DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
TINGKAT IIA
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga tugas penyusunan Makalah
Parasitologi dengan Judul “LIPID (dislipidemia dan lipoprotein)” dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini terwujud atas kerjasama dan bantuan dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
oleh penyusun. Penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu
penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca,
agar dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbaikan makalah ini dimasa yang
akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya
penyusun untuk menambah wawasan.
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................2
BAB II ISI...............................................................................................................3
A. Definisi lipid.................................................................................................3
B. Fungsi lipid...................................................................................................4
C. Klasifikasi lipid.............................................................................................5
D. Metabolisme lipid.........................................................................................9
A. Kesimpulan.................................................................................................30
B. Saran............................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................31
3
DAFTAR GAMBAR
Hal
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh makhluk hidup mengandung suatu golongan senyawa ester organic
yang tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam pelarut nonpolar. Golongan
tersebut dinamakan lipid. Lipid memiliki peranan yang bagi tubuh. Berbagai
senyawa yang termasuk lipid memiliki kesamaan sifat fisik, tetapi sifat unsur
kimianya sangat bervariasi. Lipid merupakan kelompok senyawa yang penting
bagi kelangsungan hidup setiap makhluk hidup. Tubuh manusia mengandung
lebih kurang 15% lipid. Lipid memiliki banyak peran, antara lain sebagai
sumber energi utama bagi makhluk hidup. Lipid yang berperan sebagai
cadangan energi terutama adalah kelompok lipid sederhana yang disebut
triasilgliserol.
Disamping itu lipid juga berperan sebagai insulator, sebagai penahan panas
agar suhu tubuh dapat dipertahankan dalam jarak normal. Fosfolipid dan
kolesterol, senyawa-senyawa penting yang membentuk membran sel dan
prekursor hormon-hormon seksual juga merupakan senyawa lipid. Lipid juga
ada yang berperan sebagai vitamin, yaitu vitamin-vitamin A, D, E, dan K.
Istilah lipid digunakan untuk senyawa-senyawa yang sukar larut di dalam air
tetapi mudah larut dalam pelarut-pelarut organik seperti etanol, kloroform,
aseton, eter, dan lain-lain. Secara garis besar lipid dapat dibedakan menjadi
tiga golongan, yaitu lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound
lipid), dan lipid turunan (derived lipid).
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dari lipid?
2. Apakah fungsi dari lipid?
3. Bagaimanakah klasifikasi dari lipid?
4. Bagaimanakah proses metabolisme lipid?
5. Apa saja gangguan yang terjadi pada proses metabolisme lipid?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui definisi dari lipid.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari lipid.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari lipid.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui proses metabolisme lipid.
5. Agar mahasiswa dapat mengetahui gangguan yang terjadi pada
metabolisme lipid.
D. Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari lipid.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari lipid.
3. Mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari lipid.
4. Mahasiswa dapat mengetahui proses merabolisme lipid.
5. Mahasiswa dapat mengetahui gangguan yang terjadi pada metabolisme
lipid.
BAB II
ISI
A. Definisi lipid
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,
steroid, malam (wax), dan senyawa-senyawa lain yang terkait. Sifat umum
6
lipid antara lain tidak larut dalam air dan larut pelarut non polar seperti
misalnya eter dan kloroform. Lipid merupakan salah satu zat yang kaya akan
energi yang penting dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh. Lipid
merupakan suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi
yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lipid yang beredar di dalam
tubuh diperoleh dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi organ hati,
yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan makanan.1 Lipid
merupakan ester asam lemak yang tersebar di alam dalam bentuk nabati
maupun hewani. Kegunaan lipid sebagai pelindung seluler karena lipid
merupakan bagian integral dari membrane sel dan lipid sebagai pelindung
aseluler karena lipid merupakan pelindung organism dalam bentuk jaringan
integument. Sifat asam lemak ditentkan oleh rantai hidrikarbonnya. Ada asam
rantai lurus dan rantai bercabang yag ditemukan di alam dalam bentuk siklis
baik yang jenuh maupun tidak jenuh.
Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalambeberapa
golongan,ada beberapa cara penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid
dalam tiga golonggan besar yakni, lipid sederhana, yaituester asam lemak
dengan berbagai alkohol, contohnya lemak ataugliserida dan lilin (waxes),
lipid gabungan yaitu ester asam lemak yangmempunyai gugus tambahan,
contohnya fosfolipid, serebrosida, derivatlipid, yaitu senyawa yang dihasilkan
oleh proses hidrolisis lipid, contohnyaasam lemak, gliserol, dan sterol.
Komponen integral lipid terdiri dari alcohol tinggi dan lipoprotein larut dalam
air, dan proteolipid tidak larut dalam air tetapi dapat membentuk emulsi yang
stabil bila ada bahan lain yang berfungsi sebgai emulgator. Sebagai penyusun
lipid, asam lemak memiliki sifat ampifatik dimana memiliki ujung rantai
karbon bermuatan (polar; hidrofilik), dan ujung rantai karbon lainnya tidak
bermuatan (nonpolar; hidrofobik).
1 Christyana, lidwina PI. 2014.“Pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) dan simvastatin
terhadap kadar kolesterol ldl tikus sprague-dawley dengan pakan tinggi lemak”.hal 8
7
B. Fungsi lipid
Lipid mempunyai fungsi sebagai penghasil panas tubuh, pembentukan dari
dinding sel, pelindung organ tubuh, sumber asam lemak esensial, transporter
vitamin larut lemak, dan sebagai pelumas. Lemak disimpan di dalam jaringan
adiposa, yang berfungsi sebagai insulator panas di jaringan subkutan. Lemak
dalam tubuh berfungsi sebagai sumber energi dan cadangan makanan.2 Lemak
merupakan bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak
menghasilkan sekitar 9 kkal. Dalam sistem pencernaan, lemak terlebih dahulu
mengalami pemecahan (hidrolisis) sehingga dapar terserap. Hidrolisis lemak
menghasilkan gliserol dan asam lemak diserap ke dalam pembuluh getah
bening, dan didistribusikan ke seluruh jaringan yang membutuhkan untuk
dibentuk kembali menjadi lemak tubuh. Di bidang industri, lemak terutama
digunakan untuk mebuat sabun dan margarin.
Sekarang ini, berbagai jenis minyak nabati, seperti minyak jarak dan
minyak sawit, diubah menjadi bahan bakar yang disebut biodiesel. Dalam
proses ini, minyak dihidrolisis terlebih dahulu, sehingga diperoleh asam
karboksilat (asam lemak) bebas. Seperti diketahui, asam karboksilat
mempunyai ikatan hydrogen sehingga mempunyai titik didih relatif tinggi.
Untuk menurunkan titik didihnya, maka asam lemak tersebut direaksikan
dengan methanol sehingga diperoleh metil ester yang titik didihnya jauh lebih
rendah.
C. Klasifikasi lipid
Klasifikasi lipid adalah suatu penggolongan macam-macam lipid. Sangat
banyak penggolongan lipid. Secara umum lipid dibagi dalam tiga bagian
berikut:3
1. Lipid sederhana
2 Christyana, lidwina PI. 2014.“Pengaruh pemberian ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) dan simvastatin
terhadap kadar kolesterol ldl tikus sprague-dawley dengan pakan tinggi lemak”.hal 8
3 Baron, D.N. Kapita Selekta “Patologi Klinik” (A short textbook of chemical phatology). Jakarta:
kedokteran EGC. Hal 83
8
a. Lemak (fat) merupakan ester asam lemak dengan gliserol, merupakan
trigliserida (teriester dari gliserol). Pada suhu kamar lemak berbentuk
padat.
b. Minyak (oil) sama dengan lemak, namun dalam suhu kamar minyak
berbentuk cair.
c. Lilin (waxes) merupakan lipid yang tidak larut di dalam air dan sulit
dihidrolisis. Lilin sering digunakan sebagai lapisan pelindung untuk
kulir, rambut dan lain-lain. Lilin merupakan ester antara asam lemak
dengan alkohol rantai panjang
2. Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain, selain
alkohol dan asam lemak.
a. Fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat
b. Glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. Sulfolipid, lipid yang mengandung sulfur
d. Lipoprotein, lipid yang mengandung protein
3. Derivat lipid yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis.
Termasuk didalamnya adalah asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol,
sterol dan senyawa-senyawa keton dan lemak aldehid.
9
biologis dalam tubuuh, seperti koneksi sistem saraf dan beberapa
penyakit terkait kerja saraf.
b. Glikolipid merupakan molekul-molekul lipid yang mengandung
karbohidrat, umumnya seperti galaktosa atau glukosa. Namun, istilah
glikolipid umumnya digunakan untuk lipid yang mengandung satuan
gula tanpa mengandung fosfor.
c. Asam lemak merupakan bagian dari molekul lemak. Asam lemak
berfungsi sebagai zat penyusun lemak tubuh atau dapat juga digunakan
tubuh untuk menghasilkan energi. Asam lemak atau lemak didalam
tubuh selain berasal dari lemak atau minyak yang dikonsumsi, juga
dapat berupa hasil sintesis tubuh dari karbohidrat atau protein.
d. Kolestrol adalah komponen utama pada struktur selaput sel dan
merupakan komponen utama sel otak dan sel saraf. Kolestrol
merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen
penting seperti vitamin D (untuk membentuk dan mempertahankan
tulang yang sehat), hormon seks (contohnya estrogen dan testorsteron)
dan asam empedu (fungsi pencernaan)
Beberapa klasifikasi berdasarkan struktur, fungsi, asal, ikatan dan kelas dari
lemaknya:
10
terdapat sebagai kompinen membran tetapi terakumulasi di dalam
jaringan adiposa
e. Spingolipid dan glikolipid
f. Steroid (kolestrol)
2. Berdasarkan fungsinya terdiri dari:
a. Lipid simpanan (storage lipid)
b. Lipid struktural (penyusun membran)
c. Lipid fungsinonal (sebagai tanda atau signal, kofaktor dan pigment)
3. Berdasarkan asalnya terdiri dari:
a. Lemak hewani, berasal dari hewan. Mengandung asam lemak jenuh
dan kolestrol. Diperoleh dari daging, telur, susu, keju, mentega, dan
lain-lain. Lemak hewani mengandung kolestrol yang tinggi.
b. Lemak nabati, berasal dari tumbuhan. Mengandung lemak tak jenuh
dan tidak mengandung kolestrol. Diperoleh dari kelapa, kemiri,
alpukat, durian dan lain-lain. Lemak nabati berfungsi dalam
menurunkan kadar kolestrol, mencegah terjangkitnya penyakit jantung
koroner dan pertumbuhan beberapa jenis kanker.
4. Berdasarkan ikatannya terdiri dari:
a. Lemak, umumnya diperoleh dari hewan, berwujud padat pada suhu
ruang. Tersusun dari asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh memiliki
rantai zig-zig yang cocok satu sama lain, sehingga gaya tarik
vanderwalls tinggi dan menyebabkan lemak berwujud padat
b. Minyak, umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu
ruang. Tersusun dari asam lemak tak jenuh. Asam lemak tak jenuh
merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap pada
rantai hidrokarbonnya.
5. Berdasarkan kelas dari lemak terdiri dari:
a. Gliserida adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar
dari gliserida adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau
minyak). Jika gliserol berikatan dengan satu asam lemak disebut
monogliserida, jika berikatan dengan dua asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan tiga asam lemak dinamakan
trigiserida. Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari
sumber lipid.
b. Fosfolipid merupakan komponen pembentuk struktur dinding sel,
berfungsi untuk mencegah tejadinya penguapan air yang berlebihan,
11
fosfolipid berperan dalam pengemulsian lipid dalam saluran
pencernaan dan sebagai unsur lipoprotein dengan kecepatan yang
tinggi dari transpor lipid dalam tubuh.
c. Sfingolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak dan
termasuk dalam lipid non gliserida. Lipid non gliserida yaitu lipid yang
tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan
molekul-molekul non gliserol. Fungsi primer dari sfingolipid adalah
sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25%
dari lipid merupakan sfingolipid.
d. Steroid berasal dari kolestrol. Steroid merupakan zat yang sangat
penting dan tersebar luas dalam tubuh hewan. Steroid meliputi sterol,
asam empedu, hormon adrenal dan hormon seks. Dalam tubuh
manusia steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa hormon
reproduktif merupakan steroid, misalnya hormon testosteron dan
progesteron.
D. Metabolisme lipid
1. Metabolisme lipid dalam makanan 4
4 Dawn b. Mark dkk, Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis, EGC,Jakarta. Hal 485
12
Prostaglandin dan hormon steroid berperan utama dalam pengendalian
homeostatis tubuh. Tidaklah mengherankan jika defisiensi atau ketidak
seimbangan metabolism lipid dapat menimbulkan beberapa masalah klinis
utama yang ditemui oleh para dokter, seperti, aterosklerosis dan obesitas.
a. Pencernaan, penyerapan sekresi dan penggunaan lipid dalam makanan
Orang dewasa mengonsumsi sekitar 60-150 gram lipid/hari,
biasanya lebih dari 90% lipid yang dimakan adalah triasilgliserol
(dahulu disebut trigliserida). Sisanya terutama mengandung kolesterol,
ester kolesteril, fosfolipid, dan asam lemak (bebas) yang tidak
mengalami esterifikasi. Pemrosesan lipid dalam makanan di lambung
1) Pencernaan lipid dimulai didalam lambung, yang dikatalisis oleh
lipase yang stabil terhadap asam yang berasal dari kelenjar di
belakang lidah (lipaselingual). Molekul triasilgliserol, khususnya
yang mengandung asam lemak rantai pendek atau sedang (kurang
dari 12 karbon, seperti yang ditemukan dalam lemak susu), adalah
target utama enzim ini. Triasilgliserol yang sama juga didegradasi
oleh lipase lambung yang terpisah, yang disekresi oleh mukosa
lambung. Kedua enzim ini relative stabil terhadap asam, dengan pH
optimumnya adalah pada pH 4-6. “Lipase-lipase asam” ini berperan
penting dalam pencernaan lipid khususnya pada bayi baru lahir
(neonates) karena bagi mereka lemak susu adalah sumber kalori
yang utama. Lipase lingual dan lipase lambung ini juga merupakan
enzim pencernaan ynag penting pada orang-orang yang mengalami
insufisiensi pancreas, seperti pada pasien fibrosis kistik. lipase
lingual dan lipase lambung membantu pasien-pasien tersebut
mendegradasi molekul triasilgliserol (khususnya rantai asam lemak
pendek sampai sedang) walaupun lipase pancreas tersebut hampir
atau benar-benar tidak ada.
13
Proses kritis pengemulsian lipid dalam makanan terjadi di
duodenum. Proses emulsifikasi meningkatkan daerah permukaan
teteasan lipid hidrofobik sehingga enzim-enzim pencernaan yang
bekerja pada permukaan tetesan dan disekeliling larutan berair dapat
bekerja dengan efektif. Emulsifikasi dicapai melalui dua mekanisme
komplementer, yaitu penggunaan sifat ditergen garam empedu, dan
pencampuran mekanik akibat peristaltis. Garam-garam empedu,
yang dibuat dihati dan disimpan di kandung empedu, adalah turunan-
turunan kolesterol. Garam-garam empedu ini mengandung struktur
cincin sterol dan rantai samping tempat sebuah molekul glisin atau
taurin terikat secara kovalen malalui ikatan amida. Agen agen
pengemulsi ini berinteraksi dengan partikel lipid dalam makanan dan
kandungan duodenum yang berair, sehingga menstabilkan partikel-
partikel tersebut saat partikel partikel tersebut semakin kecil, dan
mencegahnya saling bercampur.
14
berat saja, seperti yang terlihat pada fibrosis kistik, yang
menimbulkan malabsorbsi lemak yang signifikan. Protein kesua,
kolipase, yang juga disekresi oleh pancreas, mengikat lipase pada
permukaan lipid yang berair. Kolipase disekresi dalam bentuk
zimogen, prokolipase,yang diaktifkan di usus oleh tripsin.
Orlistat, suatu obat anti-obesitas, menghambat lipase lambung
dan lipase pancreas, sehingga mengurangi absorbsi lemak, yang
menghasilkan penurunan berat badan.
