Anda di halaman 1dari 13

CAIRAN OTAK

( SEREBROSPINAL )
• HUSNUL LAIL
• KENNY RIZKY J.
• N’LY CELINE VIRGINITHA
• PUTRI DIAH UTAMI
• SERLI MELINDA
• SOFYAN HADI CHANDRA
CAIRAN OTAK
Cairan otak (serebrospinal, CSS) adalah cairan jernih dan tidak berwarna
yang terdapat di ruang subaraknoid dan ventrikel otak.....
SIKLUS CAIRAN OTAK
PENGAMBILAN SAMPEL CSS

Indikasi pungsi lumbal :


- Membantu diagnosis.
-Mengetahui perjalanan suatu penyakit.
-Mengidentifikasi penyakit meningitis.
-Melakukan tindakan terapi terhadap gangguan
saraf.
PEMERIKSAAN CAIRAN OTAK MELIPUTI

Pemeriksaan cairan otak meliputi :


a. Pemeriksaan makroskopis (warna, kekeruhan, sedimen, bekuan).
b. Pemeriksaan mikroskopis ( hitung jumlah sel, hitung jenis sel, bakterioskopis).
c. Pemeriksaan kimia (protein, glukosa, klorida, kalsium, LDH, asam laktat,
pemeriksaan khusus untuk meningitis tuberkulosa, glutamin).
NILAI RUJUKAN PEMERIKSAAN CSS

Hitung sel
Tekanan Protein Klorida Glukosa
Umur Warna (leukosit)
(mm H2O) (mg/dl) (mEq/l) (mg/dl)
(mm3,µl)

Jernih, tidak
Dewasa 75-175 0-8 15-45 118-132 40-80
bewarna

Jernih, tidak
Anak-anak 50-100 0-8 14-45 120-128 35-75
bewarna
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS

WARNA KEKERUHAN SEDIMENT BEKUAN


PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS

MENGHITUNG MENGHITUNG
BAKTERIOSKOPI
JUMLAH SEL JENIS SEL
PEMERIKSAAN KIMIAWI
1) PEMERIKSAAN PROTEIN PADA CSS
PENILAIAN UJI PANDY
A. Negatif : tidak ada kekeruhan/keruh sedikit.
B. Positif : Terbentuk kabut putih saat tetesan cairan
1. TES 2. TES 3. TES otak tercampur reagen atau terdapat sedikit
BUSA PANDY NONE kekeruhan yang kemudian hilang.
1+ : kekeruhan jelas (kurang lebih 50-100 mg%).
2+ : kekeruhan seperti awan (kurang lebih 100-300
mg%).
3+ : kekeruhan seperti awan besar-besar (kurang
lebih 300- 500 mg%).
4+ : sangat keruh (>500 mg%) Kurniawan, Fajar
Bakti. (2014). Kimia klinik:Praktikum anais kesehatan.
Jakarta: EGC hlm 53
PEMERIKSAAN KIMIAWI
2. PEMERIKSAAN GLUKOSA

 Indikasi utama penetapan kadar glukosa cairan otak adalah adanya dugaan meningitis.

Pra-analitik
Prinsip : Pada meningitis (terutama meningitis purulenta), glukosa dalam cairan otak sangat menurun.
Bahan : Sama dengan pemeriksaan kadar glukosa darah.

Analitik
Metode : Sama denga metode yang digunakan pada pemeriksaan glukosa darah. Hanya saja, digunakan volume cairan otak 4
kali lebih banyak.

Pos-analitik
Nilai normal : 2,5-4,2 mmol/l atau 45-85 mg/100 ml.
MASALAH KLINIS

 Warna : warna abnormal


1. Merah muda atau merah . perdarahan subaraknoid atau serebrum menyebabkan
cidera saat pungsi lumbal
2. Xantropoid, warna kuning meyebabkan perdarahan subaraknoid
 Tekanan
1. Penurunan kadar : Dehidrasi, hypovolemia
2. Peningkatan kadar : Tekanan intrakranial akibat meningitis, perdarahan subaraknoid,
tumor otak, abses otak, ensefalitis.
 Hitung sel (limfosit)
1. <500 mm3 (µl): infeksi virus-poliomielitis, miningitis aseptik; sifilis SSP;
sklerosismultipel; tumor otak; abses; perdarahan subaraknoid (40% atau lebih
monosit)
2. >500 mm3 (µl): meningkatkan granulosit, infeksi purulen
 Protein
1. Meningitis; tuberculosis purulen, aseptic
2. Sindrom Guillain-Barre
3. Perdarahan subaraknoid
4. Tumor otak
 Klorida
Penurunan kadar: Meningitis, Tuberculosa, Meningitis bakteri
 Glukosa
1. Penurunan kadar : Meningitis purulent, Keberadaan: jamur, protozoa, atau
bakteri piogenik, perdarahan subaraknoid, limfoma, leukemia
2. Kenaikan kadar : Trauma serebrum, Lesi hipotalamus, Diabetes
(hiperglikemia)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai