Oleh:
Siti Fatimahtun Zahra S.Sos M.Pd
Ringkasan:
Kurnia Safitri
1. Pengertian Bimbingan
2. Pengertian Konseling
Beberapa pendapat ahli tentang tujuan dari bimbingan dan konseling dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Hamrin & Clifford : tujuan dilakukannya bimbingan dan konseling adalah
agar individu dapat membuat pilihan, penyesuaian, interpretasi.
2. Broadshow dalam McDaniel : fungsinya adalah untuk memperkuat fungsi-
fungsi pendidikan.
3. Tiedeman dalam Bernard & Fullmer : tujuannya membuat orang menjadi
insan yang lebih berguna.
4. Colleman dalam Thompson & Rudolph : tujuannya adalah memberikan
dukungan, memberikan dukungan, wawasan, pandangan, pemahaman,
keterampilan, dan alternatif baru serta mengatasi masalah yang dihadapi.
5. Myers : tujuannya adalah membantu individu memperkembangkan dirinya
(mengadakan perubahan-perubahan positif pada diri individu tersebut).
a. Karakteristik Siswa
Untuk dapat melakukan tugas dengan baik, guru tidak saja perlu memahami dan
menguasai materi yang akan diajarkan, tetapi guru perlu memiliki pengetahuan
mengenai siswa dengan segala karakteristiknya. Guru harus mengakomodasi
keragaman siswa sehingga siswa dapat mencapai tujuan pendidikan.
Adapun karakteristik murid SD, dapat dilihat dari beberapa dimensi berikut :
a. Karakteristik Pribadi dan Sosial
1. Umur
2. Umur merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan karena
berkaitan dengan tingkat perkembangan dan kematangan. Siswa
yang usianya lebih tua akan memiliki kesiapan belajar yang lebih
tinggi dibandingkan siswa yang lebih muda.
3. Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan memiliki tempo dan ritme perkembangan
yang relatif berbeda; anak perempuan lebih cepat memasuki masa
keremajaannya, lebih cepat mengenal hidup teratur dan lebih cepat
mandiri.
4. Pengalaman
Kelompok Bermain (KB) memiliki prestasi dalam membaca,
menulis, dan berhitung lebih tinggi dari pada yang tidak menempuh
pendidikan prasekolah.
5. Status Sosial Ekonomi
Latar belakang status sosial ekonomi memiliki indikator pendidikan
orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan orang tua dan lingkungan
tempat tinggal. Karena kemiskinan secara ekonomi mempengaruhi
perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional. Secara fisik anak-
anak miskin lebih sering sakit-sakitan, kurang bersemangat, kurang
motivasi, mengantuk, lusuh.
b. Karakteristik Psikologis
1. Tingkat Kecerdasan
Setiap orang memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-beda. Ada
orang yang tingkat kecerdasannya tinggi atau superior dinyatakan
dalam hasil teks IQ mencapai 120 atau lebih (jumlahnya hanya 10-20%
dari populasi), orang dengan IQ rata-rata dan sisanya memiliki IQ
dibawa rata-rata atau normal yaitu sekitar 90-119 (60-70% dari
populasi), dan sisanya yang memiliki IQ dibawah rata-rata.
2. Kreatifitas
Siswa yang cerdas pada umumnya memiliki tingkat kreatifitas yang
tinggi dibandingkan siswa yang kurang cerdas. Anak yang cerdas akan
berusaha menemukan jalan dalam menyelesaikan tugasnya yang
mungkin menemukan jalan buntu.
3. Bakat dan Minat
Siswa di SD memiliki bakat khusus yang akan terlihat pada proses
belajarnya. Ada siswa yang menunjukkan bakat berbahasa, ada pula
yang gemar dalam berhitung, dan ada pula siswa terlibat memiliki
kegemaran merata dalam semua mata pelajaran.
4. Pengetahuan Dasar dan Pengetahuan Terdahulu
Belajar adalah proses yang berkesinambungan. Kesinambungan ini
adalah dari segi urutan materi, juga tingkat pencapaian siswa, karena
tidak semua siswa memiliki pencapaian yang sama dalam semua mata
pelajaran.
5. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan faktor yang cukup besar dalam mempengaruhi
proses keberhasilan siswa. Jika kurang motivasi bukan tidak mungkin
ia memiliki kesulitan bahkan kegagalan dalam proses belajarnya.
6. Sikap siswa
Ada siswa yang memandang sekolah sebagai suatu keharusan agar
masa depan jadi lebih baik, adapula siswa yang bersekolah atas
suruhan orang tua. Ada yang memandang sekolah sebagai sesuatu yang
positif, ada yang sebaliknya.
DI SEKOLAH DASAR
Karakteristik peserta didik di SD adalah aktif bergerak, cepat bosan jika terlalu lama
mendengarkan ceramah, memiliki kecenderungan selalu bermain dan bersenang-
senang serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, maka guru dituntut memiliki
pendekatan dan metode mengajar yang khas.
a. Aspek Program
b. Aspek Ketenagaan
c. Aspek Prosedur Dan Teknik
d. Aspek Daya Dukung Lingkungan
a. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah adalah penanggung jawab kegiatan pendidikan serta layanan
bimbingan dan konseling, tugas-tugasnya antara lain:
1) Mengoordinasikan setiap kegiatan pendidikan yang mencakup pengajaran,
pelatihan, dan bimbingan konseling.
2) Menyediakan sarana, tenaga dan fasilitas lainnya yang diperlukan.
A. Pengertian Konseling
Beberapa pengertian Konseling yang dikemukakan oleh para ahli dapat diuraikan
antara lain sebagai berikut :
1. Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui
wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada
individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pad a teratasinya masalah yang dihadapi klien (Prayitno dan
Amti,2015)
2. Konseling adalah bentuk pembelajaran yang intim, menuntut seorang
praktisi yang bersedia melepaskan stereotip dan menjadi orang yang
otentik dalam terapi hubungan. (Corey, 2005)
3. Willis mendefinisikan konseling sebagai upaya bantuan yang diberikan
oleh seorang pembimbing yang terlatih dan berpengalaman terhadap
individu-individu yang membutuhkannya, agar individu tersebut
berkembang potensinya secara optimal mampu mengatasi masalahnya
dan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang selalu
berubah (Hartini, Bhakti, dan Hartono, 2017)
E. Keterampilan Dasar
a. Attending
Perilaku attending usaha konselor untuk menempatkan diri sedemikian
rupa sehingga dapat memberikan perhatian terhadap konseli secara penuh.
Ketika konselor penuh perhatian, konseli juga bisa menjadi penuh perhatian
dan terlibat dalam proses konseling. Keterampilan ini meliputi: