Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 5

BIMBINGAN DAN KONSELING

NAMA :

Mutia Maharani (21002113)

DOSEN PENGAMPU :

Soeci Izzati AdlyaS.Pd., M.Pd.

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................... 1

MIND MAPPING ............................................................................................................ 2

RINGKASAN MATERI .................................................................................................. 3

A. Pengerttian asas-asas BK ..................................................................................... 3


B. Contoh penerapan asas-asas BK ......................................................................... 3

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 4

PERTANYAAN................................................................................................................. 5
A. Objektif .................................................................................................................. 5
B. Essay ...................................................................................................................... 6

1
MIND MAPPING

1
RINGKASAN MATERI

A. Pengertian Asas-asas BK

1. Asas Kedinasan
Asas kedinasan merupakan Usaha pelayanan bimbingan dan konseling
menghendaki terjadinya perubahan pada diri klien, yaitu perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih baik. Perubahan itu tidaklah sekedar mengulang hal yang lama, yang bersifat
monoton, melainkan perubahan yang selalu menuju ke suatu pembaharuan, suatu yang
lebih maju, dinamis sesuai dengan arah perkembangan klien yang dikehendaki.

2. Asas Keterpaduan
Asas keterpaduan adalah Pelayanan bimbingan dan konseling menghendaki
terjalin keterpaduan berbagai aspek dari individu yang dibimbing. Untuk itu
diperlukannya konselor bekerja sama dengan orangorang yang diharapkan dapat
membantu penanggulangan masalah yang dihadapi oleh konseli. Serta pada hal ini
peranan guru, orang tua, dan siswa-siswa yang lain sering kali sangat menentukan.
Konselor harus bisa menjalin kerja sama dan saling mengerti serta saling membantu demi
terbantunya klien yang mengalami masalah.
Untuk terselenggaranya asas keterpaduan, konselor perlu memiliki wawasan yang
luas tentang perkembangan klien dan aspek-aspek lingkungan klien, serta berbagai
sumber yang dapat diaktifkan untuk menangani masalah klien.Kesemuanya itu dipadukan
dalam keadaan serasi dan saling menunjang dalam upaya layanan bimbingan dan
konseling.

3. Asas Kenormatifan
Asas kenormatifan adalah Usaha bimbingan dan konseling tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik ditinjau dari norma agama, norma
adat, norma hukum/ negara, norma ilmu, maupun kebiasaan sehari-hari. Asas
kenormatifan ini diterapkan terhadap isi maupun proses penyelenggaraan bimbingan dan
konseling. Seluruh isi dan layanannya harus sesuai dengan norma yang ada. Demikian
pula prosedur, teknik, dan peralatan yang dipakai tidak menyimpang dari normanorma
yang dimaksudkan.

4. Asas Keahlian
Asas keahlian merupakan Untuk menjamin keberhasilan usaha bimbingan dan
konseling, para pembimbing harus mendapatkan pendidikan dan latihan yang memadai.
Pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian yang ditampilkan oleh konselor/ guru
pembimbing akan menunjang hasil konseling. Pendek kata bahwa para pelaksana layanan

2
bimbingan dan konseling ini harus benar-benar ahli dibidang bimbingan dan konseling,
atau dalam istilah lain adalah profesional.
5. Asas Alih Tangan
Asas alih tangan yaitu jika konselor sudah mengerahkan segenap kemampuannya
untuk membantu individu, tetapi individu yang bersangkutan belum dapat terbantu
sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu kepada petugas
atau badan yang lebih ahli. Disamping itu asas ini juga mengisyaratkan bahwa pelayanan
bimbingan dan konseling hanya mengenai masalah-masalah individu sesuai dengan
kewenangan petugas yang bersangkutan dan setiap masalah ditangani oleh ahli yang
berwenang untuk itu.

6. Asas Tutwuri Handayani


Asas tutwuri handayani merupakan asas bimbingan dan konseling yang
menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat
menciptakan suasana yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan
keteladanan, memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas-
luasnya kepada klien untuk maju. Demikian juga segenap layanan atau kegiatan
bimbingan dan konseling yang diselenggarakan hendaknya disertai dan sekaligus dapat
membangun suasana pengayoman, keteladanan, dan dorongan.

B. Contoh Penerapan Asas-asas BK

1. Asas Kedinamisasn
Contohnya yaitu permasalahan yang semakin kompleks harus bisa ditangani oleh
konselor dengan baik, misalnya kenakalan remaja dan kecanduan game.

2. Asas Keterpaduan
Contohnya yaitu konselor melakukan kerjasama dengan psikolog dan
mengundangnya ke sekolah untuk menyampaikan materi agar pemahaman siswa
bertambah.

3. Asas Kenormatifan
Contohnya yaitu seorang konselor harus menjalankan tugasnya sesuai dengan norma
yang berlaku, baik norma agama, norma sosial sampai norma hukum.

4. Asas Keahlian
Contohnya yaitu ketika konselor didatangi oleh konseli harus bersikap profesional
agar solusi yang diberikan sesuai dengan permasalahan.

3
5. Asas Alih Tangan
Contohnya yaitu seorang siswa mengalami depresi karena permasalahan dalam
keluarga. Dalam kasus ini, konselor bisa bekerjasama dengan pihak yang
berkompeten untuk menangani masalah tersebut.

6. Asas Tutwuri Handayani


Contohnya yaitu konselor harus menjadi teladan serta berupaya untuk menciptakan
suasana nyaman agar klien bisa terbuka mengenai permasalahan yang dihadapi.

4
DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar M. Luddin.2011. Dasar – dasar konseling.Bandung: Citapustaka Media


Printis.

Prayitno dan Amti, Erman.2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:


Rineka Cipta

Tidjan, dkk. 2000. Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah. Yogyakarta: UNY
Press.

https://www.mingseli.id/2021/06/asas-bimbingan-konseling.html

5
PERTANYAAN

A. Objektif
1. Asas yang mengkebdaki agar isi layanan terhadap sasaran layanan (peserta didik
ataupun klien) hendaknya selalu bergerak maju, tidak menonton dan terus
berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya dan waktu ke waktu merupakan asas?

a. Asas kenormatifan
b. Asas keterpaduan
c. Asas kedinamisan
d. Asas tutwuri handayani
e. Asas alih tangan

2. Merupakan asas yang berkaitan kerjasama dengan pihak lain untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Diperlukan kerjasama agar proses bimbingan dan
konseling memberikan pemahaman baru dan menambah wawasan bagi klien. Dari
penjelasan tersebut dapat kita lihat itu merupakan dari asas?

a. Asas keterpaduan
b. Asas kenormatifan
c. Asas kedinamisan
d. Asas alih tangan
e. Asas tutwuri handayani

3. Ketika konselor didatangi oleh konseli harus bersikap profesional agar solusi yang
diberikan sesuai dengan permasalahan. Contoh tersebut merupakan contoh dari
asas?

a. Asas tutwuri handayani


b. Asas alih tangan
c. Asas kedinamisan
d. Asas keahlian
e. Asas kenormatifan

4. seorang konselor harus bisa mengayomi, memberikan teladan dan berupaya untuk
mengarahkan klien untuk maju. Itu merupakan asas dari>

a. Asas alih tangan

6
b. Asas kedinamisan
c. Asas keahlian
d. Asas kenormatifan
e. Asas tutwuri handayani

5. Seorang siswa mengalami depresi karena permasalahan dalam keluarga. Dalam


kasus ini, konselor bisa bekerjasama dengan pihak yang berkompeten untuk
menangani masalah tersebut. Contoh dari asas?

a. Asas kedinamisan
b. Asas keahlian
c. Asas kenormatifan
d. Asas tutwuri handayani
e. Asas alih tangan

B. Essay

1. Jelaskan asas dari alih tangan beserta contohnya!


Jawab:
Asas alih tangan yaitu jika konselor sudah mengerahkan segenap
kemampuannya untuk membantu individu, tetapi individu yang bersangkutan
belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat
mengirim individu kepada petugas atau badan yang lebih ahli. Disamping itu asas
ini juga mengisyaratkan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling hanya
mengenai masalah-masalah individu sesuai dengan kewenangan petugas yang
bersangkutan dan setiap masalah ditangani oleh ahli yang berwenang untuk itu.
Contohnya seorang siswa mengalami depresi karena permasalahan dalam
keluarga. Dalam kasus ini, konselor bisa bekerjasama dengan pihak yang
berkompeten untuk menangani masalah tersebut.

2. Jelaskan apa yang akan terjadi jika asas dari bimbingan konseling tidak dilakukan
dengan baik?
Jawab:
Apabila asas bimbingan konseling tidak dijalankan dengan baik maka nantinya
akan menghambat serta menganggalkan pelaksanaan dalam layanan bimbingan
konseling dan juga kegiatan tidak akan berjalan dengan efektif dan efesien.

3. Mengapa dalam bimbingan konseling itu harus menjalankan asas-asas bimbingan


konseling dengan baik?
Jawab:
Karena asas-asas bimbingan dan konseling merupakan ketentuan-
ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan bimbingan dan
konseling. Selain itu asas-asas tersebut memiliki ikatan satu sama lainnya. Asas

7
itu perlu dilaksanakan secara terpadu dan tepat waktu, yang satu tidak perlu
dikedepankan atau dikemudiankan dari yang lainnya. Begitu pentingnya asas-asas
tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa asas-asas itu merupakan jiwa dan nafas
dari seluruh kehidupan pelayanan bimbingan dan konseling. Apabila asas-asas itu
tidak dijalankan dengan baik penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling akan tersendat-sendat.

Anda mungkin juga menyukai