Anda di halaman 1dari 18

ACUTE RENALFAILURE

Noor Rokhim Nim 2720160090


Jusryanti Nim 2720180041
Nawia Rahakbauw Nim 2720180105
Ana Haryanti Nim 2720160085
A.Anatomi

• Ginjal adalah organ ekskresi yang berperan penting dalam mempertahankan


keseimbangan internal dengan jalan menjaga komposisi cairan
tubuh/ekstraselular. Ginjal merupakan dua buah organ berbentuk seperti
kacang polong, berwarna merah kebiruan. Ginjal terletak pada dinding
posterior abdomen, terutama di daerah lumbal disebelah kanan dan kiri
tulang belakang, dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal di belakang
peritoneum atau di luarrongga peritoneum.
• Ketinggian ginjal dapat diperkirakan dari belakang di mulai dari ketinggian
vertebra torakalis sampai vertebra lumbalis ketiga. Ginjal kanan sedikit
lebih rendah dari ginjal kiri karena letak hati yang menduduki ruang lebih
banyak di sebelah kanan. Masing-masing ginjal memiliki panjang 11,25 cm,
lebar 5-7 cm dan tebal2,5 cm.. Berat ginjal pada pria dewasa 150-170 gram
dan wanita dewasa 115-155 gram
B. Fisiologi
Ginjal adalah organ yang mempunyai
pembuluh darah yang sangat banyak (sangat
vaskuler) tugasnya memang pada dasarnya
adalah ”menyaring / membersihkan”darah.
Aliran darah ke ginjal adalah 1,2 liter/menit atau
1.700 liter/hari, darah tersebut disaring menjadi
cairan filtrat sebanyak 120 ml/menit (170
liter/hari) ke Tubulus. Cairan filtrat ini diproses
dalam Tubulus sehingga akhirnya keluar dari ke-
2 ginjal menjadi urin sebanyak 1-2 liter/hari
C. Definisi
ARF merupakan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan fungsi ginjal yang
menurun secara cepat (biasanya hitungan dalam beberapa hari) yang menyebabkan
azotemia yang berkembang cepat. (Medicastore,2008)
Gagal ginjal akut dikenal dengan Acute Renal Fallure (ARF) adalah sekumpulan gejala
yang mengakibatkan disfungsi ginjal secara mendadak (Nursalam, 2006)
Gagal ginjal akut adalah penurunan laju filtrasi glomerulus secara tiba-tiba, sering kali
dengan oliguri, peningkatan kadar urea dan kreatinin darah, serta asidosis metabolic dan
hiperkalemia. ( D. Thomson 2007 )
D. Etiologi
Tiga kategori utama kondisi penyebab gagal ginjal akut
(Muttaqin,arif.2011).
1. Kondisi Pre Renal (hipoperfusi ginjal)
2. Kondisi Intra Renal (kerusakan aktual jaringan ginjal)
3. Kondisi Post Renal (obstruksi aliran urin)
E. Klasifikasi
Tabel Klasifikasi GGA menurut The Acute Dialysis Quality Initiations Group (Roesli R,
2007).

Kategori Peningkatan kadar Penurunan laju Kriteria urine


Serum Cr Filtrasi glumerolus output
>1,5 kali nilai dasar >25 % nilai dasar <0,5 mL/kg/jam >6jam
Injury >2,0 kali nilai dasar >50% nilai dasar <0,5 mL/kg/jam >12jam

failure >3,0 kali nilai dasar >75% nilai dasar < 0,3 mL/kg/jam >24jam

Loss Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 4 minggu

End stage Penurunan fungsi ginjal menetap selama lebih dari 3 bulan
A. Patofisiologi
Patofisiologi gagal ginjal akut (acute
kidney injury) adalah ketika terjadi gangguan
perfusi oksigen dan nutrisi dari nefron baik
karena pasokan yang menurun maupun
permintaan yang meningkat. Patofisiologi dari
gagal ginjal akut dibedakan berdasarkan
etiologinya. Menurut Smeltzer (2002) terdapat
empat tahapan klinik dari gagal
a. Prerenal
ginjal akut, yaitu periode awal,
b. Renal
periode oliguria, periode diuresis
c. Pasca renal
dan periode perbaikan.
A. Manifestasi Klinis
1. Perubahan haluaran urine
2. Peningkatan BUN, creatinin
3. Kelebihan volume cairan
4. Hiperkalemia
5. Serum calsium menurun, phospat meningkat
6. Asidosis metabolic
7. Anemia
8. Letargi
9. Mual persisten, muntah dan diare
10. Nafas berbau urin
11. Manifestasi sistem syaraf pusat mencakup rasa lemah, sakit kepala, kedutan otot dan kejang
H. Pemeriksaan Penunjang
a. Urine
b. Arteriogram ginjal
c. Biopsi ginjal
d. Darah
e. KUB Foto
f. Pielografi retrograde
g. Sistouretrogram berkemih
h. Ultrasono ginjal
i. Endoskopi ginjal nefroskopi
j. EKG
I. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada klien gagal ginjal akut dilakukan secara
komprehensif baik dari disiplin medis, nurse, practitionist,
nutritionist, dan lain sebagainya. Berikut ini adalah manajemen
penatalaksanaan pada klien gagal ginjal akut (Judith, 2002)
1. Tata laksana umum
2. Tata laksana medis
3. Observasi ketat
4. Terapi edukatif
J. Komplikasi
1. Retensi cairan akibat kegagalan fungsi ginjal dapat menyebabkan edema
atau gagal jantung kongestif
2. Apabila hiperkalemia parah (≥ 6,5 miliekuivalen per liter) dapat terjadi
disritmia dan kelemahan otot
3. Jantung
4. Gangguan elektrolit
5. Neurologi
6. Gastrointestinal
7. Hematologi
8. Infeksi
ASKEP
1. PengkajianAnamnesis
Pada pengakajian anamnesis data yang diperoleh meliputi data bio-psiko-sosial dan
budaya. Yakni identitas klien dan identitas penanggung jawab,identitas klien yang meliputi
nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan,serta diagnosamedis.
Penyakit Gagal Ginjal Akut dapat menyerang pria maupun wanita dari rentang usia
manapun,khususnya bagi orang yang sedang menderita penyakit serius,terluka serta usia
dewasa dan pada umumnya lanjut usia. Pada pengkajian jenis kelamin, pria disebabkan oleh
hipertrofi prostat sedangkan pada wanita disebabkan oleh infeksi saluran kemih yang berulang,
serta pada wanita yang mengalami perdarahan pasca melahirkan. Untuk pengkajian identitas
penanggung jawab data yang didapatkan yakni meliputi nama, umur, pekerjaan, hubungan
dengan si penderita.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
b.Riwayat Kesehatan Sekarang
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
d.Riwayat psico sosial cultural
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum & TTV
b.Pemeriksaan pola fungsi
4. Pemeriksaan Diagnostik
laboratorium
5. Penatalaksanaan Medis
Tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan dan mencegah
komplikasi, yang meliputi hal-hal sebagai berikut.

1. Dialisis.
2. Koreksi hiperkalemi
4. Diet rendah protein, tinggi karbohidrat
5. Koreksi asidosis dengan natrium bikarbonat dan dialysis
. Diagnosa keperawatan
1. Defisit volume cairan b.d. fase diuresis dari gagal ginjal akut
2. Aktual/risiko tinggi pola napas tidak efektif b.d penurunan pH pada ciaran serebrospinal, perembesan cairan, kongesti
paru efek sekunder perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan interstisial dari edema paru pada respons
asidosis metabolik
3. Aktual/risiko tinggi menurunnya curah jantung b.d penurunan kontraktilitas ventrikel kiri, perubahan frekuensi, irama,
konduksi elektrikal efek sekunder penurunan pH, hiperkalemi, dan uremia
4. Aktual/risiko penurunan perfusi serebral b.d. penurunan pH pada cairan serebrospinal efek sekunder dari asidosis
metabolik
5. Aktual/risiko tinggi aritmia b.d gangguan konduksi elektrikal efek sekunder dari hiperkalemi
6. Aktual/risiko tinggi kejang b.d kerusakan hantaran saraf sekunder dari abnormalitas elektrolit dan uremia.
7. Aktual/risiko tinggi defisit neurologis b.d gangguan transmisi sel-sel saraf sekunder dari hiperkalsemi
8. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake nutrisi yang tidak adekuat sekunder dari anoreksi,
mual, muntah
9. Gangguan ADL (Activity Daily Living) b.d edema ekstremitas, kelemahan fisik secara umum
10. Kecemasan b.d prognosis penyakit, ancaman, kondisi sakit, dan perubahan kesehatan
• Intervensi
Rencana keperawatan yang dilakukan bertujuan menurunkan keluhan klien, menghindari penurunan dari
fungsi ginjal, serta menurunkan risiko komplikasi.
• Evaluasi
Hasil yang diharapkan setelah mendapatkan intervensi adalah sebagai berikut:
1. Defisit volume cairan teratasi
2. Pola napas kembali efektif
3. Tidak terjadi penurunan curah jantung
4. Peningkatan perfusi serebral
5. Tidak terjadi aritmia
6. Tidak terjadi kejang
7. Pasien tidak mengalami defisit neurologis
8. Asupan nutrisi tubuh terpenuhi
9. Terpenuhinya aktivitas sehari-hari
10. Kecemasan berkungan.
Kesimpulan
Gagal ginjal akut (acute renal failure, ARF) merupakan suatu sindrom klinis yang secara
cepat (biasanya dalam beberapa hari) yang menyebabkan azotemia yang brkembang cepat.
Laju filtrasi gromelurus yang menurun dengan cepat menyebabkan kadar kreatinin serum
meningkat sebanyak 0,5 mg/dl/hari dan kadar nitrogen urea darah sebanyak 10 mg/dl/hari
dalam beberapahari.
ARF biasanya disertai oleh oligurea (keluaran urine < 400 ml/hari). Criteria oliguria tidak
mutlak tapi berkaitan dengan fakta bahwa rata-rata diet orang amerika mengandung sekitar
600 mOsm zat terlarut. Jika kemampuan pemekatan urine maksimum sekitar 1200 mOsm /L
air, maka kehilangan air obligat dalam urine adalah 500 ml. oleh karna itu ,bila keluaran urine
menurun hingga kurang dari 400 ml/hari, penambahan jat terlarut tidak bisa dibatasi dengan
kadar BUN serta kreatinin meningkat. Namun oliguria bukan merupakan gambaran penting
pada ARF.

Anda mungkin juga menyukai