Kelompok : 5
1. Ahmad Baihaqi 5223240013
2. Andi 5223540032
3. Nabila Anjani 5221240011
4. Putri Annisa 5223540034
Dosen Pengampu :
1. Dr. Saronom Silaban, M. Pd.
2. Hardi Firmansyah, S. Si., M. Si.
3. Latifah Rahman Nurfazriah, S. Pd., M.Kes
4. Muhammad Edwin Fransiari, M. Km.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesem-
patan pada penulis untuk menyelesaikan laporan praktikum ini. Atas rahmat dan hi-
dayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Uji Karbo-
hidrat Dengan Teori Mollisch” dengan tepat waktu. Laporan ini disusun guna
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Biokimia di Universitas Negeri Medan. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
agar mengetahui kadar karboidrat pada sukrosa dan maltosa.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada tim dosen mata kuliah Dasar
Biokimia Gizi, khususnya kepada bapak Saronom Silaban. selaku pengajar mata kuliah
biokimia. Penugasan ini diharapkan akan menambah pengetahuan dan pemahaman ten-
tang bidang yang ditekuni oleh penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penulis tentunya tidak pernah lepas dari kesalahan dalam proses
pembuatan laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan dari pembaca, serta kami memohon maaf atas segala kekurangan.
Kami berharap isi makalah ini dapat menjadi referensi untuk membuka pikiran dan
pemahaman kita untuk memahami pembelajaran dalam mata kuliah Dasar Biokimia
Gizi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I...................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................1
1.3 Tujuan Praktikum..........................................................................1
BAB II..................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Karbohidrat dan Uji Mollisch...........................................................2
a. Monosakarida..............................................................................3
b. Oligosakarida..............................................................................3
c. Polisakarida...............................................................................3
2.2 Metodologi................................................................................4
2.2.1 Alat....................................................................................4
2.2.2 Bahan.................................................................................5
2.2.3 Langkah Langkah...................................................................5
BAB III.................................................................................................6
HASIL PRAKTIKUM...................................................................................6
3.1 Hasil Pengamatan..........................................................................6
3.2 Kesimpulan................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apakah ada kandungan karbohidrat pada sukrosa dan maltosa?
b. Bagaimana cara mengetahui adanya karbohidrat dalam sampel?
c. Apa bukti adanya karbohidrat pada sukrosa dan maltosa?
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
6CO2 + H2O sinar matahari, klorofil→ C6H12O6 + 6H2O
Berdasarkan jumlah rantai karbon yang menyusunnya, karbohidrat dibagi men-
jadi 3 golongan yaitu monosakarida, olisakarida, dan polisakarida (Hart,1983)
a. Monosakarida
Monosakarida adalah molekul karbohidrat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi
molekul karbohidrat yang lebih sederhana melalui proses hidrolisis. Molekul ini
sering disebut sebagai gula sederhana (Whistler dkk, 1996). Menurut Lehninger
(1982) monosakarida tidak berwarna, bentuk kristanya larut dalam air tetapi
tidak larut dalam pelarut nonpolar. Monosakarida digolongkan menurut jumlah
karbon yang ada dan gugus fungsi karbonilnya yaitu aldehida (aldosa) dan keton
(ketosa). Yang termasuk monosakarida yaitu : glukosa, fruktosa, dan galaktosa
b. Oligosakarida
Oligoskarida terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang pengaruh asamnya
dapat mengalami hidrolisis menjadi bentuk-bentuk monosakarida penyusunnya.
Apabila oligosakarida merupakan gabungan dari 2 molekul monosakarida dise-
but disakarida, dan apabila tersusun dari tiga molekul monosakarida disebut
trisakarida. Ikatan antara dua molekul monosakarida disebut glikosidik. Ikatan
ini terbentuk antara dua gugus hidroksi dari atom C nomor 1 (disebut karbon
anomerik) dengan gugus hidroksi dari atom C molekul lain (biasanya atom C
nomor 4) atau dengan melepas 1 mol air (Lehninger, 1982). Yang termasuk
oligosakarida adalah : sukrosa, maltosa, dan laktosa
Sukrosa → gabungan antara glukosa dan Fruktosa
Maltosa → gabungan antara glukosa dan glukosa
Laktosa → gabungan antara glukosa dan galaktosa
c. Polisakarida
Polisakarida adalah gabungan dari banyak molekul monosakarida dengan ikatan
glukosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat
tekstur, contohnya : selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin, serta sebagai sum-
ber enrgi, contohnya : pati, dekstrin, dan glikogen
3
Uji mollisch dilakukan untuk mengetahui bahan-bahan yang mengandung karbo-
hidrat. Dalam larutan asam encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil.
Tetapi apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan
fulfural atau derivatnya. Reaksi pembentukan fulfural ini adalah reaksi dehidrasi atau
pelepasan molekul air dari suatu senyawa. Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif se-
mua terhidrasi menjadi fulfural. Dengan dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan
hidroksi-metil-fulfural. Oleh karena fulfural atau derivatnya dapat membentuk senyawa
yang berwarna apabila direaksikan dengan α-naftol atau timol, reaksi ini dapat dijadikan
reaksi pengenal untuk karbohidrat.
Pereaksi Mollish terdiri dari larutan α-naftol dalam alcohol. Apabila pereaksi ini
ditambahkan pada larutan glukosa misalnya, kemudian secara hati-hati ditambahkan
H2SO4 pekat , akan terbentuk dua lapisan zat cair. Penambahan H 2SO4 dilakukan melalui
tepi dinding karena larutan tersebut bersifat eksotermis sehingga panas dari larutan terse-
but dapat melubangi dasar tabung reaksi. Larutan H2SO4 akan menghidrolisis ikatan
glikosidik dan menghasilkan monosakarida. Pada batas antara kedua lapisan itu akan ter-
jadi warna ungu karena terjadi reaksi kondensasi antara fulfural dengan α-naftol.
Walaupun reaksi ini tidak spesifik pada karbohidrat, namun dapat digunakan sebagai
reaksi pendahuluan dalam analisis kuantitatif karbohidrat. Hasil negative merupakan su-
atu bukti bahwa tidak ada karbohidrat. Pada percobaan ini hasil negatife ditunjukan oleh
cuplikan E.
2.2 Metodologi
2.2.1 Alat
a. Gelas kimia ukuran 250 ml
b. Rak tabung beserta tabung reaksi
c. Pipet tetes 3 buah
d. Batang pengaduk 1 buah
e. Gelas ukur 100 ml
f. Sampel sukrosa,maltosa dan glukosa
4
2.2.2 Bahan
a. Alkohol 95%
b. Resorsinol
c. Resorsinol yang sudah ditimbang 2 gr
d. Larutan H2SO4
2.2.3 Langkah Langkah
a. Tahap pertama
Masukkan 0,2 gram resorsinol ke dalam gelas kimia, kemudian tambahkan 20 ml
alkohol, kemudian aduk hingga homogen. Setalah pereaksi tadi larut dengan sem-
purna,maka pereaksi tersebut dapat digunakan dalam uji karbohidrat
b. Tahap kedua
Masukkan 2 pipet sukrosa atau sebanyak 4 ml kedalam tabung reaksi kemudian tam
Bahkan pereaksi 3 tetes dan tambahkan h2so4 secara perlahan pada dinding tabung.
Kemudian diaduk atau digoyang sehingga sampel menghasilkan cincin ungu.
2.2.4 Tahap ketiga
Lakukan tahapan yang sama pada sampel maltose
5
BAB III
HASIL PRAKTIKUM
POSITIF
3.2 Kesimpulan
Dalam praktikum yang ada pada video tersebut menunjukkan bahwa terdapat karbohidrat
pada sampel sukrosa dan maltosa. Dan hal tersebut sudah dibuktikan dengan hasil reaksi dimana
dalam sampel muncul cincin ungu yang merupakan tanda adanya kandungan karbohidrat.
6
DAFTAR PUSTAKA