KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konseling Individual
Kedua, konseling berfokus pada saat ini dan masa depan, tidak
6
Prayitno, Wawasan Propesional Konseling,( Padang: Universitas Negeri Padang, 2009)
hlm. 8.
7
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2007), hlm. 163.
8
Dewa Ketut Sukardi, Op. Cit. hlm. 63.
8
9
menyadari masalahnya.
untuk:
mengekspresikan perasaannnya.
9
Tohirin, Op. Cit. hlm. 165.
10
isi pribadi yang paling dalam sekalipun, terutama pada sisi klien.
suksesnya pelayanan.
keterbukaan klien.
10
Prayitno, Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Tingkat,
(Padang: Universitas Negeri Padang, 1999), hlm. 94-95.
11
sepenuhnya dirahasiakan.11
1. Pengantaran (introduction)
11
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineka
Cipta, 2004), hlm, 114-120.
12
menjanjikan.
2. Penjajakan (insvestigation)
dan hal-hal lain perlu dipahami tentang diri klien. Seluruh sasaran
klien.
3. Penafsiran (interpretation)
4. Pembinaan (intervensi)
oleh sifat masalah, gaya dan teori yang dianut konselor, serta
5. Penilaian (inspection)
Konseling.
12
Andi Mapiare, loc. Cit.
15
baik ilmu dan praktik pendidikan. Lebih dasar lagi, guru Bimbingan
tersebut adalah :
13
Prayitno, Konseling Pancawaskita, (Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, 1998), hlm. 33.
16
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Sosial
4. Kompetensi Profesional.
Konseling.
yang komprehensif.
profesional.
dan konseling.
perlu diselenggarakan.14
14
Prayitno, Wawasan Profesi Konseling, (Padang: Jurusan Bimbingan dan Konseling
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang, 2009), hlm. 67-68.
15
Sofyan S. Willis, Konseling Individual Teori dan Praktek, (Bandung: Alfabeta, 2009),
hlm. 79.
16
M. Surya, Psikologi Konseling, (Bandung: Pustaka BanI Quraisy, 2003), hlm. 63.
18
Konseling.
19
sebagai berikut:
pertahun.
konseling.
sebagai berikut :
1. Menyusun Program
b. Kebutuhan siswa
2. Melaksanakan Program
17
Suhertina, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Pekanbaru: mutiara pesisir sumatra,
2014 .hlm. 146-149.
22
kerahasiaan.
3. Evaluasi
observasi.
5. Tindak Lanjut
2. Regulasi Diri
18
Amirah Diniaty dan Riswani, Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling, (Pekanbaru:
Suska Press, 2008), hlm. 46-50.
23
Brown yang kemudian diperbaharui oleh Neal & Carey. Oleh karena
itu, keenam tahapan ini akan tergambarkan pada item-item pada alat
19
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01073-
PS%20Bab2001.pdf15.05. 2014, 03.14 pm
20
Eko Putra, Pelaksanaan Layanan Informasi Karir di SMAN 12 Pekanbaru, UIN Suska,
Pekanbaru, h. 23
26
a. Kompetensi intelektual
wawancara.
orang lain, (d) Terbuka (e) Empati (f) Mengenal dirinya sendiri baik
dari segi positif dan negatif, (g) Tidak berpura-pura (jujur), (h)
1. Penerimaan (Acceptance)
sebuah aktifitas biasa. Ini adalah merupakan salah satu sikap dasar diri
21
Eva Arifin, Teknik Konseling Di Media Massa, Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010, h. 154
27
dia sebagai seorang konselor harus dapat membuat suatu empati yang
tinggi secara utuh. Dengan bahasa yang positif dan langsung serta suatu
tekanan suara yang lembut namun bersahaja, dia datang sedang dalam
2. Pemahaman (Understanding)
atau permasalahan seorang klien, dapat menjadi suatu sikap dasra pada
Untuk dapat memuaskan perasaan klien kedua istilah ini menjadi suatu
maksud-maksud tertentu.22
1. Faktor external adalah hal yang mendorong siswa bersumber dari luar
diri siswa itu sendiri seperti: faktor lingkungan dan faktor keluarga
2. Faktor internal yaitu hal yang bersifat intern yang berasal dari dalam
bahwa penelitian yang penulis lakukan benar-benar belum pernah diteliti oleh
22
Ibid, h. 152-154
23
Abdul Choliq Dahlan, Bimbingan dan Konseling Islami (Sejarah, Konsep Dan
Pendekatannya), Yogyakarta: Pura Pustaka, 2009, h. 183
29
2. Emha Hendra Ngainun Najib, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
dari dalam diri dan dari luar diri, kontrol diri, penilaian terhadap diri dan
yaitu cita-cita dan strategi ditentukan sebagai sarana meraih tujuan hidup,
kontrol diri.
Semarang pada tahun 2010 dengan judul: Hubungan antara Regulasi Diri
30
sebesar 43,4% ditentukan oleh faktor faktor yang tidak diungkap dalam
penelitian ini.
Negeri 17 Pekanbaru).
C. Konsep Operasional
untuk memberikan batasan terhadap konsep teoritis. Hal ini diperlukan agar
diri siswa dan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil konseling dalam
ialah:
31