Anda di halaman 1dari 47

KATABOLISME ASAM LEMAK

Kelompok 3 Kloter 2
1. Muhammad Ainul Yaqin (1808086024)
2. Fadlilatul Amin (1808086027)
3. Mardhiyah (1808086030)
4. Farah Ayu A. S. (1808086035)
KATABOLISME ASAM LEMAK
Sub materi yang akan dibahas yaitu
Digesti, Mobilisai dan Transpor Lemak
Oksidasi Asam Lemak
Badan Keton
Pendahuluan
Asam lemak merupakan sekelompok senyawa hidrokarbon yang
berantai panjang dengnan gugus karboksilat pada ujungnya.
Asam lemak memiliki empat peranan utama.

Pertama, asam lemak merupakan unit penyusun fosfolipid dan


glikolipid.
Molekul-molekul amfipatik ini merupakan komponen penting bagi
membran biologi.
Kedua, banyak protein dimodifikasi oleh ikatan kovalen asam lemak,
yang menempatkan protein-protein tersebut ke lokasi-lokasinya
pada membran
Pendahuluan
Ketiga, asam lemak merupakan molekul bahan bakar.

Asam lemak disimpan dalam bentuk triasilgliserol,


yang merupakan ester gliserol yang tidak bermuatan.
Triasilgliserol disebut juga lemak netral atau
trigliserida.
Keempat, derivat asam lemak berperan sebagai
hormon dan cakra intrasel.
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Lemak (triasil gliserol = TAG) yang masuk ke tubuh


akan dicerna di dalam usus halus
Garam2 empedu yang dikeluarkan oleh kantung empedu
(gall baldder) terlebih dahulu akan mengemulsi lemak
(yang relatif tdk larut dalam air) sehingga membentuk
misel
Misel akan dipecah oleh enzim lipase pankreas menjadi
gliserol & asam lemak.
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Garam empedu terdiri dari asam empedu yg berasal dari kolesterol

Garam empedu → bersifat amfifatik → mengemulsi lemak → membentuk misel

Lemak → dipecah oleh lipase pankreas


Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Gliserol & asam lemak akan masuk ke sel mukosa usus halus
Pd sel mukosa usus halus terjadi sintesis kembali asam
lemak & gliserol menjadi lemak
Lemak ini akan bergabung dengan apoprotein, fosfolipid
dan kolesterol membentuk kilomikron yang bersifat larut
dalam darah
Kilomikron ,merupakan suatu lipoprotein yang akan masuk
dalampembuluh darah & ikut dlm aliran darah
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Kilomikron yang ikut dalam aliran darah ini


kemungkinan dapat mengalami dua peristiwa:
1. masuk ke sel lemak (adiposit) untuk kemudian
disimpan menjadi lemak simpanan (sebagai
sumber energi cadangan)
2. masuk ke sel otot (miosit) untuk digunakan
segera sebagai sumber energi
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Lemak yang akan masuk ke sel adiposit terlebih


dahulu akan dipecah oleh enzim lipoprotein lipase
& masuk ke sel lemak sebagai asam lemak &
gliserol
Di dalam sel adiposit, asam lemak & gliserol akan
disintesis kembali mennjadi lemak, kemudian
disimpan di dalam droplet lemak (fat droplet)
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Bila sel-sel otot (miosit) membutuhkan, lemak/TAG ini akan

dipecah kembali menjadi asam lemak & gliserol oleh enzim

lipase sel adiposit

Asam lemak akan dibawa ke sel otot oleh protein albumin

serum

Pada sel otot asam lemak akan mengalami peristiwa β- oksidasi

yang akan menghasilkan karbondioksida & energi yang akan

digunakan oleh miosit


Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak

Asam lemak yg masuk ke sel otot/miosit tdk dpt


langsung mengalami β-oksidasi karena tidak
dapat menembus membran dalam mitokondria
β-oksidasi terjadi pada matriks mitokondria

Asam lemak yang masuk ke sel miosit akan


bereaksi dengan KoA untk mbtk asam asil Koa
Digesti, Mobilisasi dan Transport Lemak
Saat Makan Glukosa
dan bahan
lain

Vaskular Asetil
TAG KoA
Usus TAG Hati
kilomikron dalam
TAG kilomikron
dari dan VLDL Asam
makanan Lemak
VLDL

Asam
Otot Lemak Adiposa

Asam lemak akan TAG


dioksidasi untuk energi
Saat Puasa

Asetil
Benda KoA
Benda keton keton
Benda keton Hati Asam
Gliserol Lemak
otak
Vaskular
Glukosa
Gliserol
Asetil KoA VLDL

Asam lemak

Gliserol
+
Asam
Otot Adiposa
Lemak
Asam lemak akan TAG
dioksidasi untuk energi
Triasilgliserol

Bentuk simpanan energi metabolisme yang pekat

Berada dalam bentuk tereduksi dan anhidrat

Perolehan energi :

 oksidasi sempurna asam lemak : 9 kcal g-1 (38 kJ g-1)

 karbohidrat dan protein hanya : 4 kcal g-1 (17 kJ g-1)

Pada sel mamalia, tempat akumulasi triasilgliserol adalah sitoplasma dari sel-sel adiposa (sel

lemak). Tetesan-tetesan atau butiran-butiran triasilgliserol bergabung membentuk gumpalan

besar yang dapat menempati sebagian besar volume sel lemak


PROSES PEMAKAIAN ASAM LEMAK SEBAGAI
BAHAN BAKAR

Ada tiga tahap yaitu


1. Mobilisasi asam lemak
2. Aktivasi dan transportasi asam lemak
3. Pemecahan asam lemak menjadi asetil koA (β-
oksidasi)
Mobilisasi asam
lemak
Hidrolisis triasilgliserol
menjadi asam lemak dan gliserol
di dalam sel lemak
Pelepasan asam lemak dari sel
lemak, ditransport ke jaringan-
jaringan yang memerlukan energi
Hidrolisis Triasgliserol
Enzim lipase dalam jaringan adiposa (jaringan lemak)

diaktivasi oleh hormon-hormon : epinefrin, norepienfrin,

glukagon, dan adrenokortikotropik.

Hormon-hormon tsb merangsang reseptor 7TM yang

mengaktivasi adenilat siklase sehingga cAMP meningkat,

yang akan mengaktifkan protein kinase A, selanjutnya

mengaktifkan lipase dengan cara fosforilasi


Gliserol yang terbentuk pada lipolisis diabsorpsi oleh liver
difosforilasi dan dioksidasi menjadi dihidroksiaseton fosfat
diisomerisasi menjadi gliseraldehid-3-fosfat
Jadi gliserol dapat diubah menjadi piruvat atau glukosa di hati.
Aktivasi Asam Lemak
 Asam lemak dioksidasi di mitokondria
 Asam lemak mengalami aktivasi sebelum memasuki
mitokondria
 ATP memacu pembentukan ikatan tioester antar gugus
karboksil asam lemak dan gugus sulfhidril pada KoA
 Reaksi aktivasi berlangsung di membran luar
mitokondria dikatalis oleh enzim asil KoA sintetase
Transportasi asil-koA (fatty Acyl CoA)
Gugus asil pada asil-koA ditransfer ke gugus OH karnitin
membentuk asil karnitin yg dikatalis karnitin asiltransferase I
pada membran luar mitokondria

Asil karnitin melintasi membran dalam mitokondria yang


dikatalis enzim translokase

Gugus asil ditransfer kembali ke koA yang berada dalam


matriks mitokondria yang dikatalis karnitin asiltransferase II

enzim translokase memindah kembali karnitin ke sitosol


Transportasi Asil-koA (fatty Acyl CoA)
Reaksi β oksidasi
Terdiri dari 4 proses utama:
Dehidrogenasi
Hidratasi
Dehidrogenasi

Thiolisis
Step 1 :
Dehidrogenasi/Oksidasi

Asil Ko-A mengalami dehidroginasi


oleh FAD-dependent flavoenzim,
Asil-KoA dehidrogenase
Step2 : Hidrasi
Mengkatalisis hidrasi trans
enoyl CoA
Penambahan gugus hidroksi
pada C no. 3
Enzim bersifat stereospesifik
Menghasilkan 3-Lhidroksiasil
Co. A
Step 3 :
Dehidrogenasi/Oksidasi
 Mengkatalisis oksidasi –OH
pada C no. 3 / C β → menjadi
keton
 Akseptor elektronnya : NAD+
 Dalam tahap ini akan dihasilkan
β ketoasil KoA
Step 4 : Thiolisis
 β-Ketothiolase → mengkatalisis
pemecahan ikatan thioester.
 Asetil-koA → dilepas dan
tersisa asil lemak ko A yang
terhubung dengan thio sistein
melalui ikatan tioester.
 Tiol HSCoA menggantikan
cistein thiol, menghasilkan asil
lemak-koA (dengan pemendekan
2 C)
 reaksi terakhir β oksidasi akan
membebaskan 2 karbon asetil
KoA dari Asil KoA.
β-oksidasi asam palmitat
Palmitoylcarnitine

inner mitochondrial Carnitine


respiratory chain
membrane translocase

Palmitoylcarnitine
matrix side 2 ATP
3 ATP
Palmitoyl-CoA
FAD
oxidation
FADH2 Figure 3. Processing and
H2O -oxidation of palmitoyl CoA
hydration

