Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok :

1. Nur Adhiva A41121046


2. Siti Magfira A41121049
3. Fitri Fadila A41121050
4. Dewi Yulan A41121053
5. Rika Afianti A41121060
6. Menik Ambarwati A41121061
7. Annisa Pratiwi A41121064
8. Dwi Purwaningsih A41121069
9. Munifah A41121077
10. Khairina A41121074
11. Nurul Fauzia A41121078

1.Pengertian Bimbingan dan Konseling


1.pengertian bimbingan
Abu Ahmadi berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
agar dengan potensi yang dimilikinya mampu mengembangkan diri secara optimal dengan
jalan memahami diri, memahami lingkungan, dan mengatasi hambatan guna menentukan
rencana masa depan yang lebih baik.
2.pengertian konseling
Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang yaitu
konselor dan konseling melalui hubungan dengan mengembangkan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya dan dapat menyediakan situasi belajar

3.pengertian bimbingan konseling


Menurut Tohirin, pengertian bimbingan konseling yaitu sebuah proses bantuan yang
diberikan oleh bimbingan atau konselor kepada individu atau konseling melalui pertemuan
tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseling mempunyai
kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya. Konflik juga diharapkan
mampu memiliki kemampuan untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Sedangkan menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah nomor 111 tahun 2014,
pengertian bimbingan konseling yakni suatu upaya sistematis objektif, logis dan
berkelanjutan, serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau Guru bimbingan dan
konseling.
Guru bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik atau
konseling untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

2. Teori Bimbingan dan Konseling:


Teori-teori dalam Bimbingan Konseling
Lahirnya suatu teori mempunyai kaitan dasar pribadi, sosiologis, dan filosofis. Ciri khas yang
ditampilkan oleh beragam teori sangat dipengaruhi oleh kepribadian pembuatnya, kehidupan
dan lingkungan sekitarnya, serta cara pandang pengarang dalam berfilsafat. Munculnya teori-
teori dalam konseling sendiri bersamaan dengan awal munculnya Bimbingan Konseling yaitu
pada abad ke 20.
Teori-teori dalam bimbingan konseling adalah :
1. Teori Trait dan Factor
a. Konsep Pokok
Teori yang dipelopori oleh Williamson ini tergolong berpandangan kognitif yang rasional.
Pendekatan yang digunakan berusaha menerangkan kesulitan-kesulitan apa saja yang sedang
dihadapi klien dengan cara melakukan pendekatan secara logis rasional dalam pemecahan
masalah-masalahnya.
Teori ini biasa disebut sebagai teori directive counseling karena konselor diposisikan sebagai
pihak yang paling aktif dalam membantu klien mengarahkan perilakunya kepada pemecahan
kesulitannya. Jadi konseling ini bisa diartikan sebagai counseling centred atau konseling yang
berpusat pada konselor. Menurut teori ini, kepribadian individu adalah suatu system sifat
yang berarti antara satu factor dengan factor lainnya saling berkaitan. Factor-faktor itu
muncul dari dalam individu seperti pembawaan sikap dan minat, juga dari luar individu
seperti kondisi lingkungannya.
b. Proses Konseling
Terdapat enam tahap pokok dalam teori konseling ini, yaitu :
1.Tahap Analisis
Yaitu tahap dimana konselor mengumpulkan data-data dan informasi yang berhubungan
dengan klien.
Tujuan dari pengumpulan informasi diri dan latar belakang klien ini adalah untuk lebih
mengenal pribadi klien agar lebih mudah dalam menyesuaikan diri.
2.Tahap Sintesis
Tahap ini konselor mengatur dan merangkum data klien sehingga ditemukan kelemahan,
kekuatan, bakat, dan kemampuan penyesuaian dirinya.
3.Tahap Diagnosis
Yaitu langkah menarik kesimpulan logis dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi
klien. Terdapat 3 kegiatan yaitu mengidentifikasi masalah, merumuskan sumber penyebab
masalah (etiologi) dan prognogis.
4.Tahap Prognosis
Yaitu upaya memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi berdasarkan data
yang diperoleh.
5.Tahap Konseling
Yaitu proses pemberian bantuan dengan cara dilakukan pengembangan alternative pemecahan
masalah, pengujian alternative, dan pengambilan keputusan.
Strategi yang dapat digunakan dalam pengembangan alternative pemecahan masalah adalah
forcing conformity, changing attitude, learning the needed skills, selecting the appropriate
environment, changing environment.
•Teori Konseling Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan :
-Interaksi yang terjadi antara dua orang individu ,yaitu yang disebut konselor dan klien
-interaksi antara konselor dengan klien yang terjadi dalam suasana yang professional
-interaksi yang dilakukan antara konselor dengan klien dijaga sebagai alat untuk memudah
kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.
•Teori Konseling Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969)
Konseling merupakan suatu interaksi yang dilakukan antara konselor dengan individu, yang
bertujuan agar klien dapat menyadari dirinya sendiri dan mampu memberikan reaksi
terhadap pengaruh-pengarah lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, konselor membantu
klien menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan
serta memperjelas tujuan, nilai untuk perilaku diwaktu yang akan datang.

3. Fungsi Bimbingan dan Konseling


Berikut ini adalah beberapa fungsi bimbingan dan konseling, antara lain:
1. Fungsi Pemahaman
Fungsi bimbingan konseling dimana konseli diharapkan mampu memahami segala potensi
yang dimilikinya, lingkungan sekitar klien, serta permasalahan yang sedang dihadapinya.
Fungsi pemahaman adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan
pengembangan peserta didik.
2. Fungsi Pencegahan
Fungsi pencegahan adalah fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin
timbul, yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan tertentu
dalam perkembangannya. Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan
usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Bagi konselor profesional yang misi tugasnya
dipenuhi dengan perjuangan untuk menyingkirkan berbagai masalah yang dapat menghambat
perkembangan individu, pencegahan tidak sekedar merupakan ide yang bagus, tetapi adalah
suatu keharusan yang bersifat etis (Horner & Mc.Elhaney, 1993). Oleh karena itu pelaksanaan
fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari tugas kewajibannya yang amat
penting.
3. Fungsi Pengentasan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja konseli
yang ada di sekolah masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Individu yang mengalami
masalah akan merasa ada sesuatu yang tidak nyaman pada dirinya. Konseli yang mengalami
masalah akan datang pada konselor dengan tujuan untuk dientaskannya masalah yang tidak
mengenakkan dari dirinya.
4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi pengembangan (development), yaitu bantuan yang diberikan konselor kepada siswa
agar ia mampu mengembangkan diri secara optimal. Siswa menyadari akan potensi yang
dimiliki akan berusaha memanfaatkan potensi tersebut dengan sungguh-sungguh.
Bimbingan berfungsi preventif, pencegahan terjadinya atau timbulnya masalah dari anak-anak
didik dan berfungsi preservation, memelihara situasi-situasi yang baik dan menjaga supaya
situasi-situasi itu tetap baik. Bimbingan berfungsi mengembangkan secara maksimal apa yang
dimiliki anak didik dan apa yang telah dicapainya. Dimana usaha-usaha yang bersifat
preventif adalah berusaha menghindarkan atau mencegah terjadinya pengaruh-pengaruh yang
buruk dan menimbulkan masalah-masalah pada diri anak didik, memelihara situasi-situasi
yang baik dan menjaga supaya situasi-situasi yang baik itu tetap baik.

4. Persamaan dan Perbedaan Bimbingan dan Konseling


Persamaan Bimbingan dan Konseling
Setelah mengetahui penjelasan dari bimbingan dan konseling, berikut ini ada persamaan di
antara bimbingan dan konseling.
•Antara bimbingan dan konseling sama-sama membantu kepada individu dalam memecahkan
sebuah masalah.
• Sama-sama berurusan dengan pribadi dan tingkah laku yang unik dan dinamis.
• Melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status
sosial ekonomi.
• Sama-sama beracuan pada norma-norma yang berlaku.
• Bagian integral dari pendidikan dan pengembang individu.
Perbedaan Bimbingan dan Konseling
Selain persamaan, bimbingan dan konseling memiliki beberapa perbedaan, berikut ini
diantaranya.
1. Kegiatan
Untuk kegiatan bimbingan lebih condong melakakukan usaha pemberian informasi dan
melakukan pencegahan kepada individu dalam mengatasi suatu masalah.
Sedangkan untuk konseling, kegiatan lebih mengharuskan tatap muka dalam mengatasi suatu
masalah. Jadi kesimpulannya bimbingan lebih mengutamakan pada pencegahan suatu
masalah. Sementara untuk konseling, lebih mengutamakan seseorang agar bisa memecahkan
masalahnya sendiri.
2. Tenaga
Untuk hal tenaga bimbingan bisa diterapkan oleh guru, orang tua, wali kelas, kepala sekolah
dan orang dewasa kepada siswa atau murid yang memerlukannya. Sedangkan untuk
konseling, tenaga yang diterapkan tidak semua individu bisa. Hanya orang-rang yang terlatih,
karena melakukan konseling butuh keahlian.

Anda mungkin juga menyukai