15
bawah memproduksi hormone peptide kecil, kolesitokinin
(CCK, dahulu disebut pankreozimin), untuk menanggapi adanya
lipid dan protein-protein yang tercerna sebagian yang memasuki
daerah usus halus bagian ini CCK bekerja di kandung empedu
(menyebabkan kandung empendu berkontraksi dan mengeluarkan
empedu), dan di sel-sel eksokrin pancreas (menyebabkan sel-sel
eksokrin tersbut mengeluarkan enzim-enzim pencernaan). CCK
juga mengurangi pergerakan lambung, yang menyebabkan
lambatnya pelepasan isi lambung ke dalam usus halus. Sel-sel
usus yang lain memproduksi hormone peptida kecil lainnya,
sekretin, untuk menanggapi rendahnya pH khimus yang sedang
memasuki usus. Sekretin menyebabkan pancreas dan hati
melepaskan larutan berair yang kaya akan bikarrbonat yang
membantu menetralkan pH kandunga usus, dan membawa
kandungan tersebut menuju pH yang cocok untuk aktivitas
pencernaan oleh enzim-enzim pancreas.
16
air yang tidak teraduk yang bercampur kurang merata dengan
sejumlah besar cairan. Permukaan hidrofilik misel memfasilitasi
pengangkutan lipid hidrofobik melalui lapisan air yang tidak
teraduk menuju membrane brush border tempat lipid hidrofobik
tersebut diserap. Asam lemak berantai pendek sampai sedang
tidak memerlukan bantuan misel campuran untuk diserap oleh
mukosa usus. Hal ini merupakan pertimbangan yang penting
dalam terapi makan untuk individu dengan malabsorpsi lipid
lainnya.
17
sirkulasi portal, tempat asam lemak ini dibawa oleh albumin serum
menuju hati.
5) Malabsorpsi lipid
18
berasal dari vili usus halus). Kilomikron tersebut mengikuti system
limfatik ke ductus thoraracicus dan kemudian dibawa ke vena
subklavia kiri, tempat kilomikron memasuki darah.
a) Nasib asam lemak bebas: Asam lemak bebas yang berasal dari
hdrolisis triasilgliserol dapat langsung memasuki sel otot atau
adipose terdekat. Cara lainnya , asam lemak bebas tersebut
mungkin diangkut didalam darah dengan berikatan dengan
albumin serum sampai asam lemak bebas tersebut diambil oleh
sel. Albumin serum adalah protein besar yang disekresi oleh hati.
Albumin serum mengangkut sejumlah senyawa hidrofobik di
dalam sirkulasi, termasuk asam lemak bebas dan beberapa obat.
Kebanyakan sel dapat mengoksidasi asam lemak bebas untuk
menghasilkan energy. Adiposit dapat juga mengeksterifikasi
kembali asam lemak bebas untuk menghasilkan molekul
triasilgliserol, yang kemudian disimpan sampai asam lemak
dibuthkan oleh tubuh.
19
b) Nasib gliserol: Gliserol yang dilepaskan dari triasilgliserol
digunakan hampir secara eksklusif oleh hati untuk menghasilakan
gliserol 3-fosfat, yang dapat memasuki jalur glikolisis atau
glukoneogenesis melalui poses oksidasi menjadi dihidroksiaseton
fosfat.
2. Metabolisme kilomikron5
Kilomikron berkumpul di dalam sel mukosa usus dan membawa
triasilgliseril, kolesterol, vitamin yang larut dalam lemak, dan ester
kolesteril yang berasal dari makanan (ditambah lipid yang dibuat didalam
sel ini) ke jaringan perifer.
a. Sintesis Apolipoprotein: Sintesis Apolipoprotein B-48 (apoB-48)
dimulai didalam reticulum endoplasma kasar (RER); Apo B-48 bersifat
unik bagi kilomikron. Apo B-48 dinamakan demikian Karena
mengandung ujung-N, dengan 48% protein yang di kode untuk gen apo
B. Apo B-100, yang di sintesis oleh hati dan ditemukan di dalam VLDL
dan LDL, menggambarkan keseluruhan protein yang di kode oleh gen
apo B. Perbaikan pasca-transkripsi sitosin menjadi urasil pada m-RNA
5 Dawn b. Mark dkk, Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis, EGC,Jakarta. Hal 478
20
apo B-100 di usus hanya menghasilkan kodon nonsense, sehingga
hanya memungkinkan translasi m-RNA sekitar 48%.
b. Perakitan Kilomikron: Enzim-enzim yang terlibat dalam sintesis
triasilgliserol, kolesterol dan fosfolipid terletak di RE halus. Perakitan
apolipoprotein dan lipid menjadi kilomikron memerlukan protein
transfer triasilgliserol di mikrosom, yang mengandung apo B-48 dengan
lipid. Proses ini terjadi selama transisi dari RE ke golgi, tempat partikel
– partikel dikemas di dalam vesikel sekretorik. Partikel ini akan bersatu
dengan membrane plasma, yang melepaskan lipoprotein, dan kemudian
akan masuk ke dalam sistem limfatik dan akhirnya ke dalam darah.
