Anda di halaman 1dari 38

Tumor Imunologi

Wirsma Arif Harahap


Wirsma_arif@fk.unand.ac.id
Konsultan Bedah Tumor
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
Bukti adanya peran sistim
imun
dalam rejeksi tumor
Regresi tumor spontan
Infiltrasi tumor oleh limfosit dan
makrofag.
Regresi lesi metastasis setelah
mengangkat tumor primer.
Regresi tumor pasca kemoterapi.
Proliferasi limfosit pada kgb regional.
Insiden kanker lebih tinggi pada
pasien
immunosuppression/immunodeficienc
y (AIDS, neonates, aged, transplant
Risiko menderita kanker akan meningkat pada pasien tranplant ginjal !!!
Risiko menderita kanker pada pasien dengan infeksi virus / parasit ttt !!!
SISTIM IMUNE ?
Sistem Imun Tubuh
Imunologi tumor
Cancer immunology is a branch of immunology that studies
interactions between the immune system and cancer cells
(also called tumors or malignancies)
The immune response, including the recognition of cancer-
specific antigens, forms the basis of targeted therapy (such as
vaccines and antibody therapies) and tumor marker-based
diagnostic tests.
Cancer immunosurveillance and immunoediting is based on
protection against development of spontaneous and chemically
induced tumors in animal systems and identification of targets
for immune recognition of human cancer.
Konsep antigenitas tumor
Tumor antigen : antigen yang dihasilkan oleh sel tumor yang dapat
memicu respon imun tubuh
Sel kanker merupakan benda asing terhadap hospes
Pada permukaan sel kanker akan berkembang antigen yang
berbeda dengan sel prekusor (normal)
Antigen ini tumbuh sebagai akibat perubahan neoplastik dan
spesifik untuk setiap tumor.
TAA (tumor associated antigen) terdapat pada sel tumor dan sel
normal.
TSA (tumor spesific antigen) spesifik dari sel tumor
Tumor antigens dapat digunakan sebagai tumor markers ( untuk
diagnostik kanker ) dan pengobatan terhadap kanker.
TAA (tumor associated antigen)
TSA (tumor spesific antigen)
Tumor specific immune response
Respon Imun Terhadap Tumor
(Immunosurvailance)

Ada 4 jenis sel-sel imun yang berbeda dapat membunuh target


tumor in vitro maupun in vivo.

1. Sel pembunuh alami (Natural Killer (NK) Cell),


2. Cytolytic thymus dependent Lymphocytes (CTLs),
3. Lymphokine-activated killer cells (LAK cells),
4. Macrophages
1. Natural Killer Cells
Subset Limfosit beredar dalam darah
Segera ke jaringan jika ada infeksi / antigen ttt
Dapat mensekresi interferon gamma, dan secara
spontan membunuh sel yang diinfeksi virus dan
sel-sel tumor.
Reaksi cepat sebelum aktifnya limfosit T (imunitas
adaptif)
Tidak memerlukan MHC kelas 1
Marker : CD 16
Aktivasi Sel NK & Antibody Dependent Cell mediated
Cytotoxic (ADCC)
2. CYTOLYTIC THYMUS-DEPENDENT
LYMPHOCYTES (CTLs) = Cytotoxic T cells
Membunuh tumor setelah dipresentasikan oleh MHC kelas I.

Sel efektor utama dalam penolakan tumor cangkok dan tumor-


tumor yang disebabkan oleh DNA virus.
Membunuh sel-sel target melalui 2 pathway :
sekresi protein perforin dan granzyme yang ada dalam granula
sitoplasma pada CTLs melubangi membran sel kematian
Pathway kedua, memerlukan cross-linked ligands permukaan
pada CTLs dengan reseptor permukaan spesifik pada sel-sel
tumor untuk merangsang apoptosis sel-sel tumor (program
kematian sel).
Aktivasi Sel T Sitotoksik
3. Lymphokine-Activated Killer cells (LAK
cells)
LAK cells: limfosit yang terstimulasi untuk membunuh sel tumor.
tumor cells.
Asal : limfosit yang diaktifasi oleh Interleukin 2

Memiliki aktivitas membunuh sel tumor yg resisten thd sel NK.

LAK cells : dpt bekerja pada sel yg tidak mempresentasikan MHC

LAK cells are specific to tumor cells and do not display activity against
normal cells.
4. Macrophages

Sel fagosit mono nukleus non limfosit , tdpt pada jaringan,darah.

Peran:

sebagai scavengers , clean up injured cells

Dapat diaktifkan oleh berbagai agents, termasuk

mycobacteria (BCG) dan polinukleotida.

Mekanisme: membunuh dengan cara memfagosit, melalui


pembentukan oksigen radikal dan aktivasi enzim proteolitik
Efek tumor terhadap Sistim Imun
Tubuh Manusia
Menghambat sistem imun hospes.
Menghambat efek kemotaksis dari complemen
C5
Menghambat efek kemotaksis dari monosit
Memproduksi prostaglandin yang menghambat
aktivitas tumoricidal makrofag
Menghambat respon limfosit hospes terhadap
antigen
Menghambat respon imun humoral terhadap
antigen
Menstimulasi sel T supresor hospes
Memproduksi mantel glikoprotein, sehingga sel
Faktor-faktor yang menyebabkan
kegagalan sel imun membunuh sel
kanker ( immunosurvailance escape )

1. Enhancing antibodies
Pembentukan antibodi yang asing, yg melekat pada
permukaan sel dan tidak mengaktifkan complement
shg tdk dikenal oleh sel T
2. Blocking antigens
Melepaskan tumor antigen yang larut kedalam
pembuluh darah
Antigen ini melekat pada reseptor sel imun dan
memblok fungsinya
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan
sel imun membunuh sel kanker

3. Supresi sebagian sistem imun


- Mediator imunosupresi.

4. Perubahan profil antigen


Tumor yang sudah mengalami metastase, kehilangan
antigen primary tumor
Hampir 30 % sel metastasis berbeda dengan tumor
primer
Manfaat .
Diagnostik
Terapi
Imunodiagnostik

1.Deteksi Antigen dan Antibodi


2.Deteksi immune complex
3.Deteksi Membran
4.Binder-Ligand Assays
5.Metode histokimia
6.Complement Assays
7.Methodology for determintion of cellular immune
immune function
Imunohistokimia

Her2
Trastusumab

Cells treated with herceptin undergo arrest during the g1 phase of the cell cycle
Score: 0 Score: 1 +

Score: 2 + Score: 3 +
Herceptins action mechanism

HER 2 activation
Cetuximab (erbitux) pada
ca lidah advanced
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai