D24190078
Resume kuliah Biokimia Nutrisi
Lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu lemak jenuh dan lemak tidak jenuh. Lemak tidak
jenuh memiliki minimal satu ikatan cangkap karbon (C=C), sedangkan lemak jenuh tidak memiliki
ikatan rangkap, semuanya ikatan tunggal (C-C)
Asam lemak dikategorikan asam lemak esensial dan non-esensial. Asam lemak esensial
adalah asam lemak yang harus tersedia dalam makanan, karena tubuh tidak mampu mensintesis
asam lemak esensial. Dua asam lemak esensial adalah asam lemak linoleate (LA) dan asam alfa-
linoleat (ALA). Asam lemak esensial ini ditemukan di minyak asal tanaman.
Tubuh manusia memiliki keterbatasan untuk mengkonversi ALA menjadi asam lemak
berantai lebih panjang dari n-3, seperti eicosapentaenoat (EPA) dan asam dozosahexaenoat acid
(DHA) yang diperoleh dari minyak ikan.
Dalam mensintesis lemak, 1 molekul
lemak dibentuk dari kombinasi 3 asam lemak
dan 1 gliserol melalui proses dehidrasi
(pelepasan molekul air).
Energi
Lemak memiliki energy yang besar dan tersimpan dalam ikatan-ikatan karbonnya. Ketika
asupan makanan kurang dan tubuh membutuhkan energy, maka tubuh akan memecah timbunan
lemaknya untuk digunakan sebagai energy.
Gula/ karbohidrat hanya menyumbang sedikit energy
dibandingkan denngan lemak/ triglisedira.
Hal ini karena lemak memiliki ikatan karbon yang lebih
banyak dibandingkan dengan gula/karbohidrat.
Sintesis Asam Lemak
Pada mamalia, sintesis asam lemak terjadi pada sitosol hati dan jaringan adipose. Di kelenja
sus selam terjadi laktasi. Bahan utama untuk sintesis asam lemak adalah asetil Ko-A. Asetil Ko-A
sebagian besar terdapat pada mitokondria sedangkan sintesis asam lemak terjadi pada sitosol,
tetapi dinding mitokondria tidak permeable. Sehingga untuk mengangkut asetil Ko-A dari
mitokondria menuju sitosol dibutuhkan alat bantu citrate-malate-pyruvate shuttle yang dapat
menyuplay sitosol dengan asetil Ko-A dan NADPH untuk sintesis asam lemak.
Pada gambar, asetil Ko-A bereaksi
dengan oksaloasetat dengan bantuan
enzim sitrat sitase sehingga
menghasilkan sitrat.
Sitrat dapat menembus dinding
mitokondria. Setelah di sitosol,
dengan bantuan enzim sitrat sitase,
sitrat akan dipecah menjadi
oksaloasetat dan asetil Ko-A.
Prinsip mekanisme biosintesis asam lemak adalah berupa tahapan penggabungan
beberapa unit asetil Ko-A (umumnya yang telah diubah menjadi malonil_KoA) yang akan
berakhir dengan terbentuk palmiat (asam lemak jenuh C16).
Tiga Fase biosintesis asam lemak
Elongation
Tahap awal pemanjangan adalah
ketika acetyl-coA dan malonly-coA
masing-masing ditransfer ke Acyl Carrier
Protein (ACP) membentuk acetyl-ACP dan
malonly-ACP.
Reaksi ini didorong oleh dekarbosilasi (Pelepasan CO2).
Aceytl-ACP kemudian bergabung dengan malonyl-ACP dalam
reaksi kondensasi sehingga membentuk acetoacetyl-ACP.
Rangkaian 3 reaksi berikutnya merupakan reaksi balik dari degradasi asam lemak.
Silkus pemanjangan berulang sebanyak 6 kali dan setiap siklus memakai unit malonyl-
CoA. Akhir proses pemanjangan adalah terbentuknya palmityl-ACP.
Enzim thioesterase terakhir melepaskan palmityl CoA dari ACP.
Regulation of FA Synthesis