Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KARBOHIDRAT

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Biokimia”
Dosen Pengampu: Bapak Nasrul Hakim, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6

Kelas A

1. Denata Decaprio (2001080009)


2. Rahmad Fajar (2001081008)

TADRIS PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MERO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“KARBOHIDRAT”  yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Biokimia pada semester
ketiga.

Makalah dengan judul “Karbohidrat” ini memuat pembahasan tentang Penggolongan


karbohidrat, Struktur karbohidrat, Fungsi karbohidrat dalam biologi dan Struktur lipida.

Dalam menyelesaikan makalah ini, kami telah banyak mendapat bantuan masukan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima
kasih kepada Bapak Nasrul Hakim, M.Pd selaku dosen pembimbing kami yang telah
memberikan tugas makalah ini sehingga pengetahuan kami dalam penulisan makalah ini
makin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusunan skripsi kami di kemudian
hari.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu para mahasiswa dalam
menjalankan kegiatan belajar dan mengajar perkuliahan. Khususnya di mata kuliah Biokimia.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Demi perbaikan
kami mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan agar kami dapat menyempurnakan
makalah dimasa yang akan datang.

Metro, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................... 2

C. Tujuan............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3

A. Klasifikasi Karbohidrat................................................................. 3

B. Struktur Karbohidrat.................................................................... 9

C. Fungsi Karbohidrat Dalam Sistem Biologi ................................. 11

D. Struktur Lipida.............................................................................. 11

BAB III PENUTUP......................................................................................... 14

A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran.............................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah berfirman dalam Q.S.Fushshilat: 53

‫ف بِ َربِّكَ اَنَّهٗ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء َش ِه ْي ٌد‬ ُّ ۗ ‫اق َوفِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ِه ْم َح ٰتّى يَتَبَيَّنَ لَهُ ْم اَنَّهُ ْال َح‬
ِ ‫ق اَ َولَ ْم يَ ْك‬ ِ َ‫َسنُ ِر ْي ِه ْم ٰا ٰيتِنَا فِى ااْل ٰ ف‬
Artinya : ”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa
Al-Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa
sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?

Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktifitas, baik yang telah


merupakan kebiasaan misalnya berdiri, berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau
yang hanya kadang-kadang saja kita lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita
memerlukan enrgi. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang
kita makan. Pada umumnya  bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama
senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air
dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang
terjadi diubah menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau
umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses
fotosintesis.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau  polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini  bila dihidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula

1
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung
nitrogen, fosforus, atau. sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk
hidup. Monosakarida, khususnya glukosa merupakan nutrien utama sel. Misalnya, pada
vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel
tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan
di dalam molekul tersebut  pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel
tubuh. Selain itu, kerangka karbon monosakarida juga berfungsi sebagai bahan baku
untuk sintesis jenis molekul organik kecil lainnya, termasuk asam amino dan asam
lemak. Sebagai nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4
Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya
kandungan karbohidrat cukup tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber
karbohidrat ini misalnya padi-padian atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian
(kentang, singkong, ubi jalar), dan gula.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana klasifikasi karbohidrat ?
2. Bagaimana struktur karbohidrat ?
3. Bagaimana fungsi karbohidrat dalam sistem biologi ?
4. Bagaimana struktur lipida ?

C. Tujuan
Dari rumusan makalah di atas tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui apa sajakah klasifikasi dari karbohidrat.
2. Mengetahui bagaimana struktur karbohidrat.
3. Mengetahui apa sajakah fungsi karbohidrat dalam sistem biologi.
4. Mengetahu bagaimana struktur lipida.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Karbohidrat

1. Definisi Karbohidrat

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung


atom karbon, hidrogen, dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbihidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar
karbohidrat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat
dibentuk dari hasil reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel
tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Karbohidrat (‘hidrat dari karbon’, hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa
Yunani ‘sákcharon’ yang berarti “gula”). Karbohidrat berasal dari kata karbon ( C )
dan hidrat      (H2O). Rumus umumnya dikenal sebagai CnH2nOn. Karbohidrat
meliputi zat-zat yang terdapat di alam dan sebagian besar berasal dari tumbuhan,
dimana tumbuhan merupakan sumber makanan yang maha penting bagi manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-
keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawanya bila di hidrolisis.
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil.
Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama
sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Pada proses fotosintesis, tumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi
karbohidrat. Klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan
energi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara
dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang terbentuk akan disimpan di
dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.

3
2. Klasifikasi Karbohidrat

Jika diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon
(C), hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat
banyak mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000
atau lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa
penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.[4]

1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)

Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-


senyawa monosakarida sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula
menjadi senyawa gula yang lebih sederhana.[5] Contoh: glikosa dan fruktosa.

Monosakarida dapat diklasifikasikan menjadi dua:[6]

a. Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.


 Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
 Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
 Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
 Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa

b. Menurut kandungan gugus aldehida dan keton.


Dikatakan aldehida jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya
(C=O) berada di ujung rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara
atom C dan O nya berada selain dari pada diujung.
 Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
 Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa

2. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan
ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan
atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus
fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada
fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis

4
oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik).
Beberapa contoh disakarida yakni:[7]

a. Sukrosa.
Sukrosa terdapat dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis
dengan enzim sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa =
sukrosa).

b. Laktosa.
Laktosa (gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa
(galaktosa + glukosa = laktosa).

c. Maltosa.
Maltose termasuk gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan
biji gandum yang sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua
molekul glukosa (gukosa + glukosa = maltose).

3. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang
jumlahnya antara 2 sampai dengan 10 molekul monosakarida (oligo bererti
sedikit). Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan lainnya.
Oligosakarida secara eksperimen banyak dihasilkan dari proses hidrolisa
polisakarida dan hanya beberapa oligosakarida yang secara alami terdapat di alam

a. Trisakarida, merupakan oligosakarida yang terdiri atas tiga molekul


monosakarida.Contoh dari trisakarida adalah rafinosa. Rafinos adalah suatu
trisakarida yang penting,terdiri atas 3 molekul monosakarida yang berikatan,yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa. Atom karbon 1 pada galtosa berikatan dengan atom
karbon 6 pada glukosa, selanjutnya aom karbon 1 pada glukosa berikatan dengan
atom karbon 2pada fluktosa.

b. Tetrasakarida, merupakan oligosakarida yang terbentuk dari empat molekul


monosakarida.Stakiosa adalah suatu tetra sakarida. Dengan jalan hidrolisis
5
sempurna, stakiosa menghasilkan 2 molekul galaktosa, 1 molekul glukosa dan 1
molekul fruktosa.Pada hidrolisis parsial dapat dihasilkan fruktosa dan monotriosa
suatu trisakarida.Stakiosa tidak mempunyai sifat mereduksi.

c. Rafinosa, stakiosa, dan verbaskosa adalah oligosakarid, merupakan


oligosakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga
jenis oligosakarida ini tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim pencernan. Seperti
halnya pada polisakarida nonpati, oligosakarida ini didalam usus besar mengalami
fermentasi. Oligosakarida ini banyak terdapat di dalam biji tumbuh-tumbuhan dan
kacang-kacangan.

d. Fruktan, merupakan sekelompok oligosakarida dan polsisakarida yang terdiri


atas beberapa unit fruktosa yang terikat dengan satu molekol glukosa. Frukten
terdapat dlam serealia, bawang merah, bawang putih dan asparagus. Sebagian
besar fruktan juga difermentasi dalam usus besar.

4. Polisakarida.
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul
polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida
yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut
homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak
berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.[9]
Senyawa polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin
(seagai zat cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad
hewan juga terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n dengan harga n yang
besar.[10] Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain pati (amilum),
glikogen, dan selulosa.

a. Pati (amilum atau zat tepung)


Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.[11]zat pati
terdiri atas rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang
bercabang (amilopektin). Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan
6
alfa-glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang
rantai C-nya, serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri
dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut disebut
amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam
air dingin, tetapi jika dipanaskan dengan air, butir-butir zat pati tersebut
berkembang menjadi sebuah gel (kanji) dan pada pemanasan selanjutnya yang
disertai cukup air menghasilkan koloid.[12]
Amilum dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga
menghasilkan glukosa. Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim
amilase. Amilase dikeluarkan oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh
pangkreas.

b. Glikogen.
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan
dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat
larut oidal dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji.
Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap
larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa,
sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.[13]
Dalam pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet
corn).

c. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin,
dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman.
Atau dapat dikatakan selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri
atas selulosa. Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat
larut, jika larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis dan
terbentuk glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer
(larutan kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat dicerna

7
ileh perut manusia atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi dan dan
hewan ruminansia lain dengan prtolongan bakteri.[14]
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering
dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik. Misalnya
pada pembuatan es krim, pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur dan kristal
laktosa yang terbentuk akan lebih halus.[15]

d. Pektin.
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai
perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin
dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam
pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman sangat
bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya.
Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat
bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan
tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat
digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk, serta
anggur.[16]

e. Senyawa-senyawa polosakarida lainnya.[17]


 Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
 Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
 Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang
besar.
 Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air panas.
Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil produksi
susu.

