SAINS NURSING
“MEKANISME LIPID”
Disusun Oleh
SITTI ARISTA RAMADHANI
(P202202009)
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam selalu
tercurah kepada junjungan kita baginda Rasulullah SAW, yang telah membawa
manusia dari alam jahiliah menuju alam yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah saya mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan saya makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam
tumbuhan, hewan, dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia adalah lipid. Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam
alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar
seperti hidrokarbon atau dietil eter.
Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa
jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin,
dan hormon .
Senyawa yang termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang
serupaatau mirip, selain itu sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda.
Karena itu, senyawa yang memiliki sifat fisika seperti lemak dimasukkan
ke dalam kelompok lipid. Lipid dibagi menjadi 8 golongan berdasarkan
kemiripan struktur kimianya, yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid,
sfingolipid, terpen, steroid, dan lipid kompleks. Oleh kerena itu, penulis
membuat makalah dengan judul “METABOLISME LIPID”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses transport lipid dalam plasma?
2. Apa definisi biosentisit lipid?
3. Bagaimana metabolisme jaringan lemak dan pengaturan mobilisasi
lemak dan jaringan lemak?
4. Bagaimana penerapan lemak sebagai sumber energi untuk proses
hidup?
5. Apa saja penyakit akibat gangguan metabolisme lipid?
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses transport lipid dalam plasma
2. Untuk mengetahui definisi biosentisit lipid
3. Untuk mengetahui metabolisme jaringan lemak dan pengaturan
mobilisasi lemak dan jaringan lemak
4. Untuk mengetahui penerapan lemak sebagai sumber energi untuk
proses hidup
5. Untuk mengetahui penyakit akibat gangguan metabolisme lipid
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Proses Transport Lipid Dalam Plasma
Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus dengan bantuan
enzim hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan fosforilase
yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja
enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan
menghasilkan 2-monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all.,
2006).
Kadar lemak dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga
3 jam setelah mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak.
Dalam darah lemak diangkut melalui tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel
lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk asam lemak yang terikat dalam
albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah tampak keruh, terdiri atas
81-82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9% kolesterol. Kekeruhan
akan hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila darah telah
mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena
terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi,
2007). Kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah.
Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adiposa.
7
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera
dipecah menjadi asam- asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam
lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali menjadi simpanan
trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk
ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Asam
lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang
memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan
masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid
keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).
C. Biosentisit Lipid
Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa
lipid tertentu misalnya asam lemak esensial.
Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari
senyawa bukan lipid. Banyak terdapat dalam jaringan tubuh,
termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru, kelenjar payudara dan
adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon
untuk mengubah asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak
yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal
hidrokarbon (gugus alkil) asam lemak.
8
D. Metobilisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak
Mobilisasi lemak dari jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin
dan insulin. Katekolamin menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-
adrenergik dan menghambat penguraian lemak melalui jalur a2-
adrenergik. Insulin bersifat menghambat penguraian lemak dari jaringan
adiposa. Meningkatnya jumlah hormon pertumbuhan (GH) menginduksi
kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan gliserol. Mobilisasi lemak
dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif lipase (HSL) dan
lipoprotein lipase( LPL).
9
2. Cerebrotendinous xanthomatosis
Cerebrotendinous xanthomatosis terjadi ketika cholestanol,
produk pada metabolisme kolesterol, menumpuk pada jaringan.
3. Sitosterolemia
Pada sitosterolemia, lemak dari buah-buahan dan sayuran
menumpuk di darah dan jaringan. Pembentukan lemak
menyebabkan atherosclerosis, sel darah merah yang tidak normal,
dan penyimpanan lemak pada tendon (xanthom).
4. Gaucher’s
Pada penyakit gaucher, glucocerebroside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Penyakit gaucher
adalah lipidosis yang paling sering terjadi. Penyakit tersebut paling
umum pada orang-orang yahudi Ashkenazi (eropa timur). Penyakit
gaucher menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan pewarnaan
coklat pada kulit. Penumpukan glucocerebroside pada mata
menyebabkan bercak kuning yang disebut pingueculae akan
terlihat. Penumpukan pada tulang rawan bisa menyebabkan nyeri
dan menghancurkan tulang.
5. Refsun
Pada penyakit Refsun, asam phytanic, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk di jaringan. Pembentukan asam
phytanic menyebabkan kerusakan syaraf dan retina, gerakan
kejang, dan perubahan pada tulang dan kulit. Pengobatan meliputi
menghindari makan buah-buahan hijau dan sayuran yang
mengandung klorofil. Plasmapheresis, dimana asam phytanic
diangkat dari darah, kemungkinan sangat membantu.
6. Tay-Sachs
Pada penyakit tay-sach, ganglioside, yang menghasilkan
metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Penyakit tersebut
paling sering terjadi pada yahudi di eropa timur. Pada usia yang
sangat dini, anak dengan penyakit ini menjadi semakin lambat dan
tampak mengalami sifat otot yang terkulai. Terbentuk kejang
10
diikuti kelumpuhan, dementia, dan kebutaan.
7. Niemann-Pick
Pada penyakit Niemann-Pick, kekurangan enzim khusus
mengakibatkan penumpukan sphingomyelin (produk metabolisme
lemak) atau kolesterol. Penyakit Niemann-Pick mempunyai
beberapa bentuk, tergantung pada beratnya enzim yang berkurang
dan dengan demikian penumpukan sphingomyelin atau kolesterol.
Bentuk yang paling berat cenderung terjadi pada orang yahudi.
Bentuk yang lebih ringan terjadi pada semua kelompok etnis.
8. Fabry
Pada penyakit Fabry, glycolipid, yang merupakan hasil
metabolisme lemak, menumpuk pada jaringan. Karena gen tidak
sempurna untuk gangguan langka ini dibawa pada kromosom X,
penyakit full-blown terjadi hanya pada pria. Penumpukan
glycolipid menyebabkan pertumbuhan pada kulit yang tidak
bersifat kanker (angiokeratomas) untuk terbentuk di sepanjang
bagian bawah tubuh.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan,
transportasi, penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk
hidup. Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah
dari lipid netral, yaitu trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam
lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan
gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena larut
dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-
asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini
.
B. Saran
Sebaiknya dalam mengkonsumsi makanan yang berlemak jangan
terlalu banyak karena semua yang dikonsumsi secara berlebihan tidak
akan baik untuk tubuh.
12
DAFTAR PUSTAKA
13