Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

METABOLISME TUBUH,KARBOHIDRAT, PROTEIN DAN LEMAK

Dosen pengampu: Ns. Murniati Muchtar,S.Kep. M.Biomed

Disusun oleh:

DWI NADE HENIVA

NIM: 233110414

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN RI

Padang
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Atas berkat rahmat Allah SWT, penyusun dapat menyelesaikan Makalah

“Metabolisme Tubuh, Karbohidrat, Lemak dan Protein”. Dalam penyusunan makalah

ini masih ada kesulitan yang penyusun jumpai. Namun dengan bantuan dari berbagai

pihak, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima

kasih yang sedalamnya-dalamnya kepada dosen Pengampu dan teman-teman yang

telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Semua ini diiringi dengan harapan dan do’a semoga Allah SWT akan

memberi balasannya, akhirnya hanya Allah SWT lah yang Maha Sempurna maka

sebagai hamba penyandang khilaf, penyusun sangat mengarapakan kritik dan saran

yang sifatnya membangun baik dari manapun datangnya demi kesempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin.

Wassalamu`alaikum Wr.Wb.

Padang, 15 Oktober 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................1
C. Metode Penyusunan.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Metabolisme Tubuh............................................................................2
B. Metabolisme Karbohidrat...................................................................3
C. Metabolisme Protein dan Asam Amino............................................13
D. Metabolisme Lemak..........................................................................17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia organik, Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul
senyawa organik untuk mendapatkan energi. Anabolisme, yaitu reaksi yang
merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu, untuk diserap oleh sel
tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat
bertahan hidup. Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang
disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa
organik, penentu arah reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi
kimia disebut katalis.

E. Tujuan
Adapun tujuan dari pernyataan diatas adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mengenal Metabolisme Tubuh
2. Untuk mengetahui metabolisme karbohidrat.
3. Untuk mengetahui metabolisme protein dan asam amino.
4. Untuk mengetahui metabolisme lipid.

F. Metode Penyusunan
Dalam penyusunan makalah ini, metode yang kami gunakan yaitu tinjauan
pustaka dan media internet. Kami mencari sumber dari berbagai media tersebut
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Metabolisme Tubuh,
Karbohidrat, Lemak dan Protein”

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metabolisme Tubuh

Metabolisme tubuh merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel


tubuh untuk mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi
energi. Energi dibutuhkan oleh tubuh agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat,
tumbuh dan berkembang, serta fungsinya berjalan dengan baik.
Ada banyak fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh metabolisme, yaitu
bernapas, mencerna makanan, mengalirkan darah, serta memperbaiki dan
memperbarui sel. Tak hanya itu, metabolisme juga mengendalikan suhu
tubuh, memicu kontraksi otot, menghilangkan limbah melalui urine dan feses,
serta menjaga fungsi otak dan saraf.
Metabolisme tubuh bekerja melalui dua proses yang berlangsung secara
bersamaan, yaitu katabolisme dan anabolisme. Berikut ini adalah
penjelasannya:

1. Katabolisme
Katabolisme adalah proses pengolahan dan pemecahan nutrisi, serta
pembakaran kalori dari makanan untuk digunakan tubuh sebagai energi.
Proses ini terjadi saat tubuh mencerna makanan. Energi ini kemudian akan
dihasilkan oleh mitokondria di dalam sel tubuh.
Melalui proses metabolisme, kandungan protein, lemak, dan karbohidrat
diubah menjadi unit yang lebih kecil, seperti asam amino, asam lemak, dan
glukosa.
Selanjutnya, tubuh akan menggunakan gula, asam amino, dan asam
lemak tersebut sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Zat-zat ini akan
diserap dari sistem pencernaan ke dalam darah dan didistribusikan ke sel-sel
tubuh.

2. Anabolisme
Anabolisme merupakan proses penggunaan energi yang dihasilkan dari
proses katabolisme untuk membentuk, memperbaharui, dan memperbaiki
sel-sel tubuh.

2
Jika katabolisme memecah nutrisi kompleks menjadi unit yang lebih kecil,
maka anabolisme sebaliknya. Sebagai contoh, unit asam amino akan
digunakan untuk membentuk protein dalam sel.

B. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi manusia dan hewan yang harganya relatif murah. Semua
karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui fotosintesis, klorofil tanaman
dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida
(CO2) berasal dari udara dan air (H 2O) dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah
klarbohidrat sederhana glukosa. Di samping itu dihasilkan oksigen (O 2) yang lepas di
udara.
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah
larut dalam air dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi.
Sebagian dari gula sederhana inmi kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk
polisakarida. Ada dua jenis polisakarida tumbuh-tumbuhan, yaitu pati dan nonpati.
Pati adalah bentuk simpanan karbohidrat berupa polimer glukosa yang dihubungkan
dengan ikatan glikosidik (ikatan antara gugus hidroksil atom C nomor 1 pada molekul
glukosa dengan gugus hiodroksil atom nomor 4 pada molekul glukosa lain dengan
melepas 1 mol air). Polisakarida nonpati membentuk struktur dinding sel yang tidak
larut dalam air. Struktur polisakarida nonpati mirip pati, tapi tidak mengandung
ikatan glikosidik. Serelia, seperti beras, gandum, dan jagung serta umbi-umbian
merupakan sumber pati utama di dunia. Polisakarida nonpati merupakan komponen
utama serat makanan.
1. Jenis-Jenis Karbohidrat
a. Karbohidrat Sederhana, Karbohidrat sederhana terdiri dari:
1) Monosakarida
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri
atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen

3
terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus
hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa yang penting dalam ilmu gizi,
yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini
mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12
atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom
karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan
perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga
monosakarida tersebut. Monosakarida yang terdapat di alam pada
umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D). gugus hidroksil
ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat
berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang
kurang penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang
mempunyai lima atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan
arabinosa.
2) Glukosa
Glukosa, dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di
alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari
pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa
memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi.
Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan
laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa
merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di
dalam sel merupakan sumber energi.
3) Fruktosa
Fruktosa dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling
manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa,
C6H12O6, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosda
merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa
manis.

4
4) Galaktosa
Fruktosa tidak terdapat bebas di alam seperti halnya glukosa dan
fruktosa, akan tetapi terdapat dalam tubuh sebagai hasil pencernaan
laktosa.
5) Manosa
Manosa jarang terdapat di dalam makanan. Di gurun pasir, seperti di
Israel terdapat di dalam manna yang mereka olah untuk membuat roti.
6) Pentosa
Pentosa merupakan bagian sel-sel semua bahan makanan alami.
Jumlahnya sangat kecil, sehingga tidak penting sebagai sumber energi.
7) Disakarida
Ada empat jenis disakarida, yaitu sukrosa atau sakarosa, maltosa,
laktosa, dan trehaltosa.
a) Trehaltosa tidak begitu penting dalam milmu gizi, oleh karena itu
akan dibahas secara terbatas. Disakarida terdiri atas dua unit
monosakarida yang terikat satu sama lain melalui reaksi kondensasi.
kedua monosakarida saling mengikat berupa ikatan glikosidik
melalui satu atom oksigen (O). ikatan glikosidik ini biasanya terjadi
antara atom C nomor 1 dengan atom C nomor 4 dan membentuk
ikatan alfa, dengan melepaskan satu molekul air. hanya karbohidrat
yang unit monosakaridanya terikat dalam bentuk alfa yang dapat
dicernakan. Disakarida dapat dipecah kembali mejadi dua molekul
monosakarida melalui reaksi hidrolisis. Glukosa terdapat pada ke
empat jenis disakarida; monosakarida lainnya adalah fruktosa dan
galaktosa.
b) Sukrosa atau sakarosa dinamakan juga gula tebu atau gula bit.
Secara komersial gula pasir yang 99% terdiri atas sukrosa dibuat
dari keuda macam bahan makanan tersebut melalui proses
penyulingan dan kristalisasi. Gula merah yang banayk digunakan di

5
Indonesia dibuat dari tebu, kelapa atau enau melalui proses
penyulingan tidak sempurna. Sukrosa juga terdapat di dalam buah,
sayuran, dan madu.
c) Maltosa (gula malt) tidak terdapat bebas di alam. Maltosa terbentuk
pada setiap pemecahan pati, seperti yang terjadi pada tumbuh-
tumbuhan bila benih atau bijian berkecambah dan di dalam usus
manusia pada pencernaan pati.
d) Laktosa (gula susu) hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu
unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini
menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak
dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran
pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang
tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan
diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada
orang tua. Mlaktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis
(seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada
disakarida lain.
Trehalosa seperti juga maltosa, terdiri atas dua mol glukosa dan
dikenal sebagai gila jamur. Sebanyak 15% bagian kering jamur
terdiri atas trehalosa. Trehalosa juga terdapat dalam serangga.
8) Gula Alkohol
Gula alkohol terdapat di dalam alam dan dapat pula dibuat secara
sintesis. Ada empat jenis gula alkohol yaitu sorbitol, manitol, dulsitol,
dan inositol. Sorbitol, terdapat di dalam beberapa jenis buah dan secara
komersial dibuat dari glukosa. Enzim aldosa reduktase dapat mengubah
gugus aldehida (CHO) dalam glukosa menjadi alkohol (CH2OH).
Struktur kimianya dapat dilihat di bawah.
Sorbitol banyak digunakan dalam minuman dan makanan khusus pasien
diabetes, seperti minuman ringan, selai dan kue-kue. Tingkat kemanisan
sorbitol hanya 60% bila dibandingkan dengan sukrosa, diabsorpsi lebih

6
lambat dan diubah di dalam hati menjadi glukosa. Pengaruhnya terhadap
kadar gula darah lebih kecil daripada sukrosa. Konsumsi lebih dari lima
puluh gram sehari dapat menyebabkan diare pada pasien diabetes.
Manitol dan Dulsitol adalah alkohol yang dibuat dari monosakarida
manosa dan galaktosa. Manitol terdapat di dalam nanas, asparagus, ubi
jalar, dan wortel. Secara komersialo manitol diekstraksi dari sejenis
rumput laut. Kedua jenis alkohol ini banyak digunakan dalam industri
pangan.
Inositol merupakan alkohol siklis yang menyerupai glukosa. Inositol
terdfapat dalam banyak bahan makanan, terutama dalam sekam serealia.
9) Oligosakarida
Oligosakarida terdiri atas polimer dua hingga sepuluh monosakarida.
Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarida yang terdiri atas
unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga jenis oligosakarida ini
terdapat du dalam biji tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan serta
tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim perncernaan.
Fruktan adalah sekelompok oligo dan polisakarida yang terdiri atas
beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekul glukosa.
Fruktan terdapat di dalam serealia, bawang merah, bawang putih, dan
asparagus. Fruktan tidak dicernakan secara berarti. Sebagian ebsar di
dalam usus besar difermentasi.
b. Karbohidrat Kompleks
1) Polisakarida
Karbohidrat kompleks ini dapat mengandung sampai tiga ribu unit
gula sederhana yang tersusun dalam bentuk rantai panjang lurus atau
bercabang. Jenis polisakarida yang penting dalam ilmu gizi adalah pati,
dekstrin, glikogen, dan polisakarida nonpati.
Pati merupakan simpanan karbohidrat dalam tumbuh-tumbuhan dan
merupakan karbohidrat utama yang dimakan manusia di seluruh dunia

7
Pati terutama terdapat dalam padi-padian, biji-bijian, dan umbi-
umbian.
Jumlah unit glukosa dan susunannya dalam satu jenis pati berbeda
satu sama lain, bergantung jenis tanaman asalnya. Bentuk butiran pati ini
berbeda satu sama lain dengan karakteristik tersendiri dalam hal daya
larut, daya mengentalkan, dan rasa. Amilosa merupakan rantai panjang
unit glukosa yang tidak bercabang, sedangkan amilopektin adfalah
polimer yang susunannya bercabang-cabang dengan 15-30 unit glukosa
pada tiap cabang.
Dekstrin merupakan produk antara pada perencanaan pati atau
dibentuk melalui hidrolisis parsial pati. Dekstrin merupakan sumber
utama karbohidrat dalam makanan lewat pipa (tube feeding). Cairan
glukosa dalam hal ini merupakan campuran dekstrin, maltosa, glukosa,
dan air. Karena molekulnya lebih besar dari sukrosa dan glukosa,
dekstrin mempunyai pengaruh osmolar lebih kecil sehingga tidak mudah
menimbulkan diare.
Glikogen dinamakan juga pati hewan karena merupakan bentuk
simpanan karbohidrat di dalam tubuh manusia dan hewan, yang terutama
terdapat di dalam hati dan otot. Dua pertiga bagian dari glikogen
disimpan dalam otot dan selebihnya dalam hati. Glikogen dalam otot
hanya dapat digunakan untuk keperluan energi di dalam otot tersebut,
sedangkan glikogen dalam hati dapat digunakan sebagai sumber energi
untuk keperluan semua sel tubuh. Kelebihan glukosa melampaui
kemampuan menyimpannya dalam bentuk glikogen akan diubah menjadi
lemak dan disimpan dalam jaringan lemak.
Polisakari dan Nonpati/Serat, Serat akhir-akhir ini banyak mendapat
perhatian karena peranannya dalam mencegah berbagai penyakit. Ada
dua golongan serat yaitu yang tidak dapat larut dan yang dapat larut
dalam air. Serat yang tidak larut dalam air adalah selulosa, hemiselulosa,

