan Konseling Di Perguruan Tinggi

Program pelayanan konseling di Perguruan Tinggi tidak berbeda jauh dengan pelayanan di
sekolah menengah, dimana dapat dipahami juga sebagai Suatu rangkaian kegiatan bimbingan
dapat di konsepkan yang terencana, terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu
tertentu, misalnya satu tahun ajaran. Satuan program pelayanan bimbingan konseling berupa
rencana kegiatan layanan dan kegiatan pendukung BK pada periode tertentu yang
diselenggarakan di Universitas/ Sekolah Tinggi/ Akademi/ Politeknik/ ataupun Institut. Kegiatan
pelayanan terorganisir melalui unit pelayanan bimbingan dan konseling (UPBK), unit inilah
yang menjadi wadah penyelenggara kegiatan pelayanan BK bagi mahasiswa, warga kampus dan
anggota masyarakat lainnya.

Berdasarkan segi unit waktu sepanjang tahun ajaran pada satuan pendidikan khususnya di
Perguruan Tinggi ada lima jenis program layanan yang disusun dan diselenggarakan dalam
pelayanan BK yaitu

1. Program Tahunan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu tahun ajaran untuk masing-masing kelas rombongan belajar pada
satuan pendidikan.
2. Program Semesteran yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran program tahunan.
3. Program Bulanan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program semesteran.
4. Program Mingguan yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran program bulanan.
5. Program Harian yaitu program pelayanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari
program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan atau Rencana Program Layanan
dan/atau Satuan Kegiatan Pendukung atau Rencana Kegiatan Pendukung pelayanan
bimbingan dan konseling.
1
C. Layanan Konseling Di Perguruan Tinggi

Adapun layanan Bimbingan dan Konseling memiliki tujuh jenis layanan, yakni: layanan
orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan belajar,
layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok, dan layanan konseling kelompok.

D. Pendekatan Layanan Konseling Di Perguruan Tinggi

1. Psikoanalisis

Psikoanalisis merupakan ancangan konseling yang dikembangkan Sigmund Freud sejak akhir
abad ke-19 sampai dekade awal abad ke-20. Pendekatan ini merupakan dasar dari konseling
dan psikoterapi modern. Konseling ini berkembang dari hasil penelitian Freud terhadap
konflik yang dialami sendiri, interaksi dengan orang tuanya, dan konflik yang dialami para
pasien yang dibantunya. Pada umumnya, pendekatan konseling yang muncul setelah
psikoanalisis adalah pengembangan pendekatan tersebut atau modifikasi konsep dan
prosedur psikoanalisis atau penentangan terhadap pendekatan tersebut (Corey, 2013).

2. Konseling
Berpusat Pribadi Pendekatan konseling ini didirikan dan dikembangkan oleh Carl Ransom
Rogers pada tahun 1940-an. Empat periode perkembangan person-centered counseling
(konseling berpusat pribadi), yaitu periode pertama: tahun 1940-an. Pada periode ini
pendekatan ini bernama konseling nondirektif: alternatif bagi pendekatan direktif dan
interpretif. Pendekatan ini lebih menekankan penciptaan suasana permisif dan nondirektif
dalam proses konseling.

3. Konseling Behavior

Konseling behavior dikembangkan sejak 1950-an dan 1960-an. Konseling tersebut merupakan
pemisahan yang radikal dari psikoanalisis yang berlaku saat itu. Disamping itu, konseling ini
2
banyak beda dari konseling lain karena penggunaan pembiasaan klasik dan pembiasaan operan
terhadap penanganan berbagai perilaku bermasalah (Corey. 2013).

4. Konseling Rasional Emotif Behavior

Pendekatan ini dikembangkan Albert Ellis tahun 1955 dengan nama Rational Therapy karena
ketidakpuasan Ellis terhadap efektivitas psikoanalisis. Awalnya Ellis mengembangkan
pendekatannya dengan mengabungkan konseling humanistik, filosofis, dan behavior.

5. Konseling Realitas

Pendekatan konseling realitas dikembangkan terutama oleh William Glasser dengan nama
Reality Therapy (terapi realitas) sejak tahun 1950-an dan 60-an (Glasser, 1984a, Nelson-Jones,
2001). Ancangan ini berkembang karena ketidakpuasan Glasser terhadap pelaksanaan praktik
ancangan tradisional yang berlaku saat itu, terutama ancangan Psikoanalisis.

6. Konseling Ringkas Berfokus Solusi

Konseling ringkas berfokus solusi (KRBS) berasal dari Solution-focused brief counseling
(SFBC) yang merupakan salah satu model konseling postmodern yang paling penting (Corey,
2013). Model ini didirikan dan dikembangkan terutama oleh Steve de Shazer dan Insoo Kim
Berg sejak dekade 1980-an di Brief Family Therapy Center di Milwaukee Wisconsin Amerika
Serikat (Capuzzi & Gross, 2009; de Shazer, S. & Dolan, Y. 2007; Sharf, 2004).

7. Konseling Trait & Factor A

Ncangan Konseling Trait & Factor merupakan ancangan konseling yang dikembangkan E. G.
Williamson sejak tahun 1930-an (Patterson, 1980; Patterson & Welfel, 1994). Ancangan
konseling tersebut juga dinamakan Ancangan Konseling Direktif (Directive Counseling).

Anda mungkin juga menyukai