Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ILMU BIOMEDIK DASAR (IBD)

“HMP Shunt”

Oleh :

KELOMPOK 7

1. Alifya Nur Cahyani (P27820319057)


2. Dewi Safitri (P27820319065)
3. Irine Firmani Putri (P27820319072)
4. Nabiilah Nindy Izzati (P27820319079)
5. Rara Karunia Oktanti W. (P27820319086)
6. Susiyati Dwi Anggraeni (P27820319093)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA


DIII KEPERAWATAN SUTOPO
TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang selalu memberikan rahmat dan kasih sayang- Nya
kepada kita semua khususnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah dilimpahkan kepada junjungan seluruh alam, Nabiyyana
Wanabiyyana Muhammad SAW. Kepada keluarganya sahabatnya dan mudah-mudahan sampai kepada
kita selaku umatnya diakhir zaman. Amiiin. Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapat menulis makalah Ilmu Biomedik Dasar ini
yang berjudul “HMP Shunt” hingga selesai.
Di dalam penulisan makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan-kekurangan
mengingat keterbatasannya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu, sangat di harapkan
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk melengkapkan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

PENULIS

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………........ i

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………...... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………............... 4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….......... 5
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Metabolisme ...……………………………………………..……..... 6


B. Metabolisme Karbohidrat ...…………………..……………............................... 6
C. Macam-Macam Metabolisme Karbohidrat .......................................................... 6
D. Proses Metabolisme Karbohidrat ......................................................................... 9
E. Proses HMP Shunt …………………………………………………………..... 10
F. Fase-Fase HMP Shunt …………....…......…………………………………..... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………. 11
B. Saran ………………………………………………………………………...... 11

DAFTAR PUSTAKA .…………………………………………………………............... 12

3
BAB I
(Pendahuluan)

A. LATAR BELAKANG

HMP-Shunt Disebut juga jalur pentosa fosfat / heksosa monofosfat. Jalur ini menghasilkan
NADPH dan ribosa di luar mitokondria. NADPH diperlukan untuk biosintesis; asam
lemak,kolesterol, dan steroid lain.Ribosa untuk biosintesis asam nukleat.Kepentingan lain HMP-
shunt berlangsung dalam jaringan; hepar, lemak, korteks adrenal, tiroid,eritrosit, kelenjar
mammae sedang laktasi. NADPH juga penting dalam; detoksifikasi obat oleh monooksigenase,
reduksiglutation.HMP-shunt terdiri dari fase:1. Oksidatif (irreversible); glukosa 6-fosfat --->
ribulosa 5-fosfat2. Non-oksidatif (reversible); ribulosa 5-fosfat ---> ribosa 5-fosfat

Jalur ini aktif dalam hepar, jaringan adiposa (lemak), adrenal korteks, glandula tiroid, sel
darah merah,testes dan payudara yang sedang menyusui. Dalam otot aktivitas jalur ini rendah
sekali.

Fungsi utama jalur ini adalah untuk menghasilkan NADPH, yaitu dengan mereduksi NADP+.
NADPH diperlukan untuk proses anabolik di luar mitokhondria, seperti sintesis asam lemak dan
steroid. Fungsi yang lain adalah menghasilkan ribosa-5-fosfat untuk sintesis nukleotida dan asam
nukleat.

Pentosa fosfat (nama lain: jalur phosphogluconate atau hexose monophosphate shunt)
adalah proses yang mengubah glukosa menjadi energi (NADH) dan ribosa 5-fosfat dan gula
pentosa. Jalur fosfoglukonat ini merupakan salah metabolisme utama Sel yang mampu
menghasilkan energi sekaligus prekursor metabolisme lain.Misalnya, ribosa 5-fosfat yang menjadi
prekursor asam nukleat. Siklus ini juga disebut hexose monophosphate shunt karena molekul
glukosa 6-fosfat (gula heksosa) tidak langsung memasuki glikolisis, melainkan diubah terlebih
dahulu menjadi ribulosa 5-fosfat (gula pentosa).