8
dan lignin. Serat yang larut dalam air adalah pektin, gum, mukilase,
glukan, dan algal.
Karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang terbentuk oleh
hampir lebih dari 20.000 unit molekul monosakarisa terutama glukosa.
Di dalam ilmu gizi, jenis karbohidrat kompleks yang merupakan sumber
utama bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh manusia adalah pati
(starch).
2. Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat adalah padi-padian atau serealia, umbi-umbian,
kacang-kacang kering, dan gula. Hasil olah bahan-bahan ini adalah bihun, mie,
roti, tepung-tepungan, selai, sirup, dan sebagainya. Sebagian besar sayur dan
buah tidak banyak mengandung karbohidrat. Sayur umbi-umbian, seperti wortel
dan bit serta kacang-kacangan relatif lebih banyak mengandung karbohidrat
daripada sayur daun-daunan. Bahan makanan hewani seperti daging, ayam, ikan,
telur, dan susu sedikit sekali mengandung karbohidrat. Sumber karbohidrat yang
banyak dimakan sebagai makanan pokok di Indonesia adalah beras, jagung, ubi,
singkong, talas, dan sagu.

3. Fungsi Karbohidrat
a. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh.
Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh
dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram
karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh
berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera;
sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan
energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat
dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
b. Pemberi Rasa Manis pada Makanan

9
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan
disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag
gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka
tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
c. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya
sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi,
protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
d. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna,
sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton,
dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan
ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini
menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
e. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik
usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan
mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-
penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan
jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi.
Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal
dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang
menguntungkan.
4. Pembagian Metabolisme Karbohidrat
Untuk mempermudah mempelajari metabolisme karbohidrat, maka dibagi
menjadi beberapa jalur metabolisme. Namun hendaknya diingat bahwa dalam
tubuh, jalur-jalur ini merupakan ke-satuan, yang mana jalur yang paling banyak
dilalui tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu itu.

10
a. Glikolisis
Glikolisis adalah pemecahan glukosa menjadi asam piruvat atau asam laktat.
Jalur ini teru-tama terjadi dalam otot bergaris, yang dimaksudkan untuk
menghasilkan energi (ATP). Apabila glikolisis terjadi dalam suasana
anaerobik maka akan berakhir dengan asam laktat, dan mengha-silkan dua
ATP, apabila dalam keadaan aerobik berakhir menjadi asam piruvat dengan
8 ATP.
b. Glikogenesis
Glikogen dalam sel binatang fungsinya mirip dengan amilum dalam
tumbuhan yaitu sebagai cadangan energi. Pembentukan glikogen
(glikogenesis) terjadi hampir dalam semua jaringan, tapi yang paling banyak
adalah dalam hepar dan dalam otot.
c. Glikogenolisis
Pemecahan glikogen dalam hepar dan otot berbeda dengan enzim yang
terdapat dalam pen-cernaan. Enzim glikogen fosforilase akan melepaskan
unit glukosa dari rantai cabang gliko-gen yang tidak bisa direduksi.
Reaksinya bisa digambarkan sebagai berikut:
(Glukosa)n + H3PO4 ? Glukosa 1-fosfat + (Glukosa)n-1
d. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang
bukan karbohidrat Glukoneogenesis penting sekali untuk menyediakan
glukosa, apabila didalam diet tidak mengandung cukup karbohidrat. Syaraf,
medulla dari ginjal, testes, jaringan embriyo dan eritrosit memerlukan
glukosa sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa diperlukan oleh
jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam sitrat. Didalam
mammae, glukosa diperlukan untuk membuat laktosa. Didalam otot, glukosa
merupakan satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam keadaan
anaerobik.

