Anda di halaman 1dari 44

ANATOMI DASAR DAN FISIOLOGI

SISTEM ORGAN TUBUH

Aryati
31 Agustus 2019

1
Latar Belakang

Flebotomis
Mengetahui susunan tubuh manusia dan fungsi
sistem organ  mampu mendapatkan
spesimen darah yang benar dan mengatasi
kesulitan yang timbul saat melakukan flebotomi

2
Tujuan Pembelajaran

 TIU
Mampu menjelaskan tentang anatomi, sistem
organ, dan fisiologinya.
 TIK
 Menjelaskan anatomi tubuh manusia
 Menjelaskan sistem organ manusia
 Menjelaskan fungsi sistem organ

3
TERMINOLOGI ANATOMI

4
Sikap anatomik tubuh manusia

Transversal Sagital Frontal

5
6
SISTIM TUBUH
Terdapat 10 pembagian sistim tubuh kita yang fungsinya
saling berkaitan untuk tujuan tertentu:
1. Muskuloskeletal (tulang dan otot)
2. Syaraf
3. Kardiovaskuler
4. Respirasi
5. Digestif
6. Ginjal dan saluran kemih
7. Endokrin
8. Reproduksi
9. Limfatik
10. Integumentari

7
Sistem Organ Fungsi tubuh normal

Integumen Perlindungan

Rangka atau tulang Penyangga

Otot Pergerakan

Saraf Pengendalian

Endokrin Pengaturan metabolisme dan fungsi sistem


tubuh lain
Sirkulasi atau Penyebaran cairan & transport zat
kardiovaskuler & limfatik
Pernafasan, pencernaan Asupan oksigen dan nutrisi, pertukaran &
dan saluran kemih pembuangan zat-zat sisa metabolisme

Reproduksi Perkembangbiakan
1. SISTIM MUSKULOSKELETAL
(TULANG DAN OTOT)

Aryati

9
1.1. SISTIM TULANG/SKELETAL
Komposisi :
sistim skeletal meliputi semua tulang ditambah jaringan ikat pada
persendian.

Fungsi :
1. menyangga tubuh
2. membantu pergerakan
3. melindungi berbagai organ di dalam tubuh
4. menyimpan berbagai mineral fosfor dan kalsium
5. tempat hematopoiesis

10
Persendian

Persendian menghubungkan tulang yang satu dengan tulang


yang lain.

3 macam persendian :
1. synarthrosis : persendian yang tidak dapat digerakkan,
misal sutura kranium dan tulang wajah
2. amphiarthrosis : persendian yang dapat bergerak sebagian
yaitu tulang yang melindungi spinal cord dari trauma
3. diarthrosis : persendian yang dapat bergerak bebas seperti
sendi bahu, sendi siku, dan lutut.
11
Gambar 1. Tulang rangka manusia
12
Tes laboratorium :
Tabel 1. Common Lab Tests for Bone and Joint Disorders
Test Disorder or Purpose

Alkaline phosphatase (ALP) Bone metabolism marker

Calcium Mineral calcium imbalance

Magnesium Mineral magnesium imbalance

Fluorescent antinuclear antibody (ANA) Systemic lupus erythematosus (SLE)

Rheumatoid factor (RF) Rheumatoid arthritis (RA)

Synovial fluid analysis Arthritis

Uric acid Gout

Erythrocyte sedimentation rate (ESR) General inflammation test


13
1.2. SISTIM OTOT

Terdiri dari otot lurik, otot polos, otot jantung


 Otot skeletal menggerakkan skeleton/tulang
rangka untuk kehidupan sehari-hari. Otot
skeletal ini meliputi 45% dari berat badan kita.
 Fungsi utama dari otot polos adalah mengatur
jalannya berbagai material melalui pembuluh
darah.
 Otot Jantung memompa darah ke seluruh tubuh
dan bekerja secara otomatis.
14
Tes laboratorium :

Tabel 2. Common Lab Tests for Muscle Disorders


Test Disorder or Purpose

Aldolase Muscle disease

Aspartate aminotransferase (AST) Muscle disease

Creatinin kinase (CK-MM) Muscle damage

CK isoenzymes (CK-MM), CK- Cardiac muscle damage


MB)
Lactate dehydrogenase Cardiac muscle damage

Troponin Cardiac muscle damage

Myoglobin Muscle damage


15
2. SISTIM SYARAF
Komposisi
Sistim syaraf meliputi :
1. sistim syaraf pusat (otak dan spinal
cord/sumsum tulang belakang)
2. sistim syaraf perifer (semua syaraf di luar sistim
syaraf pusat).