8
B. Struktur Karbohidrat
Bagian terkecil penyusun karbohidrat disebut monosakarida. Struktur monosakarida
dapat dibagi menjadi dua yaitu struktur Fischer dan Howarth.
1. Struktur Fischer
Struktur Fischer merupakan rumus proyeksi yang dikemukakan oleh seorang
kimiawan Jerman bernama Emil Fischer pada tahun 1891.Pada senyawa yang
termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau
gugus keton. Struktur karbohidrat selain mempunyai hubungan dengan sifat kimia
yang ditentukan oleh gugus fungsi, ada pula hubungannya dengan sifat fisika, dalam
hal ini aktivitas optik. Senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya pemutaran
cahaya terpolarisasi dikatakan mempunyai aktivitas optik. Isomer optis pada
monosakarida disebabkan oleh adanya atom C asimetris dalam molekulnya. Isomer
optis monosakarida terjadi pada sakarida dengan rumus molekul sama, tetapi arah
putarnya bidang cahaya terpolarisasinya berbeda. Ada yang memutar ke kiri dan ada
yang memutar ke kanan. Molekul monosakarida yang memutar ke kiri diberi nama
awalan L (levo = kiri) dan yang memutar ke kanan diberi nama awalan D (dekstro =
kanan).

Contoh : Gliseraldehid

Penentuan Dekstro (D) dan Levo (L)

Untuk monosakarida dengan enam atom C, Penentapan bentuk L dan D didasarkan pada
posisi-posisi gugus OH pada atom C nomor 2, 3, 4, dan 5. Jika posisi OH lebih banyak
ke kanan maka diberi awalan D, sebaliknya jika posisi OH lebih banyak ke kiri diberi
awalan L.

9
Struktur Fischer Glukosa

2. Struktur Haworth
Struktur melingkar atau hemiasetal ini dikemukakan oleh Tollens. Struktur ini
digambarkan secara perspektif oleh Haworth. Penulisan kedua struktur tersebut
mempunyai hubungan yaitu gugus OH mengarah ke kanan pada proyeksi Fischer
menjadi ke bawah pada struktur Haworth, sedangkan gugus OH yang mengarah ke
kiri pada proyeksi Fischer menjadi ke atas pada struktur Haworth. Penamaan struktur
melingkar dari monosakarida yang gugus OH-nya mengarah ke bawah diberi awalan
alfa (α), sedangkan yang mengarah ke atas diberi awalan beta (β).

Perubahan struktur Fischer menjadi struktur Howarth

10
C. Fungsi Karbohidrat Dalam Sistem Biologi

1. Karbohidrat adalah sumber energy utama bagi manusia dan hewan, karena
karbohidrat dapat menyediakan energy instan. Glukosa dipecah dalam tubuh melalui
reaksi glikolisis dan siklus kreb untuk menghasilkan ATP.
2. Glukosa adalah sumber dari energy yang disimpan dalam hati dan otot. Di manusia
dan hewan, glukosa disimpan sebagai glikogen dan pada tumbuhan disimpan sebagai
pati.
3. Karbohidrat yang disimpan akan digunakan untuk cadangan energy, tidak seperti
protein yang digunakan untuk membangun tubuh.
4. Karbohidrat adalah perantara dalam sintesis protein dan lemak
5. Karbohidrat membantu dalam regulasi jaringan syaraf dan merupakan sumber energy
bagi otak.
6. Karbohidrat akan bergabung dengan protein dan lemak untuk membentuk antigen
permukaan, molekul reseptor, vitamin dan antibiotik.
7. Karbohidrat membentuk komponen struktural dan pelindung bagi maklhuk hidup,
seperti sel pada tanaman.
8. Pada hewan, konstituen penting dalam jaringan ikat
9. Karbohidrat berpartisipasi dan lam transpotasi, komunikasi sel-sel biologis dan
aktivasi faktor pertumbuhan.
10. Karbohidrat yang mengandung banyak serat dapat mencegah sembelit.
11. Karbohidrat juga membantu dalam sistem modulasi dan kekebalan tubuh.