Berdasarkan manfaat jalur pentosa fosfat, jalur ini dipilih oleh sel ketika sel membutuhkan
energi pereduksi yakni NADPH untuk proses biosintesis berbagai molekul.Selain NADPH, jalur
ini juga menghasilkan gula pentosa untuk sintesis asam nukleat dan eritrosa fosfat untuk
menyintesis asam amino atau senyawa metabolit aromatik. Hasil akhir dari jalur pentosa fosfat
adalah G3P yang akan diproses dalam Glikolisis atau digunakan untuk sintesis lipid.
Pada mikroorganisme, terutama bakteri, jalur pentosa fosfat berguna dalam hal berikut :

 Memanfaatkan sumber karbon seperti 3-xylose, 3-ribose, and 3-arabinose


 Berperan dalam biosintesis lipopolisakarida

4
B. RUMUSAN MASALAH
a) Apa yang dimaksud dengan metabolisme ?
b) Apa yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat ?
c) Apa saja macam-macam metabolisme karbohidrat?
d) Bagaimana proses metabolisme karbohidrat ?
e) Apa pengertian HMP Shunt?
f) Bagaimana proses terjadinya HMP Shunt?
g) Ada berapa fase yang terjadi dalam HMP Shunt? Dan bagaimana penjelasannya?

C. TUJUAN
a) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan metabolisme
b) Untuk mengetahui yang dimaksud dengan metabolisme karbohidrat
c) Untuk mengetahui macam-macam metabolism karbohidrat
d) Untuk mengetahui proses metabolisme karbohidrat
e) Untuk mengetahui pengertian HMP Shunt
f) Untuk mengetahui proses terjadinya HMP Shunt
g) Untuk mengetahui fase yang terjadi dalam HMP Shunt dan penjelasannya

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metabolisme

Metabolisme adalah semua proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.
Metabolisme berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata metabole yang artinya berubah. Berubah
di sini memiliki dua pengertian. Pertama, berubah menjadi senyawa yang lebih kompleks
disebut anabolisme, asimilasi, atau sintesis. Kedua, berubah menjadi senyawa yang lebih
sederhana disebut katabolisme atau disimilasi. Dengan demikian metabolisme meliputi dua
macam reaksi, yaitu anabolisme dan katabolisme.
Proses metabolisme ini melibatkan berbagai reaksi kimia dengan sejumlah energi yang
menyertainya. Metabolisme dalam makhluk hidup dapat dibedakan menjadi dua yaitu
katabolisme dan anabolisme. Dengan kata lain, metabolisme dapat diartikan sebagai suatu
proses dimana zat gizi yang masuk pada tubuh makhluk hidup diubah menjadi energi.
Selanjutnya energi yang dihasilkan oleh proses metabolisme digunakan untuk segala jenis
kegiatan, mulai dari bernafas, berpikir hingga kegiatan fisik.
Metabolisme yang diartikan sebagai perubahan yaitu dari zat gizi menjadi energi juga sering kali
diartikan sebagai proses kimia yang dilakukan secara alami oleh tubuh. Proses kimia ini antara
lain adalah pengubahan senyawa komplek menjadi senyawa yang lebih sederhana ataupun
sebaliknya.
B. Pengertian Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh makhluk
hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan (katabolisme) maupun reaksi
pembentukan (anabolisme).

Bentuk karbohidrat terpenting adalah glukosa, yaitu suatu senyawa gula sederhana
(monosakarida), dipahami ada terdapat di setiap makhluk hidup untuk proses metabolisme ini.
Glukosa dan bentuk karbohidrat lainnya memiliki tempatnya masing-masing di dalam proses
metabolic antarspesies.
Metabolisme pada makhluk hidup dengan respirasi aerob menguiraikan glukosa dengan
oksigen untuk menghasilkan energi, dan hasil sampingnya, karbon dioksida dan air. Semua
bentuk karbohidrat kurang lebih memiliki rumus kimia CnH2nOn; Rumus kimia glukosa adalah
C6H12O6. Setiap molekul monosakarida bisa membentuk senyawa disakarida, contohnya sukrosa,
ataupun senyawa polisakarida yang lebih panjang, contohnya pati dan selulosa.

