Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Ke-1 Tanggal Mulai : 31 Agt 2022

MK. Dasar Biokimia Gizi Tanggal Selesai : 13 Sep 2022

UJI KARBOHIDRAT DENGAN TEORI MOLLISCH

Kelompok : 5
1. Ahmad Baihaqi 5223240013
2. Andi 5223540032
3. Nabila Anjani 5221240011
4. Putri Annisa 5223540034

Dosen Pengampu :
1. Dr. Saronom Silaban, M. Pd.
2. Hardi Firmansyah, S. Si., M. Si.
3. Latifah Rahman Nurfazriah, S. Pd., M.Kes
4. Muhammad Edwin Fransiari, M. Km.

PROGRAM STUDI GIZI


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesem-
patan pada penulis untuk menyelesaikan laporan praktikum ini. Atas rahmat dan hi-
dayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Karbo-
hidrat Dengan Teori Mollisch” dengan tepat waktu. Laporan ini disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Biokimia di Universitas Negeri Medan. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
agar mengetahui kadar karboidrat pada sukrosa dan maltosa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim dosen mata kuliah Dasar
Biokimia Gizi, khususnya kepada bapak Saronom Silaban. selaku pengajar mata kuliah
biokimia. Penugasan ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan pemahaman ten-
tang bidang yang ditekuni oleh penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penulis tentunya tidak pernah lepas dari kesalahan dalam proses
pembuatan laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca, serta kami memohon maaf atas segala kekurangan.
Kami berharap isi makalah ini dapat menjadi referensi untuk membuka pikiran dan
pemahaman kita untuk memahami pembelajaran dalam mata kuliah Dasar Biokimia
Gizi.

Medan, 13 september 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I...................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum..........................................................................1
BAB II..................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Karbohidrat dan Uji Mollisch...........................................................2
a. Monosakarida..............................................................................3
b. Oligosakarida..............................................................................3
c. Polisakarida...............................................................................3
2.2 Metodologi................................................................................4
2.2.1 Alat....................................................................................4
2.2.2 Bahan.................................................................................5
2.2.3 Langkah Langkah...................................................................5
BAB III.................................................................................................6
HASIL PRAKTIKUM...................................................................................6
3.1 Hasil Pengamatan..........................................................................6
3.2 Kesimpulan................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagian besar makanan yang dikonsumsi oleh manusia seharihari terdiri atas
karbohidrat , contohnya adalah nasi, roti, kentang dsb. Karbohidrat merupakan sumber
energi yang utama selain lemak dan protein. Karbohidrat utama yang terdapat dalam
makanan adalah amilum atau pati, suatu polisakarida yang dibuat oleh tumbuhan den-
gan cara fotosintesis. Dalam tubuh binatang maupun manusia juga terdapat cadangan
karbohidrat yang disimpan di hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyedi-
akan 4 kalori (kJ) energi pangan pergram. Karbohidrat juga mempunyai peranan pent-
ing dalammenentukan karakteristik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan
lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ke-
tois, pemecahan tubuh protein yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk
membantu metabolisme lemak dan protein. Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat
dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbo-
hidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan
makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari
reaksi CO2 dan H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam
sel tanaman yang berklorofil (Winarno, 2004).
Karbohidrat yang dimakan oleh manusia akan mengalami proses pencernaan
oleh enzim-enzim pencernaan. Hasil pencernaan karbohidrat (polisakarida) adalah
monosakarida yang selanjutnya akan dimetabolisme dan digunakan oleh sel sel dalam
tubuh untuk melakukan aktivitasnya, terutama sebagai sumber energi maupun sebagai
sumber pembentukan senyawa lainnya yang diperlukan tubuh untuk dapat berfungsi se-
cara normal.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah ada kandungan karbohidrat pada sukrosa dan maltosa?
b. Bagaimana cara mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel?
c. Apa bukti adanya karbohidrat pada sukrosa dan maltosa?

