Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

METABOLISME KARBOHIDRAT

Mata kuliah :
IDK I

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3 (B 2019)
1. Dwi Apri Kurniawan
2. Iis Dian Saviqoh
3. Feby Fitri Darmadi
4. Efprita Meiga Diah Sari
5. Cica Kristina
6. Dini Haryati Ulfa
7. Elsa Aulia Rizal
8. Fathmi Khaira
9. Gusmeldawati
10. Irawati
11. Kasrel Arpenta
12. Latifa Oktifani

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdullilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai

pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan

memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun

terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga

kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya

makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian metabolisme ..................................................................... 5
2.2 Pengertian karbohidrat ....................................................................... 7
2.3 Fungsi Karbohidrat ............................................................................. 8
2.4 Klasifikasi Karbohidrat ....................................................................... 10
2.5 Proses Percenaan dan Metabolisme Karbohidrat ............................... 10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 17
3.2 Saran .................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 19

BAB I
PENDAHULUAN

3
1.1 Latar Belakang

Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Metabolisme juga dapat
diartikan sebagai proses pengolahan pembentukan Anabolisme dan penguraian Katabolisme zat-
zat yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Metabolisme merupakan totalitas
proses kimia didalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel
tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel
penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung.
Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk
energi lain pada proses metabolisme.

Metabolisme dibedakan atas anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah


pembentukan molekul-molekul besar dari molekul-molekul kecil. Misalnya pembentukan
senyawa-senyawa seperti pati, selulosa, lemak, protein dan asam nukleat. Pada peristiwa
anabolisme memerlukan masukan energi. Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul besar
menjadi molekul-molekul kecil, dan prosesnya melepaskan energi. Contoh : respirasi, yaitu
proses oksidasi gula menjadi H2O dan CO Keterkaitan antara Anabolisme dan katabolisme.

Karbohidrat menjadi salah satu komponen makanan yang kompleks. Komponen inilah
yang menjadi salah satu bahan dalam proses metabolisme. Karbohidrat merupakan senyawa yang
terbentuk dari molekul karbon, hidrogen dan oksigen. Senyawa biologis ini hanya terdapat dalam
jumlah 1% dari keseluruhan tubuh manusia, diolah dalam tubuh sebagai bahan makanan,
dicadangkan dalam bentuk glikogen dan digunakan sebagai bahan bakar sel, juga dibutuhkan
dalam pembentukan tulang rawan. Sumber karbohidrat yang paling banyak berasal dari
tumbuhan.

Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi
Akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus, terkonversi menjadi glukosa untuk
kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh.
Molekul glukosa hasil konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan
berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui berbagai tahapan dalam
proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh dapat mengoksidasi glukosa menjadi
CO & H2O dimana proses ini juga akan disertai dengan produksi energi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari metabolism karbohidrat?

2. Apakah perbedaan anabolisme dan katabolisme?

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1. pengertian Metabolisme

Metabolisme adalah proses kimiawi yang terjadi didalam makhluk hidup/sel.

Metabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan energi
dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat
digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan (proses pembentukan molekul yang
kompleks dengan menggunakn energi tinggi) yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran
(proses pengurain zat untuk membebeskan energikimia yang tersimpan didalam senyawa) yang
disebut katabolisme. Karbohidrat merupakan hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar
matahari dan zat hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Zat makanan ini merupakan sumber
energi bagi organisme heterotrof(makhluk hidup yang memperoleh energi dari
sumber senyawa organik di lingkungannya). Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat
mengalami proses hidrolisis(penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses pencernaan
karbohidrat terjadi dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida.

2.2 Pengertian Karbohidrat

Kata karbohidrat berasal dari kata karbon (C) dan air (H2O). Secara sederhana karbohidrat
didefinisikan sebagai polimer sakar (polimer gula). Karbohidrat adalah senyawa karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil (-OH). Karbohidrat paling sederhana bisa berupa
aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton (disebut polihidroksiketon
atau ketosa). Berdasarkan pengertian di atas berarti diketahui bahwa karbohidrat terdiri atas atom
C, H dan O.

2.3 Fungsi Karbohidrat

Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka pendek (gula merupakan
sumber energi). Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai cadangan energi jangka
menengah (pati untuk tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia). Fungsi lainnya adalah
sebagai komponen struktural sel, Sebagai sumber energi utama, Berperan penting dalam proses
metabolisme,menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh, dan pembentuk struktur
sel,jaringan,serta organ tubuh, Membantu proses pencernaan makanan dalam prose pencernaan,
Jadi, pengertian metabolisme karbohidrat adalah suatu proses reaksi secara mekanis dan kimiawi
karbohidrat di dalam tubuh makhluk hidup.(Reece-Mitchell, 2002:90).

24. Klasifikasi Karbohidrat

Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah unit gula, ukuran dari rantai karbon, lokasi
gugus karbonil (-C=O), serta stereokimia. Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai,
karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan utama yaitu:

1) Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)

2) Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)

3) Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)

4) Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)

Pembentukan rantai karbohidrat menggunakan ikatan glikosida. Berdasarkan lokasi gugus –


C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:

1) Aldosa (berupa aldehid)

2) Ketosa (berupa keton)

Klasifikasi karbohidrat menurut lokasi gugus karbonil. Berdasarkan jumlah atom C pada rantai,
monosakarida digolongkan menjadi:

1) Triosa (tersusun atas 3 atom C)

2) Tetrosa (tersusun atas 4 atom C)

3) Pentosa (tersusun atas 5 atom C)

4) Heksosa (tersusun atas 6 atom C)

5) Heptosa (tersusun atas 7 atom C)

6) Oktosa (tersusun atas 8 atom C)

7
Beberapa monosakarida penting bagi tubuh kita di antaranya adalah D-gliseraldehid, D-glukosa,
D-fruktosa, D-galaktosa serta D-ribosa.

1. D-gliseraldehid (karbohidrat paling sederhana)


Karbohidrat ini hanya memiliki 3 atom C (triosa), berupa aldehid (aldosa) sehingga
dinamakan aldotriosa.
2. D-glukosa (karbohidrat terpenting dalam diet)
Glukosa merupakan aldoheksosa, yang sering kita sebut sebagai dekstrosa, gula anggur
ataupun gula darah. Gula ini terbanyak ditemukan di alam.
3. D-fruktosa (termanis dari semua gula)
Gula ini berbeda dengan gula yang lain karena merupakan ketoheksosa.
4. D-galaktosa (bagian dari susu)
Gula ini tidak ditemukan tersendiri pada sistem biologis, namun merupakan bagian dari
disakarida laktosa.
5. D-ribosa (digunakan dalam pembentukan RNA)
Karena merupakan penyusun kerangka RNA maka ribosa penting artinya bagi genetika
bukan merupakan sumber energi. Jika atom C nomor 2 dari ribosa kehilangan atom O,
maka akan menjadi deoksiribosa yang merupakan penyusun kerangka DNA.

2.5. Proses Percenaan dan Metabolisme Karbohidrat

Tujuan akhir pencernaan dan absorpsi karbohidrat adalah mengubah karbohidrat menjadi ikatan-
ikatan lebih kecil, terutama berupa glukosa dan fruktosa, sehingga dapat diserap oleh pembulu
darah melalui dinding usus halus. Pencernaan karbohidrat kompleks dimulai di mulut dan
berakhir di usus halus.

