KAJIAN TEORI
A. Kerangka Teori
1. Pelaksanaan
pembuatan keputusan. 1
klien.2
1
12
berikut:
3
Tohirin. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: Raja Gravindo Persada. 2007. h.164.
4
Prayitno, Seni Layanan Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang, 2004, h.4.
13
perkembangan klien.8
5
Sutirna Op.Cit h 21.
6
Ibid
7
Prayitno.Op.Cit.h.209
8
Sutirna.Op.Cit.h.23
9
Ibid
14
potensi diri.
karier
dan sosial.10
10
Dewa Ketut Sukardi, Penghantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.2008.
16
yaitu:
1. Menerima klien
2. Kehangatan
3. Keterbukaan
5. Jarak duduk
6. Sikap duduk
7. Kontak mata
9. Penstrukturan
sebagai berikut:
1. Pertanyaan terbuka
2. Konfrontasi
3. Refleksi
4. Suasana diam
5. Kontak psikologis
sebagai berikut:
1. Pemberian informasi
2. Pemberian nasehat
3. Pemberian contoh
4. Penafsiran
5. Merumuskan tujuan
18
7. Relaksasi
8. Desentasasi
9. Alih tangan
konseling individu.
dengan suka rela akan selalu mengunjungi ruang BK. Karena siswa
11
Yeni Karneli, Teknik dan Laboratorium Konseling 1. (Padang: DIP Universitas Negeri
Padang)
19
mereka.
individu
1. Faktor internal
termasuk:
2. Faktor eksternal
tersebut:
20
pembimbing.
kanak dan masa dewasa, yaitu antara usia 13 higga 18 tahun. Pada masa ini
terjadi perubahan pesat baik secara fisik, psikis, emosional, maupun sosial.
Terdapat dua fase pada remaja, yaitu masa pubertas dan masa adolesen.13
merupakan masa mencari identitas diri. Siswa pada umumnya tidak asing
banyak ditemui oleh para remaja. Ini membuat mereka rentan untuk
menyadari itu.
nikmat apabila dilakukan, tetapi tidak bagi orang lain. Kebiasaan (prilaku)
12
Wingkeel & Sri Hatuti, Bimbingan dDan Konseling di Institusi Pendidikan,
Yogyakarta: Media Abadi. 2004.
13
Suwardi, Bimbingan Dan Konseling 2 untuk SMA/MA.(2010). Jakarta: Yudistira h.26.
21
Sarwono, 2001). Jadi, tingkah laku itu muncul karna ada stimulus. Dalam
tembakau yang digulung/ di bungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung
menimbulkan dampak buruk bagi perokok itu sendiri dan orang lain.
yaitu seseorang yang telah menganggap rokok telah menjadi bagian dalam
yaitu17:
1) Tahap persiapan
Ditahap ini terjadi pembentukan opini pada diri individu terhadap prilaku
intensi mengenai rokok serta citra yang diperoleh dari prilaku merokok.
observasi terhadap orang tua atau orang lain seperti kerabat ataupun
2) Tahap inisiasi
17
http://skripsi-bk.blogspot.com/2012/10/mereduksi prilaku- merokok -remaja.html?
23
Pada tahap ini seseorang individu mulai memberikan lebel pada dirinya
rokok.
seperti efek penguatan nikotin dan level nikotin yang dibutuhkan dalam
aliran darah.
nikotin yang bersifat adiktif dan ter yang brsifat karsinegonik. Racun
1) Tar, cairan kental berwarna hitam atau coklat tua yang didapatkan
dengan cara distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau.
6) Nitrius Oxide, gas ini tidak berwarna dan jika dihisap dapat
sakit. Zat ini awalnya adalah untuk prmbius pada saat operasi.
8) Phenol, zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari
18
Vina Dwi Laning (2008), Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya,Klaten:
Cempaka Putih.
25
alkohol.
kematiaan.19
rokok:
Lingkungan Hidup.
19
Soenarwo Briliantono(2013), Jangan Takut Sehat, Jakarta Selatan: Halimun Media
Citra,h.244-246.
26
1) Kanker Paru
rokok. Hai ini karena asap rokok akan masuk secara inhalasi ke
dalam paru-paru. Zat dar asap rokok ini akan merangsang sel di
paru-paru. Zat dari asap rokok ini akan merangsang sel di paru-
20
Ibid
27
kandung kemih.
3) Kanker payudara
4) Kanker kerongkongan.
5) Kanker Ginjal.
kluar dari tuuh melalui ginjal juga membelah DNA dan merusak
kanker.
6) Kanker Mulut.
7) Serangan Jantung.
9) Impotensi.
“Dan janganlah kalien membunuh diri kalien sendiri (Qs. An.Nisa (4) :
29)
21
Ibid
30
setan saitan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya (Qs. Al.Isra (17)
:27)
membinasakan diri sendiri. Merokok sudah pasti tidak baik bagi tubuh
Pada mulanya hal ini didorong oleh rasa ingin tahu atau
meroko itu jantan, dan sebaliknya bagi yang tidak merokok dianggap
permulaan yang iseng ini akhirnya menjadi suatu kebiasaan dan lama-
bila orang tua selalu menilai tingkah –laku anak dengan awal-
maka mereka akan menjadi imitasi yang baik bagi remaja. Jadi jika
tersebut.
(Mcree & Gebelt, 2001). Dalam sebuah studi tentang yang dilakukan
22
Kertini Kartono (1992) ,Peranan Keluarga Memandu Anak,Jakarta:Rajawali,h.19.
23
Wade Carolage (2008), Psikologi edisi sembilan, Jakarta: Erlangga,h.216.
32
pada masa tersebut remaja mulai memisahkan diri dari oran tua dan
merokok. Jika tidak maka akan dibilang tidak gaul atau banci oleh
a) Kepuasaan Psikologis
24
Jhon W.santrock,Op. Cit.h.246.
33
sehari.
dipengaruhi oleh keadaan yang dialaminya pada saat itu, misalnya ketika
smoking area.
25
http://pemberianbimbingan.blogpot.com/2014/02/studi-kasus.html?m=1
34
yang tidak merokok, anak kecil, orang jompo, orang sakit, dan lain-
lain).
mencekam.
suka berfantasi.
merokok
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau 2010. Penelitian ini berisi mengenai
Secara umum remaja pria sekolah menengah yang menjadi objek penelitian
ini pernah mencoba merokok. Setengah dari remaja yang telah mencoba
rokok berkelnjutan menjadi perokok aktif hingga saat ini. Merokok sendiri
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau tahun 2011. Penelitian ini berisi mengenai
26
Ibid
36
singingi.
Kabupaten Kampar. Oleh karena itu dapat penulis simpulkan bahwa penelitian
sebelumnya.
C. Konsep Operasional
memberikan batasan terhadap konsep teoritis. Hal ini sangat diperlukan agar
tidak terjadi kesalah pahaman terhadap penelitian ini, maka konsep perlu
Merokok di Sekolah
merokok remaja