Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah Ilmu Biomedik Dasar
Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Segala puji kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kelancaran
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya kami tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa rasa
syukur juga kami panjatkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafaatnya di hari akhir.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata
sempurna, minimnya pengetahuan yang kami miliki membuat kami kesulitan dalam
mengerjakan. Tetapi dengan bantuan dan kerja sama yang baik antar anggota tim maka
kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan dapat menyelesaikannya tepat
pada waktunya. Karena itulah kritik dan saran yang membangun dari dosen dan teman –
teman sangat kami harapkan. Sekian terima kasih, semoga makalah ini dapat menjelaskan
dan memaparkan masalah yang kami ulas dengan baik dan tidak menimbulkan pengertian
yang berbeda.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ............................................................................................................4
BAB II ...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...............................................................................................................6
PENUTUP ......................................................................................................................22
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida, karena tidak larut dalam air,
diangkut melalui misclus (dalam bentuk besar yang disebut emulsi) dan
dilepaskan di epitel usus (enterosit). Di dalam sel tersebut, asam lemak dan
monogliserida segera diubah menjadi trigliserida (lipid) dan terakumulasi dalam
bentuk vesikel yang disebut kilomikron. Selanjutnya, kilomikron diangkut
melalui pembuluh limfatik dan dikosongkan ke vena cava, tempat mereka
bergabung dengan aliran darah. Kilomikron ini kemudian diangkut ke hati dan
jaringan adiposa.
Di sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol. Nantinya, asam lemak dan gliserol diubah menjadi
penyimpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida disebut esterifikasi.
Kapan pun kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol, yang diangkut ke dalam sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini disebut lipolisis. Albumin mengangkut asam
lemak ini ke jaringan yang membutuhkannya, dan disebut asam lemak bebas.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme
karbohidrat dan protein. asetil KOA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus
asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah
mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan
selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida. Beberapa lipid non gliserida
disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami kolesterogenesis menjadi
kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis membentuk steroid.
Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat
menyebabkan kematian.
Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:
1. Sebagai penyusun struktur membran sel dalam hal ini lipid berperan sebagai
barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.
2. Sebagai cadangan energi lipid disimpan sebagai jaringan adipose. Contoh
trigliserida atau triasilgliserol.
3. Sebagai penghasil energi, contoh asam lemak (asam palmitat).
4. Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal.
5. Sebagai alat transport dalam darah, contoh lipoprotein Sebagai insulator,
dalam susunan saraf (sebagai insulator listrik).
6. Sebagai insulator panas lipida dibawah kulit.
7. Sebagai hormon dan vitamin.
8. Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu
regulasi proses-proses biologis.
2.2 Proses Pencernaan Lemak
b. Prosedur Pelaksanaan
Setelah melakukan persiapan, prosedur pemeriksaan kolesterol
dapat dilanjutkan dengan mengambil sampel darah yang akan
dilakukan oleh tenaga medis melalui langkah-langkah di bawah
ini.
1. Mengikat lengan bagian atas menggunakan pengikat elastis
untuk memperlambat aliran darah. Hal ini untuk
mempermudah petugas kesehatan dalam mengidentifikasi
pembuluh darah vena.
2. Membersihkan permukaan kulit yang akan disuntik dengan
menggunakan alkohol atau larutan antiseptik.
3. Menyuntikkan jarum ke pembuluh darah vena untuk
mengambil sampel darah.
4. Setelah sampel darah dirasa cukup, petugas medis akan
menarik jarum suntik dan melepaskan ikatan pada lengan
bagian atas.
5. Menekan bagian yang disuntik dengan kapas atau kain kasa
untuk menghentikan perdarahan.
2.6 Gangguan dalam Metabolisme Lemak
1. Penanganan
Gangguan Metabolisme Lemak perlu dideteksi melalui pemeriksaan ke
dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menilai
kadar lemak darah. Beberapa cara berikut ini dapat dilakukan untuk
mengurangi kadar lemak darah :
a. Mengonsumsi obat
Obat-obatan diberikan jika kadar satu atau lebih kolesterol sudah
mencapai tingkat yang parah, yaitu:
• Kadar kolesterol LDL lebih dari 190 mg/dL
• Kadar kolesterol HDL kurang dari 40 mg/dL pada pria atau 50 mg/dL
pada wanita
• Kadar trigliserida lebih dari 200 mg/dL
Dokter juga bisa saja memberikan obat meski kadar kolesterol darah
pasien belum di tingkat yang parah, seperti :
• Obat atau suplemen pengganti enzim, untuk membantu proses
metabolisme.
• Obat untuk menghilangkan zat beracun yang mengendap dalam tubuh
akibat gangguan metabolisme.
Biasanya ini dilakukan karena pasien menderita kondisi tertentu, seperti
diabetes atau penyakit jantung. Namun secara umum, kadar kolesterol
darah yang belum terlalu tinggi dapat ditangani dengan menjalani gaya
hidup sehat.
b. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan kerap dipilih sebagai langkah untuk
menurunkan kadar kolesterol LDL. Ketika menjalani diet, pasien harus
membatasi asupan makanan yang mengandung banyak lemak jenuh,
seperti keju, mentega, gorengan, dan daging berlemak. Membatasi
asupan kolesterol bukan berarti pantang lemak sama sekali karena
kolesterol atau lemak juga sangat diperlukan tubuh sebagai sumber
hormon, vitamin D, pembawa vitamin - vitamin yang larut lemak, dan
sebagainya.
Beberapa jenis makanan, seperti alpukat, gandum utuh, bawang, buah
dan sayur yang kaya serat, serta makanan yang mengandung omega-3,
dapat menjadi asupan yang baik untuk membantu mengurangi kadar
kolesterol LDL.
c. Rutin berolahraga
Rutin berolahraga dapat mengembalikan kadar kolesterol darah ke
tingkat normal. Olahraga rutin selama 20–30 menit, yang dilakukan 5
kali dalam seminggu, dapat menurunkan kadar trigliserida dan
kolesterol jahat, serta meningkatkan kolesterol baik. Olahraga yang
bisa dipilih antara lain adalah jogging, renang, atau bersepeda.
d. Tidak merokok
Berhenti merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol baik atau
HDL hingga 5–10%. Selain berhenti merokok, membatasi asupan
alkohol juga dapat membantu mengurangi kadar kolesterol dalam
darah.
Beberapa kasus gangguan metabolik, baik pada anak-anak maupun orang
dewasa, memerlukan perawatan intensif. Jika organ tubuh pasien telah
mengalami kerusakan serius, dokter dapat menyarankan tindakan
transplantasi organ.
Karena sebagian besar gangguan metabolik merupakan kelainan bawaan,
maka pengobatan yang diberikan belum bisa menyembuhkan penyakit ini,
melainkan hanya untuk mengontrol penyakit dan menekan gejala.
2. Pencegahan
Penyakit metabolisme lemak sulit diprediksi karena seringkali disebabkan
oleh faktor keturunan. Berbicara dengan dokter kandungan dan ahli genetika
sebelum merencanakan kehamilan adalah tindakan pencegahan terbaik yang
dapat dlakukan jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit metabolik.
Melalui diskusi, dokter dapat mengetahui seberapa besar kemungkinan
memiliki anak dengan penyakit yang sama dan bagaimana mencegah atau
meminimalkan risiko tersebut. Gunakan pola makan yang seimbang.
Tindakan pencegahan termasuk misalnya.
• Pertahankan berat badan ideal dalam kisaran BMI.
• Makan makanan yang seimbang dan bergizi serta tingkatkan asupan
makanan kaya serat seperti sayuran, biji-bijian, dan buah-buahan.
• Kurangi konsumsi minuman tinggi gula seperti jus buah kemasan atau
minuman ringan dan makanan tinggi gula dan lemak.
• Menjalani gaya hidup sehat dan aktif .
• Berhenti merokok atau hindari perokok pasif .
• Mengurangi stres.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lemak sangat berperan penting dalam tubuh manusia, Sebagai zat yang
dibutuhkan tubuh, lemak merupakan sumber energi yang paling besar. Lemak
juga membantu penyerapan beberapa vitamin (vitamin A, D, E, dan K) dalam
tubuh agar tubuh tetap sehat. Dengan bantuan lemak, sel-sel dalam tubuh juga
dapat dibangun dan bekerja dengan baik. Selain itu, lemak berperan penting dalam
memelihara kulit, rambut, dan berbagai organ penting dalam tubuh seperti ginjal,
liver, organ reproduksi, serta menjaga badan tetap hangat.
Walaupun lemak memiliki manfaat bagi kesehatan, lemak juga cenderung
berbahaya bagi kesehatan, jika levelnya diatas normal. Karena bila kadar lemak
ditubuh sudah di atas normal, maka bisa memberi faktor resiko berbagai macam
penyakit seperti hiperlipidemia, sindrom metabolisme, dan lainnya. Semua
gangguan metabolisme lemak memiliki karakteristik dan komplikasi masing-
masing, dan penanganan mereka dapat memerlukan perubahan pola makan, obat-
obatan, atau tindakan medis khusus sesuai dengan jenis gangguan yang terjadi.
Sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis untuk diagnosis dan
manajemen yang tepat.
3.2 Saran