Kelompok 2 :
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam, berkat limpahan nikmat
dan karunianyapenulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Biokimia Dasar yang
berjudul “Uji Kualitatif Lipid”. Penyusunan laporan ini dilakukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Biokimia Dasar.
penulis
2
DAFTAR ISI
3
5.2. Saran ............................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18
LAMPIRAN ................................................................................................................ 19
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Klasifikasi lipit Menurut Bloor: a. Lipid sederhana (simple lipids: lipid ini
merupakan zat yang terdiri dari ester asa lipid dengan alkohol. Ada 3 jenis lipid
sedarhana yaitu 1) lipid yang teksturnya padat dalam suhu kamar, 2) minyak, yang
teksturnya cair dalam suhu kamar, dan 3) lilin atau malam yang merupakan ester
asam lipid dengan alkohol yang BM-nya tingi (rantai C-nya panjang), b. Lipid
kompleks (compound lipids): lipid ini merupakan ester asam lipid yang mengandung
gugus lain yang terikat pada alkohol. Misalnya fosfolipida dan glikolipida, c. Derivat
lipida, adalah zat yang berasal dari hasil hidrolisis zat tersebut di atas yang antara:
asam lipid jenuh dan tak jenuh, alkohol dan gliserol, sterol, lipid aldehid, dan badan
keton.
5
Sifat-siat Lipid: a Hidrolisis: misalnya hidrolisis dari trigliserida biasanya
dengan enzim lipase akan menghasilkan gliserol dan asam lipid, b. Pembentukan
membran misel dan emulse: Pada umumnya lipid tidak larut dalam air sebab
mengandung ikatan hidrokarbon yang non polar, namun ada beberapa lipida seperti
fosfolida spingiolida mengandung lebih banyak bagian yang polar bila dibandingkan
dengan yang non polar, sedangkan bagian yang polar memiliki sifat larut dalam air.
Misel dapat terjadi bila polar lipida mencapai kosentrasi tertentu yang terdapat
aqueous medium, maka akan terbentuk misel. Pada pembentukan garam menjadi
misel, akan memudahkan pencernaan lipid. c. Hidrogensi: merupakan proses
pembetukan lipid tak jenuh menjadi lipid jenuh, d. Ransid/tengik: merupakan
perubahan bau rasa pada lipid yang mendung asam lipid tak jenuh yang mengalami
oksidasi dari udara bebas. Katalisator yang mempercepat rasid adalah Pb dan Cu.
Oleh karena itu perluh adanya zat anti oksidan untuk mencegah ketengikan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lemak dan minyak juga termasuk senyawa lipid yang paling banyak dialam.
Perbedaan antara lemak dan minyak ialah konsistensi/sifat fisik pada suhu kamr,
yaitu lemak berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk air. Hal ini di bedakan
karena adanya perbedaan ikatan rangkap,panjang rantai karbon dan bentuk cis atau
trans dalam asal lemak tidak jenuh (Santrika, 2008).
Lipid diklasifikasikan menjadi dua yaitu lipid sederhana dan lipid kompleks.
Lipid sederhana meliputi ester asam lemak dengan berbagai alkohol. Berbeda dengan
lipid kompleks merupakan ester asam lemak yang mengandung gugus-gugus selain
alkohol dan asam lemak,seperti fosfolipid dan glikolipid. Lipid kompleks lain juga
meliputi fosfolipid,amino lipid,dan lipoprotein (Sentriono,2012).
7
Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, akan tetapi berdiri dari
beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang di
miliki,ipid di bagi menjadi beberapa golongan yaitu asam lemak,lemak, dan
fosfolipid. Lemak secara kimia di artikan sebagai ester dari asam lemak dan gliserol.
Rumus umum lemak yaitu,R1,R2,dan R3 adalah rangkai hidrokarbon dengan jumlah
atom karbon dari 3 sampai 23,tetapi yang paling umum di jumpai yaitu 15 dan 17
(Fitri zahara dkk, 2014).
Lipid secara umum di bagi menjadi ke dalam dua kelas besar yaitu lipid
sederhana dan lipid kompleks. Yang termasuk lipid sederhana antara lain adalah:
1).trigliserida dari lemak atau minyak seperti ester asam lemak dan
gliserol,contohnya adalah lemak babi,minyak jagung,dan minyak biji kapas. 2).lilin
yang merupakan eser asam lemak dari rantai panjang alkohol.contohnya adalah
beesuax,sperma ceti, dan karmafba wax,dan 3).sterol yag di dapat dari hidroginasi
persial atau menyeluruh fenantrena,contohnya adalah kolestrol, dan orgesterol (Scy
Tech Encyclopedia,2008).
Fungsi lipid seperti minyak dan lemak sebagai nutrisi dan juga merupakan
sumber energi utama yang di gunakan sebagai energi cadangan makanan yang di
simpan pada jaringan adiposa dalam tubuh,dalam bentuk lipoprotein fosfolipid yang
berfungsi sebagai pengangkat zat-zat yang melewati membran sel. Steroit senyawa-
senyawa yang memiliki beberapa fungsi misalnya kolestrol yang berperan dalam
proses pengangkutan lemak dalam tubuh. Esterogen dan testoleron berfungsi sebagai
8
hormon krlamin: dehidroksokolestrol dan ergastrol berperan sebagai pro vitamin D
(Sutresna 2009).
9
BAB III
METODE PERCOBAAN
A.Metode Praktikum
3.2. Alat
Alat-alat yang di gunakan pada praktikum ini, yaitu tabung reaksi yang
berfungsi sebagai tempat mereaksikan larutan uji,kertas saring yang berfungsi sebagai
penyaring larutan, pipet tetes yang berfungsi sebagai alat untuk mengambil larutan
dalam jumlah kecil, buret yang berfungsi sebagai alat untuk meneteskan larutan
secara perlahan-lahan,gelas kimia berfungsi sebagai alat untuk menampung larutan
uji,rak tabung yang berfungsi untuk menyanggah tabung reaksi.
3.3.Bahan
Bahan-bahan yang di gunakan pada praktikum ini, yaitu margarin, mentega,
minyak kelapa, larutan Na2CO3, alkohol 96%, klorofom, aquades, larutan KOH dan
indkator PP.
10
B.Prosedur Kerja
Biarkan mengering
11
2.Uji Kelarutan lipid
Mensterilkan alat
12
3.Uji Asam Lemak
Mensterilkan alat
13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Hasil
No Sampel Uji deteksi lipid
1. Margarin Pada bahan uji
margarin,meninggalkan bekas noda
endapan berwarna kuning pucat
2. Mentega Pada bahan uji
mentega,meninggalkan bekas noda
endapan berwarna kuning cerah
3. Minyak kelapa Pada bahan uji minyak kelapa, tidak
meninggalkan bekas noda endapan
Hasil
N0 Sampel Uji kelarutan lipid
Aquades Alkohol Klorofom Na
96% 2CO3
Hasil
No Sampel Uji asam lemak
1. Margarin Menghasilkan warna merah muda karena
pada bahan uji mengadung asam lemak
14
4.2. Pembahasan
Dalam uji kualitatif lipid terdapat 3 uji, yaitu uji deteksi lipid, uji kelarutan
lipid, uji asam lemak.
Pada uji deteksi lipid di teteskan larutan uji sebanyak 2 tetes pada masing-
masing kertas saring,dan di biarkan mengering. Pada uji deteksi lipid semakin banyak
noda endapan yang di hasilkan semakin tinggi pula kandungan lipid pada larutan uji,
begitupun sebaliknya semakin sedikit noda endapan yang di hasilkan maka rendah
pula kandungan lipid pada larutan uji. Pada sampel mentega kertas menjadi
transparan dan meninggalkan banyak bekas noda endapan yang menandakan pada
larutan uji (mentega) terdapat banyak kandungan lipid, pada sampel margarin kertas
saring menjadi transparan dan meninggalkan bekas noda endapan yang lebih sedikit
di bandingkan dengan larutan mentega hal ini menandakan bahwa kandungan lipid
pada margarin sedang, pada larutan uji minyak kelapa kertas saring menjadi
transparan dan tidak meningalkan bekas noda endapan hal ini menunjukkan pada
larutan minyak kelapa memiliki kandungan lipid yang rendah.
