Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOLOGI SEL DAN GENETIKA

“METABOLISME KARBOHIDRAT”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA :

1. Putri Damayanti Nasution


2. Rego Tropi
3. Risa Nurhidayati
4. Sinta Bela Gumay

DOSEN MATA KULIAH :


Dr. Ari Herisandi, MM

AKADEMI KESEHATAN SAPTA BAKTI BENGKULU


DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkah yang telah diberikannnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Biologisel yang berjudul “Metabolisme Karbohidrat”, dengan tepat waktu.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi dapat teratasi. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Biologi Sel dan Genetika.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa banyak kekurangan baik pada teknis
penulisa maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semua
pihak yang tidak dapat diebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan
semoga kedepannya akan lebih baik lagi. Aamiin.

Bengkulu, 01 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2.Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3.Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Metabolisme Karbohidrat .............................................................. 3

2.2 Proses Metabolisme Karbohidrat .................................................................. 3

2.3 Jenis-Jenis Karbohidrat ................................................................................. 4

2.4 Pembagian Metabolisme Karbohidrat ........................................................... 5

2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat ..................... 7

2.6 Metabolisme Karbohidrat pada Ternak Ruminansia..................................... 8

2.7 Penyakit Akibat Kelainan Metabolisme Karbohidrat ................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14

3.2 Saran ............................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metabolisme karbohidrat yaitu metabolisme mencakup sintesis (anabolisme)


dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme biasanya
terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai
jalur metabolisme. Metabolisme total merupakan semua proses biokimia didalam
organisme. Metabolisme sel mencakup semua proses kimia di dalam sel. Tanpa
metabolisme, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Kata karbohidrat berasak dari kata karbon dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat yang paling
sederhana adalah aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa
keton (disebut polihidroksiketon atau ketosa). Karbohidrat terdiri atas atom C, H,
dan O. Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah :

Cn(H2O) atau CnH2nOn

Karbohidrat adalah senyawa yang terbentuk dari molekul karbon, hidrogen,


dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang di konsumsi akan
menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai
fungsi-fungsinya, seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot, serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas fisik, seperti berolahraga atau bekerja.

Karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan,


dan materi pembangunan pada semua makhluk hidup. Maka dari itu, karbohidrat
sangat diperlukan oleh tubuh ternak agar dapat tumbuh sehat dan produktif dalam
menghasilkan hasil ternak. Karbohidrat dalam bahan makanannya dapat ditemui
dalam berbagai bentuk, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakakrida,
karbohidrat yang paling sering ditemui dalam bahan pokok pakan ternak adalah
dalam bentuk monosakarida seperti glukosa dan polisakarida yaitu selulosa atau
serat kasar.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi metabolisme karbohdrat ?

2. Bagaimana proses metabolisme karbohidrat ?

3. Apa saja jenis-jenis karbohidrat ?

4. Apa saja pembagian metabolisme karbohidrat ?

5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat ?

6. Bagaimana metabolisme karbohidrat pada ternak ruminansia ?

C.Tujuan

1. Mengetahui definisi metabolisme


2. Mengetahui proses metabolisme karbohidrat
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis karbohidrat
4. Mengetahui pembagian metabolisme karbohidrat
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat
6. Mengetahui metabolisme karbohidrat pada ternak ruminansia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme


yang melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri
produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut
katabolisme.

Katbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini
merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof (makhluk hidup yang
memperoleh energi dari sumber organik di lingkungannya). Pada proses
pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses hidrolisis (penguraian
dengan menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi dengan
menguraikan polisakarida menjadi monosakarida (Anonim, 2015).

Metabolisme karbohidrat adalah proses kimia yang berlangsung dalam tubuh


makhluk hidup untuk mengolah karbohidrat, baik itu reaksi pemecahan
(katabolisme) maupun reaksi pembentukan (anabolisme).

B. Proses Metabolisme Karbohidrat

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa


bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi eenrgi. Glukosa memegang
peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya
memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar
otak dan sistem saraf.

Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah menuju


keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami glikolisis, yaitu
peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua jalur gikolisis yaitu jalur
biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP
terbatas dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff
untuk menyediakan ATP cepat pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur
ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan
terjadinya asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang
tidak terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan

3
dilanjutkan dalam siklus kreb yang terjadi di bagian matriks mitokondria.
Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple dengan
menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen sebagai
penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan sistem
sitokrom diblokir oleh senyawa racun sehingga reaksi reduksi oksidasi dalam
sistem couple, terutama oleh oksigen tidak dapat berjalan (Anonim,2009).

C. Jenis-Jenis Karbohidrat

a. Karbohidrat Sederhana

1) Monosakarida (C6H12O6)

Monosakarida merupakan jenis karbohidrat sederhana yang terdiri dari 1


gugus cincin. Selain sebagai molekul tunggal, monosakarida juga berfungsi
sebagai molekul dasar bagi pembentukan senyawa akrbohidrat kompleks pati
(strach) atau selulosa. Contoh dari monosakarida adalah heksosa. Glukosa,
fruktosa, galaktosa, monosa, ribosa (penyusun RNA) dan deoksiribosa (penyusun
DNA).

2) Disakarida (C12H22O11)

Disakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi


oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Setiap molekul disakarida akan
terbentuk dari gabungan 2 molekul monosakarida. Disakarida mempunyai rasa
manis dan sifatnya mudah larut dalam air. Contoh pati disakarida adalah laktosa
(gabungan antara glukosa dan fruktosa) dan maltosa (gabungan antara dua
glukosa).

3) Polisakarida (C6H11O5)

Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri dari banyak gugus gula,


rata-rata terdiri dari 10 gugus gula. Pada umumnya polisakarida tidak berasa atau
pahit dan sifatnya sukar larut dalam air.

Contoh dari polisakarida adalah amilum yang terdiri dari 60-300 gugus gula
berupa glukosa, glikogen, atau gual otot yang tersusun dari 12-16 gugus gula dan
selulosa, pektin, lignin, dan kitin yang tersusun dari ratusan bahkan ribuan gugus
gula tambahan senyawa lainnya.

4
4) Oligosakarida

Merupakan bentuk karbohidrat yang bila dihidrolisis menjadi dua sampai


sepuluh unit monosakarida. Contoh dari oligosakarida adalah maltosa.

b. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk hampir lebih


dari 20.000 unit molekul monosakarida terutama glukosa. Di dalam ilmu gizi,
jenis karbihodrat kompleks yang merupakan sumber utama bahan makanan yang
umumnya di konsumsi oleh manusia adalah pati (strach).

D. Pembagian Metabolisme Karbohidrat


Untuk mempermudah mempelajari metabolisme karbohidrat, maka dibagi
menjadi beberapa jalur metabolisme. Namun hendaknya diingat bahwa dalam
tubuh, jalur-jalur ini merupakan kesatuan, dimana jalur yang paling banyak dilalui
tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu itu.

1. Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau. asam
laktat. Apabila glikolisis terjadi dalam suasana anaerobik maka akan berakhir
dengan asam laktat dan menghasilkan 2 ATP, apabila dalam keadaan aerobik
berakhir menjadi asam piruvat dengan 8 ATP.

Persiapan Glikolisis

5
Reaksi Glikolisis

2. Glikogenesis
Glikogenesis adalah reaksi pemecahan molekul glikogen menjadi
molekul glukosa. Gikogenesis juga dapat berarti lintasan metabolisme yang
digunakan oleh tubuh. Glikogenesis merupakan bentuk simpanan karbohidrat
yang utama di dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur
ini terutama terdapat di dalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui
jumlah 1%. Glkogen dalam sel binatang fungsinya mirip dengan amilum
dalam tumbuhan, yaitu sebagai cadanagan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling banyak
adalah dalam hepar dan dalam otot.

Tahap-tahap glikogenesis :

1. Tahap pertama penguraian glikogen adalah pembentukan glukosa 1-fosfat.


Berbeda dengan reaksi pembentukan glikogen, reaksi ini tidak melibatkan
UDP-glukosa, dan enzimnya adalah glikogen fosforilase. Selanjutnya
glukosa 1-fosfat diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim yang sama
seperti pada reaksi kebalikannya (glikogenesis) yaitu fosfoglukomutase.
2. Tahap reaksi berikutnya adalah pembentukan glukosa dari glukosa 6-fosfat.
Berbeda dengan reaksi kebalikannya dengan glukokinase, dalam reaksi ini
enzim lain, glukosa 6-fosfatase, melepaskan gugus fosfat sehingga

6
terbentuk glukosa. Reaksi ini tidak menghasilkan ATP dari ADP dan
fosfat.
3. Glukosa yang terbentuk inilah nantinya akan digunakan oleh sel untuk
respirasi sehingga menghasilkan energi, yang energi itu terekam atau
tersimpan dalam bentuk ATP.

3. Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan oto berbeda dengan enzim
yang terdapat dalam pencernaan. Enzim glikogen fosforilase akan
melepaskan unit glukosa dari rantai cabang glikogen yang tidak dapat di
reduksi. Reaksinya :

(Glukosa)n + H2PO4  Glukosa I-fosfat + (Glukosa) n-1

Dalam glikogenolisis, glikogen yang disimpan dalam hati dan otot dipecah
menjadi glukosa I-fosfat kemudian diubah menjadi glukosa 6-fosfat.
Glukogenisis diatoleh hormon glukogen yang di sekresiakan pankreas dan
epinerfin yang dieksresikan kelenjar adrenal. Kedua hormon tersebut akan
menstimulasi enzim glikogen fosforilase untuk memulai glikogenolisis dan
menghambat kerja enzim glikogen sintase (menghentikan glikogenesis).
Glukosa-6-fosfat masuk ke dalam poses glikolisis untuk menghasilkan
energi. Glukosa-6-fosfat juga dapat diubah menjadi glukosa untuk
didistribusikan oleh darah menuju sel-sel yang membutuhkan glukosa.

4. Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa
yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk
menyediakan glukosa apabila di dalam diet tidak mengandung cukup
karbohidrat. Pada dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam
amino. Proses glikoneogenesis berlangsung terutama dalam hati.
Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintetis
glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Metabolisme Karbohidrat

Faktor-faktor yang mempengaruhi metbolime karbohhidrat adalah :


a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP
shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enziim-
enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.

7
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip
dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama
glukoneogensis dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

F. Metabolisme Karbohidrat pada Ternak Ruminansia

Ternak ruminansia merupakan ternak yang efisien dalam pemanfaatan pakan.


Ruminansia mampu memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah dan kandungan
serat kasar tinggi. Disamping itu juga, mampu membuat protein sendiri didalam
tubuh dari NPN yang dihasilkan dari sumber pakan. Ruminansia merupakan
poligastrik yang mempunyai lambung depan yang terdiri dari retikulum (perut
jala), rumen (perut handuk), omasum (perut kitab), dan lambung sejati, yaitu
abomasum (perut kelenjar).

 Reticulum
Retikulum adalah bagian perut (kompartemen) yang paling kranial.
Kompartemen ini bagian dalamnya diseliputi oleh membran mukosa yang
mengandung intersekting ridge yang membagi permukaan itu menjadi permukaan
yang menyerupai permukaan sarang lebah. Secara fisik ini kurang terpisah dari
rumen tetapi bagian ini menyerupai daerah pengaturan aliran dari esofagus dan
rumen ke abomasum. Di dalam retikulum terjadi pencernaan fermentatif, pH
normal pada retikulum adalah 7(suasana netral) (Siregar, 1994).

 Rumen
Rumen merupakan suatu maskular yang besar dan terentang dari diafragma
menuju ke pelvis dan hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal
(Frandson, 1992). Mikroorganisme rumen sangat berperan penting dalam rumen.
Makanan yang masuk berdegradasi kompleks menjadi poisakarida seperti selulosa,
hemiselulosa, VFA atau Volatile Fatty Acid mensuplai 55-56% dari kebutuhan
energi hewan ternak tersebut. Mikroba juga mensintesis vitamin B kompleks yang
sangat dibutuhkan oleh hewan ternak tersebut (Siregar, 1994).

 Omasum
Omasum merupakan suatu organ yang berisi lamina muskuler yang turun dari
dalam dorsum atau bagian atap. Omasum terletak di sebelah kanan rumen dan
retikulum persis pada kaudal hati. Pertautan antara omasum dan abomasum
terdapat suatu susunan lipatam membran mukosa “vela terminalia” yang
barangkali berperan sebagai katup untuk mencegah kembalinya bahan-bahan dari
abomasum menuju omasum. Fungsi bagian ini adalah untuk menyaring partikel

8
pakan yang lebih kecil, oleh karena itu terdapat lima macam lamina atau daun
yang masing-masing mempunyai duri (Akoso, 2002).

 Abomasum
Abomasum, abomasum menurut Siregar (1994), disebut sebagai perut sejati
karena pada daerah ini terdapat kelenjar digesti yang berperanan dalam proses
pemecahan zat-zat gizi. Abomasum terletak ventral dari omasum dan terentang
kaudal pada sisi kanan dari rumen. Proses pencernaan di dalam lambung depan
terjadi secara mikrobial . Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan
makanan. Sedangkan di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena
lambung ini mempunyai banyak kelenjar (Banerjee, 1978).

Ada tiga macam mikroba yang terdapat di dalam cairan rumen, yaitu bakteri,
protozoa dan sejumlah kecil jamur . Volume dari keseluruhan mikroba
diperkirakan meliputi 3,60% dari cairan rumen. Bakteri merupakan jumlah besar
yang terbesar sedangkan protozoa lebih sedikit yaitu sekitar satu juta/ml cairan
rumen . Jamur ditemukan pada ternak yang digembalakan dan fungsinya dalam
rumen sebagai kelompok selulolitik (Bryant, 1970).

Bakteri merupakan biomassa mikroba yang terbesar di dalam rumen, berdasarkan


letaknya dalam rumen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi :
 Bakteri yang bebas dalam cairan rumen (30% dari total bakteri) .
 Bakteri yang menempel pada partikel makanan (70% dari total bakteri) .
 Bakteri yang menempel pada epithel dinding rumen dan bakteri yang
menempel pada protozoa (Preston dan Leng, 1987) .

Jumlah bakteri di dalam rumen mencapai 1-10 milyar/mI cairan rumen.


Terdapat tiga bentuk bakteri yaitu bulat, batang dan spiral dengan ukuran yang
bervariasi antara 0,3-50 mikron. Kebanyakan bakteri rumen adalah anaerob, hidup
dan tumbuh tanpa kehadiran oksigen. Walaupun demikian masih terdapat
kelompok bakteri yang dapat hidup dengan kehadiran sejumlah kecil oksigen,
kelompok ini dinamakan bakteri fakultatif yang biasanya hidup menempel pada
dinding rumen tempat terjadi difusi oksigen ke dalam rumen (Yokoyama dan
Johnson, 1988).

Pemecahan karbohidraat dalam rumen melalui dua tahap, yaitu :


1. Pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana
2. Pemecahan gula sederhana menjadi asam lemak atsiri, terutama asam
asetat, asam propinat, dan asam butirat.

Glukosa diabsorbsi dari saluran pencernaan dalam jumlah kecil dan kadarnya
di dalam darah dipertahankan melalui sintesa andegenous untuk keperluan fungsi-

9
fungsi esensial jaringan tubuh. Berikut bagan dari pencernaan dan metabolisme
karbohidrat dalam rumen ruminansia.

Menurut Arora (1989) setelah penyerapan dalam rumen, asam asetat dan asam
propinat melalui system portal akan dibawa ke hati, sedangkan sejumlah besar
asam butirat di dalam jaringan rumen diubah menjadi benda-benda keton yang
kemudian diangkut melalui system portal ke hati. Asam asetat adalah asam utama
yang terbentuk dari degradasi makanan yang kaya serat kasar oleh mikroba rumen
dan merupakan sumber energi utama ruminansia. Di dalam mitokondria, glukosa
dibentuk dari asetat melalui modifikasi siklus asam trikarboksilat (Trycarboxylic
Acids = TCA)

Asam propinat banyak dihasilkan dari perombakan karbohidrat di rumen


melalui siklus pentose-fosfat. Asam propnat, melalui system portal diubah
menjadi glikogen, NADPH+, dan tetap berupa glukosa sebagai sumber energi
dalam sirkulasi darah. Asam propinat hasil fermentasi dalam rumen dan proses
glukoneogenesis sangat penting artinya bagi ruminansia sebagai sumber energi.
Jumlah asam propinat dapat ditingkatkan dalam protek dengan meningkatkan
rasio konsentrat dari hijauan dalam ransum. Propinat yang terserap dalam darah
dapat mensuplai lebih dari 30% glukosa utuk energi ruminansia. Asam butirat
yang dihasilkan dalam rumen akan diubah menjadi Beta Hidroksi Asam Butirat
(β-HBA) lalu dibawa ke hati melalui system portal dan di dalam hati diubah
menjadi NADPH+, sebagai sumber energi dan sintesis asam lemak darah dalam
sirkulasi darah sistemik (Parakkasi, 1995)

G. Penyakit Akibat Kelainan Metabolisme Karbohidrat

1) Galaktosemia
Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah)
biasanyadisebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil
transferase. Kelainan inimerupakan kelainan bawaan.Sekitar 1 dari
50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim tersebut. Patofisiologis awalnya,
pasien tampak normal, tetapi beberapa hari atau beberapa minggu
kemudian, nafsu makannya akan berkurang, muntah, tampak kuning
(jaundice) dan pertumbuhannya yang normal terhenti. Hati membesar, di
dalam air kemihnya ditemukan sejumlah besar protein dan asamamino,
terjadi pembengkakan jaringan dan penimbunan cairan dalam
tubuh.Karena kelainan ini merupakan herediter yang dibawa oleh ibu atau
ayahnya,seorang wanita yang diduga membawa gen untuk penyakit ini
sebaiknya tidak mengkonsumsi galaktosa selama kehamilan. Jika

10
pengobatan tertunda, anak akan memiliki tubuh yang pendek dan
mengalami keterbelakangan mental. Banyak yang menderita katarak.
Kebanyakanpenyebabnya tidak diketahui. Pasien dengan galaktosemia,
dilarang mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung galaktosa dari
karbohidrat seumur hidupnya, seperti susu yang kaya akan galaktosa.

2) Glikogenesis
Glikogenosis (Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan
penyakit keturunan yang disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa
enzim yang diperlukan untuk mengubah gula menjadi glikogen atau
mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk Glikogenosis digunakan
sebagai energi). Pada glikogenosis, sejenis atau sejumlah glikogen yang
abnormal diendapkan di dalam jaringan tubuh, terutama di hati. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap contoh jaringan
(biasanya otot atau hati), yang menunjukkan adanya enzim yang hilang.
Pengobatan tergantung kepada jenis penyakitnya. Untuk membantu
mencegah turunnya kadar gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi
makanan kaya karbohidrat dalam porsi kecil sebanyak beberapa kali dalam
sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil, masalah ini bisa diatasi
dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak setiap 4-6 jam.
Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui selang
yang dimasukkan kelambung. Penyakit penimbunan glikogen cenderung
menyebabkan penimbunan asamurat, yang dapat menyebabkan gout dan
batu ginjal. Untuk mencegah hal tersebutseringkali perlu diberikan obat-
obatan. Pada beberapa jenis glikogenesis, untuk mengurangi kram otot,
aktivitas anakharus dibatasi.

