Anda di halaman 1dari 6

SINTESIS ASAM LEMAK

PENDAHULUAN
Asam lemak adalah rantai hidrokarbon alifatik panjang yang memiliki gugus asam
karboksilat. Panjang rantai hidrokarbon asam lemak bervariasi dari 10 sampai 30
karbon. Rantai hidrokarbon ini bersifat nonpolar yang berfungsi untuk
menyeimbangkan gugus asam karboksilat yang bersifat polar. Rantai hidrokarbon
asam lemak biasanya berjumlah genap karena berkaitan dengan tambahan dua
karbon dari aseteil-CoA saat biosintesis asam lemak.

Sintesis asam lemak bukan berarti kebalikan dari jalur penguraian asam lemak
artinya pembentukan asam lemak sebagian besar berlangsung melalui lintas yang
berbeda, dikatalisis oleh rangkaian enzim yang berbeda dan terjadi didalam bagian
sel yang tidak sama, walaupun ada sebagian kecil asam lemak yang dihasilkan
melalui kebalikan dari reaksi penguraian asam lemak dalam mitokondria.
Ciri kedua yang menonjol dari mekanisme biosintesis asam lemak adalah bahwa
senyawa antara asil didalam proses ini adalah senyawa tioester, bukan KoA seperti
yang terjadi didalam oksidasi lemak, tetapi merupakan protein dengan berat molekul
rendah yang disebut protein pembawa asil atau ACP yang mempunyai gugus SH-
esensial.

Ciri ketiga adalah bahwa sintesis asam lemak terjadi didalam sitosol sel eukariotik
sedangkan oksidasi asam lemak terjadi terutama didalam mitokondria. Asam lemak
yang dibuat didalam sitosol kemudian digunakan sebagai unit pembangun untuk
membuat triasilgliserol atau fosfolipid.

SINTESIS ASAM LEMAK


Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:

CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH


Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12
sampai dengan C24. Ada dua

macam asam lemak yaitu:


1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap

Pada hakikatnya sintesis asam lemak berasal dari asetil koA. Enzim yang bekerja
sebagai katalis adalah kompleks enzim-enzim yang terdapat pada sitoplasma,
sedangkan enzim pemecah asam lemak terdapat pada mitokondria. Reaksi awal
adalah karboksilasi asetil koenzim A menjadi malonil koenzim A. Reaksi-reaksi ini
melibatkan HCO3- dan energi dari ATP. Reaksi pembentukan malonil koenzim A
sebenarnya terdiri atas dua reaksi sebagai berikut:

Biotin terikat pada suatu protein yang disebut protein pengangkut karboksilbiotin.
Biotin karboksilase adalah enzim yang bekerja sebagai katalis dalam raksi
karboksilasi biotin. Reaksi kedua ialah pemindahan gugus karboksilat kepada asetil
koenzim A. Katalis dalam reaksi ini adaah transkarboksilat. Tahap berikutnya dalam
sintesis asam lemak adalah tahap memperpanjang rangkaian atom C, yang dimulai
dengan pembentukan asetil ACP dan malonil ACP, dengan katalis asetiltransasilase
dan maloniltransasilase. Maloniltransasilase bersifat sangat khas, sedangkan
asetiltransasilase dapat memindahkan gugus asli selain asetil, walaupun lambat.
Asam lemak dengan jumlah atom C ganjil disentesis berawal dari propionil astoasetil
ACP dengan enzim asil-malonil ACP kondensase sebagai katalis.

Pada reaksi kondensasi ini, senyawa 4 atom C dibentuk dari senyawa 2 atom C
dengan 3 atom C dan CO2 dibebaskan. Tahap selanjutnya ialah reduksi gugus keto
pada C dengan ketoasil ACP reduktase sebagai katalis. Kemudian 3-hidroksi butiril
ACP diubah menjadi krotonil ACP dengan pengeluaran molekul air (dehidrase).
Enzim yang bekerja pada reaksi ini ialah 3-hidroksi asil ACP dehidratase . Reaksi
terakhir dari putaran pertama sintess asam lemak ialah pembentukan butiril ACP dari
krotonil ACP dengan katalis enoil ACP reduktase. Jadi putaran pertama proses
perpanjangan rantai C ini telah mengubah asetil koenzim A menjadi butiril ACP.
Putaran kedua pada proses perpanjangan rantai C dimulai dengan reaksi butiril ACP
dengan malonil ACP dan seterusnya seperti reaksi-reaksi pada putaran pertama.
Demikian setelah beberapa putaran maka asam lemak terbentuk pada reaksi
terakhir yaitu hidrolisis asil ACP menjadi asam lemak dan ACP. Proses pemindahan
satu molekul asetil koenzim A dari mitokondria ke dalam sitoplasma dapat
menghasilkan satu molekul NADPH. Pembentukan asam palmiat membutuhkan 8
molekul 8 asetil koenzim A, oleh karenanya terbentuk pula 8 molekul NADPH.

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-
sintesis asam lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai
penyusun struktur membran. Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi
ester asam lemak. Sintesis asam lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi
beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein)
digunakan selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam
kompleks multi enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis. Tahap-
tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Tahap-tahap sintesis asam lemak

Jalan yang tampak untuk mensintesis asam lemak berbeda sekali dari Jalan
oksidasinya. Senyawa yang digunakan untuk menambah panjang rantai asam lemak
adalah malonil-KoA, yang disiintesis dari asetil-KoA. Pada hewan tingkat tinggi
sintesis asam lemak terutama terjadi dalam hati, jaringan adipose dan dalam
kelenjar susu. Di tingkat sel pembentukan asam lemak berlangsung dalam sitosol,
sebaliknya pada oksidasi asam lemak terjadi pada mitochondria. Asam sitrat dan
karbondioksida merupakan senyawa yang penting pada biosintesis asam lemak,
kemungkinan besar kedua senyawa di atas bertindak sebagai katalisator. Setelah
berakhirnya reaksi, CO2 yang mula-mula terlibat di dalamnya, tidak terdapat dalam
asam lemak yang dibentuk. Enzim yang mengkatalisis biosintesis asam lemak
merupakan enzim kompleks yang terdiri dari tujuh protein. Tahapan reaksi
biosintesis asam lemak diteliti dalam laboraturium F.Lynen,S. wakil dan P.R. Vagelos
yang kemudian disusun ke dalam sebuah siklus.