recycle NAD+
oxidation
6 times
NADH
thiolase CoA

CH3-(CH)12-C-S-CoA + Acetyl CoA


Citric
O acid
cycle 2 CO2
Perolehan ATP pada Oksidasi Asam
Lemak
Energi yang diperoleh pada oksidasi asam lemak
dapat dihitung berdasarkan stoikhiometri setiap
siklus sebagai berikut:
asilKoA dipendekkan sebanyak 2 karbon dengan
pelepasan FADH2, NADH dan asetil KoA
Reaksi :
Cn-asil KoA + FAD + NAD+ + H2O + KoA → Cn-2-
asil KoA + FADH2 + NADH + asetil KoA + H+
Perolehan ATP pada Oksidasi Asam Palmitat :
Pemecahan palmitoil KoA (C18-asil KoA) : perlu 7 daur reaksi
Pada daur ke -7, C4-ketoasil KoA mengalami tiolisis menjadi dua molekul asetil KoA Palmitoil
KoA + 7 FAD + 7 NAD+ + 7 KoA + 7 H2O → 8 asetil KoA + 7 FADH2 +7 NADH + 7 H +

Pembentukan ATP :
 Oksidasi NADH → 2,5 ATP
 FADH2→ 1,5 ATP
 asetil KoA → 10 ATP

Jumlah ATP yang terbentuk pada oksidasi palmitoil KoA : 108


 10,5 dari 7 FADH2
 17,5 dari 7 NADH
 80 dari 8 mol asetil KoA
 Dua ikatan fosfat energi tinggi dipakai untuk mengaktifkan palmitat (ATP → AMP + 2 Pi)

Jadi oksidasi sempurna satu mol palmitat menghasilkan 106 ATP


Degradasi Asam Lemak Tak Jenuh
Membutuhkan 2 enzim
tambahan yaitu
Enoyl CoA isomerase
2,4 dienoyl CoA
reduktase
Degradasi asam lemak dengan jumlah
atom C ganjil
Degradasi FA dgn jumlah C ganjil → pada akhir
beta oksidasi → asetoasetil KoA → dipecah akan
menghasilkan propionilpropionil KoA dan Asetil
KoA
Propionil KoA → diubah menjadi metilmalonil KoA
→ suksinil KoA → TCA
Penggunaan Asetil KoA
Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi asam lemak dapat masuk
ke dalam siklus asam sitrat hanya apabila degradasi lemak dan
degradasi karbohidrat berjalan seimbang.

Proses masuknya asetil KoA ke dalam siklus asam sitrat


tergantung pada keberadaan oksaloasetat dari sitrat.
Konsentrasi oksaloasetat rendah apabila karbohidrat tidak
tersedia atau digunakan secara berlebihan.

Secara normal aksaloasetat dihasilkan dari piruvat (produk


glikolisis) oleh enzim piruvat karboksilase.
Pembentukan Badan Keton
Selama puasa atau pada diabetes

oksaloasetat dikonsumsi untuk menghasilkan glukosa melalui jalur

glukoneogenesis, sehingga tidak ada yang dapat digunakan untuk

kondensasi dengan asetil KoA.

asetil KoA diubah menjadi asetoasetat dan D-3-hidroksibutirat. Senyawa-

senyawa asetoasetat, D-3-hidroksibutirat dan aseton dinamakan badan-

badan keton.

Pada penderita diabetes yang tidak diobati, maka badan-badan keton

ditemukan dalam darahnya dengan kadar yang tinggi.


Badan-Badan Keton
Tempat pembentukan asetoasetat dan D-3- hidroksibutirat : liver

Senyawa ini berdifusi dari mitokondria liver menuju darah


kemudian ditransport ke jaringan-jaringan perifer.

Otot jantung dan korteks ginjal menggunakan asetoasetat sebagai


pengganti glukosa

Otak juga dapat beradaptasi ketika dalam kondisi berpuasa atau


diabetes sehingga dapat menggunakan asetoasetat

Selama puasa jangka lama, 75% bahan bakar yang diperlukan otak
dipenuhi oleh badan-badan keton.
Reaksi Pembentukan Badan
Keton
Reaksi Degradasi Badan Keton
3-hidroksibutirat dioksidasi menghasilkan asetoasetat
dan NADH (selanjutnya diproses di rantai fosforilasi
oksidatif menghasilkan energi)
Asetoasetat diaktivasi melalui transfer KoA dari
suksinil KoA membentuk asetoasetil KoA oleh enzim
KoA transferase. Kemudian asetoasetil KoA didegradasi
oleh tiolase menghasilkan asetil KoA (siap diproses di
siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai