Anda di halaman 1dari 21

i

MAKALAH
KARBOHIDRAT
Dosen Pengampu : Ibu Syaifiyatul H., M.Biomed

MOH MANSUR
NPM. 2021060200028
S. FATIMATUS ZAHRAH
NPM. 2021060200004
FIDIA FITRIANA
NPM. 2021060200018

UNIVERSITAS ISLAM MADURA


Jl. PONDOK PESANTREN MIFTAHUL ULUM BETTET
PAMEKASAN MADURA
Telp. / Fax. (0324) 32178

KATA PENGANTAR
ii

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyusun ,makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas tentang "KARBOHIDRAT". Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Magelang, 12 Oktober 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
iii

1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................1


1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3
2.1 Definisi karbohidrat...............................................................................................3
2.2 Karbohidrat pada tanaman.....................................................................................5
2.3 Klasifikasi karbohidrat...........................................................................................11
BAB III PENUTUP............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................18
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh mengalam perubahan atau
metabolime. Hasil metabolism karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,
sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis dalam hati dan digunakan oleh sel-
selpada jaringan otot sebagai sumber energy. Jadi ada bermacam-mcam seyawa yang
termasuk dalam golongan karbohidrat ini. Dari contoh-contoh tadi kit menegtahui bahwa
amilum atau pati, selulosa, glikogen, gula atau sukrosa dan glukosa merupakan beberapa
senyawa karbohidrat yang penting dalam kehidupan manusia.
Energy yang terkandung dalam karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energy
matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa, dibentuk dari karbondoksida dan air dengan
bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah
menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi. Proses
pembentukan glukosa dari karbondioksida dan air disebut proses fotosintesis.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa definisi dari Karbohidrat?
2. Bagaimana Karbohidrat dalam tanaman?
3. Bagaimana klasifikasi pada Karbohidrat?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui dan mempelajari definisi dari Karbohidrat.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana karbohidrat pada tanaman.
3. Untuk mengetahui dan mempelajari bagaimana klasifikasi karbohidrat.

1.4 MANFAAT PENULISAN


1. Agar dapat mengetahui dan mempelajari definisi dari Karbohidrat.
2. Agar dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana karbohidrat pada tanaman.
2

3. Agar dapat mengetahui dan mempelajari bagaimana klasifikasi karbohidrat.

BAB 2
3

PEMBAHASAN

Dalam kaitannya dengan proses metabolisme, telah kita ketahui bahwa proses ini
dibagi ke dalam dua proses bagian lagi, yakni anabolisme (reaksi pembentukan) dan
katabolisme (reaksi penguraian). Reaksi katabolisme meliputi proses respirasi, dan
fermentasi, sedangkan proses anabolisme ini meliputi proses kemosintesis, sintesis lemak,
sintesis protein, dan proses fotosintenis. Dalam kaitannya dengan tumbuhan, pada akhir
proses fotosintesis ini akan dihasilkan molekul gula atau karbohidrat yang tersusun atas
unsure C, H, dan O dimana salah satu fungsinya adalah sebagai sumber energy dan
penyusun struktur sel.

2.1 DEFINISI KARBOHIDRAT


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk. Nama karbohidrat dipakai dalam senyawa
tersebut karena rumus empirisnya yang berupa CnH2nOnatau Cn(H2O)n yaitu karbon yang
mengalami hidratasi. Namun nama tersebut kurang tepat karena hidrat yang terikat pada
gugus karbon bukanlah sebagai hidrat yang sebenarnya, misal tidak dapat dipisahkan atau
dikristalkan tersendiri yang terlepas dari gugusnya (Sudarmadji, 1989).
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu zat gizi yang memiliki fungsi utama
sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak
menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak dikonsumsi sehari-hari
sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara yang sedang berkembang. Di negara
berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-
daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi
hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan oleh sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak
maupun protein. Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung
kentang, dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.
Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
karbon, hidrogen, dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen dalam
komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbihidrat dapat dibentuk dari beberapa
4

asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil
reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil).
Karbohidrat juga berperan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya warna, rasa, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh karbohidrat berguna
untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein yang berlebihan, kehilangan mineral
dan berguna untuk metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2002)
Pada tanaman, karbohidrat dibentuk dari reaksi karbohidrat dan air dengan bantuan
klorofil dan sinar matahari pada jasad hidup autrotopik. Melalui proses fotosintesis ini
kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati atau selulosa.Secara kimia reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
CO2 + H2O ® (CH2O)n + O2

Cara mudah dalam mendapatkan karbohidrat adalah dengan cara mengekstraknya


dari bahan-bahan nabati sumber karbohidrat yaitu serealia, umbi-umbian dan batang
tanaman, misalnya sagu (Winarno, 2002) .
Karbohidrat juga merupakan segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton,
atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugushidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang
mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak
terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
5

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa,galaktosa, dan fruktosa. Banyak
karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,
kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

2.2 KARBOHIDRAT PADA TANAMAN


Pemindahan energi dati sinar matahari ke dalam tanaman dilaksanakan dengan
perantara klorofil. Senyawa tersebut terdapat dalam sebuah organel vital bagi tanaman yaitu
khloroplas (Salisbury, 1985).
Proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat, terutama glukosa. Diantara
berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk oleh tumbuhan dari glukosa adalah
selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum didalam tumbuhan banyak tersimpan dalam
akar, umbi ataupun biji-bijian. Butir-butir amilum itu sebenarnya semula terdapat di dalam
kloroplas daun sebagai hasil fotosintesis. Menurut Loveless (1994) pada kebanyakan
tumbuhan dikotil juga monokotil, pati mulai terkumpul pada daun segera setelah terjadi
proses fotosintesis yang berjalan cepat, sehingga pada tanaman dikotil mempunyai daun pati
sedangkan daum monokotil mempunyai daun gula.
Menurut Hopkins (1995) amilum terdiri dari campuran amilosa dan amilopektin.
Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan perubahan warna komplek merah ungu.
Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara molekul pati/amilum dan Iod.
Adanya amilum pada daun sebagai hasil fotosintesis dapat diuji keberadaannya.
Adanya pati/amilum dalam daun lebih mudah dideteksi daripada adanya gula, sehingga
tumbuhan berdaun pati seperti bayam dapat digunakan sebagai bahan dalam praktikum ini.
Hal pertama yang dilakukan adalah menutup bagian daun bayam sebelum bayam sebelum
terkena sinar matahari dan memetiknya sesudah beberapa saat terkena sinar matahari
sehingga dimungkinkan tumbuhan bayam tersebut telah berfotosintesa. Daun yang telah
dipetik tersebut dimasukan kedalam larutan alkohol 95% yang panas. Larutan alkohol
berfungsi untuk melarutkan klorofil daun. Hal ini jelas terlihat, setelah dicelupkan dalam
alkohol 95% panas, warna hijau daun bayam pudar dan menjadi kekuning-kuningan,
6

kemudian daun ini dicuci dengan air panas dengan cepat tujuannya adalah untuk menjaga
bentuk sel agar tidal rusak, setelah itu diberi larutan J-KJ yang akan memberikan ungu pada
daun.

Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman adalah
tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer yang terbentuk
oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung oleh mata rantai yang
sama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah amilosa dan amilopektin (bila
dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah ungu). Sedangkan amilosa memberikan
warna biru (Fressenden R. J dan Fessenden J. S, 1997).

Menurut Tjitrosomo (1985), suatu pengujian yang menunjukkan adanya pati pada
banyak tumbuhan dianggap memberikan kesan bahwa fotosintesis sedang berlangsung.
Akumulasi pati dalam daun sebagai cadangan sementara mudah didemonstrasikan. Jika
klorofil dihilangkan dari daun tumbuhan penghasil pati yang telah disimpan dalam gelap
selama beberapa jam dan daunnya kemudian diwarnai dengan iodium maka hanyalah warna
coklat iodium yang akan tampak. Akan tetapi, jika telah disinari sinar matahari selama
sehari dilakukan cara yang sama, maka pada daun akan tampak warna biru atau hitam yang
menunjukan adanya pati. Hal ini didukung oleh Loveless (1990) yang mengatakan warna
gelap yang terjadi memberikan indikasi perkiraan konsentrasi pati yang ada dalam daun.

Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesa adalh cahaya, temperatur dan air. Pada
umumnya tumbuhan didaerah tropik tidak bisa melakukan fotosintesis pada suhu kurang
dari 50 C, maka meskipun sinarada cukup, tapi CO2 berkurang akan berakibat fotosintesis
terhambat. Amilum merupakan produk fotosintesis yang termasuk heksosan yang sifatnya
tidal larut dalam air dan tidak manis. Pengangkutan amilum dari sel ke sel tidak mungkin
dalam bentuk amilum tetapi dalam bentuk gula. Amilum disimpan dalam plastida, yang
nantinya akan dipecah menjadi maltosa oleh enzim amilase. Enzim amilase tersebut terdiri
dari a amilase dan b amilase. a amilase menggugurkan amilosa dan dan amilopektin atas
satuan yang terdiri atas 6 sampai 9 molekul glukosa. Satuan itu disebut dextrin b amilase.
7

Kegiatannya memutuskan ikatan antara atom C nomer 1-4, tidak mampu untuk memutuskan
hubungan antara atom C 1-6 (Dwidjoseputro, 1992).

Posporilasi dengan ATP menjadi ADP glukosa kemudian menjadi pati dan ADPG,
glukosa 1P diposporilasi dengan UTP menjadi UDP glukosa lalu menjadi amilum (Noogle
dan Fritz,1989). Menurut Hopkins (1995), pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat
dimana cahaya menyinari bagian hijau karena bagian tersebut mengandung klorofil.
Kehadiran karbohidrat dapat diketahui dari reaksi dari iodium-amilum. Amilum terdiri dari
campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan
perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara
molekul pati/amilum dan Iod. Proses pembentukan amilum melalui fotosintesis adalah
sebagai berikut :
Transformasi karbohidrat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor luar. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap penyusunan amilum menurut Dwijoseputro (1994) diantaranya :
1. Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan amilum
menjadi gula. Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada temperatur sedang yaitu
200C sampai 300C.
2. Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula sukrosa
dan beberapa monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan menambah
kegiatan penyusunan amilum.
3. Konsentrasi ion-ion H+
Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Enzim akan bekerja berlawanan
jika lingkungannya mengalami perubahan pH. Pada pH di atas 7 banyak terbentuk
gula sedang gula akan terbentuk menjadi amilum lagi jika pH turun sampai di bawah
7.
4. Konsentrasi gula
Keseimbangan antara persediaan gula dan persediaan amilum terdapat di dalam sel.
Pembentukan amilum itu tampak giat karena pembentukan gula yang yang giat. Pada
8

malam hari sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula sekedar untuk
menjaga ketetapan konsentrasi.
5. Keadaan pH
6. Intensitas sinar
Hopkins (1995), menyatakan bahwa pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat
dimana cahaya menyinari bagian yang hijau karena bagian tersebut mangandung
klorofil. Kahadiran karbohidrat dapat diketahui dari Iodin-Amilum. Bagian daun
yang tertutup ketas alumunium foil dan dikenai sinar matahari, maka setelah
dimasukkan dalam alkohol panas dan aquades panas, kemudian ditetesi larutan iodin,
maka bagian tersebut tidak akan terbentuk warna ungu, tetapi bagian yang tidak
ditutupi nampak berwarna ungu. Dwijoseputro (1986), menggambarakan hubungan
antara amilum dan I-KI dalam reaksi berikut:

C5H8O4 + I – KI C5H8O4 + I5- + KI

Pembentukan pati terjadi melalui suatu proses yang melibatkan sumbangan


berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa (ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dengan
menggunakan ATP dan glukosa 1-p. Tentunya warna pada daun yang diuji
seharusnya berwarna coklat iodin, sedangkan pada daun yang digunakan sebagai
kontrol akan berwarna lebih gelap. Hal ini karena daun yang di beri perlakuan tidak
menghasilkan amilum sehingga tidak menimbulkan warna ungu (Dwijosapoetro,
1994).
Amilum disusun di dalam kloroplas dan juga di dalam leukoplas sebagai
tempat untuk menyimpan. Penyusunan amilum memerlukan bahan berupa glukosa-
1-pospat serta bantuan enzim berupa posporilase amilum. Molekul glukosa-1-pospat
dapat digandeng-gandengkan dengan pertolongan posporilase ini. Pada
penggandengan itu terlepaslah molekul pospat (Dwidjoseputro, 1994).
Praktikum mengenai uji karbohidrat dalam tanaman digunakan daun bayam
(Amaranthus spinosus) yang sebagian ditutup dengan alumunium foil untuk
mencegah adanya sinar matahari yang mengenai klorofil agar tidak fotosintesis.
9

Bagian yang tidak terkena sinar tidak akan menghasilkan amilum, sedangkan bagian
yang tidak ditutup alumunium foil/daun kontrol akan menghasilkan amilum. Setelah
daun dibiarkan selama beberapa jam di bawah terik matahari, kemudian daun direbus
alkohol. Hal ini bertujuan untuk melarutkan klorofil yang ada pada daun, namun
amilum yang ada tidak akan ikut larut karena amilum tidak dapat larut oleh alkohol.
Ternyata daun berubah warna menjadi lebih transparan atau kekuningan.
Dwijoseputro (1994) menyatakan bahwa setelah semua klorofil larut, semua bagian
daun ditetesi I-KI maka, warna daun yang semula transparan akan berubah menjadi
ungu gelap. Hal ini menandakan adanya amilum pada daun tersebut, karena reaksi
iodium dalam amilum menimbulkan warna biru kehitam-hitaman. Sedangkan pada
daun yang ditutup alumunium foil akan berwarna coklat. Namun dalam percobaan
tidak dihasilkan warna ungu. Hal ini dikarenakan larutan IKI yang dipakai sudah
tidak berfungsi.
Menurut Salisbury dan Ross (1992) pembentukan pati atau amilum terjadi
terutama melalui satu proses yang melibatkan sumbangan berulang unit glukosa dari
gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa
(ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dengan menggunakan ATP dan glukosa
1-fosfat di kloroplas dan plastid lainnya. Reaksi berikut merangkum pembentukan
pati dari ADPG :
ADP + amilosa kecil (unit n-glukosa) → amilosa (lebih besar dengan unit
n+1glukosa) + ADP.
Menurut Lakitan (2000) karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam
bentuk pati atau amilum. Pembentukan amilum pada umumnya berlangsung melalui
proses yang sama secara berulang-ulang dengan menggunakan glukosa dari gula
nukleosida yang mirip UDPG yang disebut sebagai Adenosin Difosfat (ADPG).
Pembentukan ADPG berlangsung dalam kloroplas atau plastida lainnya
menggunakan Atp dan glukosa-1-p :
(n-glukosa) amilosa → (n+1 glukosa) amilosa ADPG → ADP
Pembentukan pati terjadi melaui suatu proses yang melibatkan sumbangan
berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa, ADPG. Pembentukan ADPG berlangsung dengan
10

menggunakan ATP dan glukosa-1-fosfat di kloroplas dan plastid. Molekul amilosa


yang sedang tumbuh dengan unit glukosa yang mempunyai gugus reaksi C-4 pada
ujungnya, bergabung dengan C-1 glukosa yang ditambahkan dari ADPG. Pati
sintetase, yang mengkatalisis reaksi tersebut diaktifkan oleh K+. Cabang pada
amilopektin antara C-6 pada rantai utama dan C-1 pada rantai cabang dibentuk oleh
berbagai isoenzim dari beberapa enzim yang secara ringkas disebut enzim
percabangan atau enzim Q. Tingkat cahaya yang tinggi dan siang hari yang panjang,
menguntungkan fotosintesis dan translokasi karbohidrat. Sehingga menyebabkan
penimbunan satu atau lebih butir pati di kloroplas dan penyimpanan pati di
amiloplas. Pembentukan pati di kloroplas diuntungkan oleh cahaya terang, sebab
enzim yang membentuk ADPG secara alosetrik diaktifkan oleh 3-PGA dan dihambat
secara alosetrik Pi (Preiss). Kandungan 3-PGA agak meningkat saat terang sewaktu
penambahan CO2 terjadi, tapi kandungan Pi agak turun karena ditambah ADP untuk
membentuk ATP selama fosforilasi fotosintesis (Salisbury & Ross,1992).
Tanaman jika pada bulan-bulan yang dingin, konsentrasi gula tinggi
sedangkan kadar amilum menyusut, bulan-bulan panas keadaan itu berkebalikan.
Persediaan air yang berlabihan menambah kegiatan penyusunan amilum. Perubahan
pH membawa perubahan kegiatan enzim. pH 7 merupakan pH optimal untuk
pembentukan gula, sedang gula akan terbentuk menjadi amilum jika pH sampai
dibawan 7 (Kimball, 1989).
Bahan-bahan yang digunakan untuk mengetahui adanya amilum dalam daun
diantaranya alkohol, larutan I-KI, aquades. Alkohol berfungsi untuk melarutkan
klorofil sedangkan larutan I-KI berfungsi sebagai indikator adanya amilum dan
aquades berfungsi sebagai pencuci.
Karbohidrat adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering dalam bahan
makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan akar
tumbuhan. Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang melibatkan kegiatan
sinar matahari terhadap hijauan daun. Hijauan daun merupakan zat fotosintetik aktif
pada tumbuh-tumbuhan. Zat tersebut merupakan molekul yang rumit dengan suatu
struktur yang serupa dengan struktur hemoglobin, yang terdapat dalam darah hewan.
11

Hijauan daun mengandung magnesium : hemoglobin mengandung besi. Lebih


terperinci lagi, karbohidrat dibentuk dari air (H2O) berasal dari tanah,
karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan energi berasal dari matahari. Suatu
reaksi kimiawi sederhana yang memperlihatkan suatu karbohidrat (glukosa)
disintesis oleh fotosintesis dalam tumbuh-tumbuhan adalah sebagai berikut :

6CO2 + 6H2O + 673 cal —-> C6H12O6 + 6 O2

2.3 KLASIFIKASI KARBOHIDRAT


Penggolongan karbohidrat yang paling sering dikemukakan adalah penggolongan
berdasarkan molekul-molekulnya.
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sedrhana susunan molekulnya.
Dalam tubuh monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian
masuk ke dalam aliran darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna
dari karbohidrat yang lebih komplek susunannya dalam proses pencernaan.
Monosakarida yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa. Glukosa disebut
juga dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Semua karbohidrat
dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa atau levulosa terdapat
bersama glukosa dalam buah dan sayuran terutama dalam madu. Galaktosa hanya
ditemukan berasal dari penguraian disakarida. Buah-buahan mengandung
monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila dua molekul monosakarida
berikatan akan terbentuk disakarida (Gambar 3) dan mengeluarkan air. Dalam bentuk
lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan membentuk oligosakarida dan dalam
rantai yang lebih panjang lagi (>10) monosakarida akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-
rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau
cincin ini secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH). Ada tiga jenis heksosa
yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukods, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam
monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada
12

cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.


Perbedaan dalam susunan atom inilah yang menyebabkan perbedaan dalam tingkat
kemanisan, daya larut, dan sifat lain ketiga monosakarida tersebut. Monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).
gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya
dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang kurang
penting dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa
Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling
sederhana (simple sugar) karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi
dihidrolisa. Monosakarida biasanya mudah larut dalam air dan umumnya berasa
manis sehingga secara umum disebut juga sebagai gula. Penamaannya juga
berakhiran –osa.
Ada beberapa jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang
peranan terpenting dalam kehidupan, yaitu :
1) Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C.
Contohnya ialah Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
2) Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C.
Contoh dari tetrosa adalah threosa, Eritrosa, xylulosa
3) Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C.
Contoh pentose ialah Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa
4) Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C.
Contoh Hexosa ialah Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosa diantara
keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan sehari-hari ialah
galaktosa, fruktosa dan glukosa.
5) Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa.
Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu,
sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir
pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
13

6) Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis


sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu
dan hasil hidrolisa dari gula tebu.
7) Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada
di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
8) Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C.
Contohnya ialah Sedoheptulosa.

2. Disakarida
senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2
molekul monosakarida.
Tiga jenis disakarida ialah sebagai berikut :
1. Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sumber sukrosa ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira
(50%), jam, jelly.
2. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan
amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan
Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari dua
fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu :
1) Amilosa
 larut dengan air panas
 mempunyai struktur rantai lurus
2) Amilopektin
14

 tidak larut dengan air panas


 mempunyai sruktur rantai bercabang.
3) Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri
dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang
larut di dalam air. Sumber laktosa hanya terdapat pada susu sehingga
disebut juga gula susu.

3. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat
yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah
macam-macam polisakarida :

a. Amilum (pati atau tepung).


Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas
membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut
“gelatinisasi”. Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis,
tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk sol
atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat digunakan untuk
mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau
asam. Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam
biji-bijian pati terdapat dalam bentuk granula. Penguraian tidak sempurna
dari pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu suatu bentuk oligosakarida.
Molekulnya lebih sederhana jika dibandingkan dengan tepung dan bersifat
mudah larut dalam air, mudah dicerna, sehingga baik untuk makanan bayi.
Pati dapat dihidrolisis dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan
amilopektin. Beras ketan amilosa (1-2%), beras biasa amilosa > 2 %.
b. Dekstrin.
15

Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih


sederhana, lebih mudah larut di dalam air, denganjodium akan berubah
menjadi wama merah.
c. Glikogen.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan
dalam hati dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila
diperlukan oleh tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen
merupakan “pati hewani”, terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam
air (pati nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan
menghasilkan warna merah. Sumber utama glikogen banyak terdapat pada
kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).
d. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa,
pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding
sel tanaman. Selulosa dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya.
CMC (carboxymethil cellulose) merupakan salah satu contoh turunan
selulosa yang digunakan pada pembuatan 15 es krim untuk memperbaiki
tekstur dan kristal laktosa sehingga lebih halus. Selain itu CMC digunakan
pada Industri makanan untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini lebih
sukar diuraikan dan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : memberi bentuk
atau struktur pada tanaman, tidak larut dalam air dingin maupun air panas,
tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan manusia sehingga tidak
menghasilkan energi, tetapi dapat membantu melancarkan pencernaan
makanan, dapat dipecah menjadi satuan-satuan glukosa oleh enzim dan
mikroba tertentu. Ikatan-ikatan selulosa yang panjang dapat membentuk
kapas atau serat rami. Selulosa dan hemiselulosa terdapat pada bagian-bagian
yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran. Hampir
50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena
selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-
tumbuhan.
e. Inulin
16

Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga


merupakan fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f. Glikosaminoglikan
g. Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks. Umumnya menyusun
jaringan misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada manusia.
h. Glikoprotein
Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya terdapat
pada membrane sel dan merupakan protein karbohidrat

4. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul
monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida.

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk.
2. Karbohidrat pada tanaman adalah proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat,
terutama glukosa. Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk
oleh tumbuhan dari glukosa adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum
didalam tumbuhan banyak tersimpan dalam akar, umbi ataupun biji-bijian.
3. Karbohidrat dibagi 3 yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
17

DAFTAR PUSTAKA

K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Martini, dr. Tri. “DIKTAT 1 BIOKIMIA”, Biomolekul Enzim hormon.

Dwidjoseputro. 1980. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

Fressenden, R. J & Fessenden J. S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara, Jakarta

Hopkins, W. B. 1995. Introduction to Plant Physiology. John Willey and Sons. Inc, New York

Loveless. 1990. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Topis. Gramedia, Jakarta
18

Salisbury, F. B. 1985. Plant Physiology. Wadsworth Publishing Company, California

Tjitrosomo, S. 1985. Botani Umum Jilid II. Penerbit Angkasa, Bandung

Anda mungkin juga menyukai