C. Macam-Macam Metabolisme Karbohidrat


Sel hidup, termasuk di dalamnya organel-organel sel, adalah ‘mesin organik’ yang
beraktivitas tidak ada henti-hentinya. Seperti contohnya, organel sel yang berkerja-sama dan
saling berkoordinasi dengan baik untuk menjaga suatu organisme tetap berfungsi. Untuk
menjaga ‘kehidupannya’, setiap sel sangat bergantung pada reaksi-reaksi biokimia yang terjadi
dan karbohidrat adalah sumber energi penting yang menggerakan reaksi-reaksi ini.
Metabolisme adalah reaksi kimia yang terorganisir, dan terkoordinasi dengan baik yang
terjadi dalam sel. Proses metabolisme ini mempunyai jalur (metabolic pathway) yang terdiri dari
jalur katabolisme (merombak molekul), jalur anabolisme (menyusun molekul), dan jalur
amfibolik (yang melibatkan katabolisme dan anabolisme).
Berikut ini adalah macam-macam metabolisme karbohidrat yang terjadi dalam tubuh
organisme.

6
1. Glikolisis
Glikolisis terjadi dihampir bagian setiap sel hidup. Reaksi ini dipercaya sebagai jalur
biokimia tertua yang terjadi di organisme. Glikolisis ini juga bisa terjadi secara anaerobik, yang
artinya proses ini sudah terjadi dalam bakteri prokariotik saat Bumi masih mempunyai atmosfer
yang miskin oksigen (pra-eukariotik). (Baca: Pengertian Organisme Prokariotik)
Glikolisis didefinisikan sebagai reaksi berantai mengkonversi glukosa atau glikogen
menjadi piruvat atau laktat, dengan produksi energi ATP (Adenosine Triphospate, bentuk energi
yang paling umum digunakan oleh sel). (Baca: Sistem Respirasi)
Glukosa + 2 NAD plus + 2 ADP + 2 P —> 2 pyruvate + 2 NADH + 2 ATP + 2H2O +
2H plus
Glikolisis terjadi dalam sitosol sel, dan bisa dibagi menjadi 2 fase: fase membutuhkan-
energi dan fase melepaskan-energi.
 Fase membutuhkan energi
Pada fase ini, molekul glukosa disusun kembali, dan 2 kelompok fosfat terikat pada
glukosa ini. Kelompok fosfat ini kemudian membuat gula ‘modifikasi’ yang tidak stabil
(fruktosa-1,6-bisfosfat), memungkinkan gula ‘modifikasi’ ini terbagi menjadi dua dan
membentuk gula glyceraldehyde-3-phospate. Karena fosfat yang digunakan pada langkah ini
berasal dari ATP (adenosine trifosfat), maka 2 molekul ATP digunakan. Fase ini sering disebut
juga fase ‘investasi’ energi, karena menggunakan energi (ATP) untuk menjalankan prosesnya.
 Fase melepaskan energi
Pada fase ini, setiap gula glyceraldehyde-3-phospate dikonversi menjadi piruvat,
melalui beberapa reaksi. Reaksi ini membuat 2 molekul ATP dan 1 molekul NADH. Karena fase
ini terjadi dua kali, maka proses ini membuat 3 ATP dan 2 NADH secara keseluruhan.
Katalisator yang memicu raksi pada Glikolisis dilakukan oleh enzimnya sendiri, salah satunya
adalah enzim phosphofurctokinase, yang mengkatalisasi pembentukan molekul gula 2 fosfat
(fructose-1,6-bisphospate). Phosphofructokinase ini mempercepat atau memperlambat proses
glikolisis sebagai respon dari kebutuhan sel akan energi.
Intinya, Glikolisis mengubah molekul glukosa (6 karbon) menjadi molekul piruvat (3 karbon).
Produk bersih dari proses ini adalah 2 molekul ATP (4 ATP diproduksi menggunakan 2 ATP)
dan 2 molekul NADH.
2. Siklus Asam Sitrat
Siklus asam sitrat, atau siklus asam trikarboksilat, atau siklus Krebs adalah pusat
pengendali dalam respirasi seluler. Siklus ini terjadi setelah Glikolisis dan menggunakan acetyl
coenzim A (CoA), dibuat dari oksidasi piruvat, sebagai bahan awalnya. (Baca: Siklus Krebs)
Tahap awal dari siklus ini adalah, acetyl CoA bergabung dengan molekul
penerima oksaloasetat (4 karbon) untuk membentuk molekul sitrat (6 karbon). Kemudian,
molekul sitrat ini melepaskan 2 karbonnya dalam bentuk karbon dioksida dan memproduksi
molekul NADH. Enzim yang mengkatalisasi reaksi ini adalah kunci utama dalam mengatur

7
siklus asam sitrat, mempercepat atau memperlambat reaksi berdasarkan kebutuhan energi sel.
(Baca: Fungsi Enzim Tripsin)
Selanjutnya, molekul 4 karbon yang tersisa mengalami reaksi-reaksi tambahan, pertama
membuat molekul ATP, kemudian mereduksi pembawa elektron FAD (Flavin adenine
dinucleotide) menjadi FADH2, dan akhirnya menghasilkan NADH lagi. Himpunan reaksi-reaksi
ini menghasilkan kembali molekul awal, oksaloasetat, agar siklus ini bisa mengulang kembali.
Secara keseluruhan, satu putaran siklus asam sitrat melepaskan 2 molekul karbon
dioksida dan memproduksi 3 NADH, 1 FADH2, dan 1 ATP. Karena pada Glikolisis, ada 2
piruvat yang dihasilkan, maka siklus asam sitrat terjadi dua kali untuk setiap molekul glukosa.
3. Jalur Fosfat Pentosa
Jalur fosfat pentosa atau pentose phosphate pathway adalah jalur metabolik yang
berjalan secara pararel dengan Glikolisis. Jika produk dari Glikolisis diolah kembali melalui
respirasi seluler untuk memproduksi energi, ada juga cabang alternatif dari Glikolisis untuk
memproduksi gula yang menyusun DNA dan RNA. Jalur yang disebut Jalur Fosfat Pentosa ini
unik karena tidak ada energi dalam bentuk ATP yang diproduksi dan digunakan dalam jalur ini.
(Baca: Peran DNA dan RNA dalam Sintesa Protein)
Sama seperti proses lainnya dalam respirasi seluler, molekul yang melalui jalur fosfat pentosa ini
kebanyakan terbuat dari karbon. Cara mudah untuk memahami jalur ini adalah dengan
mengikuti karbonnya.
Pemecahan glukosa pada Glikolisis menghasilkan molekul 6 karbon yang dibutuhkan
dalam proses jalur fosfat pentosa. Pada langkah pertama glikolisis, glukosa diubah oleh
kelompok fosfat untuk menghasilkan glukosa-6-fosfat. Jalur fosfat pentosa ini bisa
menggunakan molekul glukosa 6-fosfat yang dihasilkan oleh Glikolisis atau metode lainnya.
Jalur Fosfat Pentosa ini dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase oksidatif dan fase non
oksidatif. Kata ‘oksidatif’ berasal dari kata ‘oksidasi’, oksidasi adalah pemecahan molekul
ketika molekul itu kehilangan setidaknya satu elektronnya.
 Fase oksidatif
Dalam fase ini, 2 molekul NADP+ direduksi menjadi NADH, memanfaatkan energi dari
perngubahan glukosa-fosfat menjadi ribulosa-5-fosfat. Reaksi keseluruhan untuk proses ini
adalah:
Glukosa-6-fosfat + 2 NADP+ + H2O —> Ribulose 5-fosfat + 2 NADPH + 2 H+ + CO2.
 Fase non-oksidatif
fase non oksidatif ini reversibel (bisa dibalik). Hal ini memungkinkan molekul-molekul
yang berbeda untuk masuk ke jalur fosfat pentosa di area-area yang berbeda pada fase non-
oksidatif dan bisa ditransformasikan sampai molekul pertama dari fase non-oksidatif (ribulose-
5-fosfat). Ribulose-5-fosfat ini adalah prekursor dari gula yang menyusun DNA dan RNA, dan
juga produk dari fase oksidatif.

8
D. Proses Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen.
Jumlah atom karbonnya bisa bervariasi. Hampir sebagian besar organisme memperoleh sebagian
besar energi untuk menunjang kehidupannya dari karbohidrat. Secara umum, karbohidrat atau
sakarida (berasal dari bahasa Yunani yang artinya ‘gula’) dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1. karbohidrat sederhana
2. Karbohidrat kompleks
Yang membedakan satu karbohidrat dengan karbohidrat lainnya adalah jumlah unit gula yang
terkandung molekul tersebut dan bagaimana unit-unit itu tertaut bersama.
 Karbohidrat sederhana

