Anda di halaman 1dari 20

Disampaikan pada :

WS PPRA- PAMKI
22-23 Juni 2019
Hotel Tree Park - Banjarmasin
• LATAR BELAKANG
I.

• ANALISA KUANTITATIF
II. PENGGUNAAN AB

• CONTOH ANALISA DAN


III. PENYAJIAN DATA
Kolaborasi : Kolaborasi : Kolaborasi : Forum Kajian/
KFT & Inst. Farm Lab. Mikro PPI Diskusi Kasus
1. Umum
Peserta mampu melakukan surveilans
pola penggunaan AB di RS dengan metode
audit kuantitatif sesuai standar PMK No.8/
2015

2. Khusus
Peserta mampu :
 Menjelaskan sumber dan jenis data
penggunaan AB
 Melakukan audit penggunaan AB secara
kuantitatif sesuai perhitungan dalam
satuan defined dayly doses (DDD)
SUMBE DATA :

1. Collective-level data
 Laporan pengeluaran/
distribusi dari Inst. Farmasi
 Lembar resep

2. Patient-level data
 Rekam medik pasien
 Catatan instruksi terapi dari
Dokter
 Profil Harian Obat/ Rekam
Pemberian Obat (RPO)/ Kartu
Catatan Obat (KCO)
 Defined Daily Dose (DDD) :
Unit pengukuran dosis rata-rata harian AB untuk indikasi
tertentu pada orang dewasa. Setiap AB mempunyai nilai DDD
yang ditentukan oleh WHO berdasarkan dosis pemeliharaan
rata-rata, untuk indikasi tertentu pada orang dewasa BB 70 kg.

 Tujuan :
Untuk memperoleh data konsumsi antibiotik yang baku dan
dapat dibandingkan dengan data di tempat lain.

 Klasifikasi Berdasarkan :
Anatomical Therapeutic Chemical (ATC-classification).

 Penggunaan di RS (Rawat Inap) :


DDD/100 patient-days (DDD/100 hari rawat inap)

 Penggunaan di Komunitas :
DDD/1000 person-days (inhabitant-days)
NO KLASIFIKASI KETERANGAN
1 Tingkat 1 :
Kelompok anatomi (Misal untuk
J
= anti-infeksi untuk
saluran pencernaan dan metabolisme)
penggunaan sistemik
2 Tingkat 2 :
Kelompok terapi/farmakologi obat
J01
= antibakteri untuk
penggunaan sistemik
3 Tingkat 3 :
Sub kelompok farmakologi
J01C
= beta-lactam antibacterial,
penicillins
4 Tingkat 4 :
Sub kelompok kimiawa obat
J01C A
= penisilin berspektrum luas
5 Tingkat 5 :
Substansi kimiawi obat
J01C A01 = ampisilin
J01C A04 = amoksisilin
Ekstrak Data :
1. Data pasien KRS periode tertentu Prosentase jumlah pasien yang
mendapat AB, distribusi kasus (Form Data Pasien KRS).
2. Total lama rawat inap seluruh pasien periode tertentu.
3. Hitung jumlah dosis AB selama pasien dirawat (gram).

Perhitungan DDD AB (Data D- ABC Calc.) :

Jumlah dosis AB selama dirawat (gram)


DDD =
DDD AB (gram)

Total DDD AB
DDD/ 100 patient days = X 100 %
Total LOS

Numerator : Total DDD pada periode tertentu


Denumetaror : Total LOS pada periode tertentu
Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
1. Lokasi dan distribusi kasus

2. Periode audit/surveilans (bulan dan tahun)

3. Jumlah sampel pasien KRS pada periode surveilans (N)

4. Prosentase jumlah pasien yang menggunakan antibiotik


pada periode surveilans

5. Total lama hari rawat seluruh sampel pasien

6. Perhitungan DDD AB tiap bagian/KSM (minimal 4 spesialis


dasar)

7. Penyajian data dalam bentuk tabel dan gambar grafik


FORM-1 DATA KRS
FORMAT :
I. Pendahuluan :
 Informasi Umum tentang RS
 Program kerja Komite/Tim PPRA RS
II. Struktur Organisasi RS yang mencantumkan posisi
Komite/Tim PPRA RS
III. Daftar dokumen yang telah tersedia, yang
berhubungan dengan pelaksanaan PPRA di RS
meliputi :
 Kebijakan, Peraturan RS
 SOP PPRA
 PPAB, dll.
IV. Pelayanan Lab Mikrobiologi
 SDM, Sarana dan Prasarana
 Jenis pemeriksaan mikrobiologi yang dilakukan
sendiri
 Jenis pemeriksaan mikrobiologi yang dirujuk ke
lab lain dan nama lab rujukan
 Antibiogram tahun berjalan
 Pfroporsi sensitivitas AB di RS
V. Instalasi Farmasi
 Jumlah farmasi Klinik
 Metode pengendalian pelayanan AB
VI. Penggunaan AB di RS
 Kuantitatif (DDD)
 Kualitatif (Alur Gyssens)
 Capaian Indikator Lain
VII. Kegiatan yang belum terlaksana dan RTL
VIII. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai