LABORATORIUM
“CK/CPK, CKMB, LDH,
Troponin, SGPT, SGOT”
Kelompok 4
Sukmawansyah 2043700253
Hadi Apriyanto 2043700434
Novia Ayu Lestari 2043700275
Khusnul Aniyah 2043700312
Fitriani 2043700399
Annisa Septiyani 2043700460
Normi Hayati 2043700470
Febry Dian Lestaryana 2043700480
Creatinin kinase (CK) atau dikenal dengan
nama creatinin fofokinase (CPK) merupakan
enzim yang ditemukan dalam konsentrasi
tinggi pada otot jantung dan otot rangka, dan
dalam konsentrasi rendah pada jaringan otot.
Creatine Kinase Myocardial Band (CKMB) adalah enzim jantung yaitu Creatine
Kinase (CK) yang disusun oleh sub unit M dan atau B. CKMB banyak ditemukan di otot
jantung, sehingga total serum CK dan konsentrasi CKMB meningkat ketika terjadi
cedera pada miokardium, namun CKMB lebih spesifik pada cedera miokardium
dibandingkan CK.
Kadar CKMB normal adalah ≤ 24 U/L dan ketika terjadi miokardial infark maka
kadar CKMb akan meningkat > 24 U/L. CKMB terdeteksi dimulai pada 4-6 jam setelah
adanya cedera dan mencapai puncak pada 12-24 jam, kemudian akan kembali
normal setelah 48-72 jam.
Sejak tahun 1960 pemeriksaan Creatine Kinase Myocardial Band (CKMB) isoenzim
telah diterima secara luas dan lebih dari 20 tahun menjadi gold standard untuk
penetapan diagnosis Infark Miokard Akut (IMA). Sampai saat ini CKMB masih
direkomendasikan sebagai protein penanda Infark Miokard Akut.
Implikasi Klinis
Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang
kerja otot jantung. Saat terjadi kerusakan, seperti pada serangan
jantung, maka enzim ini akan meningkat jumlahnya dalam darah.
Oleh karena itu, pemeriksaan enzim jantung sering dilakukan seb
agai salah satu cara untuk mendiagnosis serangan jantung.
2. Pada infark pulmonal, LDH meningkat dalam 24 jam setelah onset nyeri.
3. Peningkatan kadar LDH dapat terjadi pada infark miokard akut, leukemia akut, nekrosis otot ran
gka, infark pulmonal, kelainan kulit, syok, anemia megalobastik dan limfoma. Penggunaan berm
acam obat-obatan dan status penyakit juga dapat meningkatkan kadar LDH.
TROPONIN
Nilai Normal Troponin : < 0,16 µg/mL
Manifestasi Klinis
Diagnosis infark miokard akut
Pada umumnya nilai tes SGPT atau ALT lebih tinggi dari pada SGOT atau
AST pada kerusakan parenkin hati akut, sedangkan pada proses kronis
didapat sebaliknya. ALT lebih banyak terdapat dalam hati dibandingkan
jaringan otot jantung dan lebih spesifik menunjukkan fungsi hati daripada
AST.
Nilai peningkatan yang signifikan adalah dua kali lipat dari nil
ai normal.
TERIMA KASIH !
SEMOGA SEHAT SELALU