Pada uji kelarutan lipid tabung reaksi masing-masing di isi larutan Na2CO3 ,
aquades, alkohol 96%, dan klorofom sebanyak 1 mL, kemudian masing-masing
tabung di tetesi larutan uji sebanyak 2 tetes lalu di kocok,kemudian biarkan beberapa
saat dan di peroleh hasil, pada sampel margarin yang di berikan pelarut aquades dan
alkohol 96% margarin tidak larut, sedangkan pada pelarut Na2CO3 dan klorofom
margarin larut dan mengalami perubahan warna menjadi putih keabu-abuan. Pada
sampel mentega yang di berikan pelarut aquades dan alkohol 96% mentega tidak
larut,sedangkan pada pelarut Na2CO3 dan kloroform mentega muda larut da
mengalami perubahan warna menjadi putih susu. Pada sampel minyak kelapa yang di
berikan pelarut aquades dan alkohol 96% sukar larut, sedangkan pada pelarut
Na2CO3 dan klorofom minyak kelapa muda larut dan mengalami perubahan warna
menjadi ungu (violet). Pada sampel yang di berikan pelarut aquades dan alkohol 96%
sukar larut,karena aquades dan alkohol 96% merupakan pelarut polar sedangkan
15
setiap sampel yang di berikan pelarut Na2CO3 dan klorofom muda larut hal ini di
karenakan pelarut Na2 CO3 dan klorofm merupakan pelarut non polar.
Selanjutnya, pada uji asam lemak pada sampel margarin, bahan uji di
masukkan ke dalam Erlenmeyer sebanyak 1 mL dan tambahkan 5 mL larutan alkohol
96% lalu masukkan 2 tetes indikaor PP ke dalam lautan uji setelah itu tambahkan
larutan KOH, menggunakan buret secara perlahan-lahan hingga larutan uji
mengalami perubahan warna, di butuhkan sekitar 2,4 mL larutan KOH hingga larutan
uji mengalami perubahan warna menjadi merah muda yang menandakan sampel
tersebut positif mengandung asam lemak.
16
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Praktikan yang melakukan pengamatan di harapkan lebih teliti dan cermat
sehingga pengamatan yang di lakukan dapat memberi hasil yang tepat.
17
DAFTAR PUSTAKA
Bintang. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga:Jakarta.
Zahara, Fitriani, Masrul Syafri, Eti Yezriel. 2014. Gambaran Profil Lipid Pada
Pasien Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Khusus Jantung Sumatra Barat
Tahun 2011-2012. Jurnal Kesehatan Andalas 3(2).
Santrika. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh, dan Asam Lemak Trans
Encyclopedia, Shy Tech. 2008. Lipid. Laporan resmi Praktikum Biokimia Universitas
Surabaya.
Sentiono. 2012. Korelasi Indeks Massa Tubuh Dengan Profil Lipida Pada
18
LAMPIRAN
Berikut ini beberapa lampiran pada saat proses praktikum berlangsung:
pada kertas saring peratama adalah sampel mentega, kertas saring kedua minyak
kelapa dan kertas saring ke tiga adalah margarin.
Pada gambar pertama minyak kelapa yang diberikan pelarut klorofom, gambar kedua
mentega yang diberikan pelarut klorofom dan yang ketiga mentega yang diberikan
pelarut alkohol.
19
Gambar keempat minyak kelapa yang diberikan pelarut aquades, gambar
kelima minyak kelapa yang diberikan pelarut Na2CO3, gambar keenam
mentega yang diberikan pelarut Na2CO3, gambar ketujuh mentega yang
diberikan pelarut aquades, gambar kedelapan minyak kelapa yang diberikan
pelarut alkohol, dan gambar kesembilan margarin yang diberikan pelarut
Na2CO3.
20