3) Intoleransi Fruktosa Herediter


Intoleransi Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan
dimana tubuh tidak dapat menggunakan fruktosa karena tidak memiliki
enzim fosfofruktaldolase. Sebagai akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang
merupakan hasil pemecahandari fruktosa) tertimbun di dalam tubuh,
menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan glikogen
menjadi glukosa sebagai sumber energi. Mencerna fruktosa atau sukrosa
(yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa, kedua jenis gula ini
terkandung dalam gula meja) dalam jumlah yang lebih, bisa menyebabkan
hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) disertai keringat dingin-
tremor (gerakan gemetar diluar kesadaran), linglung, mual-muntah, nyeri
perut, kejang (kadang-kadang), dan koma.

11
4) Fruktosuria
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya,
dimana fruktosa dibuang ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh
kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.1 dari 130.000
penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak menimbulkan gejala,
tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.

5) Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang
ditandai dengan ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena
tubuh tidak memiliki enzim yang diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa
dalam air kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes
mellitus.

6) Marasmus
Kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit diantaranya adalah penyakit yang sering
mengenai anak balita (di bawahlima tahun) disebut juga penyakit
marasmus. Ciri-ciri penyakit Marasmus :
- Selalu merasa kelaparan.
- Anak sering menangis.
- Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit
busung lapar.
- Kulit menjadi keriput.
- Pernapasan terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang
tidak stabil.
- Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian
apabila tidak ditangani secara serius.
- Penyakit marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak
menjaditerhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi lambat, dan
tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan
psikologisnya.

Agar penyakit Maramus tidak mengenai balita, sebaiknya mengenal


beberapa makanan yang mengandung karbohidrat dan dampak dari
kekurangan dankelebihan mengkonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat.

12
7) Diabetes melitus
Diabetes mellitus (DM) atau disebut sebagai diabetes merupakan
penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak
memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin
yang diproduksi secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur
keseimbangan kadar gula darah. Akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi
glukosa di dalam darah (hiperglikemia).
Terdapat dua kategori utama Diabetes mellitus yaitu diabetes tipe 1
dan tipe 2. Diabetes tipe 1 disebut insulin-dependent atau juvenile, ditandai
dengan kurangnya produksi insulin.Diabetes tipe 2 disebut non-insulin-
dependent, disebabkan penggunaan insulin kurang efektif oleh
tubuh.Diabetes tipe 2 merupakan 90% dari seluruh diabetes.Sedangkan
Diabetes Gestasional adalah hiperglikema yang didapatkan pada saat
kehamilan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dadpat diambil adalah :

1. Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glukosa diserap di dalam


sitoplasma kemudian mengalami glikolisis menghasilkan ATP, dilanjutkan
di dalam siklus kreb yang digunakan dala sistem couple dan berakhir
dengan pemnafaatan oksigen sebagai penangkapan ion H.
2. Karbohidrat terdiri dari karbohidrat sedehana dan karbohidrat kompleks.
3. Pembagian karbohidrat terdiri dari glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis,
dan glikoneogenesis.
4. Metabolisme karbohidrat pada ruminansia dimulai dari glukosa diabsorbsi
dari saluran pencernaan dan diserap dalam rumen, lalu asam asetat dan
asam propinat dibawa ke hati diubah menjadi NADPH+ sebagai sumber
energi.

B. Saran

Adapun saran yang ingin diajukan pada penulisan makalah ini adalah agar
kita senantiasa selalu menjaga kesehatan dan pola hidup kita dimana salah
satunya menghindari kadar glukosa yang berlebih dalam tubuh. Oleh karena
itu sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung cukup karbohidrat
sesuai dengan kebutuhan tubuh.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/26332808/Makalah_Metabolisme_Karbohidrat

https://id.wikipedia.org/wiki/Metabolisme_karbohidrat

15

Anda mungkin juga menyukai