Pencernaan karbohidrat :

a. Mulut

Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bola makanan yang diperoleh setelah makanan
dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase (sebelumnya dikenal
sebagai ptialin). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih
sederhana, yaitu dekstrin. Bila berada di mulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida
maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang
ditelan masuk ke dalam lambung.

b. Usus Halus

pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan oleh


sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Hidrolisis disakarida oleh
enzim-enzim ini terjadi di dalam mikrovili dan monosakarida yang dihasilkan adalah sebagai
berikut :

Monosakarida glukosa, fruktosa, dan gan laktosa kemudian diabsorpsi

melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah

melalui vena porta. Bila konsentrasi monosakarida di dalam usus halus atau

pada mukosa sel cukup tinggi, absorpsi dilakukan secara pasif atau

fasilitatif. Tapi, bila konsentrasi turun, absorpsi dilakukan secara aktif

melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi dari ATP dan ion

natrium.

c. Usus Besar

Dalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan
sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini
merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisma di dalam usus besar.
Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang susah
dicernakan, laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa,

9
dan fruktan. Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida,
hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat,
asam propionat dan asam butirat. Sekilas Jalannya Metabolisme Karbohidrat Mulai Dari Sistem
Pencernaan Sampai Pada Tahapan Glikolisis (Montgometri, 1993 : 587-590

2.2. Komponen
Utama Metabolisme

Dalam proses metabolisme terdapat tiga komponen utama, seperti pada gambar berikut:

2.2.1. Metabolisme karbohidrat

Metabolisme karbohidarat Pada proses pencernaan makanan, karbohidrat mengalami proses


hidrolisis ( penguraian dengan menggunakan molekul air). Proses pencernaan karbohidrat terjadi
dengan menguraikan polisakarida menjadi monosakarida. Ketika makan dikunyah, makan akan
bercampur dengan air liur yang A mengandung enzim ptialin ( suatu amilase yang disekresikan
oleh kelenjer parotis didalam mulut). Enzim ini menghidrolisis pati ( salah satu polisakarida)
menjadi maltosa den gugus glukosa keci yang terdiri dari tiga sampai sembilan molekul glukosa.

Makanan berada dimulut hanya dalam waktu yang singkat dan mungkin tidak lebih dari 2-5%
dari pati yang telah dihidrolisis pada saat makan ditelan. Sekalipun makanan tidak berada cukup
lama dalam mulut untuk dipecah oleh ptialin menjadi maltosa, tetapi kerja ptialin dapat
berlangsung terus-menerus selama 1 jam setelah makan memasuki lambung, yaitu sampai isi
lambung bercampur dengan zat yang sekresikan oleh lambung. Selanjutny aktifitas ptialin dari
air liur dihambat oleh zat asam yang disekresikan oleh lambung. Hal ini dikarenakan ptialin
merupakan enzim amilase yang tidak aktif saat PH medium turunn dibawah 4. Setelah makanan
dikosongkan dari lambung dan dan masuk ke duodenum ( usus dua belas jari), makanan
kemudian bercampur dengan getah pankreas. Pati yang belum dipecah akan dicerna oleh amilase
yang diperoleh dari sekresi pankreas.

Sekresi pankreas ini mengandung amilase yang fungsinya sama dengan amilase pada air liur,
yaitu memecah pati menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya. Namun, pati
padaumumnya hampir sepenuhnya diubah menjadi maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya
sebelum melewati lambung. Hasil akhir dari proses pencernaan adalah glukosa, fruktosa,
glaktosa, manosa dan monosakarida lainnya.senyawa-senyawa tersebut kemudian diabsorpsi
melalui dinding usus dan dibawa kehati oleh darah.

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh.
Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapatdibedakan dengan karakteristik
tertentu.Sistem endokrin memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestatis, membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.

3.2. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
bawaan maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi makanan.Untuk
itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Arbianto, Purwo. 1993. Biokimia Konsep-konsep Dasar. Bandung:ITB


2. Lehninger. 1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid II . Jakarta:Erlangga
3. Mathews, Christopher K. dan K.E. Van Holde. 1995. Biochemistry. USA: The
Benjamin/Chummings Publlishing Company, INC
4. Montgomeri,Rex,dkk.1993.Biokimia.Yogyakarta:Gadjah Mada Unervisity Press.
5. Ngili, Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains
6. Murray, R. Granner, D. Rodwell V. 2009. Biokomia Harper Edisi 27.Jakarta
:PenerbitBukuKedokteran

13

Anda mungkin juga menyukai