1.3 Tujuan Praktikum


a. Mengidentifikasi kandungan atau kadar karbohidrat pada sukrosa dan maltosa
b. Mengidentifikasi adanya karbohidrat pada sukrosa dan maltosa
c. Membuktikan keberadaan karbohodrat dalam sukrosa dan maltosa

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1Karbohidrat dan Uji Mollisch


Karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau keton dengan rumus empiris
(CH2O)n, dapat diubah menjadi aldehida dan keton dengan cara hidrolisis. Metode un-
tuk uji kualitatif karbohidrat adalah uji Molish untuk mengetahui adanya karbohidrat
dengan menghasilkan warna cincin ungu. Uji ini untuk semua jenis karbohidrat.
Monosakarida, disakarida, dan polisakarida akan memberikan hasil positif. Uji positif
jika timbul cincin merah ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau
hidroksimetil furfural dengan a-naftol dalam pereaksi molish.
Prinsip Prinsip reaksi ini adalah dehidrasi senyawa karbohidrat oleh asam sulfat
pekat. Dehidrasi heksosa menghasilkan senyawa hidroksi metil furfural, sedangkan de-
hidrasi pentosa menghasilkan senyawa fulfural. Uji positif jika timbul cincin merah
ungu yang merupakan kondensasi antara furfural atau hidroksimetil furfural dengan a-
naftol dalam pereaksi molish. Uji molisch adalah uji kimia kualitatif untuk mengetahui
adanya karbohidrat. Uji ini untuk semua jenis karbohidrat. Mono-, di-, dan polisakarida
akan memberikan hasil positif.
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi yang penting. Pati dan glikogen berperan
sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan se-
bagai unsur struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman. Karbo-
hidrat lain berfungsi sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai senyawa perekat di antara
sel dan pemberi spesifitas biologi pada permukaan sel (Lehninger, 1982).
Karbohidrat memberi kontribiusi pada stuktur sel hewan dan mikroorganisme,
terutama tanaman. Disamping menyediakan energi biokimia sebagai penopang proses
kehidupan serta perkembangbiakannya. Pada dasarnya energi yang terkandung dalam
karbohidrat berasal dari energi matahari. Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbon-
dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Kemudian
glukosa yang terbentuk dibentuk dalam amilum. Proses di atas disebut proses fotosinte-
sis (Sudarmaji, dkk, 1996). Dan dapat ditulis sebagai berikut:

2
6CO2 + H2O   sinar matahari, klorofil→ C6H12O6 + 6H2O
Berdasarkan jumlah rantai karbon yang menyusunnya, karbohidrat dibagi men-
jadi 3 golongan yaitu monosakarida, olisakarida, dan polisakarida (Hart,1983)
a. Monosakarida
Monosakarida adalah molekul karbohidrat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi
molekul karbohidrat yang lebih sederhana melalui proses hidrolisis. Molekul ini
sering disebut sebagai gula sederhana (Whistler dkk, 1996). Menurut Lehninger
(1982) monosakarida tidak berwarna, bentuk kristanya larut dalam air tetapi
tidak larut dalam pelarut nonpolar. Monosakarida digolongkan menurut jumlah
karbon yang ada dan gugus fungsi karbonilnya yaitu aldehida (aldosa) dan keton
(ketosa). Yang termasuk monosakarida yaitu : glukosa, fruktosa, dan galaktosa

b. Oligosakarida
Oligoskarida terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang pengaruh asamnya
dapat mengalami hidrolisis menjadi bentuk-bentuk monosakarida penyusunnya.
Apabila oligosakarida merupakan gabungan dari 2 molekul monosakarida dise-
but disakarida, dan apabila tersusun dari tiga molekul monosakarida disebut
trisakarida. Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut glikosidik. Ikatan
ini terbentuk antara dua gugus hidroksi dari atom C nomor 1 (disebut karbon
anomerik) dengan gugus hidroksi dari atom C molekul lain (biasanya atom C
nomor 4) atau dengan melepas 1 mol air (Lehninger, 1982). Yang termasuk
oligosakarida adalah : sukrosa, maltosa, dan laktosa
Sukrosa → gabungan antara glukosa dan Fruktosa
Maltosa → gabungan antara glukosa dan glukosa
Laktosa → gabungan antara glukosa dan galaktosa
c. Polisakarida
Polisakarida adalah gabungan dari banyak molekul monosakarida dengan ikatan
glukosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat
tekstur, contohnya : selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin, serta sebagai sum-
ber enrgi, contohnya : pati, dekstrin, dan glikogen

3
Uji mollisch dilakukan untuk mengetahui bahan-bahan yang mengandung karbo-
hidrat. Dalam larutan asam encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil.
Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan
fulfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan fulfural ini adalah reaksi dehidrasi atau
pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif se-
mua terhidrasi menjadi fulfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan
hidroksi-metil-fulfural. Oleh karena fulfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa
yang berwarna apabila direaksikan dengan α-naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan
reaksi pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi Mollish terdiri dari larutan α-naftol dalam alcohol. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan
H2SO4 pekat , akan terbentuk dua lapisan zat cair. Penambahan H 2SO4 dilakukan melalui
tepi dinding karena larutan tersebut bersifat eksotermis sehingga panas dari larutan terse-
but dapat melubangi dasar tabung reaksi. Larutan H2SO4 akan menghidrolisis ikatan
glikosidik dan menghasilkan monosakarida. Pada batas antara kedua lapisan itu akan ter-
jadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara fulfural dengan α-naftol.
Walaupun reaksi ini tidak spesifik pada karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai
reaksi pendahuluan dalam analisis kuantitatif karbohidrat. Hasil negative merupakan su-
atu bukti bahwa tidak ada karbohidrat. Pada percobaan ini hasil negatife ditunjukan oleh
cuplikan E.

2.2 Metodologi
2.2.1 Alat
a. Gelas kimia ukuran 250 ml
b. Rak tabung beserta tabung reaksi
c. Pipet tetes 3 buah
d. Batang pengaduk 1 buah
e. Gelas ukur 100 ml
f. Sampel sukrosa,maltosa dan glukosa

4
2.2.2 Bahan
a. Alkohol 95%
b. Resorsinol
c. Resorsinol yang sudah ditimbang 2 gr
d. Larutan H2SO4
2.2.3 Langkah Langkah
a. Tahap pertama
Masukkan 0,2 gram resorsinol ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan 20 ml
alkohol, kemudian aduk hingga homogen. Setalah pereaksi tadi larut dengan sem-
purna,maka pereaksi tersebut dapat digunakan dalam uji karbohidrat
b. Tahap kedua
Masukkan 2 pipet sukrosa atau sebanyak 4 ml kedalam tabung reaksi kemudian tam
Bahkan pereaksi 3 tetes dan tambahkan h2so4 secara perlahan pada dinding tabung.
Kemudian diaduk atau digoyang sehingga sampel menghasilkan cincin ungu.
2.2.4 Tahap ketiga
Lakukan tahapan yang sama pada sampel maltose

5
BAB III
HASIL PRAKTIKUM

3.1 Hasil Pengamatan

POSITIF

Terdapat cincin ungu pada sampel sukrosa,dan


maltosa

3.2 Kesimpulan
Dalam praktikum yang ada pada video tersebut menunjukkan bahwa terdapat karbohidrat
pada sampel sukrosa dan maltosa. Dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan hasil reaksi dimana
dalam sampel muncul cincin ungu yang merupakan tanda adanya kandungan karbohidrat.

6
DAFTAR PUSTAKA

DESYANTI, N. M. (2013). KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT.


GOOGLE CENDEKIA, 1-23.
HART, H. 1983. KIMIA ORGANIK SUATU KULIAH SINGKAT. ERLANGGA. JAKARTA.
LEHNINGER, ALBERT L. 1982. PRINCIPLES OF BIOCHEMISTRY. 5  EDITION.
FOOD TRADE PRESS LTD. LONDON
MUDRAWAN, F. (2014). IDENTIFIKASI SENYAWA KARBOHIDRAT.GOOGLE
CENDEKIA,1-28.
NURSIDIKA, M.Si, P. (2018). TEST KUALITATIF KARBOHIDRAT. GOOGLE
CENDEKIA,1-13.
RAHMI, C. S. (2021). REAKSI UJI KARBOHIDRAT (UJI MOLISCH). RESEARCH
GATE, 1-5.
VIRANI,M.KES.,Sp.PK, D. K. (2019). METABOLISME KARBOHIDRAT. MALANG:
UB PRESS.

Anda mungkin juga menyukai