c. Modifikasi partikel kilomikron yang baru dibentuk : partikel yang
dilepaskan oleh sel mukosa usus disebut kilomikron “nascent”, Karena
fungsinya masih belum semourna. Ketika mencapai plasma, partikel
akan cepat mengalami modifikasi, menerima apo E ( yang dikenali oleh
resptor hepatik ) dan apolipoprotein C. apoliprotein C meliputi apo C-
II , yang diperlukan untuk aktivasi lipoprotein lipase, yaitu enzim yang
mendegradasasi triasilgliserol yang terkandung dalam kilomikron.
Sumber apolipoprotein ini adalah HDLyang bersirkulasi.
d. Degradasi triasilgliserol oleh lipoprotein lipase: lipoprotein lipase
adalah enzim ekstrasel yang ditambatkan oleh heperansulfatpada
dinding kapiler di sebagian besar jaringan, tetapi terutama di jaringan
adiposa, otot jantung dan otot rangka. Hati orang dewasa tidak
memiliki enzim ini. Lipase hepatic ditemukan di permukaan sel endotel
hati. Namun demikian enzim ini tidak secara signifikan memecah
kilomikron atau VLDL triasilgliserol, tetapi justru membantu
metabolisme HDL. Lipoprotein lipase, yang diaktivasi oleh apo C-II
pada partikel lipoprotein yang bersirkulasi, akan menghidrolisis
triaasilgliserol yang terkandung di dalam partikel ini untuk
menghasikan asam lemak dan gliserol. Asam lemak kemudian
disimpan (oleh adiposa) atau digunakan untuk energi (oleh otot). Jika
asam lemak tidak segera diambil oleh sel, asam lemak rantai panjang
akan diangkut oleh albumin serum sampai proses pengambilannya
21
benar-benar terjadi. Gliserol digunakan oleh hati, misalnya untuk
sintesis lipid, glikolisis, atau gluconeogenesis. [Catatan: Pasien dengan
defisiensi lipoprotein lipase atau apo C-II (hyperlipoproteinemia tipe
1, atau defisiensi lipoprotein lipase familial) menunjukkan
penimbunan kilomikron yang dramatis di dalam plasma
(hipertrisilgliserolemia).
e. Pengaturan aktivitas lipoprotein lipase: Sintesis dan pemindahan
lipoprotein lipaseke permukaan lumen kapiler dirangsang oleh insulin.
6 Dawn b. Mark dkk, Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis, EGC,Jakarta. Hal 480
22
b. Modifikasi VLDL yang bersikulasi: selama VLDL berada disirkulasi,
triasilgliserol akan didegradasi oleh lipoprotein lipase, sehingga
menyebabkan ukuran VLDL menjadi berkurang dan menjadi padat.
Komponen dipermukaan, termasuk apoprotein C dan E, kembali ke
HDL, tetapi partikel menahan apo B-100. Akhirnya, triasilgliserol akan
dipindahkan dari VLDL ke HDL dalam reaksi pertukaran yang secara
bersamaan juga memindahkan ester kolesteril dari HDL ke VLDL.
Pertukaran ini dilakukan melalui protein transfer ester kolesteril.
23
mengembalikannya ke hati). Hal ini dapat dilakukan dengan cara
berikatan pada reseptor LDL dipermukaan membran sel yang
mengenali apolipoprotein B-100 (tetapi bukan apo B-48). Karena
reseptor LDL juga berikatan dengan apo E, reseptor ini juga dikenal
sebagai reseptor apo B-100/apo E. Ringkasan pengambila dan
degradasi partikel LDL ditampilkan pada [Catatan: Angka yang terdapat
didalam kurung dibawah ini menyatakan angka yang terdapat pada
gambar.] Mekanisme endositosis yang serupa dengan yang diperantarai
oleh reseptor digunakan dalam pengambilan dan degradasi selular sisa
kilomikron dan IDL di hati.
24
CURL-yakni kompartemen untuk pemecahan reseptor dan ligan
(Compartemen for Uncoupling of Receptors and Ligand).
7 Dawn b. Mark dkk, Biokimia Kedokteran Dasar:Sebuah Pendekatan Klinis, EGC,Jakarta. Hal 480
25
lain dan dari membrane sel ) sebagai akibat konsentrasi fosfolipid yang
tinggi yang penting untuk melarutkan kolesterol].
26
dan pelepasan HDL yang menghabiskan- lipid (HDL 3). Proses ini
diduga diperantai oleh reseptor dipermukaan sel ( reseptor SR-B1) yang
berikatan dengan HDL
27
E. Gangguan metabolisme lipid
1. Lipoprotein
Lipoprotein merupakan kompleks makromolekul yang mengangkut
lipid hidrofobik (khususnya trigliserida dan kolestrol) dalam cairan tubuh
(plasma, cairan interstisial dan limfa) ke dan dari jaringan. Lipoprotein
berbentuk sferis dan mempunyai inti trigliserida dan kolesterol ester,
dikelilingi lapisan permukaan yang dibentuk oleh fosfolipid amfipatik dan
sedikit kolesterol bebas dengan apoprotein yang terdapat pada permukaan
lipoprotein. 8
Gambar 1.2
bentuk molekul
lipoprotein
Pada manusia dapat
dibedakan 6 jenis lipoprotein, yaitu high density lipoprotein (HDL atau α-
lipoprotein) sebagai pengangkut kolesterol; very low density lipoprotein
(VLDL atau pre β-lipoprotein) yang berasal dari hati untuk
mengeluarkan trigliserida; intermediate density lipoprotein (IDL) yang
sebagian besar trigliseridanya sudah dikeluarkan; low density lipoprotein
(LDL atau β-lipoprotein) yang merupakan tahap akhir katabolisme VLDL
dimana hampir semua trigliserida telah dikeluarkan; kilomikronyang
berasal dari penyerapan trigliserida di usus; dan lipoprotein a kecil [Lp(a)].
Karakteristik lipoprotein dan apoprotein :
Setiap kelas lipoprotein terdiri dari
partikel dengan densitas, ukuran, dan komposisi protein yang berbeda-
beda.
Densitas lipoprotein ditentukan oleh jumlah lipid per partikel Kolesterol
HDL merupakan lipoprotein yang paling kecil dan padat, sedangkan
kilomikron dan VLDL yaitu lipoprotein yang paling besar dan kurang
padat. Umumnya trigliserida plasma ditranspor dalam kilomikron atau
8 Jim, L.Edmond. “ METABOLISME LIPOPROTEIN” hal 150
VLDL, dan kebanyakan kolesterol plasma diangkut sebagai kolesterol
teresterifikasi dalam LDL dan HDL.
Gambar
1.3 jenis lipoprotein
berdasarkan
densitas.
Apoprotein
Apoprotein mengaktifkan enzim penting dalam metabolisme
lipoprotein dan berfungsi sebagai ligan untuk reseptor permukaan sel.
ApoA-I ialah apoprotein utama dari HDL, dan juga terdapat di
kilomikron.
Jenis ini merupakan apoprotein terbanyak dalam serum, dan kofaktor
untuk lecithincholesterol acyltransferase (LCAT).ApoA-I diproduksi oleh
usus dan hati dan juga ditemukan pada permukaan remnan lipoprotein
selama lipolisis. ApoA-II merupakan apoprotein HDL terbanyak kedua
setelah ApoA-I. ApoA-IV berikatan dengan kilomikron. ApoA-V menjadi
aktif di dalam hepatosit dan juga terdapat dalam HDL.ApoB merupakan
protein utama dari kilomikron, VLDL, IDL, dan LDL. ApoB tidak
berpindah dari satu lipoprotein ke lipoprotein lain. Hati mensintesis apoB-
100 sedangkan usus apoB-48, yang diturunkan dari gen yang sama oleh
mRNA editing.9
Terdapat 3 jenis apolipoprotein dari seri-C (apoC-I, apoC-II, dan
apoC-III) yang berperan dalam metabolisme lipoprotein kaya trigliserida.
