Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

K E P E R AWATA N M E D I K A L B E D A H
CRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6
Definisi

Chronik Kidney Desease adalah: ginjal kehilangan kemampuannya


untuk mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh dalam
keadaan asupan makanan normal (Nurarif & Kusuma, 2013).
Chronik Kidney Desease adalah : gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
memperhatikan metabolisme keseimbangan cairan dan elektrolit
menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah) (Smeltzer, 2015)
Anatomi dan fisiologi
1. Anatomi ginjal
A. Makroscopis

B. Mikroscopis

C. Vaskularisasi ginjal

2. Fisiologi ginjal

Fungsi Ginjal
1)memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
2)mempertahankan keseimbangan cairan tubuh,
3)mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
4)mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan amoniak.
5)Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kesehatan tulang.
6)Produksi hormon yang mengontrol tekanan darah.
7)Produksi Hormon Erythropoietin yang membantu pembuatan sel darah merah.
Etiologi

1. Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis


2. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna, nefrosklerosis maligna,
stenosis arteria renalis
3. Gangguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik, poliarteritis
nodosa,sklerosis sistemik progresif
4. Gangguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal polikistik,asidosis tubulus
ginjal
5. Penyakit metabolik misalnya DM, gout, hiperparatiroidisme, amiloidosis
6. Nefropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbale
7. Nefropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli neoplasma, fibrosis
netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah: hipertropi prostat, striktur uretra, anomali
kongenital pada leher kandung kemih dan uretra.
8. Batu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis
Klasifikasi
Deskripsi GFR (ml/min per 1.73m2 )

Kerusakan ginjal dengan GFR <90


normal

Kerusakan ginjal dengan 60 – 89


penurunan GFR ringan

Penurunan GFR sedang 30 – 59

Penurunan GFR berat 15-20

Gagal ginjal < 15 (Dialisis)


PATOFISIOLOGI

Pada saat fungsi renal menurun, produk akhir metabolisme


protein yang normalnya di ekskresikan kedalam urine menjadi
tertimbun didalam darah, sehingga terjadinya uremia dan
mempengaruhi sistem tubuh, akibat semakin banyaknya
tertimbun produk sampah metabolik, sehingga kerja ginjal akan
semakin berat.
MANIFESTASI KLINIS

a) Gangguan kardiovaskuler
b) Gannguan Pulmoner
c) Gangguan  gastrointestinal
d) Gangguan  musculoskeletal
e) Gangguan Integumen
f) Gangguan endokrin
g) Gangguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa
h) System hematologi
PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan lab.darah 
b. Urine 
c. Pemeriksaan kardiovaskuler  
d. Radidiagnostik  
PENATALAKSANAAN
1.Penatalaksanaan Medis
 Obat anti hipertensi
 Hiperkalemia akut
 Pengobatan untuk anemia
 Asidosis
 Dialisis
2.Penatalaksanaan Keperawatan
Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, penimbangan berat badan setiap hari, batasi
masukan kalium sampai 40-60 mEq/hr, mengkaji daerah edema.
3.Penatalaksanaan diit
Tinggi karbohidrat, rendah protein, rendah natrium, batasi diit rendah protein sampai mendekati 1 g / kg
BB selama fase oliguri.Untuk meminimalkan pemecahan protein dan untuk mencegah penumpukan
hasil akhir toksik.Batasi makanan dan cairan yang mengandung kalium dan fosfor (pisang, buah dan
jus-jusan serta kopi).
ASUHAN KEPERAWATAN (KMB)
a. Primer Survey
1)Airway Breathing
2)Circulation Disability
3)Eksposure

b.Secondary Survey
Pengkajian sekunder dilakukan setelah masalah ABC yang ditemukanpada
pengkajian primer diatasi. Pengkajian sekunder meliputi pengkajianobyektif
dan subyektif dari riwayat keperawatan (riwayat penyakit sekarang,riwayat
penyakit terdahulu, riwayat pengobatan, riwayat keluarga) danpengkajian dari

kepala sampai kaki.

c.Tertiery Survey
A.Pemeriksaan Urine C.GDA   E.Ultrasono ginjal
B.Darah D.Arteriogram ginjal F.Biopsi ginjal
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Gangguan eliminasi urin b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040)


2. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi (D.0003)
3. Penurunan curah jantung b.d perubahan kontraktilitas (D.0008)
4. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mengarbsorbsi nutrien (D.0019)
5. Resiko ketidakseimbangan cairan (D.0036)
SDKI : GANGGUAN ELIMINASI URIN
LKI : Eliminasi Urine (L.04043)

Setelah dilakukan perawatan tindakan …x24 jam didapatkan kriteri hasil :

1.Sensasi berkemih
2.Desakan berkemih
3.Berkemih tidak tuntas
4.volume residu urine
5.Mengompol
SIKI : Managemen cairan (l.03098)

Tindakan
Observasi :
 monitor status hidrasi (mis.frekuensi nadi,kekuatan otot,akral,pengisian kapiler,kelembapan mukosa ,turgor kulit,tekanan darah)
 monitor berat badan harian
 monitor berat badan sebelum dan sesudah dialysis
 monitor hasil pemeriksaan laboratorium (mis,hematocrit,Na,K,Cl,berat jenis urine,BUN)

Terapeutik

 catat intake –output dan hitung balans cairan 24 jam


 berikan asupan cairan ,sesuai kebutuhan
 berikan cairan intravena ,jika perlu

kolaborasi

•kolaborasi pemberian diuretik


SDKI : GANGGUAN PERTUKARAN GAS
SIKI : Pertukaran gas (L.01003)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di harapkan gangguan pertukaran gas bisa
teratasi.
Kriteria hasil :

1. Dyspnea
2. banti nafas tambahan
3. Pusing
4. penglihatan kabur
5. Gelisah
6. nafas cuping hidung
7. pola nafas
SLKI : Terapi oksigen (l.01026)
Tindakan
Observasi :
 monitor kecepatan aliran oksigen
 monitor alat terapi oksigen
 monitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi yang diberikan cukup
 monitor tanda-tanda hipoventilasi
 monitor tingkat kecemasan akibat terapi oksigen

terapeutik

 bersihkan secret pada mulut,hidung dan trakea ,jika perlu


 pertahankan kepatenan jalan nafas
 siapkan dan atur peralatan pemberian oksigen
 tetapberikan oksigen saat pasien ditransportasi

edukasi

 ajarkan pasien dan keluarga cara menggunakan oksigen dirumah

kolaborasi

 kolaborasi penentuan dosis oksigen

• kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan.atau tidur


SDKI : PENURUNAN CURAH JANTUNG

SIKI :Curah jantung (L.02008)


Setelah dilakukan tindakan 3x24 jam diharapkan curat jantung bisa teratasi.
Kriteria hasil :
 palpitasi
 brakikardi
 takikardi
 gambaran EKG aritmia
 lelah
 edema
 distensi jugularis
 dyspnea
 pucat/sianosis
 ortopnea
 suara jantung s3

• suara jantung s4
SLKI : Perawatan jantung (l.02075)
Tindakan
Observasi :
 identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung (meliputi dyspnea,kelelahan,edema,ortopnea,paroxysmal
nocturnaldyspnea,peningkatan CVP)
 monitor tekanan darah
 monitor saturasi oksigen
 monitor keluhan nyeri dada
 monitor EKG 12 sadapan

terapeutik

 posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
 fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi gaya hidup sehat
 berikan dukungan emosional dan spiritual
edukasi

 anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi


 anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
 anjurkan berhenti merokok
 ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian

kolaborasi

 kolaborasi pemberian antiaritmia


 rujuk ke program rehabilitas jantung

Anda mungkin juga menyukai