11
Untuk membersihkan darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel
darah merah dan otot, dan juga gliserol yang dilepas jaringan lemak,
diperlukan suatu proses atau jalur yang bisa memanfaatkannya. Pada hewan
memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk
glukoneogenesis.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat.
Pada tiap-tiap jalur metabolisme karbohidrat, telah dibicarakan faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim. Secara keseluruhan akan ditinjau dengan
singkat, terutama pengaruh keadaan kelaparan, diabetes melitus dan pada
pemberian makanan yang tinggi karbohidrat.
a. Pada keadaan kelaparan
Pada keadaan kelaparan, enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP shunt dan
glikogene-sis aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enzim-enzim utama
dari glukoneogenesis dan glikogenolisis meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus
Aktifitas enzim-enzim tersebut di atas mirip dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat
d. Pada keadaan ini terjadi yang sebaliknya, aktifitas enzim-enzim glikolisis,
HMP shunt dan glikogenesis meningkat, sedangkan aktifitas enzim-enzim
utama glukoneogenesis dan glikogenolisis menurun.
6. Toleransi Karbohidrat (Carbohydrate Tolerance)
Kemampuan tubuh untuk memakai karbohidrat disebut toleransi
karbohidrat Berkurangnya kemampuan ini dinamakan Diabetes Mellitus, yang
disebabkan karena sek-resi insulin relatif tidak cukup. Test toleransi glukosa
(Glucose tolerance test) adalah suatu penentuan dimana penderita diberi glukosa
sebanyak 1,75 gr/kg berat badan setelah puasa semalam (8-10 jam). Darah
diambil untuk penentuan glukosa pada waktu (0) atau puasa, satu, dua, tiga,
empat sampai lima jam setelah pemberian glukosa. Adapun kesimpulan yang
dapat diambil dari test ini masih terdapat silang pendapat, karena banyaknya
faktor yang mempengaruhinya, seperti makanan yang dimakan beberapa hari

12
sebelum test, umur, keadaan emosi dan keadaan penderita pada umumnya
misalnya apakah menderita infeksi, apakah mengalami operasi.
Sebagai petunjuk umum kriteria di bawah ini bisa dipakai sebagai acuan apabila
memungkinkan :
a. Kurva normal berada di bawah 200 mg/100 ml pada satu jam dan di bawah
150 mg/100 ml dua jam setelah pemberian glukosa.
b. Dengan cara "scoring" atau pemberian nilai:
c. Apabila glukosa puasa lebih dari 110 mg/100 ml diberi nilai satu.
d. Harga satu jam lebih dari 170 mg/100 ml nilai = 1/2(setengah)
e. Harga dua jam lebih dari 120 mg/100 ml nilai = 1/2(setengah)
f. Harga tiga jam lebih dari 110 mg/100 ml nilai = 1 (satu)
g. Apabila semua nilai ini ditotal, dan didapatkan hasil dengan nilai dua atau
lebih maka ini merupakan diagnosis diabetes mellitus.
h. Apabila total nilai puasa, satu, dua dan tiga jam besarnya kurang dari 500
mg/100 ml, maka kurvanya normal.
Adapula yang berpendapat bahwa kurva normal berada di bawah 160 mg/100 ml
satu jam dan 120 mg/100 ml dua jam setelah pemberian glukosa.

C. Metabolisme Protein dan Asam Amino


Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia
seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C)
yang sama (disebut atom C "alfa" atau a). Gugus karboksil memberikan sifat asam
dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat
amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan
asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam
amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan
ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya

13
tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino
baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah
yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
1. Jenis-Jenis protein dan Asam Amino
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu
sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting
dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Ada dua jenis protein, dibedakan oleh hasil-hasil yang diperoleh, apabila
protein dihirolisasi manjadi satuan monomer penyusun. Ini adalah protein
sederhana dan protein berkonjugasi :
a. Protein sederhana: hanya asam amino
b. Protein berkonjugasi: asam amino + gugus (-gugus) prostetik nonprotein.
Penggolongan protein menurut kelarutannya :
a. Protein berserat. Tidak larut dalam larutan garam dalam air
b. Protein berbentuk bola. Larut dalam larutan garam dalam air.
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia
seringkali pengertiannya dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon
(C) yang sama (disebut atom C "alfa" atau a). Gugus karboksil memberikan sifat
asam dan gugus amina memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan asam,
amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan basa dan
menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling
banyak dipelajari karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme,
yaitu sebagai penyusun protein.

14
Asam amino terdiri dari dua kelompok, yakni sebagai berikut :
a. Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat dibuat oleh tubuh.
Asam amino jenis ini harus didatangkan dari makanan kita sehari-hari. Asam
amino esensial terdiri atas Valine, Lysine, Threonine, Leucine, Tryptophan,
Phenylalanine, dan Methionine.
b. Asam Amino Non-Esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat dibuat sendiri oleh
tubuh. Asam amino non esensial terdiri atas Glycine, Tyrosine, Cystine,
Alanine, Serine, Asam Glutamat, Asam Aspartat, Arginin, Histidin, Proline
Hydroxyproline, dan Citruline.
2. Pencernaan dan Absorbsi Protein
Protein merupakan suatu bahan yang penting dalam tubuh karena
fungsinya yang beragam, terutama sebagai struktural tubuh, katalitik, dan sinyal
dalam jaras tubuh. Sumber C dan N dari protein dapat digunakan untuk sintesis
protein dan asam amino baru serta rangka karbonnya sebagai senyawa antara
dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Gugus NH2 dari asam amino akan
masuk ke dalam sintesis urea (ureotelik). Enzim yang digunakan untuk memecah
protein (protease/peptidase) disintesis dan disekresi dalam bentuk inaktif yang
disebut proenzim atau zimogen.
a. Lambung
Getah lambung merupakan cairan jernih berwarna kuning pucat yang
mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH sekitar 1,0. Getah lambung terdiri
atas sekitar 97-99% air. Sisanya terdiri atas musin (lendir) serta garam
anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin), dan lipase. Getah lambung
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme, denaturasi protein makanan,
dan memberi lingkungan pH yang sesuai untuk pepsin bekerja (pH optimal
1,0-2,0). pepsin dan renin.

15
b. Duodenum
Kimus akan cepat dinetralisir oleh getah pankreas karena mengandung
bikarbonat (HCO3-). Dalam getah pankreas terdapat beberapa enzim (khusus
untuk protein) yang dilepaskan sebagai zimogen. Kerja pankreolitik yang
dimiliki getah pankreas disebabkan oleh tiga buah enzim endopeptidase:
tripsin, kimotripsin, dan elastase yang menyerang protein serta polipeptida
yang dilepas dari lambung untuk membentuk senyawa-senyawa polipeptida,
peptida, atau keduanya.
c. Usus halus (getah usus)
Getah usus memiliki aminopeptidase yang merupakan eksopeptidase yang
menyerang ikatan peptida di dekat terminal amino asam amino polipeptida
serta oligopeptida dan dipeptidase dengan beragam spesifisitas, yang
sebagian diantaranya berada di sel epitel usus. Dipeptidase membentuk
dipeptida menjadi asam amino bebas.
3. Biosintesa Asam Amino
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam
amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi
protein di dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena
protein di dalam tubuh secara terus menerus diganti (protein turnover).
Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk :
a. Struktur basa nitrogen DNA dan RNA
b. Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom,
enzim dan lain-lain.
c. Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya
d. Hormon dan fosfolipid
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga
digunakan sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas.
4. Keseimbangan Nitrogen

16
Daur nitrogen adalah bukti lain bahwa bumi secara khusus dirancang untuk
kehidupan manusia. Nitrogen adalah salah satu unsur dasar yang terdapat dalam
jaringan tubuh semua organisme hidup. Meskipun 78% dari atmosfer merupakan
nitrogen, manusia dan hewan tidak dapat menyerapnya secara langsung. Di
sinilah bakteri berfungsi dengan membantu kita memenuhi kebutuhan nitrogen.
Daur nitrogen dimulai dengan gas nitrogen (N2) yang ada diudara. Bakteri
yang hidup di beberapa tanaman mengubah nitrogen menjadi amonia (NH3).
Sebaliknya, jenis bakteri lain mengubah amonia menjadi nitrat (NO3). (Halilintar
juga memainkan peranan penting pada proses perubahan nitrogen di udara
menjadi amonia).
Pada tingkat selanjutnya, makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri, seperti tumbuhan hijau, dapat menyerap nitrogen. Hewan dan manusia,
yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, dapat memenuhi kebutuhan
nitrogen hanya dengan memakan tumbuh-tumbuhan tersebut.Nitrogen pada
hewan dan manusia kembali ke alam melalui kotoran dan bangkai yang diuraikan
oleh bakteri. Sementara menguraikan zat, bakteri tidak hanya melakukan tugas
sebagai pembersih, tetapi juga melepaskan amonia, sumber utama nitrogen. Ada
bakteri yang mengubah sejumlah tertentu ammonia menjadi nitrogen dan
mencampurnya dengan udara. Ada juga bakteri yang mengubah sisanya menjadi
nitrat. Tumbuhan menggunakan nitrat dan daur terus berlanjut. Tidak adanya
bakteri dalam daur ini akan mengakibatkan berakhirnya kehidupan. Tanpa
bakteri, tumbuhan tidak dapat memenuhi kebutuhan nitrogennya dan akan segera
punah. Kehidupan tak mungkin terjadi di tempat yang tak memiliki tumbuhan.

D. Metabolisme Lipid
Lipid adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut
di dalam pelarut-pelarut organik.
1. Jenis-jenis Lipid dan Asam Lemak
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
a. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh

17
b. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
c. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
d. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus
umum dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua
macam asam lemak yaitu: Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) : Asam lemak
ini tidak memiliki ikatan rangkap. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty
acid) : Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
2. Senyawa Lipid
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya diartikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut
organik.Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun
atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain
berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam
lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam
kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida,
steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi
dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya,mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.
3. Pengadaan Energi dari Lipid
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam
lemak dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka
asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol
menjadi trigliserida sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu
tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik
asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida jaringan.
Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

18
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan
selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA
mengalami kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol
mengalami steroidogenesis membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil
oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan badan-badan keton (aseto
asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis. Badan-
badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang
dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.
4. Biosintesa Lipid
Biosintesis asam lemak sangat penting, karena mempunyai kemampuan
terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk karbohidrat. Proses ini dikatalisis
oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang berlokasi di sitoplasma.
Biosintesis asam lemak jenuh dimulai dari acetyl-CoA sebagai starter.
Acetyl-CoA ini dapat berasal dari ß-oksidasi asam lemak maupun dari piruvate
hasil glikolisis atau degradasi asam amino melalui reaksi pyruvate
dehydrogenase. Acetyl-CoA tersebut kemudian ditransport dari mitokondria ke
sitoplasma melalui sistem citrate shuttle untuk disintesis menjadi asam lemak.
Reduktan NADPH + H+ disuplai dari jalur hexose monophosphate
(fosfoglukonat).
Pyruvate hasil katabolisme asam amino atau dari glikolisis glukosa diubah
menjadi aecetyl-CoA oleh sistem pyruvate dehydogenase. Gugus acetyl tersebut
keluar matriks mitokondria sebagai citrate, masuk ke sitosol untuk sintesis asam
lemak. Oxaloacetate direduksi menjadi malate kembali ke matriks mitokondrion
dan diubah kembali menjadi malate. Malat di sitosol dioksidasi oleh enzim malat
menghasilkan NADPH dan pyruvate. NADPH digunakan untuk reaksi reduksi

19
dalam biosintesis asam lemak sedangkan pyrivate kembali ke matriks
mitokondrion.
Asam lemak synthase disusun oleh dua rantai peptida yang identik yang
disebut homodimer yang dapat dilihat pada gambar 3.13. Masing-masing dari 2
rantai peptida yang digambarkan sebagai suatu hemispheres tersebut,
mengkatalisis 7 bagian reaksi yang berbeda yang dibutuhkan dalam sintesis asam
palmitat. Katalisis reaksi multi urutan dengan satu protein mempunyai beberapa
keuntungan dibandingkan dengan beberapa enzim yang terpisah. Keuntungan
tersebut antara lain: (1) reaksi-reaksi kompetitif dapat dicegah, (2) reaksi terjadi
dalam satu garis koordinasi, dan (3) lebih efisien karena konsentrasi substrat
lokal yang tinggi, kehilangan karena difusi rendah.
5. Metabolisme Lipid di Hati
Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.
Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai
tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk
memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam
metabolisme lipid merupakan konsep yang penting.
Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini pada metabolisme
lipid :
a. Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid melalui produksi empedu
yang mengandung kolesterol serta garam-garam empedu yang disintesis
didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol lipid.
b. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas asam
lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid.
c. Hati mengonversi asam lemak menjadi badan keton (KETOGENESIS) Hati
memainkan peranan integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein
plasma.
6. Pencernaan dan Penyerapan di Usus
Tahap Pencernaan di Usus, sebagai berikut :

20
Setelah makanan tinggal di lambung selama beberapa saat, makanan
kemudian didorong oleh kontraksi otot ke bagian usus kecil yang pertama, yang
disebut duodenum. Ketika makanan masuk ke duodenum, tahap pencernaan usus
dimulai. Tahap ini merupakan tahap utama terjadinya pemecahan karbohidrat,
protein, dan lemak ke dalam bentuk yang dapat diserap. Makanan yang sudah
setengah dicerna yang datang dari lambung harus cukup asam agar dapat memicu
pengeluaran enzim-enzim pencernaan yang bertanggung jawab atas pemecahan
utama dari makanan. Enzim-enzim ini adalah protease chymotripsin dan tripsin
untuk memecah protein; amilase dan saccharidase untuk memecah berbagai
bentuk lemak. Enzim-enzim ini diproduksi oleh pankreas, dan produksinya oleh
pankreas dipengaruhi oleh hormon secretin dan cholecystokinin yang
dikeluarkan oleh lapisan duodenum. Pelepasan kedua hormon ini dipengaruhi
oleh keasaman muatan usus. Jika makanan yang berasal dari lambung tidak
cukup asam karena lambung tidak cukup mengeluarkan asam, maka mungkin
hormon yang dilepaskan tidak akan cukup untuk merangsang pelepasan enzim-
enzim pencernaan utama dalam jumlah yang cukup, sehingga menghasilkan
maldigesti atau malabsorpsi. Sangat jelas bahwa sekresi asam lambung sangat
penting untuk efektifitas penyerapan zat gizi, dan kemampuan untuk
menghasilkan asam lambung ini seringkali menurun sejalan dengan usia,
sehingga banyak usia lanjut yang mengalami masalah pencernaan.
Tahap penyerapan di usus merupakan tahap yang sangat vital, dan
prosesnya dibantu oleh kecukupan zat-zat gizi tertentu seperti seng, asam
panthotenic, dan vitamin A. Rasa nyeri di usus akibat peradangan lapisan
permukaan dalam usus, dapat terjadi karena kekurangan zat-zat gizi ini,
disamping bisa juga disebabkan oleh candida yang tidak terkendali. Serat dalam
makanan juga diketahui memperbaiki kapasitas penyerapan di usus.
7. Fungsi Lemak
a. Sebagai penghasil energi (kalori)
b. Sebagai pelarut vitamin.yang tidak larut dalam air: vitami A, D, E, dan K,

21
c. Sebagai bantalan organ yang sensitif di dalam tubuh, seperti ginjal dan hati
dan pelindung tubuh dari perubahan suhu rendah,
d. Sebagai salah satu komponen pembentuk membran sel,
e. Sebagai komponen pembentuk hormon di dalam tubuh.
8. Keadaan Patologis Akibat Gangguan Metabolisme Lipid
Pengetahuan tentang mekanisme pengangkutan lipid antar jaringan tidak
hanya memberikan kita pengertian tentang bagaimana lipid dipindahkan dari
jaringan satu ke jaringan yang lain, tetapi juga membantu mengungkapkan alur
patosiologib terjadinya beberapa keadaan patologis. Mekanisme pengangkutan
lipid, dengan semua komponen yang terlibat di dalamnya, dapat terganggu
karena sebab-sebab tertentu. Misalnya pada penderita hiperlipoproteinemia tipe I
aktifitas enzim lipoprotein lipase amat rendah. Akibatnya kilomikron tak
termetabolisme dan menumpuk di dalam sirkulasi. Kilomikron daam kadar tinggi
tersebut bila mencapai kelenjar pankreas dapat menimbulkan pankreatitis dengan
gejala serangan nyeri perut hebat setelah mengkonsumsi makanan berlemak.
Contoh lain : penurunan kualitas maupun kuantitas reseptor LDL di hati dan di
jaringan-jaringan tubuh lain, baik akibat penyakit genetik seperti yang terdapat
pada hiperkolesterolemia familial maupun akibat pola diet tertentu menyebabkan
LDL tak terambil sehingga terus menerus beredar dan meningkat kadarnya di
dalam sirkulasi. Seperti telah diutarakan sebelumnya sebagian LDL berlebih ini
akan termodofikasi, diambil makrofag dan memicu timbunan kolesterol di
jaringan, terutama pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menimbulkan
aterosklerosis. Kadar HDL yang rendah, baik yang geneetis atau kolesterol.
Kolesterol jaringan yang tak terangkut ini akan menumpuk di jaringan dan dapat
berakibat pada terjadinya aterosklerosis.

E. Siklus Kreb
Siklur Kreb adalah lintasan metaboliknya masing-masing menjadi Asetil
KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui siklus asam sitrat dan

22
dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk buangan
karbondioksida (CO2).

ENERGI

SIKLUS KREB

CO
2

23
Jalur Metabolisme Karbohidrat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi di dalam organisme,
termasuk yang terjadi di tingkat selular. Secara umum, metabolisme memiliki dua
arah lintasan reaksi kimia organik,
1. Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk
mendapatkan energi.
2. Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul
tertentu, untuk diserap oleh sel tubuh.
Jadi dapat kami simpulkan bahwa pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi
melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi dengan dikatalisis enzim pada jenjang-
jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang merupakan substrat
pada jenjang reaksi berikutnya.Selain itu , peranan utama karbohidrat di dalam tubuh
adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi
energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan
tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta
sebagian besar otak dan sistem saraf.Sedangkan protein merupakan suatu bahan yang
penting dalam tubuh karena fungsinya yang beragam, terutama sebagai struktural
tubuh, katalitik, dan sinyal dalam tubuh dan Lipid adalah molekul-molekul biologis
yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam pelarut-pelarut organik.

24
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. EGC:
Jakarta
http://group3a5b.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 15 oktober 2023
http://rianitavita.blogspot.co.id/ Diakses pada tanggal 15 oktober 2023

25

Anda mungkin juga menyukai