D. Struktur Lipida

Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Secara definisi,
lemak adalah senyawa organik yang terdapat di alam dan sukar larut dalam air, tetapi
mudah larut dalam pelarut organik nonpolar, misalnya hidrokarbon atau eter.
Berdasarkan asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lipid nabati dan lipid
hewani. Lipid nabati adalah lemak yang dikandung oleh tumbuh-tumbuhan, contohnya
alpukat, durian, dan lain-lain. Lemak alam ini terbentuk dari gliserol dan asam-asam
lemak yang tidak jenuh sedangkan lipid hewani adalah lemak yang dikandung oleh
hewan contohnya daging, telur, ikan, dan lain-lain.
Lipid minyak hewani dan lipid minyak nabati memiliki banyak perbedaan
diantaranya: lipid hewani mengandung kolesterol sedangkan lipid nabati mengandung

11
fitosterol, kadar asam lemak tidak jenuh. Kadar lemak tidak jenuh dalam lipid hewani
lebih kecil daripada lipid nabati, lipid hewani cenderung berbentuk padat pada suhu
kamar sedangkan lipid nabati cenderung berbentuk cair.

1. Berdasarkan Struktur Kimia

Berdasarkan struktur kimianya, lipid adalah ester gliserida dengan jumlah atom lebih
dari 10 yang terbentuk dari reaksi esterifikasi antara asam lemak dan gliserol. Selain
itu ester gliserida membentuk lemak dan minyak. Struktur asam lemak dan gliserol pada
senyawa lipid adalah  sebagai berikut: 

Sumber: www. materi78.co.nr/kimia

2. Berdasarkan Struktur Trigliserida

Berdasarkan struktur trigliserida, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lemak dan
minyak. Lemak dan minyak tergolong senyawa trigliserida atau triasilgliserol yang
berarti senyawa yang memiliki 3 gliserol. Tiga OH dari gliserol ini dapat diubah dengan
sejenis sisa asam atau berbagai jenis sisa asam. Rumus struktur dari lemak atau minyak
adalah sebagai berikut: 

Sumber: Quipper Video

12
Pada gambar di atas, R1/R2/R3 yang dimaksudkan adalah rantai hidrokarbon dengan
jumlah atom karbon dari 3 sampai 23. Tetapi paling umum dijumpai adalah 15 atau
17. Lemak yang terbentuk dari asam karboksilat sejenis (R1= R2=R3) disebut lemak
sederhana. Jika terbentuk dari dua atau tiga jenis asam karboksilat disebut
campuran. Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti nama asam
lemaknya.

Penamaan dari lemak dan minyak sering diberikan sesuai dengan asam lemak
pembentuknya. Contoh: tristearin dari gliserol dan tristearat, dan tripalmitin dari
gliserol dan tripalmiat. Selain itu, minyak dan lemak dapat juga diberi nama dengan
cara yang biasa dipakai untuk penamaan suatu ester. Contoh: gliseril stristearat dan
gliseril tripalmiat.

Sumber: www. materi78.co.nr/kimia

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,
hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
2. Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah unit gula dalam rantai:
Monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa dan pentosa), Disakarida (sukrosa,
maltosa, laktosa), Oligosakarida (trisakarida, tetrasakarida, rafinosa dan fruktan),
Polisakarida (pati, glikogen, selulosa dan pektin)
3. Fungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan,
disamping itu juga sebagai bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan
sebagai bahan penstabil, bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan
bakar, misalnya pada glukosa dan pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya
selulosa dan khitin.
4. Lipid berasal dari kata Lipos (bahasa Yunani) yang berarti lemak. Berdasarkan
asalnya, lipid dibagi menjadi dua jenis yaitu lipid nabati dan lipid hewani. Struktur
lipid dapat dibedakan berdasarkan struktur Kimia dan struktur Trigliseridanya.

B. Saran
Sebagai mahasiswa jurusan biologi, materi mengenai karbohidrat sudah seharusnya
menjadi materi yg bisa selalu diingat. Karbohidrat merupakan senyawa yang sangat
dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa ini adalah penentu kelangsungan hidup
manusia. Materi ini adalah materi yang berkaitan dengan reaksi-reaksi yang terjadi
dalam mahluk hidup dan berkaitan erat dengan ilmu biokimia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-quran karim

Sentot Budi Raharjo, KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3 (Jakarta: Platinum,2008)H.280

Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia

Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.260

Syukhria ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.

Link website yang diakses selama penyusunan makalah :

https://www.avkimia.com/2017/04/struktur-sifat-dan-fungsi-karbohidrat.html

https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Karbohidrat-2016-
2016/menu3.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/lipid-kimia-kelas-1

15

Anda mungkin juga menyukai