1.pengertian bimbingan Abu Ahmadi berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang dimilikinya mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik. 2.pengertian konseling Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang yaitu konselor dan konseling melalui hubungan dengan mengembangkan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya dan dapat menyediakan situasi belajar
3.pengertian bimbingan konseling
Menurut Tohirin, pengertian bimbingan konseling yaitu sebuah proses bantuan yang diberikan oleh bimbingan atau konselor kepada individu atau konseling melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseling mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya. Konflik juga diharapkan mampu memiliki kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri. Sedangkan menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah nomor 111 tahun 2014, pengertian bimbingan konseling yakni suatu upaya sistematis objektif, logis dan berkelanjutan, serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau Guru bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik atau konseling untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.
2. Teori Bimbingan dan Konseling:
Teori-teori dalam Bimbingan Konseling Lahirnya suatu teori mempunyai kaitan dasar pribadi, sosiologis, dan filosofis. Ciri khas yang ditampilkan oleh beragam teori sangat dipengaruhi oleh kepribadian pembuatnya, kehidupan dan lingkungan sekitarnya, serta cara pandang pengarang dalam berfilsafat. Munculnya teori- teori dalam konseling sendiri bersamaan dengan awal munculnya Bimbingan Konseling yaitu pada abad ke 20. Teori-teori dalam bimbingan konseling adalah : 1. Teori Trait dan Factor a. Konsep Pokok Teori yang dipelopori oleh Williamson ini tergolong berpandangan kognitif yang rasional. Pendekatan yang digunakan berusaha menerangkan kesulitan-kesulitan apa saja yang sedang dihadapi klien dengan cara melakukan pendekatan secara logis rasional dalam pemecahan masalah-masalahnya. Teori ini biasa disebut sebagai teori directive counseling karena konselor diposisikan sebagai pihak yang paling aktif dalam membantu klien mengarahkan perilakunya kepada pemecahan kesulitannya. Jadi konseling ini bisa diartikan sebagai counseling centred atau konseling yang berpusat pada konselor. Menurut teori ini, kepribadian individu adalah suatu system sifat yang berarti antara satu factor dengan factor lainnya saling berkaitan. Factor-faktor itu muncul dari dalam individu seperti pembawaan sikap dan minat, juga dari luar individu seperti kondisi lingkungannya. b. Proses Konseling Terdapat enam tahap pokok dalam teori konseling ini, yaitu : 1.Tahap Analisis Yaitu tahap dimana konselor mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan dengan klien. Tujuan dari pengumpulan informasi diri dan latar belakang klien ini adalah untuk lebih mengenal pribadi klien agar lebih mudah dalam menyesuaikan diri. 2.Tahap Sintesis Tahap ini konselor mengatur dan merangkum data klien sehingga ditemukan kelemahan, kekuatan, bakat, dan kemampuan penyesuaian dirinya. 3.Tahap Diagnosis Yaitu langkah menarik kesimpulan logis dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi klien. Terdapat 3 kegiatan yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan sumber penyebab masalah (etiologi) dan prognogis. 4.Tahap Prognosis Yaitu upaya memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi berdasarkan data yang diperoleh. 5.Tahap Konseling Yaitu proses pemberian bantuan dengan cara dilakukan pengembangan alternative pemecahan masalah, pengujian alternative, dan pengambilan keputusan. Strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan alternative pemecahan masalah adalah forcing conformity, changing attitude, learning the needed skills, selecting the appropriate environment, changing environment. •Teori Konseling Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974) Konseling merupakan : -Interaksi yang terjadi antara dua orang individu ,yaitu yang disebut konselor dan klien -interaksi antara konselor dengan klien yang terjadi dalam suasana yang professional -interaksi yang dilakukan antara konselor dengan klien dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. •Teori Konseling Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969) Konseling merupakan suatu interaksi yang dilakukan antara konselor dengan individu, yang bertujuan agar klien dapat menyadari dirinya sendiri dan mampu memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengarah lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, konselor membantu klien menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan, nilai untuk perilaku diwaktu yang akan datang.
3. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Berikut ini adalah beberapa fungsi bimbingan dan konseling, antara lain: 1. Fungsi Pemahaman Fungsi bimbingan konseling dimana konseli diharapkan mampu memahami segala potensi yang dimilikinya, lingkungan sekitar klien, serta permasalahan yang sedang dihadapinya. Fungsi pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik. 2. Fungsi Pencegahan Fungsi pencegahan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan tertentu dalam perkembangannya. Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor profesional yang misi tugasnya dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masalah yang dapat menghambat perkembangan individu, pencegahan tidak sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah suatu keharusan yang bersifat etis (Horner & Mc.Elhaney, 1993). Oleh karena itu pelaksanaan fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat penting. 3. Fungsi Pengentasan Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja konseli yang ada di sekolah masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya. Konseli yang mengalami masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. 4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Fungsi pengembangan (development), yaitu bantuan yang diberikan konselor kepada siswa agar ia mampu mengembangkan diri secara optimal. Siswa menyadari akan potensi yang dimiliki akan berusaha memanfaatkan potensi tersebut dengan sungguh-sungguh. Bimbingan berfungsi preventif, pencegahan terjadinya atau timbulnya masalah dari anak-anak didik dan berfungsi preservation, memelihara situasi-situasi yang baik dan menjaga supaya situasi-situasi itu tetap baik. Bimbingan berfungsi mengembangkan secara maksimal apa yang dimiliki anak didik dan apa yang telah dicapainya. Dimana usaha-usaha yang bersifat preventif adalah berusaha menghindarkan atau mencegah terjadinya pengaruh-pengaruh yang buruk dan menimbulkan masalah-masalah pada diri anak didik, memelihara situasi-situasi yang baik dan menjaga supaya situasi-situasi yang baik itu tetap baik.
4. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Persamaan Bimbingan dan Konseling Setelah mengetahui penjelasan dari bimbingan dan konseling, berikut ini ada persamaan di antara bimbingan dan konseling. •Antara bimbingan dan konseling sama-sama membantu kepada individu dalam memecahkan sebuah masalah. • Sama-sama berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis. • Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi. • Sama-sama beracuan pada norma-norma yang berlaku. • Bagian integral dari pendidikan dan pengembang individu. Perbedaan Bimbingan dan Konseling Selain persamaan, bimbingan dan konseling memiliki beberapa perbedaan, berikut ini diantaranya. 1. Kegiatan Untuk kegiatan bimbingan lebih condong melakakukan usaha pemberian informasi dan melakukan pencegahan kepada individu dalam mengatasi suatu masalah. Sedangkan untuk konseling, kegiatan lebih mengharuskan tatap muka dalam mengatasi suatu masalah. Jadi kesimpulannya bimbingan lebih mengutamakan pada pencegahan suatu masalah. Sementara untuk konseling, lebih mengutamakan seseorang agar bisa memecahkan masalahnya sendiri. 2. Tenaga Untuk hal tenaga bimbingan bisa diterapkan oleh guru, orang tua, wali kelas, kepala sekolah dan orang dewasa kepada siswa atau murid yang memerlukannya. Sedangkan untuk konseling, tenaga yang diterapkan tidak semua individu bisa. Hanya orang-rang yang terlatih, karena melakukan konseling butuh keahlian.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita