Anda di halaman 1dari 56

29-Apr-19

Immunohematologi
Pre-Transfusi

Oleh

1
29-Apr-19

Kerangka berfikir
• Pedoman dalam Pelayanan darah
• Latar belakang
• Alur pelayanan darah
• Immunohematologi
• Alur pemeriksaan laboratorium
• Pemeriksaan golongan darah ABO& Rhesus
• Pemeriksaan Skrining Antibodi
• Pemeriksaan Crossmathcing
• Kesimpulan

2
29-Apr-19

Pedoman pelayanan transfusi darah


• PMK no 91 tahun 2015
• PMK no 83 tahun 2014
• PP no 7 tahun 2011

3
29-Apr-19

Latar Belakang
• Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang
meliputi perencanaan, pengerahan dan pelestarian pendonor darah,
penyediaan darah, pendistribusian darah, dan tindakan medis
pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit
dan pemulihan kesehatan.
• Pelayanan transfusi darah sebagai salah satu upaya kesehatan dalam
rangka penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan sangat
membutuhkan ketersediaan darah atau komponen darah yang cukup,
aman, mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat.
• Salah satu dalam mendapatkan darah yang aman untuk pasien adalah
dengan pemeriksaan kompatibilitas antara donor dengan pasien.

4
29-Apr-19

Kualitas Darah
PROSES :
• Pelaksana / Petugas yang kompeten
• Metoda yang digunakan harus berstandar:
• Manual Anti-Globulin test / Gel test
• Peralatan yang digunakan:
INPUT: • Manual / Otomatis
• Formulir Pengantar • Laboratorium:
• Formulir Permintaan • Kondisi Lab yang bersih, nyaman dan
Darah • Memenuhi syarat standar Lab.

• Contoh Darah, DLL

OUTPUT :
Hasil akhir pemeriksaan yang
• PENGAWASAN VALID :
• VALIDASI PROSES • Golongan darah ABO & Rhesus

• QUALITY CONTROL • Uji silang serasi

• DOKUMENTASI • Screening & Identifikasi antibodi

5
29-Apr-19

Alur Pelayanan Darah

Alur di UTD

Alur di BDRS

6
29-Apr-19

Immunohematology
• Immunohematologi adalah Cabang Ilmu pada transfusi darah yang mempelajari
reaksi antigen-antibodi untuk mendeteksi kelainan-kelainan hematologi.
• Sistem penggolongan darah ABO merupakan sistem penggolongan darah yang
pertama kali ditemukan dan banyak digunakan pada tindakan transfusi darah &
forensik (paternitas).
• Perkembangan transfusi darah, mulai berkembang pesat saat ditemukan
penggolongan darah sistem ABO, sistem rhesus oleh Lansteiner, Decastello, dan
sistem golongan darah lainnya.
• Dalam praktik transfusi darah, sebelum melakukan proses transfusi darah
diharuskan melakukan pemeriksaan pra transfusi yang mencakup pemeriksaan
golongan darah, skrining antibodi dan pemeriksaan uji silang serasi.
• Apabila saat pemeriksaan pra transfusi menemukan kasus inkompatibilitas maka
dilanjutkan dengan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan tata laksana kasus
inkompatibilitas.

7
29-Apr-19

Agen-agen dalam Immunohematologi

Antigen Antibodi

Komplemen

8
29-Apr-19

Antigen
• Antigen ialah suatu substansi yang dianggap asing oleh tubuh, dan
akan memacu terjadinya respon imun yang pada akhirnya akan
memacu produksi antibodi.
• Antigen secara fungsional, dibagi kedalam 2 bentuk yaitu :

Hapten adalah molekul


Imunugen adalah kecil dari antigen yang
molekul besar dari jika tidak berikatan
antigen yang dapat dengan molekul besar
menimbulkan respon (Imunugen) tidak dapat
imun (Imunogenik) menimbulkan respon
imun (Non-Imunogenik)

9
29-Apr-19

Antibodi
• Antibodi adalah glikoprotein yang dihasilkan oleh Sel B limfosit
sebagai respon dari antigen yang masuk kedalam tubuh.
• Fungsi utama antibody adalah menonaktifkan dan menandai antigen
yang spesifik untuk dihancurkan.
• Struktur antibodi :
• Antibodi tersusun oleh 4 rantai polipeptida (2 rantai
polipeptida berat atau "heavy chain" dan 2 polipeptida
ringan atau "light chain“).
• Antibodi memiliki bentuk seperti huruf Y. Kedua lengan
bagian atas disebut daerah variable, karena dapat berubah-
ubah sesuai dengan antigen yang diikat, sedangkan lengan
bagian bawah disebut daerah constant, karena daerah
tersebut tidak dapat berubah bentuk.

10
29-Apr-19

Macam-macam Antibodi
Berdasarkan Sifatnya :
Berdasarkan Bentuknya :
Antibodi Natural, antibodi Berdasarkan Suhu reaksi :
Antibodi Komplit dan
imun (Allo Antibodi) dan Antibodi Warm dan Cold
inkomplit
Auto Antibodi

Kelas kelas Immunoglobulin

11
29-Apr-19

Komplemen
• Komplemen merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik (innate
immune system), tetapi dpt juga berperan dlm sistem imun spesifik yg
setiap waktu dpt diaktifkan oleh komplek imun.
• Sistem komplemen membantu antibodi atau sel fagositik untuk
membersihkan patogen dalam tubuh.
• Sistem komplemen t.a. sejumlah protein kecil yg ditemukan dalam darah,
disintesis oleh hati, beredar sbg prekursor tdk aktif (pro-protein).
• Pada kedaan normal komplemen beredar di sirkulasi darah dalam keadaan
tidak aktif, tapi setiap saat dapat diaktifkan
• Aktivasi sistem komplemen menyebabkan interaksi berantai yang
menghasilkan berbagai substansi biologis aktif yang diakhiri dg lisisnya
membran sel antigen.
• Komplemen ada 9 macam yaitu : C1,C2,C3,C4,C5,C6,C7,C8,C9

12
29-Apr-19

Skema Pemeriksaan Immunohematologi

Pembuatan Sel Uji Pencocokan Perawatan contoh


Validasi Reagensia
A, B dan O formulir permintaan darah

Crosmatching Pemeriksaan golongan


MY (+) Inkompatibel Skrining Antibodi
My, AK darah ABO & rhesus

AK (+) Darah Dapat


Kompatibel Crossmatching
digunakan Kompatibel My, Mn, AK
DCT
• Ab + = Cari darah yang gradasi
Ag Mn<AK DCT Minor & AK Inkompatibel
• Lanjut pemeriksaan metoda
ELUTION (ELUATE)
Validasi goldar, Ganti Darah
donor, ICT Skrining dan Mayor
Identifikasi Antibodi Serum
OS

13
29-Apr-19

Pembuatan Sel Uji A, B, O


• Pembuatan sel uji ini bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidak nya
antibody dalam serum pasien atau donor.
• Sel darah merah yang digunakan sel darah merah yang sudah dicuci 1-
3 x (Sesuai kebutuhan)
• Cara pembuatan sel uji :

Sel uji Syarat


A Dari golongan darah A
B Dari golongan darah B
O Dari golongan darah O

14
29-Apr-19

Validasi reagensia
• Suatu rangkaian pekerjaan untuk menguji kelayakan reagensia yang
akan digunakan dalam pemeriksaan serologi golongan darah.
• Meyakinkan petugas akan hasil pekerjaan yang Valid dan dapat
dipertanggung jawabkan
• Standar validasi reagensia harus dilakukan setiap hari. Sangat
dianjurkan melakukan validasi reagensia setiap pergantian sift
petugas jaga.
• Persyaratan reagen :
Anti A Titer 512 Aviditi < 60 detik
Anti B Titer 512 Aviditi < 60 detik
Anti D IgM Titer 128 Aviditi < 60 detik
Anti D IgG Titer 64 -

15
29-Apr-19

Macam-macam reagensia

16
29-Apr-19

Tes Sel Tes Sel Tes Sel


A B O

17
29-Apr-19

CCC

18
29-Apr-19

Pencocokan Formulir permintaan darah


dengan sampel
• Petugas harus mencocokkan identitas pasien yg tertera pada formulir
permintaan darah dan pada label contoh darah pasien dengan seksama.
• Bila identitas tidak cocok, harus dikembalikan dan meminta contoh darah
baru.
• Jangan sekali-kali merubah sendiri apa yang tertera pada label contoh
darah tersebut.
• Formulir permintaan darah harus mengandung informasi yang cukup
mengenai :
• Pasien (identitas, riwayat transfusi, riwayat kehamilan )
• Jenis darah/komponen darah yang diminta
• Nama/tanda tangan dokter yang meminta darah

19
29-Apr-19

Contoh formulir permintaan darah


• ALAMAT RUMAH SAKIT
• TELP. RUMAH SAKIT
• (Kepala Surat)
• FORMULIR PERMINTAAN DARAH

• Dokter yang meminta :……………………………. UPF / ruang………… Kelas………


• Nama orang sakit :……………………….. …….Umur …… …. L / P……….
• No.Reg OS :………………..
• Diagnosa sementara : ………………………… ….Indikasi transfusi :……………
• Transfusi sebelumnya :……………………
• Bagi OS wanita : pernah hamil ………
• Golongan darah :……………………… Jumlah: ………………..Kantong
• Jenis darah yang diperlukan : *) Whole Blood / Packed Red Cell / WE / FFP /
• PRP / Trombosit / Cryo
• Tanggal diperlukan : ………………………

• TELAH TERIMA
• Jumlah : Kantong No kantong : 1
• Gol : 2
• Nama : 3
• Alamat : 4
• Tanggal : Jakarta, ……………………………….
• Jam :

• Tanda tangan penerima : Dokter yang meminta

• CATATAN : Mohon diisi lengkap


• *) Coret yang tidak perlu Tanda tangan & nama

20
29-Apr-19

Contoh

21
29-Apr-19

22
29-Apr-19

Contoh darah

Persyaratan
sampel menurut
PMK no 91 tahun
2015

23
29-Apr-19

Persiapan Contoh Darah

Tahap Persiapan Contoh Tujuan Persiapan Contoh Darah


 Memisahkan serum/plasma dari sel
Darah
darah merah
 Pemisahan serum/Plasma  Menghilangkan sisa protein dari sel
dengan sel darah merah darah merah
 Pencucian sel darah  Menghilangkan sel darah merah yang
merah rapuh
 Pembuatan Suspensi Sel  Menghilangkan autocold antibodi
Darah Merah 5%, 10%,  Menghilangkan rouleaux formasi
40%  Membuat kepekatan sel darah merah
menjadi suspensi tertentu

24
29-Apr-19

Pemeriksaan golongan darah ABO & Rhesus


• Pada pemeriksaan golongan darah ABO pada pasien pemeriksaan
sel typing dan serum typing harus sesuai
• Pada pemeriksaan golongan Rh, perhatikan bila ditemukan Rhesus
negatif
• Apabila ada kelainan dalam pemeriksaan maka harus diselesaikan
dahulu penyebab kelainan sampai menemukan golongan yang
sebenarnya
• Pemeriksaan uji silang serasi dapat dilakukan apabila darah donor
dengan pasien sudah sesuai/sama

25
29-Apr-19

Pemeriksaan golongan darah ABO & Rhesus


• Pemeriksaan golongan darah pada saat konfirmasi golongan darah
harus dilakukan dengan pemeriksaan sel grouping dan serum
grouping
• Sel grouping bertujuan untuk mendeteksi antigen
• Serum grouping bertujuan untuk mendeteksi antibody

Sel Grouping Serum grouping AK Rhesus


Anti A Anti B Sel A Sel B Sel O Anti D Bovine
Albumine 6 %

26
29-Apr-19

Beberapa kesalahan dalam pemeriksaan


golongan darah
1.Teknik bekerja yang tidak sesuai dengan PKS.
- hanya melakukan pemeriksaan sel grouping saja
2.Reagensia dan Sel uji ABO yang tidak memenuhi persyaratan.
- antisera sudah kadaluarsa atau tercemar
- sel uji yang sudah hemolisis
- tidak melakukan validasi reagensia
3.Kondisi sel darah merah spesimen.
- pasca transfusi darah: mix-agglutinasi
- antigen yang lemah pd sub-group atau pada penyakit Rouleaux formation
keganasan (Leukemia dll)

27
29-Apr-19

lanjutan
4. Kondisi serum spesimen.
- gumpalan fibrin
- konsentrasi protein yang abnormal = rouleux formations
- unwanted antibody
- darah bayi usia < 4 bulan
- pasien usia lanjut
5. Kesalahan administrasi.
- sistim pencatatan dan dokumentasi yang buruk
- tidak menggunakan lembar kerja
- faktor non-teknis yang mempengaruhi petugas
dalam bekerja (petugas jaga malam, dll)
6. Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kenyamanan kerja

28
29-Apr-19

Contoh tabel golongan darah


Sel Grouping Serum Grouping
NO Auto GOLONGAN
Anti-A Anti-B Sel-A Sel-B Sel-O kontrol

1 3+ - - 3+ - - A
2. - 3+ 3+ - - - B
3 - - 3+ 3+ - - O
4 3+ 3+ - - - - AB
5 2+ - + 2+ - - Subgrup A (A2)

6 2+ - - 0/+ - - A neonatus, usia lanjut

7 4+ - 0/4+ 4+ +/4+ - A dg alloantibodi

8 4+ - - - - - A dengan
hipogammaglobulinemia

9 - - 3+ 3+ 3+ - O Bombay

10 - - - - - - O neonatus

11 - 3+ 3+ 3+ +/3+ +/3+ B dengan Auto antibodi

29
29-Apr-19

Pemeriksaan Coombs Test


Pemeriksaan Coomb
Test

Direct Coomb Test Indirect Coombs Test

• Tujuan : Untuk Mendeteksi


• Prinsip : mereaksikan serum dengan
Antibodi/Komplemen yang
SDM secara in Vitro, penambahan
coated/sensitisasi pada sel darah
bovine albumin 22% dan penambahan
merah secara Invivo
AHG pada reaksi tersebut.
• Prinsip : SDM dicuci 3x dengan
• Aplikasi penggunaan prinsip ini pada Uji
saline, tambahkan 2 tts AHG dan 2
Skrining antibody, Identifikasi antibody
tts saline pada tabung lain sebagi
dan uji silang serasi
kontrol

30
29-Apr-19

Skrining antibodi
• Tujuan pemeriksaan skrining antibody adalah untuk mendeteksi
kemungkinan adanya antibody didalam serum / plasma.
• Reagensia : sel skrining
• Sel skrining ada 2 macam yaitu : sel panel kecil (skrining antibody) dan
sel panel besar (identifikasi antibody)
• Jika antibodi terdeteksi dalam serum saat dilakukan skrining antibodi
(deteksi Ab) harus dilanjutkan identifikasi antibodi

31
29-Apr-19

Prinsip Skrining antibodi


Deteksi antibodi Sampel serum / Eluate Persiapan Sel Panel

Tambahkan Bovine Centrifugasi 3000 rpm Reaksikan antara sampel


Albumine 22% 15”, baca reaksi dengan sel panel

Inkubasi 37ᵒC 15’ Pencucian 3x dengan


Penambahan AHG
Putar 3000 rpm 15”, baca saline (NaCl 0,9%)
reaksi

Cocokan dengan lembar Baca reaksi secara


sel panel yang digunakan makroskopis dan mikroskopis

32
29-Apr-19

Sel panel kecil


• Sekelompok sel darah merah yang terdiri dari 2 individu golongan darah O yang sudah diketahui
antigen make up nya (memiliki / tidak antigen gol darah).
• Jenis antigen dapat dilihat dalam tabel dgn tanda sbb:
(+) = memiliki antigen
(- / 0) = tidak memiliki antigen
• Sel panel kecil harus memiliki susunan antigen homozygot untuk: Rhesus, Duffy, Kell dan Kidd
D C E c e K k Fya Fyb Lea Leb Jka Jkb M N S s P1 Test

R1R1 + + 0 0 + + 0 + + 0 + + + 0 + + 0 0 +

R2R2 + 0 + + 0 + + + 0 + + 0 + + + + + + 0

rr 0 + 0 + + 0 + 0 + 0 0 + 0 + 0 0 + + 0

33
29-Apr-19

Sel panel besar


• Sekelompok sel darah merah yang terdiri atas 8-10 individu golongan
darah O yang sudah diketahui susunan antigen make up nya dan
dapat dilihat pada table sel panel besar.
• Antigen make up minimal harus mengandung antigen : D, C, c, E, e,
M, N, S, s, P1, Lua, Lub, K, k, Lea, Leb, Fya, Fyb,Jka dan Jkb.
• Beberapa antigen harus homozygot
• Pada sel panel komersial persyaratan ini sudah terpenuhi.

34
29-Apr-19

Sel panel besar


Test
D C E c e K k Fya Fyb Jka Jkb Lea Leb M N S s P1
results

1 + + 0 0 + 0 + + 0 0 + 0 + + 0 + 0 0
2 + + 0 0 + + 0 0 0 + + 0 0 0 + + + 0
3 + 0 0 + + 0 + 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 +
4 + 0 + + 0 0 + 0 0 + 0 0 + + 0 0 0 0
5 0 + 0 0 + 0 + + 0 0 0 + 0 0 + + 0 +
6 0 0 + + 0 0 + 0 + + 0 0 + 0 + 0 0 +
7 0 + + 0 0 + + + 0 + 0 0 0 + + + + +
8 0 + 0 0 + + 0 0 + 0 + 0 0 0 + + 0 +
9 0 0 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 + + + + + 0
10
0 0 0 + + 0 + 0 0 + + 0 0 0 + 0 + 0
11
+ 0 0 + + 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 0
AC

35
29-Apr-19

Contoh
Test
D C E c e K k Fya Fyb Jka Jkb Lea Leb M N S s P1
results

1 + + 0 0 + 0 + + 0 0 + 0 + + 0 + 0 0 0
2 + + 0 0 + + 0 0 0 + + 0 0 0 + + + 0 0
3 + 0 0 + + 0 + 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 + 0
4 + 0 + + 0 0 + 0 0 + 0 0 + + 0 0 0 0 +
5 0 + 0 0 + 0 + + 0 0 0 + 0 0 + + 0 + 0
Anti E
6 0 0 + + 0 0 + 0 + + 0 0 + 0 + 0 0 + +
7 0 + + 0 0 + + + 0 + 0 0 0 + + + + + +
8 0 + 0 0 + + 0 0 + 0 + 0 0 0 + + 0 + 0
9 0 0 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 + + + + + 0 0
10
0 0 0 + + 0 + 0 0 + + 0 0 0 + 0 + 0 0
11
+ 0 0 + + 0 + + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 0 0
AC
0

36
29-Apr-19

Alur Skrining Darah PMK 91 th 2015

37
29-Apr-19

Kelebihan dan kekurangan skrining antibodi

Kelebihan skrining antibody Kekurangan skrining antibody

• Menggunakan sel skrining yang dipilih • Low -moderate frequency antigen


merepresentasikan antigen golongan mungkin ada pada darah donor tetapi
darah yang penting dan homozigot tidak ada pada sel skrining. Contoh : Wra,
diperhatikan Kpa
• Dapat mendeteksi antibodi yg lemah • Ada beberapa antigen yang melemah bila
(dosage effect) disimpan lama. Antibodi yang sangat
• Masih tersedia cukup waktu untuk lemah bereaksi kuat dengan sel darah
mengidentifikasi antibodi dan mencari yang segar. (Darah donor lebih segar
darah antigen negative. daripada sel skrining). Contoh : Xga

38
29-Apr-19

Crossmatching / Uji Silang Serasi


• Uji Silang Serasi Adalah uji pencocokan darah donor dengan darah
resipien atau pasien.
• Tujuan uji silang serasi untuk mengetahui ada atau tidaknya antibodi
komplit atau inkomplit (IgM/IgG) yang bereaksi dengan antigen pada
sel darah merah pasien atau donor, serta untuk mengetahui ada atau
tidaknya antibodi komplit atau inkomplit (IgM/IgG) didalam serum
pasien yang bereaksi dengan antigen pasien sendiri.

39
29-Apr-19

Fungsi Uji Silang Serasi


• Mengetahui ada tidaknya reaksi antara darah donor dan pasien
sehingga menjamin kecocokan darah yang akan ditransfusikan kepada
pasien.
• Mendeteksi antibodi yang tidak diharapkan dalam serum pasien yang
dapat mengurangi umur eritrosit donor/menghancukan sel darah
merah donor.
• Cek akhir uji kecocokan golongan darah ABO.

40
29-Apr-19

Pengujian Dalam USS

Mayor Autokontrol

Minor Autopool

41
29-Apr-19

Prinsip Uji Silang Serasi


Hasil yang Baca reaksi
negative, +kan secara makro &
CCC 2 tts Mikroskopis

Putar
3000 rpm
Tambahkan Inkubasi 15”
2 tts B.Alb 37ᵒC 15’
A 22%
K Putar
3000 rpm Tambahkan
15” 2 tts AHG
Putar
3000 rpm
OS Dn 15”

Cuci 3x
dengan
Saline

42
29-Apr-19

Fase-fase dalam USS


• Fase I : Fase suhu kamar didalam medium saline.
Fase ini akan dapat mendeteksi : Antibody komplet yang bersifat IgM
( Cold Antibodi ) seperti anti-A, anti-B, anti-M, anti-N, anti-Lewis, anti-
P1 dan anti-H.
• Fase II: untuk mendeteksi antibody IgM/IgG yang bereaksi pada suhu
37ºC, dalam medium albumin: antibodi Rhesus (anti-C,-c,-D,-E,-e)
anti-K, -S dan -s.
• Fase III: untuk mendeteksi antibody IgG yang bereaksi dengan
antiglobulin (AHG): antibodi Rhesus, anti-Kell, anti-Duffy, anti-Kidd

43
29-Apr-19

Gradasi Agglutinasi
Pembacaan secara makroskopis Pembacaan secara mikroskopis

44
29-Apr-19

Interprestasi hasil pemeriksaan USS


My Mn AK Kesimpulan Saran dan cara penyelesaian

Neg Neg Neg Kompatibel Darah dapat ditransfusikan

Pos Neg Neg Inkompatibel Skrining antibody OS


Identifikasi antibody OS, Jika + maka berikan darah yang tidak mempunyai antigen yang
sama.
Kemungkinan salah Goldar (periksa ulang golongan darah) (fase 1)
Ganti donor
Neg Pos Pos Inkompatibel Periksa DCT Donor
DCT Pos IgG = lanjut pemeriksaan skrining dan identifikasi antibody dengan metoda
eluate. Hasil antibody eluate negative (Drug Induce), Hasil skrining antibody eluate
positif (AIHA Tipe Hangat)
DCT pos C3 = AIHA Tipe Dingin, tidak perlu transfusi jika Hb >8gr/dL, darah dapat
diberikan dalam bentuk PRC tapi sebelumnya harus dihangatkan terlebih dahulu
Darah dapat diberikan dalam bentuk PRC yang gradasi Mn<AK (Keadaan Emergency)

Pos Pos Pos Inkompatibel Periksa DCT, DCT + = Lakukan skrining dan Identifikasi Antibodi Eluate
Skrining dan Antibodi OS
Cari donor lain, yang hasil USS My negative.

45
29-Apr-19

Contoh Discrepancy Golongan Darah

Anti A Anti B Sel Uji A Sel Uji B Sel Uji O AK Hasil


4+ 4+ 4+ 4+ 4+ 4+ ?

• Periksa riwayat pasien atau donor, lakukan prewarm dengan menghangatkan semua
reagen dan sampel

46
29-Apr-19

True or False ??

47
29-Apr-19

Dokumentasi Kerja
• Semua kegiatan/pemeriksaan mulai dari awal
sampai akhir harus didokumentasikan
• Pencatatan penerimaan darah dari bagian
penyimpanan harus jelas
• Pengeluaran darah yang diberikan kepada
keluarga pasien/petugas RS harus jelas nama,
bagian (alamat dan no telepon penerima).
• Pencatatan dalam keadaan khusus, misal: hasil
inkompatible dan reaksi transfusi darah

48
29-Apr-19

Persiapan Contoh Darah

49
29-Apr-19

Dokumentasi III

50
29-Apr-19

51
29-Apr-19

52
29-Apr-19

Pemeriksaan Golongan Darah

53
29-Apr-19

Uji Silang Serasi

54
29-Apr-19

kesimpulan
• Kualitas darah yang baik tergantung pada input-proses-output
• Validasi reagensia harus dilakukan agar mencegah terjadinya
kesalahan dalam pemeriksaan
• Golongan darah donor/pasien harus disesuaikan/disamakan
• Skrining antibody dilakukan agar dapat mencegah terjadinya hasil
false negative pada pemeriksaan crossmatch
• Crossmatching merupakan pemeriksaan kompatibilitas terakhir yang
menjadi acuan sebelum darah ditransfusikan
• Dokumentasi adalah proses yang harus dilakukan setiap melakukan
pekerjaan/pemeriksaan.

55
29-Apr-19

56

Anda mungkin juga menyukai