2020
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sekolah sebagai tempat untuk berproses untuk menjadi manusia yang lebih
dewasa melalui pembinaan dan penalaran budi pekerti tentu saja harus memiliki
instrumen penting yang dapat memfasilitasi siswanya. Salah satu instrumen tersebut
adalah bimbingan konseling. Bimbingan konseling merupakan layanan konsultasi dan
pembinaan siswa yang dikelola oleh sekolah dimana guru BK adalah konselornya.
Bimbingan konseling memiliki asas dan prinsip yang harus dipatuhi oleh konselor dalam
menjalankan tugasnya. Asas dan prinsip tersebut menguatkan peran bimbingan konseling
dalam membina perkembangan fisik dan psikologis siswa agar tidak melenceng dari
fungsi dan tujuan bimbingan konseling.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Asas Kerahasiaan
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling dimana seorang pembimbing (guru) dimana
wajib menjamin baginya untuk menjaga kerahasiaan data dan keterangan klien (siswa)
2. Asas Kesukarelaan
Yaitu asas dalam melakukan bimbingan dan konseling dimana adanya kesukarelaan dari
klien (siswa) dalam mengikuti/menjalani pelayanan kegiatan yang akan di lakukan
olehnya. Dan seorang guru wajib baginya untuk membina dan mengembangkan
kesukarelaan tersebut.
3. Asas Keterbukaan
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling dimana seorang siswa (klien) dapat terbuka
dan jujur dalam memberikan keterangan tentang dirinya atau informasi yang dibutuhkan
dalam proses bimbingan konseling.
4. Asas Keaktifan
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling dimana menghendaki siswa (klien) agar dapat
aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan bimbingan yang ditujukan untuknya.
5. Asas Kemandirian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki siswa setelah melakukan
konseling diharapkan dapat menjadi individu mandiri yang mengenal dan dapat
menerima dirinya sendiri serta lingkungan juga mampu mengambil keputusan yang
terbaik baginya.
6. Asas Kekinian
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran layanan
bimbingan konseling adalah masalah yang dihadapinya saat ini.
7. Asas Kedinamisan
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi layanan dapat
mengalami kemajuan dan tidak monoton yang sesuai dengan kebutuhan serta terus
berkembang dari waktu ke waktu.
8. Asas Keterpaduan
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya keterpaduan dan
saling menunjang antara pembimbing dan siswa.
9. Asas Keharmonisan
2
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang mngehendaki agar layanan bimbingan
konseling dijalani berdasarkan pada visi misi satuan pendidikan dan sesuai dengan nilai
serta norma yang berlaku di masyarakat.
10. Asas Keahlian
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan bimbingan
konseling dapat berjalan sesuai dengan kaidah-kaidah akademik dan professional
dibidangnya.
11. Asas Alih Tangan Kasus
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan layanan dengan tuntas dapat mengalih tangankan
permasalahan tersebut kepada pihak yang lebih ahli.
12. Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu asas dalam bimbingan dan konseling yang diharapkan dapat menciptakan suasana
bimbingan konseling yang dapat memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan
dan memotivasi pada siswa nya untuk maju.
Prinsip merupakan pedoman pelaksanaan sesuatu yang berasal dari paduan hasil kajian
teoritik dan telaah lapangan. Prinsip-prinsip yang digunakan untuk penyelenggaran bimbingan
konseling bersumber dari kajian filosofis, pengertian, sosial budaya, tujuan, fungsi dan proses
penyelenggaraan bimbingan konseling.
3
Bimbingan tidak hanya tugas dari konselor, bimbingan termasuk tugas kepala sekolah,
guru tetapi dengan tugas masing-masing. BK, kepala sekolah maupun guru bekerja sama
sebagai teamwork.
5. Pengambilan keputusan adalah hal esensial dalam bimbingan dan konseling
Bimbingan berfungsi sebagai arahan untuk konseli dapat memilih pilihan dalam
mengambil keputusan. Bimbingan berperan sebagai pemberi informasi dan nasehat
kepada konseli yang bertujuan untuk memberi pandangan pikiran konseli untuk
mempertimbangakn, menyesuiakan diri, dan menyempurnakan tujuan melalui
pengambilan keputusan yang tepat.
6. Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting kehidupan
Pemberian layanan bimbingan tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi lingkungan keluarga,
perusahaan, lembaga, dan masyarakat pada umumnya juga berperan dalam pemberian
pelayanan bimbingan yang meliputi aspek pribadi, sosial, pendidikan, maupun pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adanya bimbingan konseling sangatlah dibutuhkan di setiap sekolah, karena
disekolah sering terjadi sebuah masalah, baik masalah peserta didik dengan teman
sebaya, pelajaran, dengan guru mata pelajaran, dan bahkan masalah keluarga. seorang
guru bimbingan dan konseling hendaknya memiliki asas-asas dan prinsip-prinsip.
Seorang guru bimbingan konseling harus memiluki asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan, keaktifan, kekinian, kedinamisan, keterpaduan, keharmonisan, keahlian, alih
tangan kasus, dan asas handayani. Kemudian selain itu juga harus memiliki prinsip
4
misalnya seperti BK diperuntukkan bagi semua konseling, sebagai proses individualisme,
mengarahkan pada hal yang positif, usaha bersama, pengambilan keputusan, dan
berlangsung dalam berbagai setting kehidupan.
B. SARAN
Demikian semoga pembaca menyadari bahwa BK sebenarnya sangat penting.
Hendaknya pelaksanaan program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara optimal
di sekolahn dan juga program tersebut perlu adanya peningkatan kerjasama antara guru
mata pelajaran dan guru BK. Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali keurangan
dalam makalah ini karena kurangnya sumber sebagai rujukan. semoga dengan adanya
kritik dari pembaca dapat membuat kita semua bisa membuat makalah yang lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Abu, dan Luddin. 2010. Dasar-Dasar Konseling: Tinjauan Teori dan Praktik. Medan:
Citapustaka Media Perintis
Susanto, Ahmad. 2018. Bimbingan Konseling di Sekolah: Konsep Teori dan Aplikasinya. Jakarta:
Prenadamedia Group
5
Wekkes, I., 2018. Peserta Didik dan Guru Bimbingan konseling Dalam Pembelajaran .
Yogyakarta: diandra Kreatif