Karbohidrat Sederhana yaitu karbohidrat yang terdiri dari satu unit gula (monosakarida)
atau unit gula dobel (disakarida). Karbohidrat dengan satu unit gula disebut gula sederhana
atau monosakarida (mono = satu; sakarida = gula). Contoh dari monosakarida ini adalah
fruktosa (gula buah) dan glukosa (gula darah), gula yang diproduksi ketika tubuh mencerna
karbohidrat, dan galaktosa, gula yang diperoleh dari mencerna laktosa (gula susu). Karbohidrat
dengan dua unit gula disebut disakarida (di = dua). Contoh dari disakarida ini adalah sukrosa
(gula dapur) yang terbuat dari satu unit fruktosa dan satu unit glukosa.

 Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks yaitu karbohidrat yang terdiri dari 3 unit gula atau lebih dan
tertaut dalam rantai. Karbohidrat yang terdiri dari 3 sampai 10 unit gula
disebut oligosakarida (oligo = beberapa), sedangkan karbohidrat yang terdiri dari banyak unit
gula disebut polisakarida (poli = banyak). Pada bakteri, karbohidrat kompleks ini dicerna oleh
enzim untuk menghasilkan gula sederhana. Contohnya adalah pati dan selulosa, yaitu suatu
polimer (rantai atom yang panjang) unit glukosa yang dipecah menjadi glukosa sederhana.
Karbohidrat adalah bahan bakar jangka pendek yang baik untuk organisme
uniseluler, karena karbohidrat lebih sederhana untuk dimetabolisme oleh tubuh dari pada lemak
atau asam amino (komponen protein). Karbohidrat biasanya disimpan dalam molekul glukosa
polimer panjang atau sebagai penyimpanan energi.
Pada umumnya, semua karbohidrat mempunyai rumus umum CnH2nOn, seperti
contohnya, rumus molekul glukosa yaitu C6H12O6. Monosakarida-monosakarida (gula
sederhana) bisa terikat bersama untuk membentuk disakarida seperti sukrosa dan polisakarida
seperti pati dan selulosa.

9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dapat di ambil dari pembahasan tentang HMP Shunt ( Pentosa Phosphate
Pathway ) di atas adalah :
a) Lintasan pentosa fosfat merupakan jalur alternatif untuk metabolisme glukosa.
b) Enzim pada lintasan pentosa fosfat ditemukan di dalam sitosol
c) Rangkaian reaksi pada lintasan ini dapat dibedakan menjadi dua fase yaitu, oksidatif
nonreversible dan nonoksidatif reversible.
d) Lintasan ini mempunyai dua fungsi utama, yaitu: produk NADPH untuk sintesis
reduktif seperti biosintesis asam lemak serta steroid dan produksi residu ribosa untuk
biosintesis nukleotida serta asam nukleat.
e) Lintasan pentosa fosfat tidak menghsilkan ATP
f) Fase oksidatif menghasilkan NADPH dan fase nonoksidatif menghasilkan perkursor.

B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan saran serta kritik dari rekan-rekan mahasiswa dan kepada
dosen pembimbing khususnya, yang bersifat membangunan untuk kesempurnaan makalah ini
kedepannya. Dan atas kebijaksanaan para pembaja, penulis mengucapkan terimakasih

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjC4P6R3qDlAhXZbX0KHXGGCacQFjAEegQIBxAB&url=http%3A%2F%2Fachen
dresthy-03-virgo.blogspot.com%2F2013%2F10%2Fjalur-heksosa-
monofosfat.html&usg=AOvVaw2PPfT8D4rMHFOMaGx1OVAV

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=8&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwj02rGf36DlAhWHYysKHYokChUQFjAHegQIARAB&url=https%3A%2F%2Fardr
a.biz%2Fsain-teknologi%2Filmu-biologi-terapan%2Fpengertian-metabolisme-katabolisme-
anabolisme%2F&usg=AOvVaw17Tv616NKGDlQSEanuqAMk

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved
=2ahUKEwjA0czi36DlAhUGfX0KHT20DnkQFjAFegQIAhAB&url=https%3A%2F%2Fwww.ac
ademia.edu%2F10498052%2FMETABOLISME_KARBOHIDRAT&usg=AOvVaw2DD8CZnVh
DUq3rLFiNk0-R

12

Anda mungkin juga menyukai