KIMIA ORGANIK
Dosen Mata Kuliah : Dr. Emma Julien Pongoh, M.Si
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
Syaloom Christin Pelealu (20502007)
Imanuel Junisa Adolfina Letsoin (20502025)
1
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat dan tuntunan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai
tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai Karbohidrat.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dan yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari,
bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena
keterbatasan kemampuan dari penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan
saran yang bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan
kemajuan ilmu pengetahuan.
Terima Kasih
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH KIMIA ORGANIK
KEMAMPUAN MATERI
INDIKATOR PENILAIAN
AKHIR PEMBELAJARAN
1. Mampu
Mahasiswa mampu 1. Klasifikasi
menggambarkan
menjelaskan Karbohidrat
struktur dari
klasifikasi,reaksi 2. Reaksi
karbohidrat
kimia dan Karbohidrat
2. Menjelaskan reaksi-
menggambarkan 3. Struktur
reaksi kimia yang
struktur karbohidrat. Karbohidrat
terjadi.
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
BAB 2
PEMBAHASAN
6
dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi (HART, tahun). Monosakarida
biasanya tidak berwarna, berupa padatan kristal, larut dalam air dan sulit larut dalam larutan
nonpolar. Rumus umumnya yaitu Cn (H2O) n atau CnH2nOn. Monosakarida atau gula
sederhana kebanyakan ditemukan pada buah-buahan, dan madu. Monosakarida digolongkan
berdasarkan jumlah atom karbon yang ada (triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, dan seterusnya)
dan berdasarkan apakah gugus karbonil yang ada sebagai aldehida (aldosa) atau sebagai keton
(ketosa) (HART, tahun).
1) Gula tiga karbon (Triosa) : Senyawa ini merupakan zat antara yang penting dalam
lintasan metabolik fotosintesis dan respirasi sel. Yang termasuk ke dalam golongan ini
adalah gliseraldehid dan dihidroksiaseton.
2) Gula empat karbon (Tetrosa) : Gula ini tidak banyak ditemui, walaupun beberapa
bentuk berperan dalam proses fotosintesis dan respirasi.
3) Gula lima karbon (Pentosa) : Senyawa ini sangat penting dalam fotosintesis dan
respirasi. Dua jenis pentose (ribose dan deoksiribosa) juga membentuk unsure
pembangun utama untuk asam nukleat, yang penting bagi semua kehidupan.
4) Gula enam karbon (heksosa) : Gula ini sering ikut serta dalam tahap respirasi dan
fotosintesis dan menjadi bangun utama dari banyak macam karohidrat lain termasuk
pati dan selualosa. Kunci dari heksosa adalah glukosa dan fruktosa.
5) Gula tujuh-karbon (heptosa) : Salah satu jens heptosa adalah zat antara dalam
fotosintesis dan respirasi. Jika tidak dalam bentuk itu, gula ini jarang didapati.
Berikut rumus struktur monosakarida:
Contoh monosakarida:
a. Glukosa
Glukosa disebut juga gula darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (dijumpai dalam
buah anggur), atau dekstrosa (karena memutar bidang polarisasi). Glukosa yang merupakan
monosakarida penyusun sukrosa, laktosa, maltosa dan pati dapat diubah oleh mamalia menjadi
glukosa yang menjadi sumber energi bagi organisme atau disimpan sebagai sebagai glikogen
yang meruapakan cadangan energi. Karbohidratyang berlebih dapat diubah menjadi lemak,
steroid (seperti kolesterol) dan secara terbatas dapat diubah menjadi protein.
b. Fruktosa
7
Fruktosa disebut juga levulosa karena dapat memutar bidang polarisasi ke kiri. Fruktosa
terdapat dalam buah-buahan dan madu.
c. Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida penyusun laktosa, suatu gula susu, yang terikat bersama
dengan glukosa.
2. Oligosakarida
Kata Oligosakarida ini berasal dari bahasa Yunani, yakni Oligo yang artinya sedikit.
Oligosakarida yaitu gula senyawa yang menghasilkan 2 sampai dengan 10 molekul
monosakarida yang sama atau berbeda pada suatu hidrolisis.
Oligosakarida menghasilkan 2 molekul monosakarida pada hidrolisis yang dikenal sebagai
disakarida, dan yang menghasilkan 3 atau 4 monosakarida masing-masing yang dikenal dengan
trisakarida dan tetrasakarida dan sebagainya. Rumus umum disakarida yaitu Cn(H2O) n–1 dan
trisakarida ialah Cn(H2O) n-2 dan seterusnya. Contohnya sukrosa, laktosa, maltosa.
a. Sukrosa
Sukrosa merupakan gula pasir yang merupakan disakarida yang tersusun dari glukosa dan
fruktosa. Sukrosa disebut juga gula tebu. Gula tersebut dikenal dengan sebutan gula pasir yang
dikonsumsi. Selain itu terdapat juga gula aren, gula kelapa dan madu. Sukrosa mempunyai
peranan sangat penting dalam proses pengolahan makanan. Pada umumnya, sukrosa berbentuk
butiran-butiran kristal halus dan sedikit kasar. Jika dipanaskan dengan sedikit penambahan air,
akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa.
b. Laktosa
Laktosa disebut juga gula susu karena terdapat dalam air susu yang komposisi kimianya terdiri
dari dua monosakarida glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan serbuk tak berwarna dan
sedikit larut dalam air.
c. Maltosa
Maltosa banyak digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk. Maltosa adalah suatu
disakarida yang paling sederhana dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum)
dengan asam maupun enzim. Enzim α-glukosidase merupakan enzim yang bertindak sebagai
katalis dalam reaksi hidrolisis maltosa menjadi glukosa.
3. Polisakarida
Kata Polisakarida ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly yang artinya banyak.
Polisakarida yaitu suatu gula kompleks dan menghasilkan lebih dari 10 molekul monosakarida
pada hidrolisis. Rumus umum (C6H10O5) x. Polisakarida merupakan molekul besar dan lebih
kompleks. Polisakarida mempunyai massa yang sangat besar dan tidak larut dalam air.
8
Polisakarida terdiri atas rantai panjang yang mempunyai ratusan atau ribuan unit monosakarida
yang membentuk rantai polimer dengan ikatan glikosidik. Polisakarida dibedakan menjadi
homopolisakarida dan heteropolosakarida. Contoh dari homopolisakarida adalah pati, dan
contoh dari heteropolisakarida adalah asam hialuronat. Polisakarida yang berfungsi sebagai
bahan makanan cadangan yaitu pati dan glikogen, sedangkan pembentuk struktur molekul yaitu
kitin dan selulosa.
Beberapa polisakarida yang penting:
a. Selulosa
Selulosa adalah polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh tubuh, tetapi berguna dalam
mekanisme alat pencernaan, antara lain: merangsang alat pencernaan untuk mengeluarkan
getah cerna, membentuk volume makanan sehingga menimbulkan rasa kenyang, serta
memadatkan sisa-sisa zat gizi yang tidak diserap lagi oleh dinding usus. Selulosa juga
merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dan ditemukan dalam dinding sel tumbuhan.
Selulosa terdapat pada bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan
sayuran.
Selulosa merupakan polimer yang tidak bercabang, terbentuk dari β-D-glukosa (dimana
monosakarida yang berdekatan) terikat bersama dengan ikatan β (1→4) glikosidik. Panjang
ikatan bervariasi dari beberapa ratus sampai beberapa ribu unit glukosil. Dalam dinding sel
tanaman, sejumlah besar selulosa terkumpul menjadi rantai silang serabut paralel dan bundel-
bundel yang merupakan rantai tersendiri.
b. Kitin
Kitin merupakan polisakarida struktural ekstraselular yang ditemukan dalam jumlah besar pada
kutikula arthropoda dan dalam jumlah kecil ditemukan dalam spons, molusca, dan annelida.
Juga telah diidentifikasi dari dinding sel fungi. Polisakaridanya merupakan rantai tak
bercabang dari polimer asetil-glukosamin dan terdiri atas ribuan unit. Bentuknya seperti
selulosa. Fungsinya sebagai substansi penunjang pada insekta dan crustaceae (kepiting).
Kitin mempunyai rumus empiris (C6H9O4.NHCOCH3)n dan merupakan zat padat yang tidak
larut dalam air, pelarut organik, alkali pekat, asam mineral lemah tetapi larut dalam asam-asam
mineral yang pekat. Polisakarida ini mempunyai berat molekul tinggi dan merupakan polimer
berantai lurus.
c. Glikogen
Glikogen merupakan homopolisakarida nutrien bercabang yang terdiri atas glukosa. Banyak
ditemukan dalam hampir semua sel hewan dan juga dalam protozoa serta bakteri. Glikogen
merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Jumlah
cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi
glukosa.
9
d. Pati
Pati merupakan polisakarida yang berfungsi sebagai cadangan energi bagi tumbuhan.
Kandungan glukosa pada pati bisa mencapai 4000 unit. Pati adalah nutrien polisakarida yang
ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dalam beberapa hal mempunyai
kesamaan dengan glikogen (glikogen terkadang disebut dengan “pati hewani”). Beberapa sifat
pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air
panas dapat membentuk sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat
digunakan untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau asam.
Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam biji-bijian pati terdapat
dalam bentuk granula. Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase.
e. Asam Hialuronat
Asam Hialuronat merupakan heteropolisakarida dan bercabang yang terdiri atas disakarida dari
N-asetilglukosamin dan asam glukoronat. Asam hialuronat didapat dalam cairan sinovial
persendian, vitreous humor mata, dan substansi dasar kulit.
➢ Struktur Karbohidrat
Ada tiga tipe struktur yang bisa menggambarkan struktur dari karbohidrat yaitu:
1) Struktur rantai terbuka adalah struktur panjang dari sebuah molekul karbohidrat.
Sebagai contoh perhatikanlah struktur rantai terbuka karbohidrat berikut ini:
10
2) Struktur hemi-asetal adalah struktur yang terbentuk ketika molekul monosakarida
mengalami reaksi intramolekul. Reaksi intramolekul ini biasanya terjadi di dalam
larutan berair, dimana gugus alkohol dari atom C kiral terjauh menyerang gugus
karbonil pada atom C 1.
Reaksi ini akan menghasilkan struktur yang lebih stabil yaitu struktur siklik/cincin yang
beranggotakan 6 buah atom C yang biasanya disebut dengan cincin piranosa.
3) Struktur Haworth yaitu struktur yang menggambarkan bentuk dari cicin piranosa.
➢ Sifat-Sifat Karbohidrat
Sifat umum yang dimiliki oleh karbohidrat:
- Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi utama untuk tubuh. Selain itu
karbohidrat juga bisa disimpan sebagai cadangan makanan baik dihati maupun di
jaringan otot.
- Gula ribosa dan deoksiribosa adalah pembentuk struktural dari materi genetik yaitu
RNA dan DNA.
- Polisakarida seperti selulosa adalah unsur utama dalam struktur dinding sel bakteri
dan juga tanaman.
- Karbohidrat terhubung dengan protein dan lipid yang berperan penting dalam
interaksi sel.
11
- Karbohidrat adalah senyawa organik yang terdiri dari rantai karbon yang memiliki
gugus karbonil sebagai aldehid atau keton dan mengandung banyak gugus
hidroksil.
Sifat fisik dari karbohidrat:
- Pada suhu kamar berupa zat padat.
- Kebanyakan senyawanya tidak berwarna dan memiliki struktur bubuk.
- Berupa zat padat amorf seperti pati.
- Berupa serat yang bersifat basa seperti selulosa.
- Sebagian besar karbohidrat memiliki sifat dapat memutar bidang polarisasi cahaya.
- Memilki stereoisomer yaitu senyawa senyawa yang memiliki rumus struktur sama
tetapi tetapi konfigurasinya berbeda. Contoh: glukosa memiliki dua bentuk
stereoisomer yaitu D-glukosa dan L-glukosa. Sistem D dan L didasarkan pada
gugus OH yang terikat pada atom C kiral terjauh. Jika gugus OH terletak sebelah
kanan proyeksi Fischer maka diberi nama D, sedangkan jika disebelah kiri diberi
nama L.
Sifat Kimia karbohidrat:
- Jumlah isomer ruang karbohidrat yaitu 2n, dengan n menyatakan jumlah atom C
asimetri.
- Semua karbohidrat bersifat optis aktif.
- Monosakarida dan disakarida berasa manis dan larut dalam air, sedangkan
polisakarida berasa tawar dan tidak larut dalam air.
12
2. Reduksi monosakarida
Reduksi aldosa atau ketosa dapat dilakukan dengan zat pereduksi seperti hidrogen dan
katalis atau suatu hidrida logam. hasil reduksi berupa polialkohol yang disebut
alditol.Produk reduksi D-glukosa disebut D-glusitol atau sorbitol.
• Sifat-sifat monosakharida
1. Reaksi dengan basa dan asam
Bila glukosa dilarutkan dalam basa encer / basa lemah Ba (OH)2 atau Ca(OH)2 setelah
beberapa jam akan dihasilkan campuran yang terdiri dari fruktosa, manosa dan sebagian
glukosa semula. Hal ini terjadi karena enolisasi glukosa. Perubahan aldosa menjadi ketosa ini
disebut transformasi Bruyn-Alberda Van Ekenstein. Trasnformasi ini tidak terjadi dalam
larutan basa pekat karena dalam larutan ini, monosakharida mudah teroksidasi, terdegrasi dan
terpolimerisasi. Dalam asam encer, monosakharida sangat stabil tetapi jika aldoheksosa
dipanaskan dalam asam kuat, maka akan mengalami dehidrasi membentuk hidroksimetil
furfural.
Dalam kondisi yang sama pentosa akan mengalami dehidrasi menjadi bentuk furfural.
2. Gula Pereduksi
Adanya sifat pereduksi dari gula disebabkan oleh adanya gugus aldehida atau gugus keton yang
bebas, sehingga dapat mereduksi ion-ion logam seperti tembaga (Cu) dan perak (Ag) dalam
larutan basa. Dalam mereduksi Benedict yang terbuat dari campuran CuSO4, NaOH dan Na-
sitrat , gula tersebut akan mereduksi CU2+ yang berupa Cu(OH)2 menjadi CU+ sebagai
CuOH,selanjutnya menjadi Cu2O yang tidak larut, berwarna kuning atau merah bata / coklat.
13
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa
ini adalah penentu kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan
utama yaitu:
• Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
• Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
• Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
• Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit gula)
Produk yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air
dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari gula sederhana
ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida
Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan,
disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan
penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada glukosa
dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.
3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini masih sangat membutuhkan banyak penyempurnaan
namun juga sangat bermanfaat dalam mendalami pengetahuan tentang karbohidrat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
SOAL JAWAB
SOAL
1. Apa rumus kimia dari Sukrosa,Fruktosa dan Selulosa?
2. Apa saja sifat dari sukrosa?
3. Sebutkan Jenis-jenis karbohidrat?
4. Apa saja contoh makanan yang mengandung karbohidrat?
5. Sebutkan apa saja manfaat dari Karbohidrat!
JAWABAN
1) Rumus Kimia dari :
• Rumus kimia Sukrosa: C12H22O11
• Rumus kimia Fruktosa: C6H12O6
• Rumus kimia Selulosa: (C6H10O5)n
2) Sukrosa mempunyai sifat-sifat :
• Sifat fisik : tak berwarna, larut dalam air dan etanol, tidak larut dalam eter dan
kloroform, bersifat optis aktif.
• Sifat kimia : dalam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami inverse menjadi
glukosa dan fruktosa.
3) Jenis – jenis Karbohidrat :
1. Karbohidrat Sederhana
Karbohidrat sederhana kemudian dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu Monosakarida dan juga
Disakarida.
2. Karbohidrat kompleks
Terdapat 2 kategori pada karbohidrat kompleks, yaitu Oligosakarida dan Polisakarida.
4) Makanan mengandung karbohidrat :
• Ubi jalar
• Pisang
• Apel
• Nasi Merah
• Jagung
5) Manfaat Karbohidrat yaitu :
• Sumber bahan bakar.
• Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada beberapa
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
• Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
• Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
• Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
• Membantu proses penyerapan kalsium.
• Sebagai materi pembangun.
• Sebagai pelumas sendi kerangka.
16