Berikut ini adalah tahapan dari sintesis asam lemak :


1. Pengangkutan asetil-KoA ke dalam sitoplasma

Asetil-KoAyang terdapat dalm mitochondria berasal dari tiga sumber yaitu: 1)


dekarboksilasi asam piruvat, 2) degradasi asam amino dan 3) -oksidasi asam
lemak. Senyawa beratom C dua buah diatas tidak dapat keluar menembus dinding
mitochondria untuk menuju ke Sitosol tempat berlangsungnya sintesis asam lemak .
asetil-KoA itu dapat keluar mitochondria dengan Jalan mengubah senyawa tersebut
menjadi asam sitrar atau diangkut oleh karnitin. Baik asil-karnitin maupun asam sitrat
dapat menembus dinding mitochondria dan kemudian terurai lagi menjadi bagian-
bagian

2. Pengubahan asetil-KoA menjadi malonil-KoA

Satuan yang memperpanjang rantai pada biosentesis asam lemak adalah malonil-
KoA. Pembentukan senyawa ini dikatalisis oleh enzim asetil-KoA karboksilase yang
membutuhkan biotin, CO2 dan ATP.

3. Transfer gugus asil ke kompeks enzim

Senyawa yang bertindak sebagai pemula rantai asam lemak adalah asetil-KoA.
Senyawa aktif yang beratom C sebanyak dua buah ini di kait oleh ACP yang
selanjutnya di tempelkan ke enzim -ketoasil-ACP ssintas.

4. Gugus malonil terikat pada ACP

Malonil-KoA, yang dibentuk melalui reaksi karboksilasi asetil-KoA, selanjutnya di kait


oleh ACP. Malonil-S-KoA +HS-ACP malonil-S-ACP+KoA-SH dengan bantuan ACP-
malonil transferase.

5. Reaksi kondensasi
Setelah kedua gugus yang akan bereaksi yaitu asetil dan malonil berada pada
kompleks enzim maka terjadilah reaksi kondensasi.

6. Reaksi reduksi pertama

Asetoasetil yang masih terikat erat pada kait 4-fosfopantetein direduksi menjadi -
hidroksibutiril S-ACP oleh enzim -ketoasil reduktase.

7. Dehidrasi

Senyawa yang terbentuk pada reaksi reduksi di atas didehidrasi pada tahap ini.
Senyawa yang terbentuk tidak jenuh pada atom C dan , ikatan gandanya adalah
trans dan dinamakan asil-S-ACP tak jenuh.

8. Reaksi reduksi kedua

Enzim enoil-ACP reduktase (NADPH) mereduksi krotonil-S-ACP menjadi butiril-S-


ACP. Senyawa yang masih tetap terkait pada kompleks melalui kait 4 fosfopantenin
kemudian dipindahkan ke enzim sintase. Oleh karena itu maka ACP menjadi bebas
dan dapat mengkait malonil-KoA berikutnya. Senyawa ini kemudian direaksikan
dengan butiril-S-sintase dan berlangsunglah siklus sintesis yang kedua melalui
urutan dan mekanisme reaksi yang sama, terjadilah siklus-siklus biosintesis berikut,
sehingga tercapai panjang asam lemak tertentu.

Pada biosintesis asam palmitat maka siklus yang dilalui ada sebanyak 7 kali. Hasil
sintesis yang terakhir adalah palmitoil-S-ACP yang dibebaskan dari ACPnya melalui
reaksi hidrolisis dengan bantuan enzim tioesterase. Gugus palmitoil yang terikat
pada ACP bias langsung dipindahkan pada HS-KoA menjadi palmitoil KoA dan
apabila bereaksi dengan asam fosfatidat akan membentuk fosfolipida. Pada
umumnya jasad hidup mensitesis asam lemak hanya sampai C16 saja. Sintesis
asam lemak sebagian berlangsung melalui jalur metabolik lain, walaupun ada
sebagian keci asam lemak yang dihasilkan melalui kebalikan dari reaksi penguraian
asam lemak dan mitokondria.
KESIMPULAN
Asam lemak adalah rantai hidrokarbon alifatik panjang yang memiliki gugus asam
karboksilat. Panjang rantai hidrokarbon asam lemak bervariasi dari 10 sampai 30
karbon. senyawa antara asil di dalam proses ini adalah senyawa tioester, bukan KoA
seperti yang terjadi didalam oksidasi lemak, tetapi merupakan protein dengan berat
molekul rendah yang disebut protein pembawa asil atau ACP yang mempunyai
gugus SH-esensial.

Proses biosintesis asam lemak ada 3, yaitu:

Karboksilasi asetil KoA menjadi Malonil KoA Pemindahan gugus karboksilat


kepada asetil KoA Tahap perpanjangan rangkaian atom C Pengaturan biosintesis
asam lemak ada 2, yaitu: Kecepatan reaksi asetil KoA karboksilase, yang
membentuk malonil KoA Konsentrasi gliserolfosfat dapat mengontrol sintesis asam
lemak

Anda mungkin juga menyukai