ApoC merupakan protein dengan berat molekul rendah yang merupakan
kofaktor untuk enzim lipase. ApoE terdapat pada kilomikron, VLDL, dan
IDL, dan berperan penting dalam metabolisme partikel yang kaya
Reseptor LDL
Reseptor LDL merupakan glikoprotein yang terdapat pada
permukaan hampir semua sel terutama hepatosit. Reseptor LDL berfungsi
dalam pengambilan lipoprotein yang mengandung apoB dan apoE,
termasuk LDL, remnan kilomikron, VLDL, remnan VLDL, dan HDL.
Umumnya HDL yang kurang apoE tidak berinteraksi dengan reseptor
LDL.Sel-sel dapat menerima kolesterol plasma yang diambil dari
lipoprotein melalui reseptor LDL. ApoB-100 dan apoE pada permukaan
lipoprotein mengikat reseptor LDL.Protein Lp(a) ditemukan sebagai
disulfide bridged dimer dengan apoB-100 dalam LDL.Kompleks
lipoprotein yang berikatan dengan reseptor LDL akan dibawa ke membran
sel membentuk vesikel intrasel, masuk ke dalam sitoplasma,kemudian
terjadi pemisahan lipoprotein dan reseptor LDL. Lipoprotein akan
didegradasi dalam lisosom dan reseptor LDL kembali ke permukaan sel.
Reseptor LDL disintesis dalam retikulum endoplasma. Mutasi dalam
area ini akan mengganggu fungsi reseptor LDL dalam metabolisme
lipoprotein dan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemia familial.
LDL berinteraksi dengan reseptor LDL di permukaan sel. Kompleks ini
masuk ke dalam sel dan diinternalisasi. Coated vesicle melepaskan
clathrin dan menjadi endosom, yaitu tempat lipoprotein dan reseptor
dipisahkan. Reseptor kembali ke permukaan sel, dan lipoprotein
didegradasi. Reseptor baru disintesis dalam retikulum endoplasma kasar
dan ditranspor ke permukaan sel.
2. Dislipidemia
Dislipidemia merupakan suatu kelainan yang terjadi pada
metabolisme lipoprotein, baik itu berlebihan ataupun kekurangan.
Keadaan yang mungkin timbul dapat berupa peningkatan dari kadar
kolesterol total, kadar LDL, dan kadar trigliserida serta penurunan dari
kadar HDL di dalam darah. Dislipidemia dapat diklasifikasikan
berdasarkan klasifikasi fenotipik dan patologik. 10
a. Klasifikasi fenotipik
Klasifikasi fenotopik pada displipidemia dibagi atas klasifikasi
berdasarkan EAS, NCEP, dan WHO.
1). Klasifikasi EAS (European Atheroelerosis Society)
Pada klasifikasi berdasarkan EAS, dilipidemia dibagi 3
golongan yaitu hiperkolesterolemia yang merujuk pada
peningkatan kolesterol total, hipertrigliseridemia yang merujuk
nilai trigeliserida plasma yang meninggi dan campuran keduanya.
Peningkatan
Klasifikasi
Lipoprotein Lipid Plasma
Hiperkolesterolemia LDL Kolesterol ≥ 240 mg/dl
Disiplidemia campuran LDL Trigliserida ≥ 200
(kombinasi) + mg/dl
VLDL +
Kolesterol ≥ 240 mg/dl
hipertrigliseridemia VLDL Trigliserida ≥ 200
mg/dl
b. Klasifikasi patologik
Berdasarkan patologinya, dyslipidemia ada 2 yaitu dislipdemia
primer dan sekunder.
1). Dislipidemia primer11
a) Hiperkolesterolemia poligenik
b) Hiperkolesterolemia familial
c) Dislipidemia remnant
d) Hyperlipidemia kombinasi familial
e) Sindroma Chylomicron
f) Hypertrriglyceridemia familial
g) Peningkatan Cholesterol HDL
h) Peningkatan Apolipoprotein B
B. Saran
Melalui makalah ini kami berharap agar pembaca senantiasa
memperhatikan pola makan dan minum dalam suatu kehidupan karena pada
umumnya penyakit pada makalah ini disebabkan karena adanya pola makan
dan minum yang menjadi gaya hidup tidak sehat. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca baik di masa sekarang maupun
masa yang akaan datang. Disarankan pula kepada pembaca untuk dapat
mencari sumber lain sebagai referensi agar lebih memperluas wawasan
mengenai materi tersebut. Penulis memohon kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA