MAKALAH
KARBOHIDRAT
Dosen Pengampu : Ibu Syaifiyatul H., M.Biomed
MOH MANSUR
NPM. 2021060200028
S. FATIMATUS ZAHRAH
NPM. 2021060200004
FIDIA FITRIANA
NPM. 2021060200018
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyusun ,makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini
kami akan membahas tentang "KARBOHIDRAT". Kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................1
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
3
PEMBAHASAN
Dalam kaitannya dengan proses metabolisme, telah kita ketahui bahwa proses ini
dibagi ke dalam dua proses bagian lagi, yakni anabolisme (reaksi pembentukan) dan
katabolisme (reaksi penguraian). Reaksi katabolisme meliputi proses respirasi, dan
fermentasi, sedangkan proses anabolisme ini meliputi proses kemosintesis, sintesis lemak,
sintesis protein, dan proses fotosintenis. Dalam kaitannya dengan tumbuhan, pada akhir
proses fotosintesis ini akan dihasilkan molekul gula atau karbohidrat yang tersusun atas
unsure C, H, dan O dimana salah satu fungsinya adalah sebagai sumber energy dan
penyusun struktur sel.
asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber makanan yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat dibentuk dari hasil
reaksi CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis di dalam sel tumbuh-tumbuhan yang
mengandung hijau daun (klorofil).
Karbohidrat juga berperan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,
misalnya warna, rasa, tekstur dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh karbohidrat berguna
untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein yang berlebihan, kehilangan mineral
dan berguna untuk metabolisme lemak dan protein (Winarno, 2002)
Pada tanaman, karbohidrat dibentuk dari reaksi karbohidrat dan air dengan bantuan
klorofil dan sinar matahari pada jasad hidup autrotopik. Melalui proses fotosintesis ini
kemudian mengalami polimerisasi menjadi pati atau selulosa.Secara kimia reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut:
CO2 + H2O ® (CH2O)n + O2
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula
sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa,galaktosa, dan fruktosa. Banyak
karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi
rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,
kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida
(rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
kemudian daun ini dicuci dengan air panas dengan cepat tujuannya adalah untuk menjaga
bentuk sel agar tidal rusak, setelah itu diberi larutan J-KJ yang akan memberikan ungu pada
daun.
Karbohidrat merupakan suatu golongan senyawa yang terdiri dari atau dapat
dihidrolisis menjadi polisakarida aldehid dan keton. Karbohidrat dalam tanaman adalah
tepung atau amilum atau pati. Amilum adalah homopolimer (suatu polimer yang terbentuk
oleh hanya satu macam unit monomerik) dari glukosa yang digabung oleh mata rantai yang
sama dengan maltosa. Macam amilum utama adalah amilosa dan amilopektin (bila
dilarutkan dengan iodin memberikan warna merah ungu). Sedangkan amilosa memberikan
warna biru (Fressenden R. J dan Fessenden J. S, 1997).
Menurut Tjitrosomo (1985), suatu pengujian yang menunjukkan adanya pati pada
banyak tumbuhan dianggap memberikan kesan bahwa fotosintesis sedang berlangsung.
Akumulasi pati dalam daun sebagai cadangan sementara mudah didemonstrasikan. Jika
klorofil dihilangkan dari daun tumbuhan penghasil pati yang telah disimpan dalam gelap
selama beberapa jam dan daunnya kemudian diwarnai dengan iodium maka hanyalah warna
coklat iodium yang akan tampak. Akan tetapi, jika telah disinari sinar matahari selama
sehari dilakukan cara yang sama, maka pada daun akan tampak warna biru atau hitam yang
menunjukan adanya pati. Hal ini didukung oleh Loveless (1990) yang mengatakan warna
gelap yang terjadi memberikan indikasi perkiraan konsentrasi pati yang ada dalam daun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesa adalh cahaya, temperatur dan air. Pada
umumnya tumbuhan didaerah tropik tidak bisa melakukan fotosintesis pada suhu kurang
dari 50 C, maka meskipun sinarada cukup, tapi CO2 berkurang akan berakibat fotosintesis
terhambat. Amilum merupakan produk fotosintesis yang termasuk heksosan yang sifatnya
tidal larut dalam air dan tidak manis. Pengangkutan amilum dari sel ke sel tidak mungkin
dalam bentuk amilum tetapi dalam bentuk gula. Amilum disimpan dalam plastida, yang
nantinya akan dipecah menjadi maltosa oleh enzim amilase. Enzim amilase tersebut terdiri
dari a amilase dan b amilase. a amilase menggugurkan amilosa dan dan amilopektin atas
satuan yang terdiri atas 6 sampai 9 molekul glukosa. Satuan itu disebut dextrin b amilase.
7
Kegiatannya memutuskan ikatan antara atom C nomer 1-4, tidak mampu untuk memutuskan
hubungan antara atom C 1-6 (Dwidjoseputro, 1992).
Posporilasi dengan ATP menjadi ADP glukosa kemudian menjadi pati dan ADPG,
glukosa 1P diposporilasi dengan UTP menjadi UDP glukosa lalu menjadi amilum (Noogle
dan Fritz,1989). Menurut Hopkins (1995), pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat
dimana cahaya menyinari bagian hijau karena bagian tersebut mengandung klorofil.
Kehadiran karbohidrat dapat diketahui dari reaksi dari iodium-amilum. Amilum terdiri dari
campuran amilosa dan amilopektin. Amilosa bereaksi dengan Iod (I) menghasilkan
perubahan warna komplek merah ungu. Warna ini ditimbulkan oleh ikatan lemah diantara
molekul pati/amilum dan Iod. Proses pembentukan amilum melalui fotosintesis adalah
sebagai berikut :
Transformasi karbohidrat itu dipengaruhi oleh beberapa faktor luar. Faktor-faktor
yang berpengaruh terhadap penyusunan amilum menurut Dwijoseputro (1994) diantaranya :
1. Temperatur
Temperatur yang rendah itu mempunyai pengaruh baik bagi pengubahan amilum
menjadi gula. Pengubahan gula manjadi amilum terjadi pada temperatur sedang yaitu
200C sampai 300C.
2. Pengaruh air
Daun yang layu di dalamnya banyak terdapat amilum terubah menjadi gula sukrosa
dan beberapa monosakarida. Persediaan air yang agak berlebihan menambah
kegiatan penyusunan amilum.
3. Konsentrasi ion-ion H+
Perubahan pH membawa perubahan kegiatan enzim. Enzim akan bekerja berlawanan
jika lingkungannya mengalami perubahan pH. Pada pH di atas 7 banyak terbentuk
gula sedang gula akan terbentuk menjadi amilum lagi jika pH turun sampai di bawah
7.
4. Konsentrasi gula
Keseimbangan antara persediaan gula dan persediaan amilum terdapat di dalam sel.
Pembentukan amilum itu tampak giat karena pembentukan gula yang yang giat. Pada
8
malam hari sebagian dari amilum ada yang diubah menjadi gula sekedar untuk
menjaga ketetapan konsentrasi.
5. Keadaan pH
6. Intensitas sinar
Hopkins (1995), menyatakan bahwa pembentukan karbohidrat terjadi pada tempat
dimana cahaya menyinari bagian yang hijau karena bagian tersebut mangandung
klorofil. Kahadiran karbohidrat dapat diketahui dari Iodin-Amilum. Bagian daun
yang tertutup ketas alumunium foil dan dikenai sinar matahari, maka setelah
dimasukkan dalam alkohol panas dan aquades panas, kemudian ditetesi larutan iodin,
maka bagian tersebut tidak akan terbentuk warna ungu, tetapi bagian yang tidak
ditutupi nampak berwarna ungu. Dwijoseputro (1986), menggambarakan hubungan
antara amilum dan I-KI dalam reaksi berikut:
Bagian yang tidak terkena sinar tidak akan menghasilkan amilum, sedangkan bagian
yang tidak ditutup alumunium foil/daun kontrol akan menghasilkan amilum. Setelah
daun dibiarkan selama beberapa jam di bawah terik matahari, kemudian daun direbus
alkohol. Hal ini bertujuan untuk melarutkan klorofil yang ada pada daun, namun
amilum yang ada tidak akan ikut larut karena amilum tidak dapat larut oleh alkohol.
Ternyata daun berubah warna menjadi lebih transparan atau kekuningan.
Dwijoseputro (1994) menyatakan bahwa setelah semua klorofil larut, semua bagian
daun ditetesi I-KI maka, warna daun yang semula transparan akan berubah menjadi
ungu gelap. Hal ini menandakan adanya amilum pada daun tersebut, karena reaksi
iodium dalam amilum menimbulkan warna biru kehitam-hitaman. Sedangkan pada
daun yang ditutup alumunium foil akan berwarna coklat. Namun dalam percobaan
tidak dihasilkan warna ungu. Hal ini dikarenakan larutan IKI yang dipakai sudah
tidak berfungsi.
Menurut Salisbury dan Ross (1992) pembentukan pati atau amilum terjadi
terutama melalui satu proses yang melibatkan sumbangan berulang unit glukosa dari
gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut adenosin difosfoglukosa
(ADPG). Pembentukan ADPG berlangsung dengan menggunakan ATP dan glukosa
1-fosfat di kloroplas dan plastid lainnya. Reaksi berikut merangkum pembentukan
pati dari ADPG :
ADP + amilosa kecil (unit n-glukosa) → amilosa (lebih besar dengan unit
n+1glukosa) + ADP.
Menurut Lakitan (2000) karbohidrat yang terbentuk pada tumbuhan dalam
bentuk pati atau amilum. Pembentukan amilum pada umumnya berlangsung melalui
proses yang sama secara berulang-ulang dengan menggunakan glukosa dari gula
nukleosida yang mirip UDPG yang disebut sebagai Adenosin Difosfat (ADPG).
Pembentukan ADPG berlangsung dalam kloroplas atau plastida lainnya
menggunakan Atp dan glukosa-1-p :
(n-glukosa) amilosa → (n+1 glukosa) amilosa ADPG → ADP
Pembentukan pati terjadi melaui suatu proses yang melibatkan sumbangan
berulang unit glukosa dari gula nukleotida serupa dengan UDPG yang disebut
adenosin difosfoglukosa, ADPG. Pembentukan ADPG berlangsung dengan
10
2. Disakarida
senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2
molekul monosakarida.
Tiga jenis disakarida ialah sebagai berikut :
1. Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering
disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert.
Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sumber sukrosa ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira
(50%), jam, jelly.
2. Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua
molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan
amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan
Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru. Amilum terdiri dari dua
fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas, yaitu :
1) Amilosa
larut dengan air panas
mempunyai struktur rantai lurus
2) Amilopektin
14
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat
yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah
macam-macam polisakarida :
4. Oligosakarida
Oligosakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul
monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton dan meliputi
kondensat polimer-polimer yang terbentuk.
2. Karbohidrat pada tanaman adalah proses fotosintesis akan menghasilkan karbohidrat,
terutama glukosa. Diantara berbagai karbohidrat yang penting yang dapat dibentuk
oleh tumbuhan dari glukosa adalah selulosa, sukrosa dan pati/amilum. Amilum
didalam tumbuhan banyak tersimpan dalam akar, umbi ataupun biji-bijian.
3. Karbohidrat dibagi 3 yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida
17
DAFTAR PUSTAKA
K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Fressenden, R. J & Fessenden J. S. 1997. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara, Jakarta
Hopkins, W. B. 1995. Introduction to Plant Physiology. John Willey and Sons. Inc, New York
Loveless. 1990. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Topis. Gramedia, Jakarta
18