16
Gambar 2. Sistim syaraf menerima sensasi dan mengontrol
17 respons motorik
Fungsi

Informasi sensorik dari perifer diterima oleh sistim


syaraf pusat (SSP) dimana kemudian terintegrasi
dan berproses membentuk sebuah pengalaman
yang dapat dimengerti.
Pergerakan langsung SSP dengan mengirim
perintah kepada otot melalui porsi motorik dari
sistim syaraf perifer/tepi.
SSP juga langsung menggerakkan kerja berbagai
organ termasuk fungsi sekresi dari beberapa
kelenjar.
18
Tes laboratorium :

Tabel 3. Common lab tests for neurologic disorders


Test Disorder or Purpose
Cerebrospinal fluid (CSF) Meningitis, other neurologic
analysis disorders
Cell count and differential

Culture and Gram’s stain

Protein and glucose

Creatine kinase isoenzymes Brain damage (causes


(CK-BB) elevation)
19
3. SISTIM KARDIOVASKULER

 Sistim ini akan dibahas dalam bab sirkulasi

20
4. SISTIM RESPIRASI

Komposisi :
Sistim respirasi meliputi
1. saluran pernafasan atas (jalan nafas hidung dan
tenggorokan)
2. saluran pernafasan bawah (trachea, larynx,
bronkus dan paru-paru).
Fungsi :
Mendapatkan oksigen untuk digunakan oleh
berbagai sel tubuh dan mengalirkan pembuangan
karbondioksida (CO2) melalui proses metabolik.
21
Gambar 3.
Sistim respirasi

22
Tes laboratorium :

Tabel 4. Common Lab Tests for Respiratory Disorders


Test Disorder or Purpose
Arterial blood gases (ABGs) : Most respiratory disorders;
pH (acidity), PO2 (oxygen), assess lung function
PCO2 (carbon dioxide)
Cold agglutinins (test for antibodies that Atypical pneumonia
react with red blood cells at cold
temperatures)
Electrolytes Impaired gas exchange
RSV Viral pneumonia
Microbiologic tests Microbial infection
Cultures pneumonia or pharyngitis
Throat swabs

23
Bronchial washings
5. SISTIM DIGESTIF

Komposisi sistim digestif :


1. mulut,
2. esophagus,
3. lambung,
4. usus kecil
5. usus besar,
6. rectum
7. anus
8. asesori organ : hati,
kandung empedu,
pankreas.

24
Fungsi :
mencerna adalah memecah makanan menjadi
berbagai molekul yang cukup kecil utuk
diabsorpsi oleh usus. Proses ini meliputi
pencernaan mekanik dan kimia.

Sistim digestif bertanggungjawab untuk


mengabsorpsi bahan makanan dan mengeliminasi
produk sampah dari traktus digestivus/saluran
pencernaan.

25
Tabel 5. Common Lab Test for Digestive Disorders
Test Disorder or Purpose
Complete blood count (CBC) Appendicitis
Amylase, lipase Pancreatitis
Liver tests Liver disease
Alkaline phosphatase (ALP)
Alanine aminotransferase
(ALT)
Aspartate aminotransferase
(AST)
Gamma-Glutamyltransferase (GGT)
Bilirubin
Hepatitis B surface antigen
(HbsAg)
Hepatitis C antibody
HCV by PCR
Ammonia
Gastrin Gastric malignancy
Carotene Steatorrhea (malabsorption syndrome causing fatty stools)
Occult blood Gastrointestinal bleeding
Ova and parasites (O&P) Parasitic infection
Stool culture Stool pathogens

26
6. SISTIM GINJAL DAN SALURAN KEMIH

Komposisi :
Sistim urinari :
1. ginjal,
2. kandung kemih
3. urethra.

27
Fungsi :

1. menghilangkan produk sampah metabolik dari


sirkulasi,
2. mempertahankan keseimbangan asam basa,
3. mengatur hidrasi tubuh,
4. memproduksi hormon yang mengontrol tekanan
darah (renin)
5. mengatur produksi sel darah merah
(erythropoietin).

28
Tes laboratorium :
Tabel 6. Common Lab Tests for Urologic Disorders
Test Disorder or Purpose
Blood urea nitrogen (BUN) Kidney disease
Creatinine Kidney disease
Creatinine clearance Glomerular filtration
Culture and sensitivity (C&S) Urinary tract infection
Electrolytes Fluid balance
Osmolality Fluid balance
Protein/microalbumin Kidney disorders
Renin/ACE Hypertension
Routine urinalysis Screening tests for renal
or metabolic disorders
29
7. SISTIM ENDOKRIN

Sistim endokrin terdiri dari :


kelenjar dan berbagai jaringan
yang memproduksi hormon
yang dilepaskan dari
jaringan kelenjar
secara langsung
ke dalam sistim sirkulasi.

30
Fungsi :
Sistim endokrin bersama dengan sistim syaraf
secara erat mengatur fungsi tubuh,
mempertahankan homeostasis.
Proses pengontrolan ini melibatkan otak terutama
hipotalamus.

31
Tes laboratorium :
Tabel 7. Common Lab Tests for Endocrine Disorders
Test Disorder or Purpose
Parathyroid hormone (PTH) Parathyroid function
Vitamin D Parathyroid function
Calcium Parathyroid function
Phosphorus Parathyroid function
Catecholamines (epinephrine, Adrenal function
norepinephrine)
Cortisol Adrenal cortex function; Addison’s disease
Fasting glucose, fasting blood sugar (FBS) Diabetes mellitus
Growth hormone (GH) Pituitary function
Thyroid function studies Thyroid disorder
T3, T4, and thyroid-stimulating Graves’ disease,
hormone (TSH) Hashimoto’s thyroiditis
Luteinizing hormone (LH) Infertility
Follicle-stimulating hormone Infertility
(FSH)
32 Testosterone Infertility
8. SISTIM REPRODUKSI
Komposisi :
Sistem Reproduksi Pria:
1. scrotum,
2. epididymis,
3. vasdeferens,
4. urethra,
5. prostat,
6. vesica seminalis,
7. bulbourethral glands,
8. penis.

33
Sistem Reproduksi Wanita:
1. ovarium,
2. tuba falopii,
3. uterus,
4. cervix,
5. vagina.

34
Fungsi :
Laki-laki : memproduksi dan mengejakulasikan
sperma.
Wanita : memproduksi sel telur yang matang untuk
siap dibuahi/fertilisasi dan memberi
nutrisi embrio dalam perkembangan
kehamilan.

35
Tabel 8. Common lab tests for reproductive disorders
Test Disorder or Purpose
Semen analysis Infertility; assess effectiveness of
vasectomy
Testosterone Evaluation of testicular function
Prostate-spesific antigen (PSA) Prostate cancer
Rapid plasma reagin (RPR) Syphilis
Fluorescent treponemal Syphilis
Antibody absorption test (FTA-
ABS)

Culture and sensitivity (C&S) Microbial infection


Pap smear Cervical or vaginal carcinoma
Estradiol Assess ovarian or placental function
Estrogen Assess ovarian function
Human chorionic gonadotropin Assess for pregnancy or ectopic
36 (HCG) pregnancy
9. SISTIM LIMFATIK
Komposisi :
Sistim limfatik meliputi
- pembuluh limfe,
- nodus limfatik,
- berbagai organ yang berhubungan
(limpa dan timus),
- cairan limfe di dlm pembuluh limfe,
- leukosit yang terdapat
di dalam nodus limfatik atau
yang terdapat di mana saja
di dalam tubuh.

37
Nodus limfatik berlokasi sepanjang pembuluh limfe dan berisi
limfosit, umum terdapat pada
1. saluran pencernaan/sistim digestif,
2. respiratori,
3. sistim urinarius.
Tonsil merupakan salah satu nodus limfatik terbesar.

Di dalam limpa, sel darah merah didaur ulang oleh makrofag


dan darah diperiksa oleh limfosit B dan limfosit T resident
(yang ada di limpa). Timus secara prinsip terlibat di dalam
pematangan sistim imun dalam perkembangannya dan
sejak awal kehidupan.

38
Fungsi :

Sistim limfatik mengembalikan cairan jaringan ke


dalam sistim sirkulasi dimana di dalam prosesnya juga
menyaring adanya tanda/sinyal adanya infeksi serta
menyediakan jalan untuk limfosit berpatroli di dalam
jaringan.

Cairan limfe berasal dari cairan antar sel yang disebut


cairan interstisial. Cairan interstisial adalah merupakan
kombinasi plasma yang dikeluarkan secara paksa dari
kapiler melalui tekanan darah dan cairan seluler
melalui proses osmosis.

39
Penting diketahui bahwa cairan limfe
mengandung protein dan molekul lain yang
dilepaskan oleh agen infeksius yang dibawa
oleh nodus limpatik untuk diperiksa oleh
leukosit. Cairan limfatik juga penting untuk
transpor lemak yaitu limfatik terminal di usus
menyerap lemak makanan, mengeluarkannya
dari sirkulasi kapiler.

40
10. SISTIM INTEGUMENTARI
Sistim integumentari membentuk
lapisan luar dari tubuh kita
yang meliputi kulit, rambut,
kuku dan kelenjar keringat.

Fungsi utama:
1. melindungi/proteksi,
2. thermoregulation
(mengontrol suhu tubuh),
3. sensasi.

41
Keadaan yang harus dihindari saat flebotomi

 Jerawat
 Pruritus
 Luka bakar
 Kanker kulit
 Infeksi jamur
 Pedikulosis
 Herpes
 Keloid
 Psoriasis
42
Tes laboratorium :

Tabel 9. Common Lab Tests Integumentary Disorders

Test Disorder or Purpose


Culture and sensitivity Bacterial or fungal
( C&S) infection

Potassium hydroxide Fungal infection


(KOH)
Prep
Skin biopsy Malignancy

43
44

Anda mungkin juga menyukai